BAB III

Sementara itu di dalam gubuk ki Joyo, mereka sudah menduga bahwa tidak lama lagi persembunyian mereka akan diketahui oleh kelompok Tengkorak Hitam.

"Tidak kusangka akan secepat ini.. Bahkan kita belum sampai meninggalkan tempat ini.." gumam ki Joyo.

"Sumali, sebaiknya kamu gunakan jalan rahasia ini.." ucap ki Tejo sambil membuka penutup jalan bawah tanah.

Jalan bawah tanah ini memang sengaja dibuat oleh mereka, sebagai jalan rahasia apabila sewaktu-waktu mereka dikepung oleh musuh. Jalan rahasia ini mengarah ke utara desa, tepatnya di pinggir sungai Kedak, salah satu sungai besar di wilayah negeri Kawi.

"Setelah sampai pinggir sungai Kedak, kalian ke arah timur, ikuti aliran sungai Kedak, kalian akan sampai di alas Purba sebelah utara." ucap ki Joyo.

"Berhati-hatilah. keselamatan raden Sanjaya jauh lebih penting..!" lanjut ki Tejo.

"Baik kami pergi dulu, larilah kalian saat ada kesempatan.." jawab ki Sumali

"Ki Joyo, ki Tejo, aku pergi dulu. terimakasih selama ini sudah membimbingku, nasehat kalian tidak akan pernah aku lupakan.." ucap Raden Sanjaya..

Mereka berduapun masuk ke jalan rahasia untuk menuju alas Purba..

"Tejo, kamu sudah siap..? mari kita sambut tamu-tamu kita." ucap ki Joyo

"Mari ki.. kita berikan mereka sedikit hiburan, hahahhha.." jawab ki Tejo.

Kedua tetua tersebut keluar gubuk dan bersiap untuk pertempuran terakhir mereka, setidaknya itu yang ada di pikiran keduanya.

"Hahahahha.. Joyo Prawiro dan Tejo Sumantri mantan pengawal Pangeran Kusuma, ternyata punya nyali juga kalian.." ucap ki Karto dengan sombongnya.

"Ki Karto tidak usah berbasa-basi. Aku tau apa tujuanmu kesini, tapi apakah harus mengorbankan penduduk yang tidak berdosa untuk memenuhi keinginanmu..?" teriak ki Joyo.

"Hahahaha.. apakah kamu layak untuk mendengar jawabanku..?" sahut ki Karto dengan sombong..

"Manto..? bukankah kamu pengawal Pangeran Pranoto..? tidak kusangka ternyata kamu adalah anggota Tengkorak Hitam.." ucap ki Tejo.

"Hahahaha.. kamu salah Tejo, aku bukan anggota Tengkorak Hitam, aku adalah wakil ketua kelompok Tengkorak Hitam.." sahut Manto.

"Dasar keparat kamu Manto, terimalah pukulanku ini. TAPAK HALILINTAAAAARR.." teriak ki Tejo.

"Dasar sampah.. CAKAR IBLIS HITAAAAAMM.." balas Manto..

Saat kedua ilmu itu bertemu terjadi ledakan keras dan dasyat..

DDHUUUUUARR.. JLEGGGEEERRRR....

Keduanya terpental beberapa meter. Ki Tejo terjatuh sedangkan Manto tetap berdiri. Darah segar mengalir di sudut bibir ki Tejo, sedangkan Manto berdiri sambil memegang dadanya yang terasa sesak..

"Tak kusangka, ternyata dia sudah berada pada tingkat master tahap puncak" batin ki Tejo

"Hahahaha.. lumayan untuk pukulan seorang tingkat master tahap menengah.." ucap Manto dengan sombong.

"Kali ini kamu akan merasakan sendiri kekuatan penuh seorang master tahap puncak..!!" teriak Manto.

"Sombong..!! Majulah..!!" balas ki Tejo..

Manto pun maju dengan mencabut pedang pusaka, pedang hitam, sebagai senjatanya dan ki Tejo memaki tombak pusaka, tombak nagageni andalannya.

TRRINGG.. TIINGG

TRAANGG.. TRIIINGG.. TIINGGG..

keduanya sudah bertukar lebih dari puluhan jurus dalam waktu singkat. Anggota kelompok Tengkorak Hitam, yang umumnya berada pada tingkat petarung tahap puncak sampai prajurit tahap menengah hanya bisa menyaksikan pertempuran keduanya.

"Inikah pertarungan pada tahap master..? sungguh cepat dan dasyat. Kita hanya bagai semut dihadapan mereka.." gumam para anggota..

Sementara itu ki Joyo yang menyaksikan pertempuran antara Manto dan ki Tejo dikejutkan dengan teriakan dan gelombang energi yang datang padanya..

"Apa yang kau lihat Joyo..? lawanmu adalah aku.." teriak ki Karto.

"PUKULAN TAPAK DARAAAH.." sambung ki Karto..

"Gawat.. aku harus menghindar.." batin ki Joyo

"SAIPI ANGIIIN.." teriak ki Joyo.

"Lumayan.. tapi ilmu mu tidak lebih seperti mainan anak-anak bagiku.. hahahaha.." ejek ki Karto.

Ki Joyo mencabut Pedang Pusakanya untuk menghadapi ki Karto, akan tetapi ki Karto menghadapi ki Joyo dengan tangan kosong..

Dalam waktu yang tidak lama lebih dari puluhan jurus mereka keluarkan..

BEET.. BEET.. SWIIING..

SSWWIIINGG.. CTAAAK.. SWIINGG...

setiap tebasan pedang ki Joyo berhasil dihindari dan di tangkis oleh ki Karto. Akhirnya ki Joyo mendapatkan kesempatan untuk menyerang ki Karto. Jurus terkuat pun dia keluarkan.

"Inilah kesempatanku.. matilah kamu ki Karto" batin ki Joyo

"JURUS GUNTUR MEMBELAH AWAAANN.." teriak ki Joyo

"Hhmmm.. mainan anak-anak.." batin ki Karto sambil tersenyum sinis

"JURUS RAGA BAJAAA......!!" teriak ki Karto..

TRRAAAANGGG.. KLAAAANGG..

Saat pedang ki Joyo mengenai tubuh ki Karto, pedang itupun patah dan jurus yang dikeluarkan ki Joyo tidak berpengaruh apapun pada ki Karto..

"Inikah perbedaan kekuatan antara tahap master dan raga abadi..?" batin ki Joyo.

Ki Joyo melompat mundur dan mempersiapkan serangan selanjutnya dengan tangan kosong.

Belum sempat ki Joyo maju, ki Karto lebih dulu merangsek maju menyerangnya. Ki Joyo berusaha bertahan dari serangan-serangan ki Karto..

DHEESS.. JBUUGG.. CTAAAAK

DUUUUGG.. DHEEESSS.. DDUUGG..

Cukup lama antara ki Joyo dan ki Karto saling bertukar jurus. puluhan bahkan ratusan jurus sudah mereka keluarkan. Tak terhitung berapa tendangan dan pukulan yang mendarat di tubuh ki Joyo. Darah segar tampak keluar dari bibir dan hidung ki Joyo..

Sementara itu kondisi yang tidak berbeda dengan ki Joyo juga dialami ki Tejo. Ratusan jurus sudah mereka keluarkan dan bertukar serangan. Luka sabetan pedang tampak di lengan dan punggung ki Tejo, sementara banyak juga luka di tangan dan dada Manto. Tampak pertarungan mereka seimbang, akan tetapi usia Manto dan tingkatan Manto yang lebih tinggi lebih menguntungkan Manto..

"Akan aku akhiri pada satu serangan ini.." batin Manto..

"JURUS PEMBELAH LANGIIITT..." teriak Manto..

"Baik, akan aku ladeni jurusmu itu keparaaatt..!!" teriak ki Tejo

"JURUS PENGHANCUR GUNUUNG...!!" sambung ki Tejo..

SLAAAAASH.. CRAAAAASSH.. DHUUUUARR..

Tombak nagageni ki Tejo patah saat berbenturan dengan pedang hitam milik Manto. Dan naas bagi ki Tejo, pedang hitam Manto menusuk dada ki Tejo, ki Tejo pun ambruk bersimbah darah.

Manto pun mendekati ki Tejo yang tergeletak bersimbah darah. Nafas ki Tejo tersengal-sengal dan beberapa kali muntah darah, tapi ki Tejo tetap berusaha tersenyum, senyum kemenangan. Walaupun dia nanti akan mati di tangan musuh, dia rela karena sudah mengulur waktu demi keselamatan Raden Sanjaya dan Ki Sumali.

"Tejo.. Tejo.. seandainya kamu tetap mengabdi pada Pangeran Pranoto, mungkin kejadian hari ini tidak akan terjadi. Dan kamu mungkin bisa menjadi Kepala Pasukannya.." ucap Manto sambil tersenyum mengejek..

"Uhuk.. uhuk.. cuih.. aku tak akan sudi mengabdi kepada Pangeran binatang itu. hahahahaha.." jawab ki Tejo.

"Kau hanya belum tau saja apa yang sudah dilakukan pangeran binatang itu pada keluarga kita. kau sangat bodoh Manto.." lanjut ki Tejo.

"Apa maksudmu..?" tanya Manto.

"Hahahahaha.. ikuti aku ke neraka dan aku akan memberikan jawabannya disana.." jawab ki Tejo mengejek.

"Baik, kalau itu yang kamu inginkan, pergilah kau ke neraka. tapi aku tak sudi mengikutimu.." sahut Manto sambil menebaskan pedang ke leher ki Tejo.

Ki Tejo pun menghembuskan nafas terakhirnya sambil tersenyum penuh kemenangan.

Terpopuler

Comments

Bang pedet

Bang pedet

Lucu.cerita nusantara tapi pake istilah cerita china.ada master segala.bahasa nya knp gk nusantara ajh thor.kan jadi gak seru.Jadi males mau lanjutin bacanya juga karena gak pas cerita sm bahasa nya.

2021-06-27

0

Nikodemus Yudho Sulistyo

Nikodemus Yudho Sulistyo

Salam sesama pendekar.

PENDEKAR TOPENG SERIBU

2021-05-17

1

lihat semua
Episodes
1 BAB I
2 BAB II
3 BAB III
4 BAB IV
5 BAB V
6 BAB VI
7 BAB VII
8 BAB VIII
9 BAB IX
10 BAB X
11 BAB XI
12 BAB XII
13 BAB XIII
14 BAB XIV
15 BAB XV
16 BAB XVI
17 BAB XVII
18 BAB XVIII
19 BAB XIX
20 BAB XX
21 BAB XXI
22 BAB XXII
23 BAB XXIII
24 BAB XXIV
25 BAB XXV
26 BAB XXVI
27 BAB XXVII
28 BAB XXVIII
29 BAB XXIX
30 BAB XXX
31 BAB XXXI
32 BAB XXXII
33 BAB XXXIII
34 BAB XXXIV
35 BAB XXXV
36 BAB XXXVI
37 BAB XXXVII
38 BAB XXXVIII
39 BAB XXXIX
40 BAB XL
41 BAB XLI
42 BAB XLII
43 BAB XLIII
44 BAB XLIV
45 BAB XLV
46 BAB XLVI
47 BAB XLVII
48 BAB XLVIII
49 BAB XLIX
50 BAB L
51 BAB LI
52 BAB LII
53 BAB LIII
54 BAB LIV
55 BAB LVI
56 BAB LVII
57 BAB LVII
58 BAB LVIII
59 BAB LIX
60 CHAPTER II. Sebuah Permulaan
61 CH2.2 Rencana jahat .......
62 CH2.3 Pasukan Kapak Darah
63 CH2.4 Kebohongan Lencana Besi
64 CH2.5 Markas Pasukan Kapak Darah
65 CH2.6 Dimana mereka menjual para budak itu..?
66 CH2.7 Bergabung dengan Kepala Desa
67 CH2.8 Pertemuan lima kepala desa
68 CH2.9 Rencana harus dijalankan
69 CH2.10 Saatnya menjalankan rencana
70 CH2.11 Pembunuhan terjadi lagi di Istana
71 CH2.12 Markas telah dikuasai
72 CH2.13 Sebuah pengakuan
73 CH2.14 Permaisuri Mai
74 CH2.15 Kitab Bolo Srewu
75 CH2.16 Kitab telah direbut
Episodes

Updated 75 Episodes

1
BAB I
2
BAB II
3
BAB III
4
BAB IV
5
BAB V
6
BAB VI
7
BAB VII
8
BAB VIII
9
BAB IX
10
BAB X
11
BAB XI
12
BAB XII
13
BAB XIII
14
BAB XIV
15
BAB XV
16
BAB XVI
17
BAB XVII
18
BAB XVIII
19
BAB XIX
20
BAB XX
21
BAB XXI
22
BAB XXII
23
BAB XXIII
24
BAB XXIV
25
BAB XXV
26
BAB XXVI
27
BAB XXVII
28
BAB XXVIII
29
BAB XXIX
30
BAB XXX
31
BAB XXXI
32
BAB XXXII
33
BAB XXXIII
34
BAB XXXIV
35
BAB XXXV
36
BAB XXXVI
37
BAB XXXVII
38
BAB XXXVIII
39
BAB XXXIX
40
BAB XL
41
BAB XLI
42
BAB XLII
43
BAB XLIII
44
BAB XLIV
45
BAB XLV
46
BAB XLVI
47
BAB XLVII
48
BAB XLVIII
49
BAB XLIX
50
BAB L
51
BAB LI
52
BAB LII
53
BAB LIII
54
BAB LIV
55
BAB LVI
56
BAB LVII
57
BAB LVII
58
BAB LVIII
59
BAB LIX
60
CHAPTER II. Sebuah Permulaan
61
CH2.2 Rencana jahat .......
62
CH2.3 Pasukan Kapak Darah
63
CH2.4 Kebohongan Lencana Besi
64
CH2.5 Markas Pasukan Kapak Darah
65
CH2.6 Dimana mereka menjual para budak itu..?
66
CH2.7 Bergabung dengan Kepala Desa
67
CH2.8 Pertemuan lima kepala desa
68
CH2.9 Rencana harus dijalankan
69
CH2.10 Saatnya menjalankan rencana
70
CH2.11 Pembunuhan terjadi lagi di Istana
71
CH2.12 Markas telah dikuasai
72
CH2.13 Sebuah pengakuan
73
CH2.14 Permaisuri Mai
74
CH2.15 Kitab Bolo Srewu
75
CH2.16 Kitab telah direbut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!