Hari ini Kiana harus berangkat kuliah sendiri. Sebab kemarin saat liburan Kiana Raisha dan Dika sedang asik bermain arum jeram di salah satu tempat wisata. Hingga akhirnya Raisha merasa kelelahan dan mendadak demam saat malam hari.
" Get well soon Yah Rarasku,, " kata Kiana, pagi ini ia berniat menjemput Raisha, namun karena Raisha tak enak badan akhirnya ia harus berangkat sendiri.
" Iya, be careful yah Kinkin " balas Raisha
" Hemm,, aku jadi nyetir motor sendiri deh,, " keluh Kiana, Memang pada dasarnya Kiana paling malas jika harus mengendarai motor atau mobil sendiri, makanya ia paling senang jika bepergian dengan Raisha atau Dika sebab ia hanya ingin duduk manis tanpa harus disibukkan dengan aturan rambu-rambu lalulintas.
" Yah untuk kali ini kamu mandiri dulu lah Kin, atau kalau memang malas nyetir, pake jasa transportasi online saja " Raisha memberi saran
" Ah nggak usah, ntar lama lagi nunggunya,, yaudah aku berangkat yah Ra " saling memberikan pelukan hangat dan setelah itu Kiana keluar dari kamar Raisha
Saat turun dari kamar Raisha, Kiana bertemu dengan Mamah Hani dan Papah Raja di ruang makan.
" Pagi Mah, Pah " sapa Kiana
" Pagi sayang,, mau berangkat kuliah?" tanya Mamah Hani
" Iya Mah " jawabnya singkat
" Sarapan dulu sayang " kata Mamah Hani
" Nggak usah Mah, udah kok tadi di rumah "
" Kiana berangkatnya sama Papah saja,, bukannya kamu nggak suka nyetir sendiri ?" kata Papah Raja, semua orang tau tentang hal itu
" Ah nggak usah Pah,, biar Kiana nyetir sendiri saja,, yah belajar mandiri lah, heheh " tolak Kiana
" Kamu naik motor ?" tanya Papah Raja
" Iya Pah "
" Yasudah hati - hati jangan ngebut,, dan satu lagi,, lengkapi semua surat-surat kendaraan kamu, termasuk SIM,, sebab pagi ini akan ada razia besar-besaran di jalan, jangan sampai kamu kena tilang " Papah Raja menjelaskan
" Hem,, kalau aku kena tilang gampang kok, aku tinggal ngomong kalau aku anak dari komandan Raja Rahman Raharsya adik dari Brigpol Raynand Raharsya, pasti langsung bebas tilang " Kiana cengengesan dengan candaannya. Mamah Hani yang mendengar kan hanya bisa tersenyum dan geleng-geleng kepala.
" Eh anak ini,, semua sama yah Dimata hukum,, meski kamu anak Papah atau anak presiden kamu wajib mematuhi aturan lalu lintas " Kiana akhirnya kena omel dari Papah Raja
" Hemmm,, iya deh "
" paham kan?"
" Siap komandan " dengan gaya hormat. Setelah itu Kiana pamit setelah mencium punggung tangan Mamah Hani dan Papah Raja.
Di perjalanan terdapat begitu banyak kendaraan yang berhenti di tepi jalan. Kiana sudah paham jika ada model pengendara seperti ini, pasti mereka semua tidak memiliki kelengkapan surat dalam berkendara.
Kiana melajukan kendaraannya dengan begitu santai, ia percaya diri bahwa tentu saja ia akan lolos dari Razia, toh semua kelengkapan dalam berkendara yang ia miliki semua ada.
Dan benar saja, saat ingin melewati banyak petugas yang melakukan razia, Kiana mendapat giliran dari petugas untuk memberhentikan kendaraannya. Kiana menurut saja, dengan hati-hati Kiana menepikan motor nya.
" Selamat siang Nona,, bisa tolong perlihatkan SIM dan surat-surat kendaraan nya ?" pinta seorang polisi. Kiana menurut dan memperlihatkan semua apa yang diminta oleh polisi itu.
Setelah membaca dan memeriksa semua berkas yang diberikan oleh Kiana, dan ternyata tidak ada masalah, Polisi itupun mengembalikannya kepada Kiana.
Tidak ada percakapan antara Kiana dan polisi itu. Untuk apa? toh, mereka juga tak saling kenal, jadi untuk apa mengakrabkan diri. Namun ternyata si polisi itu sedari tadi sedang memperhatikan Kiana. Dan saat Kiana ingin pergi, polisi itu malah menahannya.
" Tunggu Nona " Kiana sejenak merasa heran, ada apa lagi, bukan kah semua pemeriksaan sudah selesai dan ia tak melanggar aturan sedikitpun?
" Ada apa yah Pak?" akhirnya Kiana memberanikan diri untuk bertanya
" Bisa tolong buka helemnya?" pinta polisi itu
" Hah? maksud Bapak apa yah? Kiana semakin bingung
" Yah, saya minta kamu buka helm " kata polisi itu
" Lah, selain kendaraan apa muka juga harus kena razia pak? muka saya ini nggak ada surat-suratnya loh,, kalau skin care ada sih " kelakuan bar bar Kiana akhirnya muncul juga di permukaan
" Buka saja helm nya Nona, saya hanya ingin memastikan saja " kata polisi itu
" Hah?" meski dipenuhi rasa bingung, Kiana akhirnya menurut saja, dari pada lama-lama, dan lagi pula jam pertama pelajaran akan segera dimulai, jangan sampai hanya karena masalah helm ia harus telat dan mendapat teguran dari dosennya.
" Hem,, gimana pak, ada yang salah sama muka saya?" tanya Kiana saat ia telah membuka helm di kepala nya
" Wah,, ternyata aku nggak salah,, kamu benar Kiana Ainara kan ?" tebak polisi itu yang membuat Kiana makin aneh dan kebingungan
" Iya,, saya Kiana Ainara, kan Bapak tadi liat nama saya di SIM saya tadi " kata Kiana. Polisi itu tidak menanggapi ucapan Kiana, malah ia melepas kaca mata hitamnya dan juga melepaskan masker yang menutupi sebagian wajahnya.
" Apa kamu nggak ingat sama aku Kiana ?" tanya polisi yang ternyata punya rupa yang tampan menawan. Mata Kiana membulat sempurna saat melihat sosok blasteran Indonesia Pakistan yang ada dihadapannya itu.
" Aryan ! " Kiana memekik girang
" Iya, aku Aryan teman sekolah kamu dulu,, apa kabar Kiana ?" mereka akhirnya saling menyapa
" Aku baik Aryan,, aku nggak nyangka loh kalau kamu bakal jadi polisi " kata Kiana, sebab Kiana tau betul seorang Aryan yang terkenal di sekolah karena ketampanannya, bercita-cita menjadi seorang dokter.
" Yah, beginilah takdir aku bercita-cita ingin jadi dokter, malah nyasar jadi polisi " kata Aryan
" Kok bisa yah ?"
" Yah bisalah "
Mereka sebenarnya ingin banyak berbicara, namun waktu dan tempat tidak memungkinkan. Sehingga Aryan dan Kiana memilih untuk bertukar nomor telepon dan akan berjanji berjumpa di lain waktu.
**
Raisha sedang bertukar kabar dengan Sang Abang melalui panggilan video call. Saat mendengar kabar bahwa Raisha sedang sakit, dengan segera Raynand langsung menghubungi adik manisnya itu. Sebagai seoarang Abang tentu Raynand sangat dikhawatir, apa lagi Raisha adalah anak perempuan satu-satunya yang ada dikeluarganya, tentu Raynand akan sangat menjaga adik perempuan nya itu.
"Abang beneran bakalan pulang kan? " kata Raisha manja
" Iya dek,, Abang malah akan tugas disana "
" Yeee asik,, berarti Abang akan tinggal disini dong selamanya " kata Raisha girang
" Yah, nggak selamanya juga sih Dek,, sebab Abang kan kadang harus pindah tugas ke kota lain juga, tergantung dari atasan " jelas Raynand
" Yah, itu sih gampang,, kalau disini kan pasti atasan Abang itu Papah,, jadi nanti aku minta sama Papah biar Abang tugas disini aja nggak usah kemana-mana " kata Raisha
" Yah, nggak bisa gitu dong Dek "
tiba-tiba seseorang membuka pintu kamar Raisha. Kebiasaan Kiana jika masuk kamar Raisha ia tak pernah mengetuk pintu, Kiana selalu menganggap bahwa kamar Raisha adalah kamarnya juga dan begitu juga sebaliknya.
" Hai Bang ,, apa kabar ?" Kiana langsung berlari saat tau bahwa Raisha sedang melakukan panggilan video call dengan Raynand.
" Baik,, Eh sudah dulu yah Dek Abang ada perlu " Raynand memberi alasan klasik. Tau lah apa sebabnya sehingga ia buru-buru pamit ingin segera mematikan panggilan.
" Yah,, kebiasaan deh " gerutu Kiana.
Raisha memperhatikan Kiana yang mendadak manyun.
" Udah,, Abang emang suka sok sibuk, nanti juga telfon lagi kok " ujar Raisha. Meski sebenarnya Raisha tak pernah begitu paham atas sikap sang Abang yang begitu berbeda ketika berhadapan dengan Kiana, Raisha menganggap bahwa Raynand sama seperti biasa.
" Tapi Bang Raynand itu nggak pernah mau ngomong sama aku Ra, sedih tau " kata Kiana
" Hem,, itu cuma perasaan kamu aja Ki,, emang waktunya Abang sibuk kok, dan kamu datang disaat yang nggak tepat " ujar Raisha, Kiana menaikan bahu tak mau banyak memikirkan hal itu.
" Eh, coba tebak tadi pagi aku ketemu siapa?" Kiana memberi tebak-tebakan
" Em kang cilok " Kiana menggeleng
" Kang bubur " Kiana menggeleng lagi
" Kang rujak " lagi-lagi Kiana menggeleng
" Kang bakso " dan sekali lagi Kiana menggeleng
" Kang Batagor " Raisha salah tebak lagi
" Aisss, kenapa sih tebakan kamu makanan Mulu?" Kiana kesal
" Hehehe,, maklum Kin, aku lapar " jawab Raisha polos
" Hadeh, kebiasaan deh " Kiana memutar bola matanya malas
" Yaudah,, jadi kamu ketemu siapa tadi ?" Akhirnya Raisha penasaran juga
" Aryan " jawaban singkat Kiana
" Aryan? " Raisha mengingat nama yang rasanya ia kenal namun wajahnya terlihat samar
" Iya Aryan teman sekolah kita dulu " jelas Kiana
" Hah, Aryan si Pakistan itu yang wajahnya sangat tampan sejagad Surya ?" Kiana mengangguk mantap
" Aryan yang cita-citanya jadi dokter kandungan kan?" lagi-lagi Kiana mengangguk mantap
" Astaga,, kamu ketemu dimana Ki? " tanya Raisha
" Dijalan tadi pagi,, tau nggak ?"
" Belum tau, sebab kamu belum kasi tau "
" Ish, makanya dengar dulu" satu toyoran mendarat cantik di kepala Raisha
" heheh "
" Aryan itu sekarang jadi polisi "
" Apa ?" seperti Kiana yang sempat heran tadi pagi, ternyata Raisha tidak kalah kaget nya.
" Kok bisa ?"
" Hem, takdir Tuhan "
_
Beri dukungan ke Author yah...
dengan cara Like komen and vote 😊 😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Patrish
Raynand.... ati ati kamu... jangan terlalu dingin... ada Aryan yang hangat lho... jangan sampai nyesel ya..
2023-04-27
0
Nur Hidayah
sama Arya aja thoor biar rqinand menyesal cuwekin kiqna
2022-10-04
0
Bestie Oscar_OliverXXXL 😂🙈
Ada saingannya si Rayhand..
2021-07-09
0