bab 3 berte

hari ketiga meninggalnya ayah, mumtaz ditemani Ibnu sahabatnya bertandang ke kantor polisi untuk bertemu pelaku penabrak ayahnya. disinilah mereka didepan kantor polisi

" muy, yakin Lo mau ketemu dia? Lo kalo ketemu dia jangan pake marah ya. jangan bikin ribet." cerocos Ibnu yang terkenal pendiam sekarang menjadi cerewet.

" iya diem Lo ah dari tadi ngomong mulu kayak emak emak daster Lo." ucap jengah mumtaz.

" dikasih nasihat malah ngeyel. kalo emang iya. ayo masuk. kenapa kita dari tadi berdiri disini udah tiga puluh menit ini. kayak mau ketemu camer aja Lo.". sewot Ibnu

" iya ini juga mau masuk. tapi gw mau tarik nafas dulu. mau penenangan gw."

" alah pake penenangan segala bilang kalo Lo jiper duluan. ayo ah masuk panas ini." saut ibiu sambil menarik tangan maumtaz. d ngan pasrah mumtaz mengikuti langkah ibnu.

" assalamu,Alaikum pak. ini saya Ibnu dan teman saya mumtaz mau ketemu Hito pelaku penbrakan yang terjadi tiga hari yang lalu dengan korban Alm. bapak Zein." ucap Ibnu to the poin ketika sampe dipos lapor kantor polisi

sang polisi langsung siap badan mendengar perkataan itu. maklum peristiwa kecelakaan lalulintas yang melibatkan seorang Hito Arven hartadraja sudah menjadi pemberitaan utama mengingat ia adalah anak dari salah satu orang terkaya diindonesia.

" kamu siapanya yang bersangkutan.?" tanya pak polisi.

" ini saya mengantar teman saya mumtaz. anak dari korban meninggal kecelakaan tersebut."

pak polisi mengalihkan penglihatan kearah mumtaz

" kepentingan apa?"

" konfirmasi pak."

" yang bersangkutan harus disertai kuasa hukumnya dek kalo mau bertamu kepada dia."

" pak. bukan maksud tidak menghormati keinginan beliau, tapi bisa tidak bapak tanyakan dulu kepadanya bahwa keluarga korban ingin bertemu? ini penting pak demi kemaslahatan bersama" ujar Ibnu berdrama.

" tunggu disini." tegas pak polisi sambil melangkah kedalam

" baik pak.mita ga bakal kemana mana."

*****

dua orang bersitatap berhadapan diruang temu tamu yang satu pria dengan memakai baju tahanan berwajahkan menunduk nansendu. dan satu lelaki muda memakai seragam sekolah SMA dengan berwajahkan tegang

" kemarin lusa keluarga anda mendatangkan seorang pengacara sebagai wakil keluarga menawarkan kompensasi tanggung jawab sebesar lima ratus juta kepada keluarga kami. apa itu atas perintah anda?" mum AZ membuka hening

" siapa namanya?" Hito menegakan kepala mendengar hal itu

" bapak ruben."

" itu bukan atas perintah saya. dan saya tidak tahu sama sekali tentang hal itu?"

" benarkah, ini anda bukan sedang sok meras tidak tahukan!? apa anda hendak menghina ayah saya?" tanya sarkas mumtaz

" tidaak. sungguh demi Tuhan saya tidak tahu sama sekali. saya akan berbicara dengan pak Ruben atau keluarga saya." yakin Hito.

" saya minta maaf atas tragedi ini. saya memastikan akan menyelesaikan perkara ini dengan bijaksana." ucap Hito

" apa maksud anda tentang itu? hal apa yang dimaksud bijaksana? saya dan saudara saya sudah menjadi yatim. ibu saya sudah menjadi janda. jadi dengan apa anda akanmenyelsaikan perkara dengan cara bijaksana?" ucap tenang nan tegas mumtaz

.......

mendengar perkataan mumtaz Hito menundukkan kepala dan mulai terdengar isakan tangis dari dirinya

" maaf...maaf ...maaf..." sesal Hito ditengah isakannya

" sudahlah. lusa sehari setelah tujuh hari tahlilan ayah saya, kedua belah pihak akan bertemu lagi. saya harap anda memberitahukan kepada p ngacara dan keluarga anda untuk tidak melakukan hal hal yang kami pandang menghinakan kami. dimohon kerjasamanya."

tak lama pintu terbuka dan menampilkan seorang penjaga

" waktu lima belas menit telah habis." penjaga membawa Hito kembali ketahanan sedangkan mumtaz menatap nanar sosok Hito didepannya. entah apa yang dipikirnya. saat hendak sampai pintu aku berucap " om jangan coba melakukan hal bodoh untuk mengakhiri hidup anda. anda harus bertanggung jawab atas keluargaku. kau harus melihat keadaan kami dan menyembuhkan kesakitan kami. kuharap kau bukan benar benar pengecut. saya dan keluarga menunggu anda." entah mengapa aku mengatakan demikian, tapi ada kekhawatiran dalam diriku tentang om Hito akan melakukan sesuatu yang lebih menyakitkan. ada keputusasaan tatapannnya yang kosong

mendengar perkataan mumtaz hito tertegun. dia mengangkat kepala dan menghadap mumtaz. " tentu saya akan bertanggung jawab atas semua tindakan saya. terimakasih atas kesempatannya. dan sekali lagi saya mohon maaf atas semuanya." selepas mengatakan itu om Hito pun masuk dan lenyap dari pandangan mumtaz dan meninggalkan mumtaz dengan seribu keheningan.

*****

sekarang mumtaz dan Ibnu di warung pingur sebrang kantor polisi. seusai maumtaz bertemu hito. sudah tiga puluh menit mumtaz diam. dan Ibnu tak bertanya.

dreettt ......dreett.....

" siapa muy.?" tanya Ibnu

" Bella.." Hela mumtaz

" masih Lo sama cewek itu?"

" masih. kenapa? kayaknya Lo ga suka banget ma Bella." tanya mumtaz tajam

" semua anak ga suka hubungan Lo ma bella. toxic tau ga. gw harap Lo ga sampe punya penyesalan pada akhirnya tentang Lo dan Bella."

".........,..." entahlah mumtaz tak tahu harus jawab apa

" kalo Lo harus jemput dia. pergi dah."

" Lo gimana. gw anterin Lo dulu lah."

" gampang mah itu. gw panggil Danil atau Jimmy bisa. Sono Lo pergi. males gw entar lihat Lo dimarahin dia."

" oke. gw pergi ya. nu, makasih ya udah temenin gw."

" hmmm. kayak ma siapa aja."

mumtaz pergi karena mendapat telpon dari Bella kekasihnya. Ibnu memandangi kepergian Bella dengan bergumam " gw barharap Lo berpikiran waras muy. Lo putusin tu cewek akhlakless." sambil Ibnu menghela nafas dengan berat

*****

" kamu darimana aja si tax. dari tadi hubungi susah. aku lama loh telpon kamu." cecar Bella jengkelketika mumtaz sampai dicafe tempat Bella minta jemput tadi.

"sorry tadi ada urusan."jawab tenang mumtaz

" urusannya lebih penting daripada aku pacar kamu?" jengah Bella

".... sorry.ya udah ayok pulang. katanya mau pulang." mumtaz menjawab to the point. sekarang dia malas berdebat dengan bella yang mumtaz anggap seakan tiada akhir

" bentar lagi. lagi nanggung ni"

" Bell, ini udah sore. ayo pulang. aku buru buru ni."

"kenpa sih perasaan belakngan ini kamu sibuk mulu. setiap aku minta jemput kamu pasti ngomongnya buru-buru mulu. kamu sibuk apa?"

" yakin kamu mau tahu?"

" gak sih. aku ga peduli kamu sibuk apa. tapi aku ga suka kamu buru-buru gitu. kamu pikir cuma kamu yang sibuk. aku juga."Bella marah

" ya udah kalo kamu sibuk dan aku sibuk. sekarang kita pulang." mumtaz masih tenang

" ih sebel aku tuh sama kamu. ayo pulang." titah Bella dan beranjak pergi dari cafe menuju tempat parkir cafe

" tas kapan sih kamu jemput aku pake mobil? panas tau. malu lagi."

mendengar itu mumtaz menghela nafas " aku ga punya mobil Bell."

" ya gimana kek caranya supaya kamu jemput aku tuh pake mobil."

tanpa menjawab Bella, mumtaz memakaikan helm Bella helm dan naik motor

" ayo cepat naik. kita pulang."

dengan kaki dihentakan Bella naikotor. dan mereka pergi dari cafe

*******

saat ini waktu pertemuan antara keluarga mumtaz dan hito. mereka sepakat bertemu dirumah Hito mengingat mama AIDA masih dalam keadaan berkabung dan belum sehat

sekarang kedua belah pihak keluarga berkumpul diruang tamu. keluarga mumtaz dihadiri keluarga inti beserta paman sepupu dan beberapa bibi dan paman dari pihak ayah dan mama, sedangkan dari kelurga Hito dihadiri oleh keluarga inti Hito yaitu kakek dan nenek Hito Fatio' hartadraja dan Sri hartadraja, orang tua Hito Aznan hartadraja dan Dewi hartadraja kakak laki-laki Hito, Damar Arjun hartadraja dan kakak perempuan Hito Julia Arnet Hartadraja beserta team kuasa hukum keluarga. dan Heru wakil Hito pribadi

" dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim. mari kita mulai pembicaraan ini. diharapkan pertemuan berlangsung baik dan damai tiada marah dan merasa dirugikan." ucap kakak sepupu mama Aida om Samsul

" Aida, apa ada yang ingin kamu sampaikan dek?" tanya om Syamsul ke mama Aida

dengan tenang mama Aida berkata " lusa kemari sudah menghadap kami atas nama perwakilan kelurga Hartadraja dan mengajukan penawaran dijumlah dana yang kami indikasikan sebagai bentuk pertanggung jawaban atas meninggalnya kepala keluarga kami yaitu Zein Abidin sebesar lima ratus juta rupiah. dan saya selaku isteri dan ibu dari anak anak. menolak penawaran tersebut."

" sudah saya duga anda akan menolaknya." nenek Hito yang menjawab ucapan mama Aida dengan dengusan dan cibiran

" sudah saya duga anda dan keluga pasti akan memanfaatkan keadaan ini tuk memeras kami. sekarang sebutkan berapa jumlah yang anda minta?" cecar nenek Sri

" ma"

" nenek."

" Sri"

panggilan protes kelurga Hartadraja mendengar ucapan sang nyonya tertinggi

menanggapi dengan tenang mama Aida " menurut anda berapa yang bisa setara dengan peran suami dan ayah dari anak anak kami?"

" harga lima ratus juta itu cukup." anda tidak akan mendapat ganti rugi yang sebesar itu dari keluarga yang lain jika mereka yang jadi penanggung jawab anda dan keluarga." masih nenek hartadraja yang berbicara.

mendengar perkataan itu keluarga mumtaz menhan kesal dan marah karena merasa direndahkan sedangkan keluarga Hartadraja malu

" seperti dugaan saya mendengar perkataan anda dapat saya simpulkan keluarga anda tidak ada iktikad baik terhadap kelurga saya. anda dan keluarga hanya ingin keuntungan pribadi diatas penderitaan keluarga kami." mama Aida mulai bicara dengan tegas meski masih tetap menampilkan ketenangan

"heh" bentak nenek Hito marah

" mama" tegur ayah Hito atas perilaku nenek Sri. " maaf kami tidak bermaksud demikian. baiklah mulai saat ini dengan segala kerendahan hati mari kita bersama menyelesaikan permasalahan ini dengan kepala dingin. maaf Bu. saya selaku ayah dari Hito yang telah melakukan kesalahan yang mungkin tidak dapat dimaafkan akan bertanggung jawab atas segala akibat yang ditimbulkan dari peristiwa ini. apa ada yang ingin ibu dan keluarga sampaikan kepada kami!?"

dengan menghela nafas menghilangkan emosi yang sempat tersulut mama Aida berujar " Mungin bagi kalian almarhum hanya salah satu orang yang tidak ada artinya. tapi bagi kami beliau adalah bagian terpenting. kami memang keluarga sederhana, tapi sebagai orang tua saya dan beliau punya mimpi yang banyak dengan jangka waktu panjang. kami punya mimpi membangun rumah yang layak untuk keluarga kami, kami ingin anak anak kami menempuh pendidikan sampai yang tertinggi, kami ingin memastikan anak-anak kami hidup sejahtera dengan kasih sayang dari kedua orang tuanya. sekarang beliau telah tiada dengan membawa segala mimpi itu. saya kehilangan pendamping hidup, anak-anak saya kehilangan ayahnya. sekarang beritahukan padaku bagaimana saya mewujudkan segala mimpi itu bapak Hartadraja?" ucap lantang mama Aida.

mendengar kata kata mama Aida seluruh orang yang berada di ruangan terdiam dengan sendu

" maaf. mungkin segala apa yang ngin kami berikan tidak akan mampu mangimbangi peran almarhum, tapi sungguh kami hendak mengurangi beban keluarga ibu." tutur ayah Hito

" terimakasih sebelumnya. mari kita to the point. perihal beban bathin akibat meninggalnya kepala keluarga kami, kalian dipastikan tidak akan bisa menggantinya. maka sebagai orang tua, disini saya akan menekan kan pertanggungan jawab perihal materi saja. saya ingin sekali mewujudkan mimpi-mimpi kami untuk masa depan keluarga kami.yang saat ini menjadi prioritas pikiran saya adalah biaya hidup keluarga dan pendidikan anak-anak kami.."

" apa sudah nenek duga pasti ujung ujungnya duit. sebutkan berapa yang kalian minta dan kita selesaikan ini segera." sela judes nenek Sri

" berapa kalian tawarkan" ucap dingin Kakak Zahra putri pertama almarhum

" satu milyar itu sudah cukup." congkak nenek Sri

dengan tersenyum smirk Kakak Zahra memandang nenek Sri dengan menekankan " pernyataan anda ini yang kami anggap penghinaan. menurut anda apa dengan satu milyar bisa mewujudkan mimpi orang tua kami?"

" lantas apa yang kamu inginkan hei anak tengil kemarin sore. saya ingin tahu seberapa besar nyali kamu untuk memperalat kami." masih dengan sombongnya nenek Sri berujar

"jangan menantang saya wahai nenek yang sudah tua yang mencoba memanipulasi penuaan dengan oplas. saya pastikan anda menerima segala konsekuensi kecongkakan anda." kak Zahra menyaut dengan lantang

" karena kalian adalah salah satu konglomerat di Indonesia, maka saya ingat n kalian memberikan sepuluh persen dari saham perusahaan penyiaran, tolong jangan disela dulu hai nenek.." tegur kak Zahra ketika melihat nenek hendak membuka mulut tuk menyela

"...saya ulangi sepuluh persen dari perusahan penyiaran, dua puluh lima juta biaya perbulan untuk sekeluarga. dan penambahan dana yang mumpuni tuk kebutuhan mendadak sekeluarga. saya kira itu tidak seberapa dibanding kekayaan kalian."

"heh orang miskin belagu," nenek Sri murka. " lancang sekali kalian ingin saham. itu terlalu tinggi tuk ganti ayah kalian." masih dengan menolaknya si nenek tersebut. sedangkan yang lain masih hanya mendengar."

" kami menginginkan saham karena kami tak yakin anda akan terus memberi biaya hidup kami.sekaeangnkalian menyatakan bersedia menanggung. tapi siapa jamin dimasa depan kalian akan berpura pura amnesia." skeptis kak Zahra

" kalian tidak percaya kami?, kami orang-orang terhormat akan memegang janji kami." masih dengan jengkel si nenek Sri

" tidak. kami tidak percaya kalian. itu keinginan kami.ni negosiasi nenek tua. take it or leave it." tekan kak Zahra mantap

ketika nenek hendak menjawab. ayah Hito langsung mengangkat tangan yang menandakan agar nenek Sri diam

" jika kami memenuhi keinginan kalian, apa kalian bersedia menyelesaikan perkara ini secara kekeluargaan. tidak akan membawa kasus ini ke jalur hukum?" tanya ayah Hito menegaskan

" sedari awal kami tidak pernah berpikir akan membawa hukum kasus ini. sebagai orang tua say paham kesedihan yang dirasakan oleh kalian. dan itu tidak ada gunanya buat kami." mama Aida berucap tenang

" heh kalian.."

" baiklah."

ayah dan nenek Hito berujar berbarengan dengan tanggapan berbeda.

" kalau boleh tahu kenapa kalian menginginkan saham?" sekarang kakek turut berujar

" karena kami skeptis kalian akan tetap bertanggung jawab dalam waktu panjang. sedangkan kebutuhan kami pasti pasti akan berlangsung lama. maaf kami berpikir apa yang kalian lakukan hanyalah pencitraan semata kepada publik."

" tapi apa itu tidak terlalu berlebihan? kalian bener-benar aji mumpung." mama Hito berucap jengah

" hal ini tidak berlebihan. bandingkan dengan apa yang anak kalian Hito lakukan kepada kami? baca itu." mumtaz melempar senundel dokumen kepada masing-masing perorang dari mereka

dengan heran mereka menerima dokumen yang disodorkan oleh para sahabat mumtaz

dengan tenang dan meyakinkan mumtaz " disana terdapat kondisi om Hito ketika kecelakaan. disana dinyatakan bahwa Hito Arven hartadraja sedang dalam keadaan mabuk berat dikarenakan putus cinta karena ditinggal kekasihnya yang bernama Silvia Hermawan. bagaimana jika data itu terungkap ke publik?"mumtaz berkata dengan sorot mata tajam yang tak ingin dibantah oleh siapapun

keluarga Hito terhenyak dengan mimik wajah terkaget dan bertanya mendapati hal ini.

" jangan tanya dari man dan bagaimana saya mendapatkan informasi ini. tapi saya pastikan semua data itu valid. jadi pilihan kalian hanya menerima keinginan mama saya. saya tidak peduli apa tanggapan kalian tentang kami. tapi jika kalian mempermudah kami, kami akan mempermudah kalian. sebagai seorang putra tugas saya adalah memastikan mama dan saudara saya tenang menjalani hidup ini."

hening, diam tak ada yang bersuara sampai;

" baiklah jika memang begitu adanya." kakek akhirnya menyetujui

" keputusan tepat. dan ini adalah draft MOU kita." masih mumtaz yang memegang kendali kesepakatan sambil menyerahkan beberapa kertas

*******

Hito memperhatikan rekaman pertemuan dua keluarga tersebut. saat ini Hito dan Heru selaku wakil Hito beserta kuasa hukum pribadi hito. dengan menghela nafas " Heru, berikan apa yang mereka inginkan. jika kelurgaku membantah jangan dengarkan mereka. semua tanggung jawab itu gunakan aset pribadiku. saya punya saham di perusahaan penyiaran tersebut sebesar tiga puluh lima. beri mereka lima belas persen sahamku, dan beri mereka tunjangan keluarga sebesar tiga puluh juta perbulan. dari rekening pribadiku."

" Hito aku paham kamu merasa bersalah dan bertanggung jawab terhadap kondisi sekarang, tapi itu berlebihan." Heru menjelaskan

" Ru, mereka kehilangan belah jiwa mereka, sedangkan aku hanya kehilangan sedikit dari asetku. sungguh hal ini tak seberapa bagiku. aku tak ingin ada bantahan lagi. ini titahku" tegas Hito tajam

" baiklah akan kami laksanakan."

" dan anda Davin, berikan akta pertanggungan jawab itu sebaik mungkin aku tak ingin ada kecacatan hukum yang mana kelurgaku dapat merubah kesepaktan." ujar Hito kepada Davin sahabat sekaligus kuasa hukum yang ditunjuk pribadi oleh Hito

" tentu To."

******

tempat kediaman keluarga almarhum Zein

saat ini sedang berhadapan Heru dan Davin selaku wakil dan kuasa hukum Hito dengan kelurga inti almarhum

" maaf bukan maksud menghina atau menyepelekan, tapi kami menolak pemberian dari tuan Hito yang berlebih dari ajuan kami. tolong jangan membebani kami. kamu terima iktikad baik tuan Hito, tapi beri kami sesuai ajuan kami." mama Aida menjelaskan setelah melihat draft MOU yang disodorkan pihak Hito

"... tapi..."

" tidak ada bantahan tuan. mohon lakukan seperti yang diinginkan mama kami." ujar mumtaz

******

Hito speechless melihat rekaman pertemuan kedua itu.dengan menyandarkan tubuh dipunggung kursi dan menengadahkan kepala menutup wajah dengan kedua telapak tangan. dia menegakkan tubuh dan duduk tegap

" Heru sampaikan permohonan maaf ku pada mereka dan berikan seluruh keinginan mereka tanpa bantahan dan pengurangan. dan pastikan semua itu dari aset pribadiku. jika kelurgaku ingin menjadi bagian dari pertanggungan jawab ini. tolak! tekankan kepada mereka ini keputusanku yang tidak bisa diganggu gugat!"

Terpopuler

Comments

Afrahun Nazli

Afrahun Nazli

semakin nyeleneh aja bahasanya tadi katanya Om hito,ini malah hitony masih muda ada kakeknya hadeh,tolong diperbaiki bahasanya kalau begini jadi ribet bacanya

2024-02-03

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Pasti temen2 nya pada tau semua siapa Bella,Cuman Mumtaz yg menutup rapat matanya..ckck..

2023-06-01

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 bab 2 Duka
3 bab 3 berte
4 bab 4 menata diri setelah kepergian
5 bab 5 sesal
6 bab 6 maaf
7 bab 7. kembali pulang
8 bab 8 hari pertama, hari kehancuran
9 bab 9 menunjukan sedikit jati diri
10 bab 10 perusak tawuran
11 bab 11 tranding ; aneh tapi kereeeeennn
12 bab 12 suka?
13 bab 13. pelindung
14 bab 14. strategi Tanura
15 bab 15 melindungi
16 bab 16 pensi
17 bab 17. cinta atau dendam
18 bab 18 terbongkar
19 bab 19. lagi - lagi berulah
20 bab 20 terdepak
21 bab 21 berakhir sebelum memulai
22 bab 22 publish pacaran
23 bab 23. Zahra VS Sivia
24 bab 24. perang dingin dalam cinta
25 25 kemanapun kau pergi, aku melihatmu
26 bab 26 luka yang samar.
27 bab 27.marah
28 bab 28. Menyingkirkan seseorang yang merepotkan
29 bab 29 luka Hartadraja
30 bab 30 musuh dalam selimut
31 bab 31 orang bawahan jangan bertingkah
32 bab 32. bersama aku itu jawabannya
33 bab 33 ada yang senang, kesal, dan sedih
34 bab 34. sang penerus
35 bab 35. lebih dewasa, lebih tahu
36 bab 36. jangan lewati batasan mu
37 bab 37 Sinyal Berperang
38 bab 38. Atur Siasat
39 bab 39 terungkap
40 bab 40. Kotak Pandora
41 bab 41. titik terang
42 bab 42. Permulaan Pergerakan
43 bab 43. awal pergerakan
44 bab 44. Dengan Mu
45 bab 45. Ungkapan
46 bab 46. perang cinta.
47 bab 47 RaHasiYa dan cinta
48 bab 48. Berdamai dengan Hati
49 bab 49. Kekesalan Zayin
50 bab 50. Seharusnya Bersikap
51 baba 51. cerita cinta
52 Bab 52. Api Dibalas Dengan Air
53 bab 53. cerita cinta Atma Madina
54 bab 54. kesal dan peringatan
55 bab 55. Penegasan
56 bab 56 Gadis ku
57 bab 57. Mempersiapkan Amunisi.
58 bab 58. Kecewa
59 bab 59. Pernikahan
60 bab 60. Intermezzo
61 bab 61. Guardian Angel.
62 bab 62. Skandal
63 bab 63 Skandal (2)
64 bab 64. Sisi lain Zayin.
65 bab 65. para emak back to campus
66 bab 66. Awal Kehancuran.
67 bab 67. Pelan Tapi Pasti.
68 bab 68. Kemarahan
69 bab 69. Surat Alfaska
70 bab 70. Mendung, Tapi Bukan Awan.
71 bab 71. Pergi...
72 72. Typo Dalam Duka Its Okey
73 73. Hito dan Zahra
74 Bab 7. Unstopble
75 bab 75. Pulang
76 bab 76. Kembali.
77 bab 77. Permulaan Eksekusi Aloya.
78 Bab 78. Terlalu Tenang
79 bab 79. Berakhir...
80 bab 80. Serangan Brotosedjo
81 Bab 81 Serangan Serempak Brotosedjo.
82 bab 82 akhir cerita penyerangan
83 bab 83. Dimulainya Derita Brotosedjo
84 bab 84. Luka Tak Nampak
85 bab 85. Adu Strategi
86 Bab 86. Teror.
87 Bab 87. Drama Keluarga
88 Bab 88. Tamara
89 Bab 89. Salah Culik
90 bab 90
91 Bab 91.
92 Bab 92. Membersihkan Sampah.
93 Bab 93. Kembalinya Target.
94 Bab 94. Membidik Target.
95 Bab 95. Kenekatan Musuh
96 Bab 96. Peringatan.
97 Bab 97. Saatnya Gonzalez.
98 Bab 98. Titik awal kesalahan Guadalupe.
99 Bab 99. Salam Dari Mumtaz
100 Bab 100. Cassandra korbannya.
101 Bab 101. Permulaan Untuk Gonzalez.
102 Bab 102. RIP FOR HITO HARTADRAJA
103 Bab 103. Zahra Tumbang
104 Bab 104. Keegoisan
105 Bab 105. Ultimatum Seorang Alfaska.
106 Bab 106. Kabut.
107 Bab. 107. Aku Masih Padamu.
108 Bab 108 Mulai Bergerak Untuk Cassandra.
109 Bab 109. Permohonan Ibnu.
110 Bab 110. Mencari Ikatan Hati
111 111. Selangkah Lebih Dekat.
112 Bab 112. Untuk Mu Estelle Veronika
113 Bab. 113. Sentilan Untuk Gonzalez.
114 Bab 114. Cemilan Untuk Gonzalez.
115 Bab 115. Cara Mengatasi Kegalauan ala Saudara Lelaki.
116 Bab 116. Hari Buruk Gonzales
117 Bab 117 Keputusan Alfaska.
118 Bab 118. Hari Terburuk Bagi Semuanya.
119 Bab 119. Runtuhnya Kesombongan Sandra.
120 Bab 120. Penyelamatan Belinda.
121 Bab 121. Akhirnya..Bertunangan..
122 Bab 121. Efek Tunangan
123 Bab 123. Penculokan di Tahun Baru
124 Bab 124. Duka Fatio.
125 125. Duka petinggi RaHasiYa.
126 bab 126. Guardian Agel Zahra.
127 Bab 127, Malam Menegangkan!!
128 Bab 128. Mengamati pergerakan.
129 Bab 129. Mencari Strategi
130 Bab 130. Mencari...
131 Bab 131. Menemukan...
132 132. Membersihkan Gonzalez
133 Bab 133. Mengantar Pergi...
134 Bab 134. Malam Menghebohkan
135 Bab 135. Menyusun Strategi...
136 Bab 136. Lebih Dekat...
137 Bab 137. Ikatan Bathin,.
138 Bab 138. Tragedi Toilet
139 Bab 139. Akhirnya terselamatkan.
140 bab 140. Mengevakuasi Zahra
141 141. Kepulangan Zahra.
142 Bab 142, Dari Hati Ke Hati
143 Bab 143, Luka Hati Zahra.
144 Bab 144. Pesta Untuk Ibnu Dan Zahra
145 Bab 145. Curahan Hati
146 bab 146. Tangisan Untuk Atma Madina.
147 147. Satu Untuk Atma Madina.
148 bab 148. Hadiah Untuk Atma Madina
149 Bab 149. Putar Keadaan Untuk Navarro.
150 bab 150. Romli VS Atma Madina.
151 151. Navarro vs Hartadraja vs Gurman.
152 152. Derita Navarro VS Kebahagiaan Gurman.
153 153 kejanggalan Mumtaz
154 154. Official Status Petinggi RaHasiYa
155 155. Menyingkap Masa Lalu Ibnu.
156 156. Kemarahan Mumtaz.
157 157. Sayang Untuk Mumtaz
158 158. Kebahagiaan Hito dan Zahra.
159 159. Kemelut Skandal Petinggi RaHasiYa
160 160. Mengumpulkan Puzzle Masa Lalu
161 161. Zayin, sang kepala Keluarga
162 162. Pembalasan Ala Zayin (1)
163 163. Pembalasan Ala Zayin (2)
164 164. Sekilas tentang Zayin.
165 166. Team Zayin vs Team Alfaska
166 166. Alasan dan Sikap Zayin.
167 167. Melindungi ala Zayin.
168 168. Perlindungan yang Terbaik ala Para Abang.
169 169. Penuntasan Pembalasan Untuk Sang Bungsu.
170 170. Tidak Perlu Menyimpan Dendam.
171 171, Sabotase.
172 172. Malam yang Mencekam.
173 173.Malam yang Mengejutkan
174 174.Duka Atma Madina
175 175. Nasib Para Pelaku.
176 176. Adios...
177 177. Penyesalan.
178 178. Skandal Mumtaz.
179 179. Strategi Ala Mumtaz...
180 180. Setidaknya Satu Orang telah Lenyap.
181 181. Kekecewaan Zayin.
182 182. Romantisme ala Cintanya Mumtaz.
183 183. Ditengah Duka.
184 184. Penangkapan Mumtaz.
185 185. Kepingan Puzzle
186 186. Tantangan..Apa Kau Berani?"
187 187. Terhenti Sebelum Berlanjut.
188 188. Malam Yang Menegangkan.
189 189. Hujan Serangan..
190 190. Pelan Tapi Pasti
191 191. Pagi Yang Sibuk
192 192.
193 193. Tumbal Navarro
194 194. Penguasa Sesungguhnya...
195 195.Kala Pemuda Bergerak.
196 196. Kekuatan dan Kekuasaan Pemuda.
197 197. Navarro Berulah...
198 198. Mateo dijadikan Tumbal...
199 199. Penyelamatan Para Bocil
200 200. Kerja sama...
201 201.
202 202. Drama Cinta di Kampus.
203 203.
204 204. Sang Aktor Utama Mulai Beraksi.
205 205. Nasib Ergi
206 206.Mencoba Memegang Kendali.
207 207. Dua Kubu.
208 208. Sekali Menembak dua Burung Terbidik.
209 209. Duka Janu
210 210. Kepingan Ingatan.
211 211. Sedikit Sentuhan Ala Ibnu.
212 promosi
213 212. Akhir Para Wanita Jahat.
214 213. Kebodohan Bara.
215 214
216 215. Awal Dendam Ibnu.
217 216. Kemarahan Ibnu.
218 217. Karma Brotosedjo
219 218. Bubarnya Persahabatan.
220 219.
221 220. Aksi Zayin.
222 221. Keputusan Zayin.
223 222
224 223. Drama Adelia dan Zayin.
225 224. Suasana Hangat.
226 225. Drama Keluarga.
227 226
228 227. Adu Operasi Lapangan.
229 228. Polemik Navarro.
230 229. Gamang
231 230.
232 231.
233 232
234 233
235 234
236 234
237 236
238 237
239 238. Tertembak.
240 239
241 240
242 241
243 242
244 243
245 244. Eksekusi ala Ibnu.
246 245
247 246
248 247
249 248. Situasi yang membingungkan.
250 249. Strategi Mengambil Hati Ala Adelia.
251 250. Perkara Usia.
252 251. Kondisi Sesungguhnya Mumtaz.
253 252. Sinar Terang.
254 253. Tetap Melindungi.
255 254. Perasaan Mumtaz.
256 255. Kangen Mama.
257 256
258 257
259 258. Finish
Episodes

Updated 259 Episodes

1
bab 1
2
bab 2 Duka
3
bab 3 berte
4
bab 4 menata diri setelah kepergian
5
bab 5 sesal
6
bab 6 maaf
7
bab 7. kembali pulang
8
bab 8 hari pertama, hari kehancuran
9
bab 9 menunjukan sedikit jati diri
10
bab 10 perusak tawuran
11
bab 11 tranding ; aneh tapi kereeeeennn
12
bab 12 suka?
13
bab 13. pelindung
14
bab 14. strategi Tanura
15
bab 15 melindungi
16
bab 16 pensi
17
bab 17. cinta atau dendam
18
bab 18 terbongkar
19
bab 19. lagi - lagi berulah
20
bab 20 terdepak
21
bab 21 berakhir sebelum memulai
22
bab 22 publish pacaran
23
bab 23. Zahra VS Sivia
24
bab 24. perang dingin dalam cinta
25
25 kemanapun kau pergi, aku melihatmu
26
bab 26 luka yang samar.
27
bab 27.marah
28
bab 28. Menyingkirkan seseorang yang merepotkan
29
bab 29 luka Hartadraja
30
bab 30 musuh dalam selimut
31
bab 31 orang bawahan jangan bertingkah
32
bab 32. bersama aku itu jawabannya
33
bab 33 ada yang senang, kesal, dan sedih
34
bab 34. sang penerus
35
bab 35. lebih dewasa, lebih tahu
36
bab 36. jangan lewati batasan mu
37
bab 37 Sinyal Berperang
38
bab 38. Atur Siasat
39
bab 39 terungkap
40
bab 40. Kotak Pandora
41
bab 41. titik terang
42
bab 42. Permulaan Pergerakan
43
bab 43. awal pergerakan
44
bab 44. Dengan Mu
45
bab 45. Ungkapan
46
bab 46. perang cinta.
47
bab 47 RaHasiYa dan cinta
48
bab 48. Berdamai dengan Hati
49
bab 49. Kekesalan Zayin
50
bab 50. Seharusnya Bersikap
51
baba 51. cerita cinta
52
Bab 52. Api Dibalas Dengan Air
53
bab 53. cerita cinta Atma Madina
54
bab 54. kesal dan peringatan
55
bab 55. Penegasan
56
bab 56 Gadis ku
57
bab 57. Mempersiapkan Amunisi.
58
bab 58. Kecewa
59
bab 59. Pernikahan
60
bab 60. Intermezzo
61
bab 61. Guardian Angel.
62
bab 62. Skandal
63
bab 63 Skandal (2)
64
bab 64. Sisi lain Zayin.
65
bab 65. para emak back to campus
66
bab 66. Awal Kehancuran.
67
bab 67. Pelan Tapi Pasti.
68
bab 68. Kemarahan
69
bab 69. Surat Alfaska
70
bab 70. Mendung, Tapi Bukan Awan.
71
bab 71. Pergi...
72
72. Typo Dalam Duka Its Okey
73
73. Hito dan Zahra
74
Bab 7. Unstopble
75
bab 75. Pulang
76
bab 76. Kembali.
77
bab 77. Permulaan Eksekusi Aloya.
78
Bab 78. Terlalu Tenang
79
bab 79. Berakhir...
80
bab 80. Serangan Brotosedjo
81
Bab 81 Serangan Serempak Brotosedjo.
82
bab 82 akhir cerita penyerangan
83
bab 83. Dimulainya Derita Brotosedjo
84
bab 84. Luka Tak Nampak
85
bab 85. Adu Strategi
86
Bab 86. Teror.
87
Bab 87. Drama Keluarga
88
Bab 88. Tamara
89
Bab 89. Salah Culik
90
bab 90
91
Bab 91.
92
Bab 92. Membersihkan Sampah.
93
Bab 93. Kembalinya Target.
94
Bab 94. Membidik Target.
95
Bab 95. Kenekatan Musuh
96
Bab 96. Peringatan.
97
Bab 97. Saatnya Gonzalez.
98
Bab 98. Titik awal kesalahan Guadalupe.
99
Bab 99. Salam Dari Mumtaz
100
Bab 100. Cassandra korbannya.
101
Bab 101. Permulaan Untuk Gonzalez.
102
Bab 102. RIP FOR HITO HARTADRAJA
103
Bab 103. Zahra Tumbang
104
Bab 104. Keegoisan
105
Bab 105. Ultimatum Seorang Alfaska.
106
Bab 106. Kabut.
107
Bab. 107. Aku Masih Padamu.
108
Bab 108 Mulai Bergerak Untuk Cassandra.
109
Bab 109. Permohonan Ibnu.
110
Bab 110. Mencari Ikatan Hati
111
111. Selangkah Lebih Dekat.
112
Bab 112. Untuk Mu Estelle Veronika
113
Bab. 113. Sentilan Untuk Gonzalez.
114
Bab 114. Cemilan Untuk Gonzalez.
115
Bab 115. Cara Mengatasi Kegalauan ala Saudara Lelaki.
116
Bab 116. Hari Buruk Gonzales
117
Bab 117 Keputusan Alfaska.
118
Bab 118. Hari Terburuk Bagi Semuanya.
119
Bab 119. Runtuhnya Kesombongan Sandra.
120
Bab 120. Penyelamatan Belinda.
121
Bab 121. Akhirnya..Bertunangan..
122
Bab 121. Efek Tunangan
123
Bab 123. Penculokan di Tahun Baru
124
Bab 124. Duka Fatio.
125
125. Duka petinggi RaHasiYa.
126
bab 126. Guardian Agel Zahra.
127
Bab 127, Malam Menegangkan!!
128
Bab 128. Mengamati pergerakan.
129
Bab 129. Mencari Strategi
130
Bab 130. Mencari...
131
Bab 131. Menemukan...
132
132. Membersihkan Gonzalez
133
Bab 133. Mengantar Pergi...
134
Bab 134. Malam Menghebohkan
135
Bab 135. Menyusun Strategi...
136
Bab 136. Lebih Dekat...
137
Bab 137. Ikatan Bathin,.
138
Bab 138. Tragedi Toilet
139
Bab 139. Akhirnya terselamatkan.
140
bab 140. Mengevakuasi Zahra
141
141. Kepulangan Zahra.
142
Bab 142, Dari Hati Ke Hati
143
Bab 143, Luka Hati Zahra.
144
Bab 144. Pesta Untuk Ibnu Dan Zahra
145
Bab 145. Curahan Hati
146
bab 146. Tangisan Untuk Atma Madina.
147
147. Satu Untuk Atma Madina.
148
bab 148. Hadiah Untuk Atma Madina
149
Bab 149. Putar Keadaan Untuk Navarro.
150
bab 150. Romli VS Atma Madina.
151
151. Navarro vs Hartadraja vs Gurman.
152
152. Derita Navarro VS Kebahagiaan Gurman.
153
153 kejanggalan Mumtaz
154
154. Official Status Petinggi RaHasiYa
155
155. Menyingkap Masa Lalu Ibnu.
156
156. Kemarahan Mumtaz.
157
157. Sayang Untuk Mumtaz
158
158. Kebahagiaan Hito dan Zahra.
159
159. Kemelut Skandal Petinggi RaHasiYa
160
160. Mengumpulkan Puzzle Masa Lalu
161
161. Zayin, sang kepala Keluarga
162
162. Pembalasan Ala Zayin (1)
163
163. Pembalasan Ala Zayin (2)
164
164. Sekilas tentang Zayin.
165
166. Team Zayin vs Team Alfaska
166
166. Alasan dan Sikap Zayin.
167
167. Melindungi ala Zayin.
168
168. Perlindungan yang Terbaik ala Para Abang.
169
169. Penuntasan Pembalasan Untuk Sang Bungsu.
170
170. Tidak Perlu Menyimpan Dendam.
171
171, Sabotase.
172
172. Malam yang Mencekam.
173
173.Malam yang Mengejutkan
174
174.Duka Atma Madina
175
175. Nasib Para Pelaku.
176
176. Adios...
177
177. Penyesalan.
178
178. Skandal Mumtaz.
179
179. Strategi Ala Mumtaz...
180
180. Setidaknya Satu Orang telah Lenyap.
181
181. Kekecewaan Zayin.
182
182. Romantisme ala Cintanya Mumtaz.
183
183. Ditengah Duka.
184
184. Penangkapan Mumtaz.
185
185. Kepingan Puzzle
186
186. Tantangan..Apa Kau Berani?"
187
187. Terhenti Sebelum Berlanjut.
188
188. Malam Yang Menegangkan.
189
189. Hujan Serangan..
190
190. Pelan Tapi Pasti
191
191. Pagi Yang Sibuk
192
192.
193
193. Tumbal Navarro
194
194. Penguasa Sesungguhnya...
195
195.Kala Pemuda Bergerak.
196
196. Kekuatan dan Kekuasaan Pemuda.
197
197. Navarro Berulah...
198
198. Mateo dijadikan Tumbal...
199
199. Penyelamatan Para Bocil
200
200. Kerja sama...
201
201.
202
202. Drama Cinta di Kampus.
203
203.
204
204. Sang Aktor Utama Mulai Beraksi.
205
205. Nasib Ergi
206
206.Mencoba Memegang Kendali.
207
207. Dua Kubu.
208
208. Sekali Menembak dua Burung Terbidik.
209
209. Duka Janu
210
210. Kepingan Ingatan.
211
211. Sedikit Sentuhan Ala Ibnu.
212
promosi
213
212. Akhir Para Wanita Jahat.
214
213. Kebodohan Bara.
215
214
216
215. Awal Dendam Ibnu.
217
216. Kemarahan Ibnu.
218
217. Karma Brotosedjo
219
218. Bubarnya Persahabatan.
220
219.
221
220. Aksi Zayin.
222
221. Keputusan Zayin.
223
222
224
223. Drama Adelia dan Zayin.
225
224. Suasana Hangat.
226
225. Drama Keluarga.
227
226
228
227. Adu Operasi Lapangan.
229
228. Polemik Navarro.
230
229. Gamang
231
230.
232
231.
233
232
234
233
235
234
236
234
237
236
238
237
239
238. Tertembak.
240
239
241
240
242
241
243
242
244
243
245
244. Eksekusi ala Ibnu.
246
245
247
246
248
247
249
248. Situasi yang membingungkan.
250
249. Strategi Mengambil Hati Ala Adelia.
251
250. Perkara Usia.
252
251. Kondisi Sesungguhnya Mumtaz.
253
252. Sinar Terang.
254
253. Tetap Melindungi.
255
254. Perasaan Mumtaz.
256
255. Kangen Mama.
257
256
258
257
259
258. Finish

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!