Di tengah - tengah asiknya saat makan bersama. Kiana yang merasa bahwa ada ponsel yang bergetar sejak tadi. Namun itu bukan berasal dari saku celananya.
" Eh,, kok aku ngerasa ada getar - getar manja yah dari tadi " rupanya Dika juga merasa bahwa ada benda yang bergetar sejak tadi.
" Ponsel kamu mungkin Ra " kata Kiana, Raisha pun mengecek sesuatu yang ada didalam tasnya.
Dan benar saja, Ponsel miliknya sudah bergetar sejak tadi, dan mendapat enam panggilan video call dari sang Abang.
" Bang Inand yang telfon dari tadi,, ada apa yah,, nggak biasanya deh " kata Raisha, mendengar sebutan ' Bang Inand perasaan Kiana mendadak gelisah tak menentu.
" Bang Inand ?" Dika penasaran dengan nama itu
" Bang Inand itu panggilan sayang kita buat Bang Raynand Dik,, " Kiana menjelaskan. Dika ber Oh paham, sebab memang Dika tahu ada berapa saudara-saudara dari sahabat perempuan nya itu. Namun ia tak pernah tau bahwa ada panggilan sayang untuk semua orang.
" Udah, telfon balik aja Ra, siapa tau Bang Raynand ada perlu penting, makanya sampai telfon berkali-kali " saran Kiana. Sebenarnya bukan apa-apa, Kiana sejujurnya sangat ingin mendengar suara dari Raynand, sebab setelah mereka semua dewasa, Kiana tak sekalipun pernah mendengar suara dari Raynand, Sosok pria yang ia kenal sejak kecil, namun tak pernah ia bertegur sapa. Jangankan suara, bagaiamana sosok pria itu setelah sekian tahun lamanya tak bertemu ia pun tak tahu. Dan jika bukan karena Instagram mungkin sampai sekarang Kiana tak pernah tau bagaimana sosok Raynand yang sebenarnya.
Akhirnya Raisha menuruti apa yang di katakan oleh Kiana, dengan segera ia melakukan panggilan video call ke sang Abang.
Panggilan tersambung, dan tak harus menunggu waktu yang lama sosok tampan terlihat jelas di layar Ponsel milik Raisha.
" Abangggg.... Raisha kangen " ujar Raisha kepada sang Abang, Raisha sambil melambai - lambai ke layar ponsel dengan sangat girang.
" Abang juga kangen Dek,, Lagi apa kamu, dan dimana? keliatannya rame banget " kata Raynand
" Kita lagi acara makan-makan Bang, nih ada Mamah Papah Mami sama Papi " dengan antusias Raisha mengarahkan kamera ponselnya ke semua orang yang ia sebutkan.
" Hemm,, lagi senang senang rupanya yah,, makanya nggak ada yang angkat panggilan Abang,, Abang sekarang dilupakan " mode pura-pura ngambek
" Heheh,, Maaf Bang kita nggak dengar,, ponsel Raisha juga dalam mode getar, Mama sama Papa juga nggak pegang ponsel " jelas Raisha
" Oh yaudah nggak apa-apa deh,, terus Raihan mana? nggak gabung sama kalian ?"
" Raihan sibuk Bang,, sejak jadi kapten basket di kampusnya, jadi tiap sore Raihan ada jadwal latihan " jawab Raisha
" Jadi kamu sendirian dong, nggak ada temannya " tebak Raynand
" Yee siapa bilang,, nih aku ada teman kok,, ada Dika " Raisha mengarahkan kamera ponselnya ke arah Dika dan Dika melambaikan tangan disambut dengan senyuman menyapa dari Raynand.
" Dan,,, ada kembaran aku Kinkin " kali ini Raisha mengarahkan ponselnya ke arah Kiana.
Kiana dengan girang melambaikan tangan ke Raynand. Dan ini untuk pertama kalinya Kiana bisa melihat wajah asli Raynand di layar ponsel, begitu juga dengan Raynand.
Tampan.....
satu kata yang ada dibenak Kiana saat itu kala melihat untuk yang pertama kalinya. Jantung Kiana seperti berpacu begitu cepat kala mata Kiana menatap wajah Raynand begitu dekat.
Ya Tuhan,,, Jantungku hilang....
Namun dengan segera Kiana menetralkan perasaan dan debaran jantungnya. Jangan sampai ada orang lain yang mendengar genderang perang di dadanya, bisa - bisa akan malu sejagad raya nanti.
" Hai Bang Inand,,, Lama nggak ketemu,, Kiana kangen loh Bang,, kapan pulang ?" dengan gaya bar-bar dan berisik Kiana menyapa Raynand. Namun yang disapa seakan tak perduli, malah Raynand memijit keningnya.
Karena hanya diam saja, tak ada jawaban Raisha menjadi bingung.
" Eh Bang,, ngelamuk aja sih,, Abang ditanya tuh sama Kiana,, kapan Abang pulang ?" ini kata Raisha
" Eh,, iya Dek,,, Insyaallah bulan depan Abang pulang Dek " sebenarnya bukan apa-apa, Raynand sedikit malas menanggapi perkataan Kiana yang terkesan sok akrab, toh bukannya memang dari dulu dia tidak pernah mengakrabkan diri dengan gadis berisik itu.
" Asikkk,, " Kiana dan Raisha girang
" Abang pulangnya kapan? Kiana jemput yah di bandara " ujar Kiana yang masih mencoba mengakrabkan diri. Namun sekali lagi tak mendapat respon baik dari si Abang.
" Huftt,, yaudah Abang mandi dulu yah, kalian lanjut saja " mengalihkan pembicaraan, sebenarnya Raynand masih ingin banyak berbincang, namun karena disitu ada gadis berisik jadi ia urungkan.
" Nggak mau ngomong sama Mamah dulu Bang ?" tawar Raisha
" Udah, entar malam aja Abang telfon lagi yah " kata Raynand
" Oh, okee deh,, Bye Abang Inand Miss you " kata Raisha sambil memberikan ciuman jarak jauh kepada sang Abang.
" Miss You to Dek " Balas Raynand
Sambungan terputus.
Kiana sejenak menunduk, ada beberapa pertanyaan yang mengganjal di hati nya. Yah, apa lagi jika bukan sikap Raynand yang rupanya masih sama seperti dulu. Kiana bukanlah gadis sepolos kertas, dia bahkan lebih cepat peka jika memang ada sesuatu yang menurutnya nggak biasanya. Dan tentang Raynand, dia sadar bahwa pria itu masih sama dengan pria bertahun-tahun lalu, meski sudah dewasa rupanya perilakunya masih sama. Sikapnya masih sama dinginnya terhadap Kiana.
**
Di tempat lain, Raynand kembali termenung di pembaringan, sebenarnya ia sangat enggan mematikan sambungan telfon, tapi entah mengapa ia merasa tak nyaman. Mungkin karena ia merasa tak nyaman dengan keberadaan Kiana di sana.
Raynand kembali mengingat kapan terakhir kali melihat gadis berisik super bawel itu. Tepatnya saat ia memasuki kelas menengah pertama, dan ia memutuskan untuk tinggal bersama Oma Elsa dan Opa Rahman. Hingga sekarang ia tak pernah lagi bertemu dengan gadis berisik itu.
" Hufttt,, ternyata dia masih sama,, gadis berisik dan bar bar,, sungguh menjengkelkan jika harus bertemu dengannya setiap hari " Raynand bergumam sendiri.
**
" Kinkin,, dari tadi bengong aja, kenapa?" tanya Raisha sebab saat Raynand mengakhiri panggilan video, Kiana sejenak menunduk dan mendadak diam.
" Eh, nggak apa - apa kok Ra,, aku cuma kenyang saja " alasannya
" Heh, tumben kamu cepat banget kenyang nya Ki, biasanya semua makanan di meja di lahap sampai habis " sindir Dika, Yah, memang benar kata Dika soal makanan siapa yang tak mengenal Kiana yang mempunyai hobi bersantap kuliner. Namun ada yang aneh hari ini, gadis itu lebih sedikit makan dan tiba-tiba diam.
" Kiana kalau mendadak kenyang dan diam gini, pasti ada masalah " tebak Raisha
" Ah, nggak usah sok tau deh " ujar Kiana
" Pasti kamu datang bulan kan? dan lupa bawa pembalut,, tenang aja di tas aku ada kok " ujar Dika, yang membuat Kiana dan Raisha melongo.
" Serius Dik, di tas kamu ada pembalut?" tanya Kiana penasaran
" Hem,, kan bulan lalu aku dapet " kata Dika asal
" Ish,, beneran Dik ?" Raisha nampak tak percaya
" Hahahahha,,, kalian ini,, biasa aja dong mukanya,, ya Kali aku ada pembalut hahahaha " ternyata Dika bohong
" Dikaaaaaaa " teriak Kiana dan Raisha bersamaan
Malam hari, saat semua orang sudah berada di pembaringan, satu gadis masih terjaga di kamar nya. Di atas meja belajar, Kiana berhadapan dengan laptop, di layar laptop itu nampak foto seorang pemuda, pemuda yang membuat Kiana bingung sepanjang masa. Pemuda yang tak pernah meliriknya sedikitpun. Padahal jika di ingat-ingat siapa yang tak tertarik dengan seorang Kiana Ainara? Gadis periang dan cerewet selalu jadi pusat perhatian dimana pun ia berada.
Namun meski begitu, Kiana tak pernah membuka hatinya untuk siapapun, entahlah sejak mengerti akan arti cinta, Hati Kiana telah terpaut dengan sosok yang tak pernah ia temui, namun ia merasa dekat.
Dan malam ini, tiba-tiba Kiana merasakan rindu yang begitu hebat. Dia sendiri tak mengerti ada apa sebenarnya, padahal dia juga tau bahwa hubungannya dengan sosok itu tak pernah dekat bahkan pria yang ia ingat selama ini nyaris tak pernah tau bahwa ia ada.
Tapi mengapa, makin kesini Kiana merasa ada rasa yang harus ia perjuangkan?
" Abang Inand,, aku kangen tau " jari telunjuk yang lentik menyapu setiap inci wajah di balik foto itu.
" Tapi kayaknya nggak suka sama aku,, "
" Tapi kenapa? apa di kehidupan sebelumnya aku pernah buat salah ?"
" Atau,, ahhh sudahlah " Dalam kesendirian Kiana bertanya-tanya pada hatinya. Sungguh dari dulu ia ingin sekali tau alasan dibalik dinginnya sikap Raynand kepadanya.
_
Baca dengan sepenuh hati,, mohon dukungan dengan setulus hati,, dukung selalu Author yah dengan like komen and vote 😊😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Becky D'lafonte
bang inand sukanya cewek kalem kinkin
2023-01-16
0
Bestie Oscar_OliverXXXL 😂🙈
Awalnya aja cuek ntar lama kelamaan jd bucin akut. Aduh sayang bgt si dika punya badan kekar tp melambai.. Semoga dika cpt insyaf yaah spya bisa kembali ke kodratnya dia sebagai lelaki tulen bukan melambai.. 😁 😁
2021-07-09
2
Umi Gunawan
nyeseknya uda dimulai ni thor
2021-06-01
1