𝐁𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐩𝐚 𝐭𝐚𝐡𝐮𝐧 𝐤𝐞𝐦𝐮𝐝𝐢𝐚𝐧
Setiap manusia yang hidup di dunia ini memiliki perjalanan hidup yang berbeda-beda. Namun kita sebagai umat yang beragama patut bersyukur kepada sang pencipta kehidupan ini, Tak kalah saat kita di atas maupun saat kita di bawah.
"Namaku Uswa binti Zulkarnain aku masih bersyukur bisa bernafas sampai saat ini. Dalam prestasi aku mampu mendapatkan juara pertama setiap kali ada perlombaan yang berkaitan agama seperti lomba Sholawat, lomba hafalan Al-Qur'an, dan masih banyak lomba yang lainya yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu" Uswa memegang satu persatu piala yang di tata rapi di lemari.
"Terimakasih ya Allah... Semua ini tidak lepas dari dukungan mu dan keluargaku" Batin Uswa
Hem... Ismail berdehem
"Ada yang melamun nih" Ejek Ismail
"Apa sih Abang Uswa lagi mengelap ini, sepertinya berdebu" Jawab Uswa dengan tersipu malu
"Oh... Ismail pergi meninggalkan Uswa dengan begitu saja.
"Oh aja... Abang...
Ismail merupakan orang yang tidak suka berbasa-basi. Dia orang yang tipe akan menjawab pertanyaan dengan sangat singkat dan jelas.
Berbeda halnya dengan Uswa orangnya sangat malu dan pendiam. Jadi kalau mereka sudah di dudukkan berdua bakalan jadi pasangan yang sangat serasi dan cocok.
Bu Sukma juga pernah berfikir akan menjodohkan Ismail dengan Uswa. Akan tetapi niat baik Bu Sukma di urungkan karena takutnya Uswa tidak menerapkan perjodohan yang Bu Sukma usulkan dan berdampak buruk untuk Uswa bisa-bisa menjauhkan dirinya dari Ismail. Selama ini hubungan adik kakak antara Ismail dan Uswa baik-baik saja. Jangan sampai ada perpisahan yang terjadi karena ego seseorang. Toh masih banyak laki-laki di kampung ini yang bersedia menikah dengan Uswa, siapa coba yang akan menolak Uswa perempuan Sholehah yang pandai mengaji, lemah lembut dalam bertutur kata dan sangat ramah terhadap semua orang.
"Pernah sekali dalam pertemuan arisan tanpa senjaga Bu Aina yang merupakan Ibu kandung Hadi berucap andai saja Uswa menjadi menantu saya aku pasti sangat bersyukur. Uswa mungkin akan memberikan penyejuk di dalam rumah tangga Hadi nantinya" Kata Bu Aina
"Bu Sukma yang mendengarkan perkataan Bu Aina Bu Sukma hanya diam saja. Karena sudah terbiasa mendengarkan pujian tentang Uswa"
Uswa dalam pendekatan hanya lulusan SMA saja sampa seperti Ismail. Bu Sukma yang menjadi orang tua tunggal dan sekaligus tulang punggung menafkahi kedua anaknya hanya mampu menyekolahkan mereka sampai ke jenjang SMA. Akan tetapi mereka sangat bersyukur Mempunyai orang tua yang sangat sabar. Bagaimana tidak sabar Bu Sukma hanya bekerja sebagai jualan kue yang di titipkan di warung-warung dekat rumahnya dan menerima pesanan kue saat tentangganya misalkan ada acara hajatan.
Bu Sukma tidak mampu menguliahkan anak-anak ke perguruan tinggi dalam bersamaan. Uang yang selama ini dia dapat hanya cukup untuk makan sehari-hari tak lupa mereka pun sangat bersyukur.
Uswa sudah lulus SMA dan belum memiliki pekerjaan yang tetap. Ia hanya membantu Bu Sukma berjualan kue dan menjadi guru ngaji di kampungnya saja.
Sedangkan Ismail sedari SMA dia sudah menjadi buruh serabutan dan sekarang menjadi pekerjaan tetap di perkebunan kelapa sawit milik Hadi sahabat yang mengerti keadaan Ismail. Persahabatan mereka terjadi sewaktu Sekolah Dasar yang di mana waktu itu Hadi merupakan anak baru yang ada di sekolah Ismail pindahan dari kota dan belum memiliki banyak teman. Jadi Ismaillah orang pertama yang mengenal Hadi dan saat itu mereka menjalin sebuah persahabatan hingga saat ini.
.
.
.
"Uswa..." Pangil Bu Sukma
"Iya Bu. Uswa datang" Jawab Uswa
"Uswa antar kue ini iya ke warung Bu Tia. Kemarin Ibu cek kue di warungnya sudah habis" Ucap Bu Sukma
"Bu kenapa Ibu tidak beri tahu Uswa kalau semalam Ibu lembur membuat kue. Uswa kan bisa bantu Bu" Kata Uswa
"Enggak usah Nak. Ibu masih bisa lakukan ini sendiri" Jawab Bu Sukma
"Besok-besok pokoknya kalau Ibu buat kue sebanyak beri tahu Uswa ya Bu, Uswa tidak mau Ibu sakit dan kecapean" Uswa memeluk Bu Sukma
"Iya Nak. Udah antar dulu sana keburu Magrib!" Perintah Bu sukma
"Baik Bu. Assalamualaikum
Waalaikumsalam
.
.
.
"Ehh... Ada Nak Uswa? Tanya Bu Tia
Assalamualaikum Bu Tia
Waalaikumsalam Nak Uswa
"Ini Bu Uswa di suruh antar kue sama Ibu" Ucap Uswa
"Taruh di atas meja sini Nak" Bu Tia menyuruh Uswa
"Uswa... Uswa... Ibu bisa ngobrol sebentar tidak sama Uswa? Tanya Bu Tia
"Bisa Bu" Jawab Uswa
"Sini-sini duduk sini" Ajak Bu Tia
"Uswa. Sebelumnya Ibu minta maaf iya udah lancang ngomong begini" Kata Bu Tia
"Maaf. Bu Tia kan belum berbicara kok sudah minta maaf. Uswa belum mengerti" Ucap Uswa
"Hehe... sambil tersenyum. Uswa kamu ini kan sudah bukan remaja lagi Nak, kenapa kamu masih tinggal satu rumah dengan Bu Sukma" Memegang kedua tangan Uswa
"Maksudnya Bu" Ucap Uswa
"Maksud Ibu gak baik tinggal satu rumah dengan yang bukan muhrimnya. Ibu tau kamu dengan Ismail bukan kakak beradik kandung. Ibu cuma mengingat kamu sudah bukan remaja lagi Nak, Ibu gak mau terjadi sesuatu antara kamu dan Ismail" Kata Bu Tia
"Astagfirullah Bu. Kenapa Ibu berbicara seperti itu meskipun kita satu rumah Uswa masih bisa menjaga marwah Uswa Bu" Ucap Uswa
"Iya Ibu paham Uswa. Tapi coba pikirkan kembali perkataan Ibu ini. Kenapa kamu tidak tinggal di rumah lama kamu saja Nak? Tanya Bu Uswa
"Rumah itu sudah lama tidak saya kunjungi Bu, kalau saya pergi ke sana hanya sekedar membersihkan rumah saja. Saya kadang merasa masih sedih mengingat kejadian di waktu itu" Jawab Uswa
"Baiklah Ibu paham Nak, Coba pertimbangkan lagi perkataan Ibu tadi" Ucap Bu Tia
"Baik Bu. Sudah mengingatkan Uswa" Kata Uswa
"Iya sudahlah. Sebentar lagi mau Magrib takutnya nanti kamu di cari sama Bu Sukma" Ucap Bu Tia
"Uswa Pamit dulu Bu Assalamualaikum
Waalaikumsalam Nak.
.
.
.
"Di perjalanan Pulang Uswa masih mengingat perkataan Bu Tia apa benar aku harus pindah ke rumah ku sendiri. Lagian kan sampai sekarang hubungan ku dengan Ibu dan Abang baik-baik saja. Selama aku tinggal bersama mereka Abang tidak pernah macam-macam ke Uswa. Malah sebaliknya Abang selalu menjaga Uswa dengan baik saat Uswa di jahili anak laki-laki sewaktu aku pulang dari Masjid" Uswa mengingat contoh kecil yang terjadi pada dirinya
Apa yang harus aku lakukan?
Bersambung... ✍️
Jangan lupa berikan komentar kalian
Salam sayang paling di sayang😂😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Qiana
Favorit ♥️♥️♥️♥️♥️♥️
7in1
Salam Sayang Paling disayang 😱😱
💜💜💜💜💜💜💜💜
2021-09-21
1
Qiana
Favorit ♥️♥️♥️♥️♥️♥️
7in1
Salam Sayang Paling disayang 😱😱
💜💜💜💜💜💜💜💜💜
2021-09-21
1
Dania
7in1
kembali
💗💗💗💗💗
2021-09-18
1