"Sayang..Tante yakin mama kamu sangat sayang kepada mu, karena ada kamu lah mama kamu bisa bahagia" Diana berusaha menenangkan keponakan tersayang nya.
"Tapi mama selalu sibuk, tidak seperti Tante yang selalu ada waktu untuk ku"
"Lise, mama kamu itu sangat suka bekerja, tapi meski begitu dia tetap sayang kepada mu, bukankah mama mu sangat hebat?"
"Iya, Tante benar"
Eloise pun kemudian menceritakan perlombaan nya yang ia lakukan bersama Felix. Diana tahu benar bahwa Felix selalu memperlakukan Eloise sebagai prioritas nya dan Felix selalu bisa meluangkan waktu nya meski sesibuk apapun dia. Dan Leah, hampir tidak pernah bisa meluangkan waktu untuk Eloise karena pekerjaan yang ia cintai.
"Tante, tadi aku lihat si Sean, dia sangat kasihan"
"Kasihan?"
"Iya, wajah nya terlihat sedih begitu"
"Kamu harus maklum saja, Sean kan masih berduka atas kepergian mama nya"
*********
Esoknya.....
Sean datang ke Rumah Tenun Tan. Kedatangan nya adalah untuk menebus ice cream yang ia jatuhkan kemarin.
"Benarkah?!" Eloise merasa sangat senang.
"Iya, kita akan makan ice cream kesukaan kamu di mall, mau tidak? Kita minta antar supir kamu ya?"
"Okeee...."
Keduanya pergi ke mall dengan di antar oleh Supir Eloise. Eloise dengan senang menggandeng tangan Sean sambil masuk ke mall.
"Hei, kenapa kamu memegang tangan ku?" Tanya Sean.
"Kenapa? Tidak suka? Kata papa kalau kita pergi di tempat ramai harus bergandengan biar nggak hilang"
"Tapi aku sudah besar, malu tahu bergandengan gini" Sean menjawab nya dengan sangat pelan.
"Apa?!"
"Lupakan"
Sean menggandeng tangan Eloise dan menuntun jalan untuk Eloise. Namun setelah lewat di toko ice cream kesukaan Eloise, Sean bukan nya berhenti malah terus saja jalan.
"Sean!! Toko Ice cream nya kelewatan!!"
Sean kemudian berbalik dan menatap Eloise.
"Lise, dengar! Aku pasti akan memberikan mu Ice cream, tapi habis ini, sekarang kita punya tugas penting!"
"Tugas penting?"
"Iya, kita harus memata - matai papa ku"
"Kenapa dengan papa mu?!"
"Sepertinya dia berselingkuh, padahal mama belum lama meninggal tapi dia sudah punya wanita lain!!"
"Selingkuh itu apa?" Tanya Eloise dengan polos.
"Selingkuh itu ketika papa kamu tidak cinta lagi sama mama kamu"
"Apa?! Lise nggak mau begitu!!"
"Hei ! Itu hanya contoh saja"
Kedua nya pun melihat keberadaan Ayah Sean dari jauh yang sedang bersama wanita cantik dan muda. Dan wanita itu juga membawa anak nya, yang jauh lebih tua dari Sean. Keduanya berbelanja dengan sangat bahagia. Sean tak tahan melihat hal itu dan mendatangi mereka.
Shrakkkkk...... Belanjaan yang wanita itu pegang, Sean hempaskan ke lantai.
"Berani sekali kau mendekati papa ku?!" Teriak Sean.
"Sean, hentikan!!"
"Papa juga! Mama belum lama meninggal dan kau sudah bersama wanita lain?!!!"
Bruk.....anak wanita itu mendorong Sean hingga Sean terjatuh.
"Mama mu kan sudah meninggal! Wajar saja papa mu memilih mama ku! Dan juga dia ini papa ku! Bukan hanya papa mu!!"
"Apa?!" Sean tak percaya akan hal itu.
"Mari kita pulang! papa akan jelaskan semua nya"
Sean menepis uluran tangan papa nya.
"Aku bersyukur mama belum sempat tahu hal ini, jika mama tahu, dia akan sangat menderita"
Sean langsung lari dari hadapan semua nya. Eloise mengejar Sean dengan cepat. "Sean, jangan lari lagi, lise capek"
"Kamu pulang saja duluan, supir kamu masih menunggu, tinggal kan aku"
Akhirnya Sean sampai di sebuah tempat bermain dan duduk sambil menangis disana. Eloise berhasil mengejar Sean dan duduk di samping nya.
"Aku mendengar papa akan bertemu seseorang, tadi pagi, maaf malah membawa mu, aku tidak tahu harus pergi sama siapa, tapi aku janji kita akan beli ice cream habis ini"
"Sean, jangan sedih, mama mu pasti tidak ingin kamu sedih, mama lise juga begitu, karena mama sangat sayang dengan lise, ketika lise menangis, mama akan sedih juga"
Senyuman lise yang Sean lihat hari itu, sangat cerah. Cerahnya seperti cahaya mentari yang menyinari nya dan menghangatkan hati nya hingga air mata nya mengering.
"Lise ayo, kita beli ice cream" Sean menghapus air mata nya dan menggandeng Eloise.
"Yeaaay" Eloise memeluk Sean dengan senang.
Sejak hari itu Eloise dan Sean terus bertemu. Sean terus membawa kan Ice cream untuk Eloise. Dan keduanya selalu bermain bersama dan tertawa bersama.
"Aku malas pulang ke rumah" Ucap Sean sambil memainkan layangan milik nya.
"Kenapa?"
"Papa ku telah menikahi selingkuhan nya, sekarang rumah ku sudah ada mereka, selingkuhan papa dan anak nya yang akan menjadi Abang ku"
"Lalu kenapa kamu tidak mau pulang Sean?"
"Papa selalu membela mereka, dan aku hanya bisa marah ketika melihat baju mama ku dibuang dan rumah ku ditempati mereka"
"Kalau begitu coba cara sebaliknya, semakin kamu begitu, papa mu akan semakin marah, coba deh kamu bikin papa kamu bangga"
"Tapi Lise, aku hampir tidak bisa tersenyum saat ada di rumah"
"Senyum itu bisa dilakukan dalam keadaan apapun, semakin kamu sedih, kamu harus semakin tersenyum dengan begitu, kamu tidak akan semakin tua" Goda Eloise.
Sean sangat senang bersama Eloise. Senyuman Eloise mengubah kesedihan nya menjadi tawa. Eloise berlari di taman dan menghampiri salah satu kupu - kupu di taman, namun kupu - kupu itu segera terbang.
"Padahal bunga nya sangat indah, kenapa dia harus pergi dari bunga indah ini?" Ucap Eloise sedih.
"Jangan khawatir, aku akan membawa kan mu bunga, besok"
"Benar kah?"
"Iya, bunga yang sangat indah"
"Sean, Lise sangat suka bunga tulip"
Sean berfikir keras, kenapa bunga nya harus tulip? kenapa tidak bunga lain?.
"Baiklah, akan ku bawa tulip putih untuk besok".
"Lise maunya tulip merah"
"Kenapa harus tulip merah?"
Lise hanya mengedipkan mata nya dan berlari lagi menjauhi Sean. "Sean!!" Lise memanggil Sean untuk segera menyusul nya.
Lise sangat - sangat manis ketika tersenyum. Eloise yang indah berpadu sangat cantik dengan bunga - bunga musim semi yang tertiup oleh angin.
"Cantik" Ucap Sean dengan pelan. Sean kemudian berlari menuju ke arah Eloise.
********
Eloise telah pulang ke rumah setelah puas bermain dengan Sean.
"Tidak!! Aku tidak akan pernah mau pindah!! Kenapa kau tidak pernah mengerti aku?!! Tenun adalah hidupku!!"
"Kau masih bisa menenun di Amerika Leah! Aku sangat dibutuhkan di Amerika!!" Teriak Felix.
Felix dan Leah bertengkar hebat. Ini pertama kalinya Eloise melihat mereka berdua bertengkar seperti ini.
"Cobalah bersikap layaknya seperti ibu, saat kau belajar menenun aku telah berkorban menolah jabatan ku di Amerika, sekarang datang lagi, apa kau tidak bisa berkorban? Eloise akan senang punya banyak waktu dengan kita!!"
"Tidak mau!! Aku ingin jadi penenun di rumah Tan ini!! Biarkan aku sukses dulu!!"
-Bersambung-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
Scarlet
Lanjut thor
2021-06-06
1
anggita
👌👍
2021-05-17
1
Ezrahi
like
2021-05-07
1