Bertemu Hadi dan Uswa di pantai dekat rumahnya.
Tampak dari kejauhan terlihat Ismail Marzuki mengendong tas ransel berisikan pakaian yang dia bawah.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu Hadi
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatu Isma
"Sudah dari tadi kamu berada di sini? Tanya Ismail
"Iya" Jawab Hadi
"Maaf sudah membuatmu menunggu. Di mana Uswa? Tanya Ismail
"Dia belum sampai mungkin sebentar lagi sampai" Jawab Hadi
"Yasudah kita tunggu Uswa dulu" Ucap Ismail
Uswa mengayuhkan sepedanya dengan sangat cepat. Alhamdulillah sudah sampai. Uswa menyandarkan sepedanya dengan begitu saja.
"Maaf aku terlambat.
"Iya. tidak masalah aku juga baru sampai" Jawab Ismail
"Kini mereka duduk bertiga di bawah pepohonan kelapa dan memandang laut lepas yang sangat indah. Subhanallah indah sekali pemandangan ini" Batin Uswa
"Langsung saja Hadi ada yang ingin saya sampai ke kamu berhubung Uswa sudah ada di sini juga dan sekalian aku ingin berpamitan kepada mu Hadi" Ucap Ismail
"Apa yang ingin kamu sampaikan Isma? Katakanlah.
"Aku ingin kamu menjaga keluarga ku tolong lihat Ibu dan Uswa selama aku berada di kota. Aku percayakan Uswa kepada mu karena kamu sudah aku anggap sebagai saudara ku sendiri" Ucap Ismail
"Jangan sungkan-sungkan meminta tolong kepadaku Isma. Aku ini kan sahabat baikmu sudah ku anggap juga sebagai saudara ku sendiri. Aku harap kau di sana baik-baik iya hubungi aku jika ada masalah" Ucap Hadi
Tanpa kamu sampaikan seperti itu juga aku pasti akan menjaga Uswa. Di dalam hati ini aku sangat menyayangi dan menyukai Uswa. Entah sejak kapan perasaan ini muncul. Uswa merupakan perempuan Sholehah yang pernah aku temui saat ini. Tapi aku binggung untuk mengungkapkan perasaan ini kepadanya. Aku takut Uswa menolakku dan menjauhkan diri dariku bahkan mungkin bisa merusak persahabatan kita nantinya" Batin Hadi
"Hadi... Uswa... aku pamit Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatu" Jawab Hadi dan Uswa bersamaan
Ismail berjalan meninggalkan Hadi dan Uswa dengan perasaan bersyukur karena Hadi sudah berjanji akan menengok Ibu dan Uswa selama dia berada di kota.
.
.
.
"Bagaimana kabarmu? Tanya Hadi kepada Uswa untuk memecahkan keheningan di antara mereka
"Alhamdulillah baik Kak" Jawab Uswa
"Bagaimana dengan kabar Kakak dan Bu Zaroh? Tanya Uswa balik
"Kabarku baik dan Kabar Ibuku Alhamdulillah sangat baik" Jawab Hadi
"Bagaimana dengan anak-anak yang mengaji di masjid bersamamu? Tanya Hadi
"Alhamdulillah mereka menerimaku dengan sangat baik. Dan bagaimana juga dengan usaha Kakak? Tanya Uswa balik
"Iya begitu-begitu saja. Alhamdulillah lancar lha" Jawab Hadi
"Syukurlah kalau lancar Kak" Ucap Uswa
"Apa kamu juga ingin pergi meninggalkan kampung ini seperti Ismail? Tanya Hadi
"Pergi. Pergi kemana? Tanya Uswa kepada Hadi yang merasa binggung
"Iya pergi ke kota mencari pekerjaan seperti Ismail" Ucap Hadi
"Sepertinya tidak" Jawab Uswa
"Kenapa?
"Aku ingin tetap di sini menjaga Bu Sukma, sekarang cuma hanya ada aku yang menemani Bu Sukma setelah Abang Ismail pergi" Jawab Uswa
"Oh iya. Ucap Hadi
"Iya Kak. Di sini Bu Sukma tidak memiliki keluarga yang dekat. Keluarga Bu Sukma semua berada di luar kota. Aku hanya ingin menjaga Bu Sukma dan merawatnya hingga akhirnya nafasnya sama seperti dia merawatku dan menjagaku sewaktu kecil" Ucap Uswa
"Kan ada aku di sini. Bu Sukma juga sudah menganggap kami sebagai saudara dia" Ucap Hadi
"Iya aku mengerti apa maksud Kakak. Aku paham, tapi aku anaknya yang jauh lebih mengerti perasaan Bu Sukma" Ucap Uswa
"Apa kamu sangat menyayangi seluruh anggota keluarga Bu Sukma? Tanya Hadi
"Iya" Jawab Uswa
"Termasuk Ismail" Ucap Hadi
"Iya" Jawab Uswa
"Apa kamu bahagia bersama mereka? Tanya Hadi
"Sangat bahagia" Jawab Uswa
"Apa kamu menyukai Ismail? Tanya Hadi
Uswa hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan Hadi
"Apa kamu ingin Ismail menjadi suamimu?
Uswa hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan Hadi
"Apa kamu...? Pertanyaan Hadi begitu banyak sehingga membuat Uswa merasa tidak nyaman untuk menjawabnya
"Kenapa kamu diam saja dan tidak menjawab pertanyaan ku? Tanya Hati
"Ini soal hati Kak masalah pribadi" Jawab Uswa
"Kenapa aku tidak boleh tahu. Apa aku ini orang lain di matamu? Tanya Hadi
"Bukan begitu Kak" Jawab Uswa
"Jadi aku apa? Tanya Hadi
"Maaf Kak sebaiknya kita jangan teruskan" Jawab Uswa
"Kenapa? Tanya Hadi
"Maaf" Uswa hanya menunduk dan meminta maaf atas pertanyaan yang tidak bisa dia jawab secara langsung kepada Hadi. Bagaimana Uswa pertanyaan Hadi sangatlah pribadi. Uswa tidak ingin orang lain mengetahui perasaan yang sebenarnya dia mencintai siapa? Baginya biarlah orang itu yang tahu Uswa mencintai kepada siapa dan untuk siapa cintanya" Batin Uswa
Setelah Hadi begitu banyak memberikan pertanyaan kenapa Uswa dan Uswa tidak menjawabnya terjadinya sebuah keheningan di antara mereka dan rasa canggung di antara keduanya.
"Mau kemana setelah ini? Tanya Hadi sembari senyum manis untuk memecah keheningan di antara mereka
"Pulang" Jawab Uswa dengan singkat
"Mau saya antar pulang?
"Aku bawah sepeda Kak dan Kakak bawah motor juga kan. Gimana? Pikir Uswa
"Iya Uswa naik sepeda Uswa. Kakak naik motor kakak sendiri sambil menggikutimu dari belakang" Ucap Hadi
"Maaf Kak apa tidak merepotkan Kakak. Sebaiknya tidak usah Kak" Ucap Uswa
"Yakin tidak mau di antar" Ucap Hadi
"Yakin Kak" Ucap Uswa
"Ok baiklah. Kakak pergi dulu sampaikan salamku untuk Bu Sukma. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu" Ucap Hadi
"Baik Kak. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatu
Setelah kepergian Hadi Uswa hanya bisa termenung dengan perkataan Hadi.
"Apa Iya aku menyukai Abang Ismail? Tanya batin Uswa
"Apa aku salah kalau aku mencintai Abang Ismail? Tanya batin Uswa
"Iya benar kita Kakak beradik. Tapi tidak sekandung! Apa salahnya jika kita menikah? Tanya batin Uswa
Apa perasaanku selama ini salah menaruh cinta kepada Abangku sendiri?
.
.
.
Singkat cerita mengenai Hadi. Hadi merupakan anak tunggal dari pasangan Pak Furqon dan Bu Zaroh. Bapak Hadi sudah meninggal sejak ia berada di bangku SMA. Sedangkan Ibunya hanya rumah tangga bisa. Pak Furqon selama hidupnya dia seorang pekerja keras maka dari itu nampaklah sebuah hasil yaitu memiliki perkebunan kelapa sawit miliknya sendiri dan memiliki beberapa anak buah. Ketika Pak Furqon meninggal maka sekarang yang menggantikannya adalah Hadi anak tunggal mereka dan yang mewarisi seluruh hartanya. Karena sejak SMP Hadi sudah bisa membantu Bapaknya berkebun jadi bagi Hadi mau tidak mau Hadi harus siap mengantikan Bapaknya yang sudah Almarhum.
Bersambung... ✍️
Jangan lupa berikan komentar kalian
Salam sayang paling di sayang😂😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Qiana
Salam Sayang Paling Disayang
7in1
💗💗💗💗💗💗💗
2021-09-21
0
Dania
7in1
kembali
💜💜💜💜💜
2021-09-18
0
Qirana
7in1
Dukungan untuk para Author tersayang
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
💗💗💗💗💗💗💗💗💗
2021-09-18
0