Allahu akbar Allahu akbar...
Suara Adzan Magrib berkumandang.
Alhamdulillah hari ini kami sekeluarga masih bisa melakukan sholat Maghrib berjamaah. Setelah semua sudah berkumpul di ruang Sholat kini saatnya Ismail Marzuki yang menjadi Imam dalam Sholat mereka.
Ismail Marzuki sebagai kepala keluarga dan sebagai Imam di keluarganya tanggung jawab itu dia ambil ketika Bapak Ismail Marzuki meninggalkan mereka semua.
Ismail merupakan anak yang sangat menyayangi Ibunya dan menghormatinya. Ismail tetap bersyukur hingga saat ini masih bisa berkunjung dengan keluarganya meskipun hanya tinggal Ibu dan adik angkatnya yang bernama Uswa binti Zulkarnain anak dari sahabat Ibu Ismail.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh...
Selesai Sholat Ismail Marzuki menjabat tangan Ibunya, namun tidak dengan Uswa karena Ismail tau bahwa.
Di antara dalil tentang persentuhan antara laki-laki dengan wanita nonmahram, ada satu yang paling menakutkan. Hadis dari Ma'qil bin Yasar mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Ditusuknya kepala seseorang dengan pasak dari besi, sungguh lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang bukan mahramnya." (HR Thobroni dalam Mu'jam Al Kabir 20:211)
Begitu pula dengan Uswa binti Zulkarnain dia tidak pernah melihat laki-laki ketika sedang di ajak berbicara dia selalu menundukkan kepalanya.
Ibu...
Uswa...
"Ada hal penting yang harus saya sampaikan kepada kalian berdua" Ucap Ismail
"Ada hal penting apa Nak? Tanya Bu Sukma yang merasa kaget
"Iya Bang ada apa sebenarnya" Sambung Uswa
"Begini Bu... Ismail rasa mencari pekerjaan di kampung ini sangat susah dan Ismail akan berangkat ke kota untuk mencari pekerjaan yang lebih baik" Jawab Ismail kepada Ibunya
"Di kota? Mau tinggal sama siapa? Bekerja sebagai apa? Kenapa kamu tidak mau bekerjasama di perkebunan milik Hadi Nak? Apa kamu dan Hadi bertengkar sehingga kamu memutuskan untuk tidak bekerja dengannya? Begitu banyak pertanyaan yang dilontarkan Bu Sukma kepada Ismail
"Bukan begitu Bu. Ismail tidak pernah bertengkar dengan Hadi ini keputusan Isma Bu, Ismail memikirkan masa depan ketika Ismail memiliki sebuah keluarga. Ismail ingin memiliki rumah sendiri dan mampu menafkahi keluarga Ismail nantinya Bu" Ismail mencoba meyakinkan Ibunya
"Ismail pergi ke kota juga berkat bantuan Hadi Bu" Ucap Ismail
"Apa yang sudah Hadi lakukan untuk mu Nak? Tanya Bu Sukma
"Teman Hadi yang mencarikan pekerjaan untuk Isma. Jadi kalau Ismail sudah sampai di kota akan di jemput oleh teman Hadi di Stasiun begitu Bu" Jawab Ismail
"Oh begitu. Apa kamu sudah benar-benar yakin Nak, akan berangkat ke kota?
"Iya Bu. Ismail sudah meyakinkan hati. Maka dari itu Ismail menyampaikan masalah ini kepada Ibu. Jadi rencana besok Ismail akan berangkat ke kota.
"Besok... Apa tidak terlalu terburu-buru. Iya tidak masalah Nak kalau kamu sudah yakin dengan keputusanmu itu. Ibu akan mendoakan kamu agar selamat sampai tujuan dan pekerjaanmu di sana berjalan dengan baik.
Dan kamu perlu ingat Nak jangan pernah meninggalkan sholat, bersikaplah sopan, ramah, dan santun terhadap semua orang. Jangan melakukan kesalahan yang membuat orang lain akan merasa tersinggung dan emosi. Kamu harus tau hidup di kota itu keras apa lagi tidak ada Kelu yang berada di dekatmu. Semua hal harus kamu lakukan sendiri, berusahalah menyesuaikan diri dengan mereka. Jika ada orang yang mengajakmu berbuat hal-hal buruk atau tercela hindari mereka jangan kamu ikuti Nak. Kamu harus bisa memilih teman-teman yang memiliki sikap dan sifat yang baik.
"Selalu kabari Ibumu ini, Ibu selalu menunggumu pulang jangan lupakan Ibu dan adikmu. Kalau terjadi sesuatu dengan pekerjaanmu kamu ceritakan saja kepada Ibu Jangan sungkan-sungkan berbagi dengan Ibu. Ibu pasti akan membantumu Nak" Ucap Bu Sukma menitihkan air matanya
"Amin Bu. Terimakasih" Ismail Memeluk Bu Sukma dan menghapus air matanya
"Apa uangmu cukup untuk besok perjalanan berangkat ke kota? Tanya Bu Sukma
"Alhamdulillah. Cukup Bu. Ibu tidak usah memikirkannya, Ismail masih memikirkan sedikit tabungan" Jawab Ismail
.
.
.
*H*m...
"Dan untuk kamu Uswa Abang berikan tugas untuk menjaga Ibu. Pastikan Ibu tidak kecapean, tidak bekerja berat, dan yang paling penting kalau terjadi sesuatu di antara kalian Uswa telepon Abang langsung iya!" Ucap Ismail kepada Uswa
"Iya Bang. Uswa akan menjaga Ibu dengan baik" Jawab Uswa
"Selama Abang pergi Uswa harus bisa menjaga diri Uswa sendiri tau. Uswa harus menjaga marwah Uswa. Jangan sampai ada orang yang menjahili Uswa atau berniat menjajagi Uswa. Kalau sampai ada laporan saja ke Abang Hadi. Hadi pasti siap menghajar dan memberikan pelajaran kepada orang tersebut" Ucap Ismail
"Iya Bang" Ucap Uswa
"Uswa itu tidak pernah pergi jauh Isma... Paling-paling hanya pergi ke pasar, ke warung mengantarkan kue, dan pergi ke masjid untuk mengajari anak-anak mengaji saat sore hari" Sambung Bu Sukma
"Iya Bu Ismail Paham. Cuma Ismail jaga-jaga kalau ada orang yang ingin berniat jahat kepada Uswa saja. Ismail juga tidak ingin sampai terjadi kenapa-kenapa dengan Uswa" Jawab Ismail
"Huff... Bu Sukma menghela nafasnya. Jangan sampe ya Allah" Ucap Bu Sukma
Setelah terjadi pembicaraan panjang antara Ismail, Bu Sukma, dan Uswa. Kini mereka bertiga hanya terdiam saja.
"Baiklah kalau begitu. Mari kita makan malam!" Ucap Ismail membelah keheningan di antara mereka
"Ibu... Abang... Uswa siapkan makanannya dulu iya" Ucap Uswa
"Iya Nak" Jawab Bu Sukma
Uswa meninggalkan Ibu dan Abang dengan perasaan sedih. Kenapa Abang harus pergi" Batin Uswa
Kenapa aku harus kehilangan Abang. Abang tega iya meninggalkan Uswa dan Ibu.
"Ismail adalah orang yang paling tahu bagaimana sejarah hidupanku . Ada hal-hal yang hanya dia tahu, tetapi aku sengaja tidak berbicara pada Bu Sukma. Misalnya saja seperti berbohong pada Bu Sukma mengenai uang pembayaran sekolah yang belum di lunasi dan aku pulang sekolah langsung pergi ke tempat kerja tanpa memberitahu apa yang sebenarnya terjadi denganku karena aku tak ingin merepotkan Bu Sukma. Bu Sukma sudah berjasa dan membantu dalam hidupku aku tak ingin merepotkan Bu Sukma kalau aku masih mampu untuk bekerja dan menyelesaikan masalah ku sendiri.
"*Ismail selalu saja menasehati ku kalau perbuatanku salah. Aku mungkin tidak suka namun itu semua dilakukan demi kebaikanku juga.
Uswa bersyukur memiliki Abang seperti Ismail dan mempunyai Ibu seperti Bu Sukma orang yang sudah berjasa dalam hidupku hingga saat ini, orang yang memberikan ku kasih sayang sama seperti Ibuku sendiri" Uswa mengingat kejadian yang pernah terjadi pada dirinya dan Ismail selama ini*
Bersambung... ✍️
Jangan lupa berikan komentar kalian
Salam sayang paling di sayang😂😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Anezaki Igarashi Ricky ⍣⃝కꫝ 🎸
mapir memenuhi undanganmu thor
2021-11-21
0
Qiana
Salam Sayang Paling Disayang
7kn1
🌷🌷🌷🌷💕💕💕💕💕♥️♥️♥️
2021-09-21
0
Qiana
Salam Sayang Paling Disayang
7kn1
🌷🌷🌷🌷💕💕💕💕💕
2021-09-21
0