Papa Untuk Anakku
Ismail Marzuki: Anak tunggal dari pasangan Pak Harjo dan Bu Sukma lahir dari keluarga sederhana. Ismail Marzuki orangnya mandiri, bertanggung jawab, dan bisa menyesuaikan diri dengan siapa saja.
💘💘💘
Pak Harjo: Sudah almarhum
💘💘💘
Bu Sukma: Hanya ibu Rumah tangga
💘💘💘
Uswa binti Zulkarnain: Anak tunggal dari pasangan Pak Zulkarnain dan Bu Aina (Sudah almarhum). Uswa merupakan anak yang sangat bijak, sopan, pendiam, dan dia lemah lembut.
💘💘💘
Pak Pandu: merupakan Bos besar Ismail Marzuki orang tegas, disiplin, dan jahat.
💘💘💘
Zilla Zulaina binti Pandu: Anak tunggal dari pasangan Pak Pandu dan Bu Nilam (Ibu Zilla sudah almarhum). Zilla merupakan anak yang angkuh, suka mabuk-mabukan, dan kehidupannya sangat bebas.
💘💘💘
Asril: Merupakan kekasih dari Zilla. Asril Merupakan anak yang memiliki kehidupan sangat bebas. Ia menerapkan kehidupan seperti ini karena orang tuanya yang berasal dari Spanyol.
💘💘💘
Hadi: Merupakan sahabat Ismail. Hadi Merupakan anak yang sangat bijaksana, sopan, dan sangat mengerti sahabatnya itu.
𝐒𝐄𝐋𝐀𝐌𝐀𝐓 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀☔☔☔
Kisah sedih di mulai, Yuk simak yuk ahhhh😭😭😭😭😭😭mantap wkwkwkw
Sudah dua hari cuaca mendung dan hujan deras melanda di desa Uswa. Tetap pada malam hari hujan tambah semakin deras Guntur bersaut-saut, angin berhembus semakin kencang akan menandakan suatu bahaya yang akan terjadi. Ia inilah kuasa Tuhan, kita sebagi manusia hanya bisa mengikutinya.
Bapak Uswa yang bekerja di perkebunan kelapa sawit milik Bapak Hadi. Bapak Uswa berencana subuh nanti akan mengantarkan hasil kebun ke kota untuk di setorkan ke pedagang. Biasanya kalau Bapak Uswa mengangkat barang ke kota pasti Ibu Uswa akan ikut katanya sekalian beli barang dapur.
Jam sudah menunjukkan pukul 23:00 malam Ibu dan Bapak Uswa masih terjaga berada di samping Uswa yang sedang tidur. Uswa meminta mereka untuk menjaganya karena Uswa ketakutan saat terdengar suara guntur.
Malam itu Ibu Uswa berkata kepada Uswa yang sedang tidur.
"Anakku Uswa kamu harus bisa menjaga diri kamu sendiri Nak tidak selamanya Ibumu ini akan selalu bersamamu" Ucap Ibu Uswa nyeleneh dengan membelai rambut Uswa yang menutupi wajahnya
"Hus... Ibu ini. Ibu gak boleh berbicara seperti itu Bu" Ucap Bapak Uswa
"Apa salah Pak omongan ku barusan itu? Tanya Ibu Uswa
"Seharusnya kita berdoa kepada yang maha kuasa supaya kita di beri keselamatan dan kesehatan agar bisa melihat Uswa tumbuh dewasa hingga nantinya kita akan menimang cucu dari anak kita Bu" Jawab Bapak Uswa
"Iya Pak" Ucap Bu Uswa lirih
"Ya udah Ibu tidur saja. Besok kita akan melakukan perjalanan jauh! Bapak Uswa menyuruh tidur
Bapak Uswa melangkah kakinya menuju ruang tamu. Bapak Uswa sempat memikirkan perkataan Istrinya barusan itu.
"Kenapa Ibu bisa berpikir sampai ke situ" Batin Bapak Uswa mengelang-gelengkan kepalanya
Bapak Uswa akhirnya tertidur di ruang tamu dengan terlelap.
Allahhu akbar Allahu akbar...
Suara Adzan subuh berkumandang terdengar dengan sangat jelas.
Ibu Uswa sudah bangun terlebih dahulu. Ibu Uswa sudah masak untuk sarapan dan sudah menyiapkan pakaian sekolah untuk Uswa. Kini saatnya membangunkan Uswa dan Bapaknya untuk segera melakukan sholat subuh berjamaah.
"Pak... Pak... Sudah subuh" Bu Uswa membangunkan Suaminya
Bapak Uswa yang mendengar Istrinya membangunkannya segera pergi ke belakang untuk mandi dan mengambil air wudhu. Begitu pun dengan Uswa dia sudah siap berada di ruang sholat.
Hoam... Uswa menguap.
"Masih ngantuk iya Nak? Tanya Ibu Uswa
"Sedikit Bu" Jawab Uswa
Bapak Uswa sudah selesai mandi dan mengambil air wudhu menghampiri Uswa dan Istrinya untuk melangsungkan sholat.
Setelah sholat mereka menuju rumah makan untuk sarapan. Hal ini sudah terbiasa terjadi di keluarga Uswa.
"Nak Ibu sama Bapak pamit dulu iya. Ibu sama Bapak akan pergi ke kota untuk mengantar hasil kebun milik Bapaknya Hadi" Pamit Ibu Uswa kepada anaknya
"Iya Bu. Ibu dan Bapak hati-hati di jalan" Uswa hanya mengantarkan Ibu dan Bapaknya hanya sampai di depan rumahnya. Uswa melambaikan kedua tangannya
Perjalanan dari desa ke kota membutuhkan waktu sekitar empat jam.
Jalanan masih sepi jadi Bapak Uswa mengendarai truknya dengan kecepatan tinggi tanpa ia sadari dari arah berlawanan ada sebuah mobil yang di kendarai oleh seseorang dengan cukup ugal-ugalan dan dalam keadaan mabuk.
Bapak Uswa kaget melihat mobil yang ada di hadapannya.
Tin... Tin... Tin... Suara bunyi klakson truk Bapak Uswa. Namun mobil yang ada di hadapannya tidak minggir malah menengah. Akhirnya terjadilah peristiwa sebuah kecelakaan di persimpangan jalan Marene. Korban jatuh terpental ke dalam jurang.
Saat di temukan oleh pihak kepolisian korban sudah tidak di kenali wajahnya
.
.
.
.
Semenjak terjadinya kecelakaan maut yang menyebabkan kedua orang tua Uswa meninggal. Disaat umur Uswa yang baru 7 tahun Uswa belum bisa menerima kenyataan kalau saat ini dia hanya sebatang kara bagaimana tidak karena saudara-saudara dari keluarga Bapak dan Ibunya jauh ada di luar kota. Uswa di asuh oleh sahabat Ibunya yang bernama Bu Sukma. Meskipun begitu Bu Sukma Sangat menyayangi Uswa lebih dari anak kandungnya sendiri itu janji Bu Sukma kepada Bu Aina. Kini Bu Sukma memiliki dua orang anak yaitu Ismail dan Uswa.
Di ruang keluarga.
"Uswa" Pangil Bu Sukma
"Ismail" Panggil Bu Sukma
Duduk sini Nak,
"Ismail... Uswa sekarang sudah menjadi bagian dari keluarga kita Ibu harap Ismail bisa menerima Uswa sebagai adik Ismail. Ismail harus janji tau kepada Ibu Ismail harus menjaga Uswa dengan baik seperti Ismail menjaga Ibu" Kata Bu Sukma yang menjelaskan kepada anaknya
"Baik Bu Ismail Paham apa yang Ibu maksud" Jawab Ismail dengan lirih
"Uswa...
Iya" Jawab Uswa
"Uswa mulai sekarang kamu panggil saya Abang iya dan aku panggil kamu adik" Kata Ismail
Hahaha Uswa tertawa terbahak-bahak sambil loncat-loncat.
"Ye... ye... ye... ye... Uswa punya Abang" Ucap Uswa bersemangat dan penuh kegembiraan
Uswa sayang Abang. Uswa memeluk Abang Ismail dan Uswa juga sayang Ibu mencium pipi Bu Sukma.
Makasih Ibu.
Makasih Abang.
Sama-sama Uswa Bu Sukma dan Ismail menjawab dengan bersamaan.
Yasudah sekarang kalian kembali kekamar masing-masing, besok harus bangun pagi supaya tidak terlambat pergi kesekolah. Jangan lupa apa...
Baca doa sebelum tidur Ismail dan Uswa menjawab dengan bersamaan. (Saling berpandangan hahaha)
Pinter anak Ibu.
"Selamat malam Bu. Uswa pergi kekamar dulu" Kata Uswa
"Iya Sayang" Ucap Bu Sukma
"Syukur Alhamdulillah anakku Ismail bisa menerima Uswa dengan baik" Batin Bu Sukma
"Aina lihat anakmu hari ini dia sangat bahagia, aku melihat senyuman itu kembali Aina... Aku harap kamu di sana bisa melihat kebahagiaan ini aku janji akan memberikan kebahagiaan dan kasih sayang kepada Uswa sama seperti aku memberikan ini semua kepada Ismail" Tak terasa air mata Bu Sukma mengalir
Bersambung... ✍️
Jangan lupa berikan komentar kalian
Salam sayang paling di sayang😂😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Embun Pramista
ini yg dimaksud Bapak Uswa itu Bapak Zulkarnain kan? kenapa gak disebut Bapak Zulkarnain aja langsung yaaa.... 🤔. kenapa harus Bapak Uswa dan Ibu Uswa...
2021-12-31
1
Qiana
Kami mencoba hadir, walaupun internet sedang eror
7in2
Rate ⭐⭐⭐⭐
2021-09-21
1
Dania
7in1
kembali
💚💚💚💚💚
2021-09-18
1