BAB II

Sementara itu di tempat ki Joyo, Raden Sanjaya tampak sedang menyimak apa yang dikatakan oleh ki Joyo. Sedangkan ki Sumali sedang menunggu kedatangan ki Tejo.

Raden Sanjaya adalah seorang anak umur 10 tahun dengan kulit putih bersih, rambut hitam dan memiliki sorot mata yang tajam. Kondisi fisiknya seperti pada umumnya anak umur 10 tahun.

Saat ini Raden Sanjaya berada pada tingkat prajurit tahap menengah. Sejak umur 4 tahun Raden Sanjaya berlatih beladiri kepada ketiga tetua Desa Lawean, Ki Sumali, ki Tejo dan ki Joyo.

"Ada apa ki Joyo memanggil ku..? Apakah aku akan mendapatkan tambahan jurus baru ki..?" tanya Raden Sanjaya.

Ki Joyo mengambil nafas panjang sebelum mengatakan situasinya kepada Raden Sanjaya.

"Hhhhhhmmh.. Raden sudah lama berada disini bersama kami. Kami sudah menganggap raden sebagai cucu kami sendiri.." ucap ki Joyo.

"Saat ini situasinya sangat berbahaya. Kelompok Tengkorak Hitam sedang mencari raden untuk mengambil warisan orang tua raden.."

"Raden Sanjaya harus pergi menyelamatkan diri, raden harus selamat dan warisan itu, raden harus bisa menguasainya.." sambung ki Joyo.

"Tidaaak.. apakah ki Joyo tega membiarkan anak 10 tahun pergi menggembara sendiri..? Apa ki Joyo sudah tidak sayang lagi kepada ku..?" teriak raden Sanjaya dengan mata berkaca-kaca.

Ki Joyo terdiam untuk beberapa saat. Perasaan sedih dan tidak tega menghantui pikiran ki Joyo. Tak berselang lama, ki Tejo telah sampai di tempat ki Joyo dan disambut oleh ki Sumali.

"Bagaimana situasinya kang..?" tanya ki Sumali.

"Sangat tidak baik. Mereka benar² iblis berwujud manusia..!!" jawab ki Tejo geram.

"Sebaiknya kita langsung sampaikan ini pada ki Joyo kang. aku yakin ki Joyo punya jalan keluar.." sambung ki Sumali.

Merekapun melangkah memasuki sebuah rumah gubuk untuk menemui ki Joyo. Raden Sanjaya tampak diam, matanya berkaca-kaca menahan kesedihan.

Lalu ki Tejo menceritakan semua yang dia lihat di lapangan desa dengan jelas dan terperinci.

"Mereka benar-benar tidak manusiawi. Hanya demi kitab pusaka dan pedang pusaka suci, mereka tega menghilangkan nyawa manusia.." gumam ki Joyo geram. Tangannya mengepal menahan amarah.

"Selanjutnya bagaimana ki..? dengan kekuatan kita bertiga, apakah kita mampu mengalahkan mereka..?" tanya ki Tejo.

"Kita memang tidak akan mampu menghadapi mereka. tapi setidaknya kita bisa mengulur waktu untuk kesempatan kepada Raden Sanjaya untuk menyelamatkan diri.." jawab ki Joyo

"Tidaak..!! aku tidak akan pergi. aku akan membantu kalian mengusir kelompok Tengkorak Hitam. Aku sudah cukup kuat, kita bisa mengalahkan mereka..!!" teriak raden Sanjaya.

"Tidak raden. kekuatan mereka diluar yang raden pikirkan. mereka sangat kuat.." kata ki Sumali dengan lembut.

"Saat ini raden harus selamat, kuasai kitab pusaka dan pedang pusaka suci peninggalan orang tua raden. Setelah itu raden akan punya kemampuan memusnahkan kelompok Tengkorak Hitam..!" ucap ki Joyo dengan tegas..

Suasana menjadi hening. Raden Sanjaya hanya tertunduk memikirkan apa yang ki Joyo ucapkan..

"Selanjutnya bagaimana ki..?" tanya ki Tejo memecah keheningan.

"Sumali.. kamu aku tugaskan untuk mengawal Raden Sanjaya, melanjutkan menjadi gurunya sampai raden menguasai kitab dan pedang itu.." ucap ki Joyo

"Aku dan Tejo akan mengulur waktu untuk kalian, agar kalian bisa selamat dari mereka. Larilah ke arah timur, masuklah kalian ke alas Purba. dengan pengetahuanmu, kalian pasti selamat di hutan itu.." lanjut ki Joyo.

"Kenapa harus aku ki..? sebaiknya ki Joyo yang menemani raden, biar aku dan kang Tejo yang menghadapi mereka. bagaimanapun tingkatan ki Joyo lebih tinggi dari kami, lebih pantas mengajari raden Sanjaya.." protes ki Sumali.

"Yang dikatakan ki Joyo benar Mali. hanya kamu yang menguasai seluk beluk hutan Purba. kesempatan raden untuk selamat jauh lebih tinggi.." ucap ki Tejo.

"Dan kamu yang paling muda dari kami. jadi raden Sanjaya bisa berguru kepadamu lebih lama daripada kepada kami.." lanjutnya sambil tersenyum.

Setelah terjadi perdebatan diantara mereka, akhirnya ki Sumali menyetujui rencana ki Joyo. Merekapun melakukan persiapan dan saling memberikan kepercayaan akan tugas masing-masing. Persiapan pun sudah dilakukan.

"Kita berpisah disini. tolong jaga raden Sanjaya. jika ada kesempatan, kami akan menyusul kalian ke alas Purba.." ucap ki Tejo.

Ki Sumali menganggukkan kepala, walaupun ki Sumali sadar bahwa kemungkinan itu hampir tidak mungkin terjadi.

"Raden, bawalah kalung ini. jika sudah waktunya, raden akan mengetahui kebenaran dari diri raden.." kata ki Joyo sambil mengalungkannya.

"ki Sumali.. bawalah peta ini. jika raden Sanjaya sudah memasuki tingkat master tahap menengah, ajaklah dia mencari kebenaran dirinya dengan bantuan peta ini.." ucap ki Joyo.

"Baik, aku akan menjaga amanah yang kalian titipkan kepadaku. Aku akan berusaha sekuat tenaga.." jawab ki Sumali.

Sementara itu di lapangan desa sudah lebih dari 20 orang penduduk desa yang mati, dan lebih dari 10 wanita desa diperkosa dan dibunuh oleh anggota kelompok Tengkorak Hitam.

Tampak sedang berlari dan berteriak seorang anggota Tengkorak Hitam.

"Ketua.. ketua.. a a aku sudah mene menemukan.. hhah.. hhah.. persembunyian mereka.. hh.. hhah.." ucap seorang anggota sambil terengah-engah..

"Heeeii.. ada apa..? ucapkan kalimatmu dengan baik..!!" hardik Manto

"Cepat katakan dimana mereka..!!" kata ki Karto sambil tersenyum.

"Mereka ada di timur desa ketua.." jawab anggota tersebut.

"Apa kamu yakin itu anak dari Pangeran Kusuma..? ini sudah 6 tahun berlalu.." kata ki Karto.

"Saya yakin ketua.. disana juga ada ki Joyo, ki Tejo dan Sumali ketua.." jawabnya

"Hahahahhaa.... ternyata benar mereka adalah pengawal Pangeran Kusuma. ternyata mereka masih hidup.." ucap ki Karto sambil tertawa.

"Manto.. siapkan anggotamu, kepung mereka..!!" perintah ki Karto. "dan kamu.. tunjukkan jalan dimana mereka berada"

"Baik ketua.." jawab Manto

Akhirnya ki Karto menuju tempat yang ditunjukkan oleh anggota Tengkorak Hitam tersebut. seluruh penduduk yang sebelumnya dikumpulkan di lapangan, mereka semua berlari menyelamatkan diri meninggalkan desa Lawean. Ada sebagian penduduk yang memilih untuk masuk rumah mereka dan mengunci diri di dalam rumah. Ketakutan dan trauma pasti mereka rasakan dan tidak akan mereka lupakan. Bahkan mereka mengutuk kelompok Tengkorak Hitam di dalam hati mereka. berharap kelompok itu akan segera dikalahkan oleh para tetua desa mereka.

Sampailah kelompok mereka di samping tempat ki Joyo..

"Kepung tempat ini, jangan biarkan satu orangpun lolos dari sini.." teriak Manto.

"Joyo Prawiro.. Hahahahha.. tak kusangka kamu masih hidup..!! apakah kamu akan terus bersembunyi di gubuk reotmu itu..? Keluarlah kau..!!" teriak ki Karto dengan lantang.

Seluruh anggota kelompok Tengkorak Hitam bergerak serempak mengepung tempat persembunyian ki Joyo. Mereka bersiap untuk menyerang, hanya tinggal menunggu perintah dari ketua mereka, ki Karto.

Terpopuler

Comments

Endang Rafi yunardi

Endang Rafi yunardi

master chef kli ya

2023-04-07

1

Msayrif Hidayatulah

Msayrif Hidayatulah

Maat Thor kerajaan kawi berlatar blkng dataran cina atau nusantara

2022-06-16

0

3 jagoan

3 jagoan

👍👍👍👍👍👍👍👍🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏

2021-06-10

1

lihat semua
Episodes
1 BAB I
2 BAB II
3 BAB III
4 BAB IV
5 BAB V
6 BAB VI
7 BAB VII
8 BAB VIII
9 BAB IX
10 BAB X
11 BAB XI
12 BAB XII
13 BAB XIII
14 BAB XIV
15 BAB XV
16 BAB XVI
17 BAB XVII
18 BAB XVIII
19 BAB XIX
20 BAB XX
21 BAB XXI
22 BAB XXII
23 BAB XXIII
24 BAB XXIV
25 BAB XXV
26 BAB XXVI
27 BAB XXVII
28 BAB XXVIII
29 BAB XXIX
30 BAB XXX
31 BAB XXXI
32 BAB XXXII
33 BAB XXXIII
34 BAB XXXIV
35 BAB XXXV
36 BAB XXXVI
37 BAB XXXVII
38 BAB XXXVIII
39 BAB XXXIX
40 BAB XL
41 BAB XLI
42 BAB XLII
43 BAB XLIII
44 BAB XLIV
45 BAB XLV
46 BAB XLVI
47 BAB XLVII
48 BAB XLVIII
49 BAB XLIX
50 BAB L
51 BAB LI
52 BAB LII
53 BAB LIII
54 BAB LIV
55 BAB LVI
56 BAB LVII
57 BAB LVII
58 BAB LVIII
59 BAB LIX
60 CHAPTER II. Sebuah Permulaan
61 CH2.2 Rencana jahat .......
62 CH2.3 Pasukan Kapak Darah
63 CH2.4 Kebohongan Lencana Besi
64 CH2.5 Markas Pasukan Kapak Darah
65 CH2.6 Dimana mereka menjual para budak itu..?
66 CH2.7 Bergabung dengan Kepala Desa
67 CH2.8 Pertemuan lima kepala desa
68 CH2.9 Rencana harus dijalankan
69 CH2.10 Saatnya menjalankan rencana
70 CH2.11 Pembunuhan terjadi lagi di Istana
71 CH2.12 Markas telah dikuasai
72 CH2.13 Sebuah pengakuan
73 CH2.14 Permaisuri Mai
74 CH2.15 Kitab Bolo Srewu
75 CH2.16 Kitab telah direbut
Episodes

Updated 75 Episodes

1
BAB I
2
BAB II
3
BAB III
4
BAB IV
5
BAB V
6
BAB VI
7
BAB VII
8
BAB VIII
9
BAB IX
10
BAB X
11
BAB XI
12
BAB XII
13
BAB XIII
14
BAB XIV
15
BAB XV
16
BAB XVI
17
BAB XVII
18
BAB XVIII
19
BAB XIX
20
BAB XX
21
BAB XXI
22
BAB XXII
23
BAB XXIII
24
BAB XXIV
25
BAB XXV
26
BAB XXVI
27
BAB XXVII
28
BAB XXVIII
29
BAB XXIX
30
BAB XXX
31
BAB XXXI
32
BAB XXXII
33
BAB XXXIII
34
BAB XXXIV
35
BAB XXXV
36
BAB XXXVI
37
BAB XXXVII
38
BAB XXXVIII
39
BAB XXXIX
40
BAB XL
41
BAB XLI
42
BAB XLII
43
BAB XLIII
44
BAB XLIV
45
BAB XLV
46
BAB XLVI
47
BAB XLVII
48
BAB XLVIII
49
BAB XLIX
50
BAB L
51
BAB LI
52
BAB LII
53
BAB LIII
54
BAB LIV
55
BAB LVI
56
BAB LVII
57
BAB LVII
58
BAB LVIII
59
BAB LIX
60
CHAPTER II. Sebuah Permulaan
61
CH2.2 Rencana jahat .......
62
CH2.3 Pasukan Kapak Darah
63
CH2.4 Kebohongan Lencana Besi
64
CH2.5 Markas Pasukan Kapak Darah
65
CH2.6 Dimana mereka menjual para budak itu..?
66
CH2.7 Bergabung dengan Kepala Desa
67
CH2.8 Pertemuan lima kepala desa
68
CH2.9 Rencana harus dijalankan
69
CH2.10 Saatnya menjalankan rencana
70
CH2.11 Pembunuhan terjadi lagi di Istana
71
CH2.12 Markas telah dikuasai
72
CH2.13 Sebuah pengakuan
73
CH2.14 Permaisuri Mai
74
CH2.15 Kitab Bolo Srewu
75
CH2.16 Kitab telah direbut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!