Keesokan harinya aku mendengar suara lembut khas seorang ibu
"Dik bangun sudah pagi, mau sekolah apa tidak ?" Suara ibu Rara membangunkanku
Kulihat jam menunjukkan pukul 06:00. Tak lama aku melihat Rara yang sudah rapi dengan baju sekolahnya masuk. membuka tirai jendela kamar, membereskan kamarnya, dan memintaku untuk bersiap-siap.
"Setidaknya lo pulang, kalo emang belum sehat" Rara menasehati ku.
Tak ada penyesalan di wajah gadis itu, dia biasa saja, seolah tak ada yang terjadi semalam. Aku merasa heran dengan sikapnya, apa dia pikir aku sama sepertinya, aku bahkan sangat terpukul akan hal itu.
Aku beranjak berjalan ke kamar mandi, kulihat ada sikat gigi, handuk yang sengaja sudah di siapkan untukku. Ku guyur tubuhku secara perlahan menikmati dinginnya air, pikiranku melayang tak menentu, tak percaya dengan apa yang terjadi semalam, seolah aku berharap itu hanya mimpi basah saja. kepalaku pusing berdenyut seperti ada yang berdebat di dalamnya sejak semalam.
"Woy mandi apa mati lo, lama amat!", suara Rara membuyarkan lamunanku
"Oh iya iya"
aku bergegas menyelesaikan mandiku dan keluar dari kamar mandi dengan melilitkan handuk di pinggangku, sempat tertangkap olehku Rara sedang membereskan sesuatu, entah apa itu.dan aku sempat melihatnya sedang melirik ke arah ku, namun aku dengan agak gugupnya membiarkan saja hal itu. Terus berjalan santai menghampiri baju sekolah yang sudah di siapkan untukku di tepi ranjang
mungkin ini baju milik kakaknya dulu, teringat akan fhoto keluarga yang sempat ku lihat semalam.
"Pas kok sama kamu" ucap Rara padaku
Aku mengambil baju itu dan berlalu ke kamar mandi untuk memakainya, aku sangat risih karena Rara masih berada di kamar itu. setelah selesai aku keluar dengan merapikan sisanya.
Tapi tak kusangka lagi lagi dia justru mendekati ku, dengan secepat kilat ia mencium bibir ku
"rara!!" Aku tersentak, ku dorong tubuhnya menjauh, sesaat aku jadi panas, mataku melotot melihat dia, dan dia hanya tersenyum nakal melambaikan tangan meninggalkan ku.
Ku tarik nafasku perlahan untuk menata kembali irama jantungku, yang ada di pikiranku saat ini. aku ingin segera mengakhiri semua ini dan segera pulang.
"Sudah sehat nak?"
"Sudah buk"
"Sini sarapan"
Ibu Rara menyiapkan sarapan. aku duduk tepat di sebelah Rara, pagi ini aku sarapan bersama keluarga Rara.
Di tengah-tengah sarapan, ibu rara berbicara padaku
"Bareng Rara saja nak berangkat nya"
"Emmm...saya naik angkutan umum saja Bu, saya akan pulang dulu, takut ibu khawatir di rumah, kalo masih sempat nanti saya pergi ke sekolah" Aku menyambut tawaran ibu Rara dengan penolakan yang lembut
"Oh seperti itu, biar di antar Rara ya"
"Tidak usah Bu, saya tidak biasa naik motor berdua dengan perempuan, takut !" jawabku penuh hati-hati
"Seperti itu, baiklah" jawab ibu Rara menangapiku
"Nggak papa nih..dew pulang sendiri...?" Rara tersenyum melirikku tajam penuh arti, dan entahlah apa artinya
"Heeemmmm" jawabku singkat.
"Mainlah nak jika ada waktu." ibu Rara sekali lagi memintaku sebelum aku benar benar pergi.
"iya buk..."
Kami berlalu keluar, aku bergegas untuk pulang dan Rara akan pergi ke sekolah,
sebenarnya aku penasaran, hanya kami bertiga di rumah ini, kemana semua orang. namun aku enggan bertanya, dan aku berlalu meninggalkan rumah itu pulang adalah satu satunya tujuanku untuk melepaskan penatku.
*******
Hari itu benar-benar menjadi pengalaman pertamaku.
"Woy deew gimana ?, katanya Lo sakit? "
tangan Anton menyentuh jidatku, aku diam saja dan terus berjalan
"Dewa" Andrian berteriak dari jauh dan teman-temanku berkumpul menghampiriku
"Sehat?"
Aku diam saja, hanya sesekali ku tepis tangan jahil mereka, terus melangkah menuju kelas.
Terlihat jelas teman-temanku begitu peduli padaku meskipun mereka melakukannya dengan terus meledekku, entah apa yang aku rasakan hari ini aku sangat malas dan tidak ceria seperti biasanya.
Jujur kejadian malam itu sudah lewat 1 Minggu, tetapi rasanya, masih melekat sangat kuat di ingatanku, terkadang kakiku masih ngilu, hatiku masih berdesir bila ingatan itu terlintas.
"Lu kenapa?, beberapa hari ini lu beda" tanya teman-teman ku khawatir
"Ngak papa" jawabku santai
"Kantin yok" ajak Boy
"Ayok" aku langsung berdiri
"Woy masih pagi udah kekantin" jawab galih
"Ah lu kayak ngak tau aja"Biasanya juga pagi-pagi gini kita udah nongkrong. sekedar meramaikan suasana kantin sambil melihat-lihat cewek-cewek cantik yang lewat. dan gadis bangsat itu jadi trending di antara teman-temanku, mereka tidak tau saat mereka sebut nama itu rasanya jantungku berhenti berdetak, ada rasa yang aneh, entahlah aku tidak tau, aku justru sering menghindari Rara, pura-pura tidak melihat.
Semua cara ku lakukan agar tak bertemu dia, rasanya aku tak sanggup bertemu dia, apa yang harus kukatakan, atau jawaban apa yang bakal aku berikan.
*****
Suara bel berbunyi tanda masuk jam pelajaran, kami berhambur masuk kelas masing-masing, jam membosankan di mulai, "tik tok tik tok,"begitulah kira-kira kebosanan yang akan kami lewati menunggu ibu guru berdongeng.
"Hei besok hari Senin kita libur, kelas 3 ujian", Dina memberi tahu
"Hooo ia kah" wajahku berbinar
Aku kurang memperhatikan hal-hal begitu, kadang hari libur aku sekolah,
" Hehehhhh," dan itu pernah terjadi padaku konyol sekali.
Lega rasanya setidaknya aku aman dari ocehan ibu guru yang membuat kepalaku ingin meledak.
*****
Libur 1 Minggu tidak membuat kami santai, kami berenam masih sering kumpul, saling bantu mengerjakan tugas sekolah, sisanya kami habiskan untuk nongrong di tempat favorit kami di rumah Boy. Rumah Boy luas, ada peralatan musik, juga kopi gratis,
hahahaha dan aku benar-benar bisa refreshing di tempat itu.
Kami berkumpul, dan kami mulai membicarakan hal-hal konyol yang mungkin sering dilakukan oleh para pria.
"Woy lu lu lu..." selorohku dengan telunjukku, ku tunjuk temen-temenku satu persatu
" ada yang pernah tidur sama cewe ngak" tanyaku konyol
"Aku udah" jawab Boy dengan matanya yang tak lepas dari hp ( sok santai banget gk sih )
"Gw juga udah" timpal Galih
"Gw udah lah dan rasanya itu widihhhh" timpal temanku bareng-bareng
"Ha......h" jadi gw sendiri yang belum ( setidaknya kejadian malam itu hanya aku dan Rara yang tau heeee nyengir)
" Ha ha ha!" mereka menertawakan aku
"Sadis lu pade, katanya jomblo"
"Heh bukan berarti kalo kita jomblo kita gak doyan cewek" jawab Andrian serius
"Jangan bilang , wajah Lo yang ganteng itu gak pernah di cium cewek" Andi meledek dewa
"Aku nyengir kuda" menimpali gurauan mereka
Ketika kami sedang asyik bergurau, tiba-tiba ada suara lembut mengusik telinga kami.
"Assalamualaikum" suara cewek datang menghampiri kami, ia membawa undangan resmi dari ketua OSIS untukku
"Hoooo" berasa begok,
soalnya seumur hidup aku nggak pernah berurusan dengan orang-orang elit itu
"Why'' tanya boy heran
"Entah" jawabku bego
"Buka" Andrian menyahut undangan itu, kami berkumpul penasaran, mata kami tertuju hanya pada selembar kertas putih itu. "cepat ku buka'' perintah boy penasaran pasa tulisan yang tertulis dengan rapi itu. undangan rapat resmi, tanggal, hari, tempat di tentukan di situ, tepatnya hari Jum'at, selesai ujian anak kelas 3
"Apa'an sih" ku lempar kertas itu tak perduli
"Woy!, jangan-jangan penting. jangan gitu dong" Anton memungut kertas itu
"Ha ha ha" Dewa tertawa keras
"Lo mau jadi ketua OSIS kali Dew"
"Rusak!" Andi menjawab lelucon Anton, " mau jadi apa sekolah ini kalo dewa jadi ketua OSIS koplak."
"Aku tak perduli, lelucon apa'an itu" sahut dewa
"Menurut ku Dateng ajalah man"
"Heh, ogah." jawabku santai
"Yoie" kami meneruskan kegiatan kami
"Ada Rara di sana" lanjut Anton semangat. gw anter nanti.
Andi menepuk pundaku, sejenak aku terdiam saat nama Rara di sebut kan,
"haemmmmmm" aku menghela nafas berat.
Sejak kejadian itu entah kenapa aku menjadi sedikit ketagihan, diam-diam aku suka melihat hal-hal yang kurang pantas atau sekedar cari-cari imajinasi, takut tapi terkadang aku membiarkan otakku berkelana membayangkan kejadian malam itu. Aku merasa kesal Rara membuatku menjadi pria yang berfikir kotor, sebelumnya aku bukanlah pria brengsek yang tertarik akan hal-hal seperti itu, " anjir" umpatku dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Arjuna'Bayu
masih belajar
2021-09-17
2
Shellia
maaf ya thor,penulisannya kurang rapi dikit kadang ada yg sedikit susah dipahami 🙏
2021-07-19
2
Ayesha
asiiiiiiik seruuuu
2021-07-02
2