pagi ini, Dantae keluar dari apartemennya. semalam ia memang menginap di apartemen miliknya karena kesal dengan sikap tuan Nico. dan pagi ini juga Hans sudah tiba di apartemen Dantae untuk menjemputnya.
" apa kau sudah siap" tanya Hans.
" iya kita berangkat sekarang" ucap Dantae. Hans lalu membukakan pintu mobil untuk Dantae.
" apa jadwal ku hari ini." tanya Dantae saat ia telah duduk di kursi belakang.
" pagi ini kita akan mengadakan rapat Presdir ." sahut Hans.
" kalau begitu kau siapkan semuanya" ucap Dantae. Hans hanya mengangguk membalas ucapan Dantae.
seperti biasa saat tiba di perusahaannya semua karyawan langsung menyapa Dantae. Dantae pergi menuju ruangannya sembari menunggu Hans menyiapkan ruangan rapat.
" semua sudah siap Presdir " ucap Hans saat menghampirinya di dalam ruangan. Dantae pun langsung berjalan menuju ke ruang rapat.
Sementara di lantai dasar, Jihan berdiri di depan perusahaan DT.Group. semalam Ando mengiriminya pesan agar ia menemui Hans karena Hans akan menjadi rekan kerja nya.
" maaf mba bisa saya bertemu dengan tuan Hans?" tanya Jihan di meja resepsionis.
" apa anda sudah membuat janji sebelumnya" tanya wanita itu.
" sudah nama saya jihan" sahut nya, wanita itu menekan extension telepon untuk menghubungi seseorang.
" baik, mari saya antar nona. anda tunggu saja tuan Hans dan Presdir di ruangan tuan Hans. karena sekarang ini mereka tengah mengadakan rapat" sahut wanita itu. Jihan hanya mengangguk tanda setuju.
DI RUANG RAPAT
" setiap akan memulai rapat aku selalu saja seperti orang yang sedang jatuh cinta" ucap Andi
" maksud mu " tanya Dero.
" aku selalu deg degan. rasanya takut dan cemas bercampur jadi satu" sahut Andi
" apalagi kamu Dero. bukannya kamu yang akan memulai presentasi nanti" ucap Andi. Dero hanya mengangguk dengan wajahnya yang sedikit pucat. Dantae adalah orang yang sangat pintar dan teliti. ia pasti akan memperhatikan hal sekecil apapun.
Dantae pun masuk ke ruang rapat. semua karyawan disana langsung berdiri dan memberi hormat. rapat akhirnya di mulai, seperti biasa Dantae tampak memperhatikan nya dengan serius.
" kami akan lebih memperhatikan semua bahan baku yang digunakan serta teknik pemasaran yang dilakukan. dalam waktu 5 tahun, kami akan membuat DT.Group menjadi perusahaan properti terbaik di dalam negri dan peringkat teratas di tingkat dunia. segera setelah keputusan di buat, kita akan secara aktif menerima pesanan dari Amerika, Australia, dan Cina untuk mempercepat pembangunan bisnis ini." Dero kemudian mengajak anggota rapat untuk memperhatikan infocus yang ada di depan mereka.
"disini, jika kalian melihat laporan keuangan, kalian akan melihat bahwa aset saat ini adalah 2,024 miliar dollar. dan kewajiban yang harus dibayar saat ini adalah 940 juta dolar. rasio saat ini sekitar 275 persen." ucap Dero.
" itu sekitar 215, 319149" ucap Dantae. semua orang yang kaget langsung menatap Dantae. sedangkan Hans hanya tersenyum tipis.
" iya " sahut Dero dengan ekspresi bingung.
" jika aset saat ini adalah 2,024 miliar, dan kewajiban yang harus di bayar adalah 940 juta, bukankah rasio saat ini harus 215, 319149, tuan Dero? " tanya Dantae, ia menatap Dero dengan raut wajah serius. sementara Dero yang di tanya pun menjadi gugup.
" iya Anda benar Presdir, kenapa angka angka ini bisa ada disini" sahut Dero sambil mengeluarkan kalkulator ponselnya. Dero ingin mencoba menghitung kembali nominal yang ada di depan mereka.
" lanjutkan dengan akuisisi. mari kita selesaikan rapat ini" ucap Dantae. ia lalu berdiri dan meninggalkan ruang rapat. semua karyawan yang ada di sana pun akhirnya bisa bernafas lega.
" Presdir tadi meja resepsionis menghubungi saya. dia bilang gadis yang di dimaksud tuan Ando tadi malam sudah datang" ucap Hans.
" bawa di keruangan ku" sahut Dantae. Hans mengangguk tanda mengerti. Hans langsung menuju ruangan nya untuk menjemput Jihan di sana. beberapa kali Hans menggetuk pintu tapi tak ada sahutan dari dalam. akhirnya Hans langsung masuk ke dalam, disana terlihat Jihan yang tengah tidur dengan lelap.
" wanita ini kan yang menabrak Dantae waktu itu" gumam Hans. Hans kembali tersenyum. ia kemudian membangunkan Jihan.
" maaf nona, Presdir sudah menunggu Anda di ruangan nya." ucap Hans. Jihan yang merasa seseorang memanggil nama nya pun akhirnya membuka mata.
" oh maaf tuan, anda datang lama sekali saya jadi ketiduran" ucap Jihan.
" tidak apa apa, mari ikut saya kita ke ruangan Presdir sekarang " sahut Hans. Jihan langsung mengikuti Hans dari belakang. Hans membuka pintu ruangan Dantae dan mengajak Jihan masuk.
" Presdir ini nona Jihan, wanita yang di katakan tuan Ando tadi malam." ucap Hans. Dantae langsung membalikkan kursinya menghadap pada 2 orang di sana. Dantae dan Jihan nampak sama sama kaget di buat nya.
" kamu! kenapa kamu bisa di sini. oh.. aku tau kamu mendekati Ando agar bisa balas dendam dengan ku kan." ucap Dantae.
" jaga bicara anda. seharusnya saya yang marah disini, jadi ini trik anda. anda buat saya di pecat supaya saya bisa bekerja di sini kan" sahut Jihan
" hey kamu kePDan sekali. saya tidak mengenalmu, untuk apa saya menggunakan trik konyol hanya untuk memperkerjakan mu." sahut Dantae. Dantae lalu berdiri dan mengambil ponsel nya. ia langsung menghubungi Ando adiknya.
" wanita macam apa yang kau bantu ini" tanya Dantae saat Ando menerima panggilannya.
" Fratello, ayolah kau sudah berjanji membantu ku. dia gadis yang baik" ucap Ando.
" gadis baik apanya. dia ini penjahat" teriak Dantae.
" yang jadi penjahat itu anda. anda sudah buat saya di pecat jadi anda harus bertanggung jawab" sahut Jihan, ia merasa sangat kesal karena Dantae menyebut nya seorang penjahat.
" jadi kalian sudah saling mengenal baguslah kalau begitu. Fratello tolong bantu dia, aku akan sangat kecewa jika kau menolak nya bekerja dengan mu" sahut Ando. Ando lalu memutuskan sambungan teleponnya. Hans yang melihat mereka hanya bisa menganga.
" drama apa ini" gumam Hans.
" kau tau sekali aku tak akan bisa menolak permintaanmu" gumam Dantae sambil menatap layar ponsel nya. kemudian Dantae melirik ke arah Jihan.
" kau boleh bekerja di sini" sahut Dantae
" Hans bantu dia. dia akan jadi rekanmu. dan jelaskan semua tugasnya, ingat aku tidak suka orang lelet, malas dan ceroboh dalam bekerja." sahut Dantae. sementara Hans hanya mengangguk saja.
" baiklah nona Jihan mari ikut saya, saya akan menunjukkan meja anda" ucap Hans mempersilahkan Jihan berjalan didepannya. mereka berdua pun keluar dari ruangan Dantae.
" nona ingat tugas anda sebagai asisten adalah membantu meringankan semua pekerjaan Presdir baik itu dalam hal pekerjaan ataupun hal pribadi. anda juga harus bekerja lembur sampai malam hari jika presdir memintanya. tentunya anda akan dapat banyak bonus jika sering bekerja lembur" ucap Hans
" jadi aku harus mengerjakan semua perintah nya walaupun itu jam 10 malam? " tanya Jihan. Hans mengangguk pelan.
" tentu saja. anda jangan khawatir, gaji yang di tawarkan sangat besar. sepadan dengan pekerjaan yang kita lakukan" ucap Hans. Jihan mengangguk seolah mengerti dengan perkataan Hans.
" baiklah kalau begitu ini meja anda, dan anda sudah bisa bekerja di sini mulai hari ini. jika ada yang tidak di pahami tanyakan pada saya, saya akan menjadi partner kerja anda." sambung Hans. Hans lalu meninggalkan Jihan di sana.
" baiklah Jihan mari kita mulai pekerjaan ini" gumam Jihan menyemangati dirinya sendiri.
DI RUANGAN DANTAE
" sudah selesai" tanya Dantae
" sudah Presdir" sahut Hans
" kenapa anda tidak menolak saja permintaan tuan Ando jika anda tidak ingin menerima nona Jihan bekerja di sini" sambung Hans.
" kau tau sendiri setelah kehilangan adik perempuan ku atas insiden itu, aku sangat menjaga Brando. aku akan memenuhi semua keinginannya karena aku tak ingin merasa kehilangan untuk yang kedua kali nya." ucap Dantae dengan tatapan kosong nya.
" ya aku mengerti Presdir" sahut hans. mereka lalu melanjutkan pekerjaan mereka masing masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Kenzi Kenzi
o,begitu kejadiannya
2022-06-04
0
A.0122
oh karna kehilangan adik perempuan toh jd ga mau dekat perempuan lain kirain mantan
2021-05-22
0