Sesampainya di halaman rumah milik keluarga Raisha. Kiana dan Raisha bergegas keluar dari mobil. Sementara Dika hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah dua sahabatnya itu yang tak berubah sejak dulu.
" Mereka itu masih seperti anak kecil saja,, doyan berlari dan bergelayut manja,, hufttt " Dika menyusul setelah selesai memarkirkan mobilnya.
Kiana dan Raisha dihampiri oleh seorang Asisten rumah tangga yang umur nya sudah lumayan tua.
" Eh nak Raisha dan Kiana udah pulang " sapa Bu Salma
" Iya Bu' ,, Eh Mamah Papah, Mami sama Papi dimana Bu ? " tanya Raisha
" Mereka ada di taman belakang Non " jawab Bu Salma
" Duh,, Ibu ini udah dibilang jangan panggil Non, panggil nama atau nak aja lebih enak " kata Raisha. Sedari dulu memang dua keluarga itu lebih suka di panggil dengan sebutan nama atau di sapa Nak oleh asisten rumah tangga, mereka kadang tidak senang jika ada ART yang menyebut mereka nyonya atau tuan, sehingga Raisha dan Kiana belajar sederhana dan lebih menghormati orang lain sebab didikan dari orang tua mereka.
Di taman belakang, para orang tau yang dulunya pernah muda dan memiliki kisah yang cukup indah pada masanya masing-masing. Nampak sibuk menyiapkan hidangan. Dua pria sibuk memanggang daging, dan para wanitanya sibuk mempersiapkan alat makan.
" Papah, Mamah, Mami Papi " Raisha dan Kiana berlari menghampiri orang tua mereka.
" Eh gadis-gadia Papah udah pulang " kata Raja, dia lah Papah dari Rainand Raisha dan juga Raihan.
Kiana dan Raisha memberi kecupan pada punggung tangan keempat orang tuanya.
" Sini duduk sayang,, kalian cuma berdua?" tanya Tia, sang Mami dari Kiana
" Nggak Mam, kita di antar sama Dika " jawab Kiana
" Lah, terus mana Dika nya? kok nggak di ajak sekalian " ujar Hani, Sang Mamah dari Raisha
" Ada kok Mah,, Nah itu dia Dika nya " kata Raisha sambil menunjuk Dika yang rupanya sudah berjalan kearah mereka.
Dika lumayan cukup akrab dengan dua keluarga yang ada dihadapannya saat ini. Jadi pria gemulai itu tak perlu merasa canggung saat menyapa orang tua Kiana dan Raisha.
Makanan sudah tertata rapi diatas meja, waktunya menyantap semua hidangan yang menggugah selera. Kiana, Raisha dan Dika memilih membuka meja sendiri, dan membiarkan para orang tua duduk di meja yang lebih luas. Lagi pun anak anak muda itu merasa tak perlu ikut campur dalam setiap pembahasan orang tua, dan bukannya lebih asik jika sesama anak muda saling berbaur saja, toh mereka masih dalam satu acara juga.
**
Ditempat lain. Seperti biasa saat Raynand selesai dengan tugasnya mengatur kelancaran lalu lintas. Ia sempatkan memberi kabar kepada orang tuanya terlebih dahulu sebelum beristirahat.
Raynand melakukan panggilan video call kepada sang Mamah. Namun ternyata nomor yang di tuju tidak menjawab. Bahkan untuk beberapa kali Ia mencoba melakukan panggilan ulang tetap saja hasil nya sama.
" Tumben Mamah nggak jawab telfon,, apa Mamah sibuk ?"
Kali ini Raynand mencoba untuk melakukan panggilan video call kepada sang Papah, dan ternyata hasilnya sama. Tidak satu dari merekapun yang menjawab. Hal itu membuat Raynand berpikian aneh. Sebab tidak biasanya Mamah dan Papahnya mengabaikan panggilan nya berkali -kali . Pasti terjadi sesuatu, begitu pikirnya.
" Raisha " tiba-tiba ia teringat pada adik perempuan nya. Dengan segera Raynand menghubungi adik nya berharap semoga Raisha ada di rumah.
Tut... Tut... Tut....
sama halnya dua panggilan tak dijawab oleh Raisha membuat Raynand makin khawatir saja.
" Ckk, kemana semua orang, kenapa tidak ada satupun yang mau menjawab panggilanku,, apa mereka ada di rumah Mami Tia " Raynand mulai menebak-nebak.
Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarnya.
" Masuk saja, nggak di kunci " ujarnya
Seorang pria yang sepertinya seumuran dengan Raynand masuk kedalam kamar. Di lihat dari potongannya, bahwa mereka satu profesi.
" Ngelamun aja kerjaan mu Nan, kenapa, ada masalah?" tanya teman Raynand yang diketahui bernama Bimo.
" Nggak ada apa-apa kok Bim, " jawab Raynand
" Lah, kalau nggak ada apa-apa , kenapa muka kamu kayak tisu pembuangan ingus ? kusut butek lagi " kata Bimo
" Aku bingung aja Bim, dari tadi aku telfon orang dirumah nggak ada yang angkat, Mamah Papah, adik aku semua nggak ada yang jawab, jadi khawatir aku tuh " kata Raynand
" Mungkin mereka lagi sibuk, jadi nggak sempat megang handphone " Bimo mencoba menenangkan
" Yah, mungkin aja sih " Raynand manggut-manggut.
" Eh,, ada perlu apa kamu kekamarku ? mau minjem minyak rambut lagi ?" kebiasaan Bimo klw datang melamar Raynand pasti mau minjam sesuatu
" Beh,, sadis kamu Nan,, aku kesini nggak mau minjem apa-apa " jawab Bimo
" terus?"
" Aku kesini mau kasi tau kamu sesuatu "
" Apa?"
" Tuh,, Silvi dari kemarin nyariin kamu, malah bela-belain datang ke pos jaga cuma buat cariin kamu, katanya kenapa kamu susah di hubungi " jelas Bimo. Mendengar itu Raynand malah berdecak kesal, ini memang bukan kali pertam ia di cari oleh para wanita, sudah sering para betina kehausan itu mengejar dirinya, dan itu sukses membuat Raynand ingin lari dari dunia. Bukan apa-apa Rayanan bukan tipikal pria yang bangga jika dikejar-kejar banyak wanita.
" Kamu kenapa sih Nan,, nggak baik tau gantungin anak orang, lagian apa kurangnya si Silvi udah cantik baik anak pejabat lagi,, kamu nyari perempuan modelnya gimana sih ?" kata Bimo panjang lebar, teman yang lumayan dekat dengan Raynand itu terkadang bingung dengan sikap Raynand yang selalu dingin terhadap semua wanita. Padahal gadis-gadis yang mengejar temannya itu lumayan banyak.
" Ah, siapa yang gantungin anak orang sih,, aku cuma nggak suka aja terlalu dekat sama perempuan " kata Raynand
" terus, kamu sukanya dekat sama lelaki gitu ? dih amit - amit teman gua, ganteng tapi suka sama terong " kata Bimo
" Eh, sembarangan aja kalau ngomong,, aku pria sangat normal, asal kamu tau " Raynand berkata sewot
" Terus, kenapa setiap perempuan yang PDKT sama kamu, lu jauhin Bambang ?"
" Bukan ngejauhin sih,, kan emang aku selalu jaga jarak sama semua perempuan "
" Tapi, anak orang udah terlanjur baper Nan, tanggung jawab dong lu "
" Yee emang gua ngapain tu perempuan , pake tanggung jawab segala,, lagian salah sendiri,, masa di kasi senyum aja sudah baper,, hadehhh "
Raynand gak habis pikir dan kadang merasa miris jika ada gadis yang gampang baper. Apa sebegitu gampangnya kah hati itu jatuh cinta ? tanya nya dalam hati.
" Lagian, kamu cari cewek yang bagaiamana sih Nan? perasaan segala jenis betina kamu tolak,, sisa kuntilanak aja nih yang belum datang ke pos jaga nyariin kamu"
" Yah intinya , aku nggak suka sama cewek bar bar, berisik dan terlalu agresif, aku suka cewek yang kalem pendiam dan dewasa " kata Raynand
" Nah, tuh Renata cewek kalem plus dewasa kamu tolak juga " Bimo ingat betul bahwa ada gadis bernama Renata yang juga terang-terangan suka dengan temannya itu, tapi sayang Raynand juga menolak membuka hati untuk gadis malang itu.
" Renata memang kalem dan dewasa, tapi agresif,, terlalu transparan kalau dia ngejar gua, dan gua nggak suka " jelas Raynand
" terus si Amel kenapa kamu tolak,, jelas jelas junior kita itu kalem pendiam dan pemalu dan nilai plusnya dia cantik dan suka sama kamu,, tapi sayang dia juga masuk dalam daftar tolak, kenapa?" Bimo seakan-akan ingat semua daftar nama gadis yang suka sama Raynand, udah kayak sensus penduduk saja.
" yeah, i know that, but i no like to " kata Raynand
" Oke,, Why? "
" Amel memang kalem pendiam dan pemalu,, tapi dia gadis yang juga secara tidak langsung telah memperlihatkan kalau dia ada feeling sama gua, dan jujur aku nggak suka cewek kayak gitu " jelas Raynand, dan jujur saja Bimo selalu merasa tidak puas dengan alasan Raynand yang terkesan hanya dibuat-buat.
" Lalu, cewek ideal menurut fersimu itu seperti apa ? aku yakin ini cuma alasan kamu aja, sebab kamu emang pada dasarnya nggak tertarik kan sama perempuan " tebak Bimo, terdengar sangat meremehkan, namun Raynand hanya menanggapi dengan senyuman.
" Ehem,, gini yah " ambil nafas sejenak " menurut aku, sejatinya perempuan itu dikejar bukan mengejar, perempuan itu diperjuangkan bukan memperjuangkan, jadi buat aku perempuan itu jual mahal, susah di taklukkan, dia akan terkesan jutek dan cuek. Nah besok kalau aku ketemu sama model cewek seperti ini, baru dah aku kejar, gimana ?" Dan penjelasan Raynand kali ini benar - benar membuat Bimo pening.
" Wah, kamu rupanya GGS " ujar Bimo
" Ganteng-ganteng Serigala?" tebak Raynand
" Ganteng-ganteng Songong "
" Asem lu " Dan lemparan bantal guling pun melayang ke kepala Bimo
_
Baca dengan hati, tinggal kan jejak sepenuh hati...
dukung Author dengan like , komen and vote yah 😊😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
timbuljaya
ya jadian sm Kiana alias kinkin. krn sptnya si KINKIN pengagum rahasia si Raynan...cinta dlm diam.
2023-02-15
1
uutarum
awasss ntar kn karma
2022-10-16
1
⏤͟͟͞R ve
Ray lelaki sejati 🤔
2021-05-11
1