Dantae dan Hans tengah duduk di restoran sambil menunggu pesanan mereka. Hans yang tengah melihat ponselnya terkejut dengan judul berita yang sedang hangat di media sosial.
Presdir Muda DT.Group Punya kekasih setelah pembukaan cabang baru.
" coba anda lihat berita ini. baru 1 jam berlalu berita nya sudah jadi tranding topic utama." ucap Hans. Dantae hanya melirik sekilas ponsel Hans, lalu kembali fokus dengan ponsel nya. tak berapa lama ponsel Hans pun berdering. Dantae langsung beralih menatap Hans.
" tuan Rendi, haruskah saya jawab? " tanya Hans
" tidak perlu, dia pasti akan memberitahu bahwa bisnis di Jepang tidak berjalan dengan baik. aku tidak ingin orang yang bersalah ini merusak suasana makan siang ku." sahut Dantae
" Tapi, apa kau akan bicara formal terus menerus dengan ku" sambungnya.
" oh tidak, ini sudah bukan jam kerja. kenapa kau bilang dia bersalah?" tanya Hans
" menyakiti seseorang atau mencuri sesuatu bukan satu satunya hal yang membuat mu bersalah. tidak kompeten dan tidak menyadari ketidakmampuan bisa membuat mu bersalah juga" ucap Dantae.
" maksud mu" tanya Hans
" Tuan Rendi tidak becus dalam bekerja. aku sudah memberinya kesempatan tapi dia masih tidak bisa menangani bisnis di Jepang. dia bekerja terlalu santai dan tidak serius. aish.. selera makan ku jadi hilang" sahut Dantae. Hans mengangguk tanda mengerti.
" maaf ini pesanan anda tuan" ucap pelayan restoran. pelayan itu meletakan pesanan mereka berdua di atas meja. baru saja ingin makan, selera makan Dantae benar benar hilang saat melihat Jihan yang sedang tertawa lepas dengan salah satu rekan kerja nya. seketika Dantae pun berdiri hendak menghampiri Jihan.
" kau mau kemana" tanya Hans
Dantae tak menggubris pertanyaan hans, ia menarik tangan Jihan mengajak nya bicara di depan toilet restoran, karena di sana memang sedikit sepi. Jihan yang kaget dengan sikap arogan Dantae mencoba berontak tapi tidak bisa. Dantae melepas tangan nya setelah tiba disana. dengan cepat Jihan mengelus pergelangan tangannya yang sakit akibat ulah lelaki bule ini.
" kau sengaja menabrak ku kan tadi pagi. apa kau tau gara gara kamu berita mengenai ku beredar di media dan sekarang jadi tranding. apa kau bisa bertanggung jawab" bentak Dantae. saat ini gadis didepannya benar benar telah membuat nya kesal.
" maafkan saya tuan, saya benar benar tidak sengaja. saya sedang buru buru tadi pagi, jika saya tidak menyelesaikan pekerjaan tepat waktu maka saya bisa di pecat." sahut Jihan
" oh kalau begitu kau ikut aku sekarang juga" ucap Dantae dengan seringai di wajah nya. ia kembali menarik tangan Jihan dengan kasar, mengajak Jihan menemui manager restoran di sana.
" maaf apa anda mencari saya tuan" tanya manager itu. ia menghampiri Dantae dan Jihan yang tengah duduk di salah satu kursi restoran itu.
" sekarang juga kau pecat wanita ini. dia sudah berani mencari gara gara dengan ku" ucap Dantae tanpa menatap manager yang berdiri di depannya. manager dan Jihan tampak kaget mendengar ucapan Dantae.
" tidak, saya benar benar minta maaf tuan. demi tuhan saya tidak sengaja menabrak anda " ucap Jihan ia mengatupkan kedua tangan nya, seolah memohon. Dantae kemudian menatap tajam ke arah manager itu.
" kau tau konsekuensi nya jika kau membantah ucapan ku. detik ini juga restoran ini akan rata dengan tanah" ucap Dantae. ia pun pergi meninggalkan manager dan Jihan di sana.
" maafkan saya Jihan, saya tidak bisa membantu mu" ucap manager. Jihan lalu berdiri dan tersenyum pada ibu manager
" tidak apa apa Bu. ini semua memang salah saya. kalau begitu saya permisi dulu, saya akan tetap menyelesaikan kerjaan saya hari ini" sahut Jihan. dengan langkah lunglai Jihan pun meninggalkan tempat itu.
" kau dari mana" tanya Hans, saat Dantae telah kembali.
" aku sedang menyelesaikan sesuatu. jika kau sudah selesai makan ayo kita pulang" ucap Dantae.
" tapi makananmu belum kau makan " ucap Hans
" selera makan ku sudah hilang" sahut Dantae
" baiklah kalau begitu ayo kita pulang" ucap Hans. mereka berdua keluar dari restoran itu menuju mobil yang terparkir di luar. tak lupa Hans meninggalkan beberapa lembar uang seratus ribu di atas meja itu. Hans kemudian membukakan pintu mobil untuk Dantae. baru saja Hans duduk di bangku kemudi, ponsel Dantae tiba tiba berbunyi.
📱 " Qual è il problema, papà ( ada apa papa)? "
" Sì, ci sarò ( iya, aku akan ke sana)"
" Hans pulang ke mansion sekarang" ucap Dantae
" pasti om Nico sudah melihat berita di media" sahut Hans
" entahlah, kepala ku jadi pusing" sahut Dantae. Hans langsung melajukan mobil pulang ke arah mansion, hans parkir di halaman mansion setelah tiba di sana. mereka berdua langsung masuk ke dalam mansion menemui tuan Nico disana. samar samar Dantae mendengar suara seseorang yang sedang bicara dengan kedua orangtua nya.
" papa ku sering bicara tentang om dan Tante. beliau bilang akan mengunjungi anda lain kali" ucap Caroline.
" oh iya " sahut Nico sambil tertawa
" dan Tante masih terlihat cantik sampai sekarang, tidak berubah sama sekali" sambung Caroline.
" oh terima kasih, Tante jadi tersanjung " sahut Mega
" hey kau sudah pulang . Caroline sudah datang ke sini dari pagi. dia menunggu mu" ucap Nico saat melihat Dantae datang.
" siapa wanita ini" ucap Dantae dengan wajah datar nya.
" Dantae Caroline adalah wanita, bicaralah dengan baik dan sopan" sahut Nico.
Dantae hanya diam tanpa menjawab perkataan papa nya.
Nico dan Mega meninggalkan mereka berdua di sana. Nico harap Dantae bisa lebih dekat dengan Caroline. usia Dantae sudah menginjak 28 tahun tapi ia tidak pernah bawa wanita ke rumah. berbeda dengan Ando adiknya, Nico jadi khawatir dengan Dantae.
Dantae menghampiri ayah nya di ruang kerja saat Caroline telah pamit pulang.
" bagaimana menurut mu tentang Caroline?" tanya Nico
" dia wanita yang baik. tapi aku tak bisa menjalin hubungan dengan nya papa" sahut Dantae dengan wajah datarnya.
" kenapa" tanya Nico
" karena aku tak menyukai nya." sahut Dantae.
Nico langsung melempar tablet nya ke atas meja. tablet itu berisi berita mengenai Dantae yang di issukan punya kekasih.
" papa beri waktu seminggu, kau bawa wanita ini kerumah. kenalkan pada papa" ucap Nico
" aku tidak bisa " sahut Dantae.
" aku tidak mau tau. dalam waktu seminggu kau bawa wanita itu ke sini. aku ingin bertemu dengan nya" jawab Nico dengan suara yang sedikit tinggi.
" itu hanya kecelakaan pa. aku tak punya wanita manapun. bagaimana bisa aku membawa nya ke sini" sahut Dantae.
" jika sudah selesai kau boleh keluar. kau jelas tau konsekuensi jika membantah ucapan ku" ucap Nico
" tapi pa" sahut Dantae
" esci subito ( keluar sekarang juga)" ucap Nico.
" baik, kalau begitu saya permisi " sahut Dantae. ia langsung meninggalkan ruang kerja Nico dan mengajak Hans pergi dari mansion itu.
" ayo kita pergi" ucap Dantae
" kita mau kemana" tanya Hans
" ke tempat GYM." Hans hanya mengangguk menuruti perkataan Dantae.
Mega kemudian menghampiri Nico yang masih berada di ruang kerja nya. dengan lembut ia mencoba membuka obrolan.
" sayang kau tidak boleh terlalu keras dengan Dantae. ia sudah dewasa, biarlah dia menentukan jalan hidupnya sendiri" ucap Mega
" aku hanya takut jika ia tidak bisa menerima wanita selain kau setelah kejadian itu. aku tau jika Dantae tidak dekat dengan siapapun. aku sengaja bicara seperti itu supaya ia berusaha mencari pendamping hidupnya. kita sudah tua dan aku ingin segera melihat cucu kita" sahut Nico.
" iya aku mengerti" sahut Mega. ia pun memeluk Nico berharap kegelisahan hati suaminya bisa sedikit berkurang berkurang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
HARTIN MARLIN
jadi penasaran 🤔🤔
2023-05-11
0
Kenzi Kenzi
kejadian apakah itu,jdi penasaran
2022-06-04
0
NhiiUno
penasaran. kenapa dengan masa lalu dantae
2022-01-07
0