kediaman Alm bapak Zein
setelah selesai prosesi pemakaman, selepas shalat isya dibantu tetangga dikeluarga kami saat ini mengadakan tahlilan. meski badan lelah, namun ini harus dijalani aku dibantu sahabat sahabat ku sekarang sedang menjamu para tetangga guna pengajian. tak berapa lama hp ku bergetar.kuluhat si penelpon dan kuangkat
aku:"ya hallo bell,kenapa?"yang menelpon ku adalah Bella seorang gadis teman sekolah yang sekarang berstatus sebagai pacarku
bella:*mum bisa jemput aku ga di mall sekarang?"
"maaf bell kayaknya ga bisa.dirumah lagi rame.lagi ngadain pengajian buat..""
" jadi kamu ga mau jemput aku ni ceritanya."potong Bella
"bukan ga mau bell,tapi lagi g bisa sekarang aku minta kamu ngerti ya bell. aku lagi.."
"ok.kalokamu g mau.ga guna kamu jadi pacar aku.aku marah sama kamu."
"ya Allah bell. ok, ok aku jemput.sekarang kamu LG dimana shareloc y.ni aku otw."ucapku jengah ga mau memperpanjang.
"gitu dong jadi by pacar.ok aku shareloc.aku tunggu jangan pake L ya."
"hmmm"
Mall
tak lama aku sampai tempat menjemput Bella
Derrrt... derrrt...
mumtaz mengambil hape dikantong celan. dia melihat id penelpon dengan menghela nafas
" hallo iya Jim ada apa?" Jimmy salah satu sahabat mumtaz menelpon
" eh Lo Dimana dah ni orang rumah pada nyariin Lo."
" kan tadi gw udah nitip omong ma kalo gw keluar bentar elah Lo mah."
" bukan apa ege. ini dirumah Li ada perwakilan dari keluarga pelaku. kayaknya pengacaranya dah. cepet Lo balik. mamah Lo nyariin Lo."
mumtaz tertegun mendengar omongan Jimmy. dengan tergesa gesa dia mematikan sambungan dan langsung menelpon Bella tuk mengabarkan kalo dia sudah ada ditempat
" hallo bell. kamu dimana? aku udah ada didepan ni
" kamu masuk aja mum ini aku lagi nanggung."
" bell jangan bercanda. tadi kamu bilang udah nungguin didepan. aku buru buru ni. kalo kamu masih lama aku pergi."
" ihh kamu kok gitu. ga ikhlas banget. ini aku lagi nanggung."
" bell, kalo kamu belum bisa keluar sekarang aku tinggal. aku lagi sibuk ini juga sempet sempetin .keluar sekarang aku ga bercanda." kesal mumtaz
tak lam Bella keluar mall dengan raut wajah jutek dan marah
" kamu apa apaan sih mum. aku sebel ma kamu." judesnya
" terserah. cepat naik aku langsung Anyer pulang."
bukannya Bella bergegas naik motor, dia tetep berdiri sambil menanggalkan wajah seakan menantang mumtaz
" kalo aku ga mau. kamu mau apa?" tanya Bella songong
" (mumtaz menghela nafas sambil menutup mata sebentar tuk meredam emosi). maka aku tinggal kamu." saut mumtaz tajam. melihat raut wajah mumtaz Bella terkaget. pasalnya baru ingat mumtaz memperlihatkan wajah dengan sarat emosi. biasanya dia sesebal apapun tingkah Bella mumtaz akan sabar dengan waja tenangnya.
Bella bergerak naik keatas motor mumtaz. setelah memastika Bella duduk aman mumtaz langsung mengendarai motor dengan kecepatan tinggi. sampai Bella memeluk erat pinggang mumtaz dan menutup mata karena ngeri
sampai depan rumah Bella
" ni helmnya. lain kali kalo ga mau jemput jangan jemput." ucap sebel Bella
" hmm."jawab mumtaz yang langsung pergi dari halaman rumah Bella tanpa meladeni ambekan bella
melihat itu Bella marah dan beersungut sungut sambil berjalan kedalam rumah.
****
sampai rumah. mumtaz langsung masuk ke ruang keluarga yang ternyata sudah kumpul banyak orang di ruangan itu
melihat mumtaz, mamah mumtaz langsung menarik tangan mumtaz
" pak pengacara ini anal laki laki sulung saya. segala hal tentang kepergian almarhum dia yang mengurusnya
seorang laki laki dewasa dengan memakai kemeja putih dasi hitam dan celan pangjang hitam menatap mumtaz
"hai.. saya Ruben. pengacara keluarga hartadraja. korban dari kecelakaan lalulintas yang melibatkan ayah anda.
mendengar kata 'korban' dan ' mmelibatkan' darah mumtaz langsung panas. ia sangat sadar kalo pengacara itu senga mencoba memprovokasi emosinya
" bapak bilang pengacara korban?" mumtaz menekan kan kata terakhir. " apakah ia meninggal seperti ayah saya?" tanya tazam mumtaz dengan tatapan menghunus langsung sang pengacara
pengacara itu terkesiap sesaat mendengar intonasi bicara mumtaz. tapi dia langsung memasang wajah tenang tuk menyembunyikan kekagetannya
" maaf maksud saya klien say juga terluka akibat kecelakaan itu."
" tapi dia tidak meninggalkan." sarkas mumtaz " siapa yang menabrak dia?" yang pasti bukan ayah saya. saya sudah menyelidiki peristiwa dan para saksi mengatakan bahwa ayah saya ditabrak oleh kendaraan mobil yang sedang melaju kencang dan tidak terkontrol oleh seseorang yang bernama Hito Arven hartadraja." mumtaz berbicara dengan menekankan setiap kata yg keluar dengan raut wajah tegang dan tatapan menajam
sedangkan suasana ruangan mendadak hening mencekam mendenga amarah tertahan mumtaz dari setiap katanya
" maaf saya datang kesini sebagai perwakilan keluarga hartadraja ingin menyelesaikan perkara denga cara kekeluargaan." ujar suara pelan dan tenang pengacara
" maksud cara kekeluargaan apa yang dimaksud klien anda?" saut mumtaz tak kalah tenang
" kami siap bertanggung jawab dengan denagn membayar ganti rugi segala keperluan sekitar meninggalnya almarhum dan membayar tanggungan jawab sebesar lima ratus juta rupiah. saya kira itu sudah biaya yang besar untuk keluarga anda." ucap pengacara dengan kepercayaan diri bahwa keluarga korban akan menerima tawaran penyelesaian perkara tersebut.
" segala biaya kepentingan seputar meninggalnya ayah saya dapat kami urus tanpa klien anda. nilai pertanggungan jawab klien anda saya anggap klien anda dan keluarga melakukan penghinaan terhadap sosok ayah saya. dan kami tidak menerima itu." jawab tegas mumtaz
" kalo anda tidak dapat menerima tawaran kami, kami akan membawa kasus ini ke pengadilan dan bisa jadi dipengadilan ayah anda dinyatakan bersalah dan keluarga anda menanggung malu. dan tidak mendapat apa apa." ucap sang pengacara dengan mencoba mengintimidasi keluarga korban.
" tak jadi masalah dengan hal itu. baik mari kita bawa kasus ini ke pengadilan. tapi saya ingin memperingatkan anda dan kelurga klien bahwa nama mereka akan tercemar. saya tahu siapa hartadraja. salah satu orang terkaya diindonesia. kalo anda pikir kami takut pada mereka. anda salah. saya sudah mengumpulkan bukti yang valid dari TKP temtang kondisi pelaku ketika kecelakaan itu terjadi." tegas peringatan mumtaz
mendengar perkataan mumtaz sang pengacara kaget. walau dengan cepat ia menormalkan raut wajah, atapi mumtaz dan para sahabatnya yang memang berada di ruangan itu sempat melihat kekagetan itu
"jadi simpan uang penghinaan klien anda dan mari kita bertemu dipengadilan."
" kami biak bermaksud menghina ayah anda hanya itu sebagai iktikad baik dari klien kalo klien saya bertanggung jawab atas kecelakaan ini."
" jika memang itu maksud klien anda, maka kami sekeluarga menghendaki mereka langsung yang datang kepada kami tanpa melalui pihak ketiga sebagai perwakilan. saya rasa pembicaraan ini sampai disinilah saj. anda lihat sendiri sekarang dirumah ini sedang mengadakan tahlilan.
" baiklah kapan kira kira waktu yang tepat tuk bertemu?"
" sehari setelah tujuh hari tahlilan ayah saya." saut mumtaz
" baiklah kami akan datang kemari saat itu. saya dan klien mengucapkan mohon maaf sebesar besarnya atas tragedi ini." udah mengucapkan kalimat itu pengacara keluar dari rumah dianter oleh perwakilan keluarga.
saat ini diruang keluarga tersisa anggota keluarga saudara dan para sahabat mumtaz.
" A, gimana kalo apa yang mereka omongin benar terjadi adanya kalo perkara inh dibawa ke pengadilan nama ayah yang akan tercoreng." mamah AIDA, mamanya mumtaz membuka keheningan yang terjadi setelah pertemuan dengan pengacara."
" tenang mah. itu ga bakal terjadi Mumuy dan temen sudah melakukan penyelidikan. dan mamah tau penemuan awal kita mendapati bahwa pelaku kemungkinan dalam keadaan mabuk berat mah." ucap mumtaz menenangkan mamah Aida. mendengar itu orang orang yang berada dalam ruangan itu terhenyak kaget. terkecuali mumtaz dan para sahabatnya. yang melakukan penyelidikan tersebut
" sudah. sudah. Mama dan para paman dan para bibi sekarang harus beristirahat aja dl. udah malem juga." ujar mumtaz membubarkan orang orang yang masih berada diruang keluarga tersebut.
baiklah mama dan yang lain masuk kamar dulu. kamu juga istirahat muy. sejak kabar kecelakaan ayah kamu belum istirahat.
" iya mah. Mumuy istirahat."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 259 Episodes
Comments
Afrahun Nazli
tata bahasanya masih berantakan
2024-02-03
1
Sak. Lim
sama2 goblokkkk
2023-08-27
0
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwk dia pikir Mumtaz masih sekolah dia bisa seenaknya,,🤦🏻♀️🤦🏻♀️
2023-06-01
0