Terikat Mumtaz
Rumah sakit Indah
"gimana A, apa benar itu ayah?,"tanya mama yg berdiri lesu menyandar di dinding rumah sakit depan pintu kamar jenazah dengan mata yang masih sembab.
"iya ma, itu ayah. ayah uadah meninggal ma. AA udah konfirmasi mah."setelah mengatak kalimat itu aku langsung berlari ke arah Ama yg tubuhnya langsung lirih dan berhasil ku tangkap
"aaargghh....,kenapa begini A,gak mungkin ayah pergi. ayah udah janji sama mama mau pulang lebih awal, AA..."mama menangis histeris dgn wajah sendu dan tubuh lemas tak bertenaga.
aku hanya bisa memeluk mama sambil menangis sesak dada ini.
" Aa,...."ku toleh wajahku mengarah ke suara yg memanggilku.kulihat kakak ala, dan kedua adik kembar ku berlari menghampiriku sambil terisak menangis.
" udah ada laporan dari polisi tentang kecelakaan ini a?,tanya kakak ala.
"belum kak. aku juga belum ngapa ngapain.mama dari tadi nangis mulu,bisa kakak jagain mama.aku mau cari info."
"ok.aku jagin.kamu sana gih cari info."
" dengan keluarga bapak Zein,?"seorang dari pihak rumah sakit datang menghampiri kami.
" iya mbakkami keluarganya."jawab ku
"mas bisa ikut kami kebagian informasi mengenai bapak Zein ?"
"ok. mari mbak."aku berjalan mengikuti langkah mbak petugas itu sambil beristigfar dalam hati.
" Ini mas, ada petugas dari kepolisian yg akan mengkonfirmasi tentang bapak Zein,"jelasnya ketika kami sampai di suatu ruangan yang kukira sebagai ruang informasi.
ku lihat dua petugas polisi berdiri menghadap kami dengan mengulurkan tangan padaku
"mari mas duduk dulu.saya Irawan dan ini Hendra rekan saya.kami yang menangani kasus kecelakaan ini."jelas pak polisi yang berdiri disebelah kanan rekannya.
"boleh saya tahu apa penyebab meninggalnya ayah say pak?"sambarku langsung pada mereka.aku terlalu letih dan syok.teru terang aku masih kosong pikiran tentang hal ini.
"baiklah,tapi sebelumnya saya ingin memastikan kebenaran data biadata korban dulu..nama Zein Abidin, usia lima puluh tahun,pekerjaan guru beralamat.,.."tidak kudengar lagi pertanyaan pak polisi itu aku hanya menjawab iya saja tuk semu pertanyaan biodata itu toh aku sudah lihat sendiri mayat ayahku tadi.
"sekarang ke intinya ya.bapak mas korban dari kecelakaan lalulintas yang berakibat meninggalnya korban."
"siapa pelakunya?" apa ia tertangkap?"
"pelakunya Hito Henrawan,sekarang ia ada di kantor polisi."
"oohh..begitu.saya ingin bertemu dengannya. saya pikir say boleh bertemu dengannya kan pak?!"
"boleh, tapi besok sekarang bersangkutan masih dalam pemeriksaan kepolisian.
"baiklah besok saya akan ke kantor polisi."
"baiklah.dan ini barang barang yang ada bersama korban waktu peristiwa terjadi."ku melihat barang barang yang ayah biasa bawa ketika kerja dari pak polisi yg bernama Hendra itu.
"saya terima pak.barang ini. terimakasih atas kerjasamanya pak."
"itu sudah tugas kami.baiklah kami permisi. kami harap keluarga sabar dan tabah ya mas."
"baik terimakasih pak ."setelah selesai pertemuan itu kami keluar dari ruang informasi tersebut.
"maaf saya mengganggu,tapi mas bisa langsung ke ruang administrasi tuk mengurus segala hal yang terkait kepengurusan jenazah bapak Zein?"
"baik mbak mari kita langsung urus aja mbak saya ingin ini cepat tuntas."ucapku loyo
"jadi dengan ini semua administrasinya selesai ya mas.kami turut berdukacita atas musibah ini.
"iya mabk terimakasih atas kerjasamanya." setelah aku menyelesaikan urusan rumah sakit. diantar dengan mobil jenazah rumah sakit kami sekeluarga langsung ke tempat pemakan ayah tuk mengkebumikan ayah yang sebelumnya sudah diurus oleh teman temanku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 259 Episodes
Comments
Renjana Bai Qian
Hai kakak... Maira mampir di sini.. dan tak lupa juga membawa boom like untuk kakak...
2021-08-18
1
Taufan Kamilah
semoga suka diminta share, like, commen positif, dan vote. terima kasih
2021-06-28
0