Sementara itu di tempat ki Joyo, Raden Sanjaya tampak sedang menyimak apa yang dikatakan oleh ki Joyo. Sedangkan ki Sumali sedang menunggu kedatangan ki Tejo.
Raden Sanjaya adalah seorang anak umur 10 tahun dengan kulit putih bersih, rambut hitam dan memiliki sorot mata yang tajam. Kondisi fisiknya seperti pada umumnya anak umur 10 tahun.
Saat ini Raden Sanjaya berada pada tingkat prajurit tahap menengah. Sejak umur 4 tahun Raden Sanjaya berlatih beladiri kepada ketiga tetua Desa Lawean, Ki Sumali, ki Tejo dan ki Joyo.
"Ada apa ki Joyo memanggil ku..? Apakah aku akan mendapatkan tambahan jurus baru ki..?" tanya Raden Sanjaya.
Ki Joyo mengambil nafas panjang sebelum mengatakan situasinya kepada Raden Sanjaya.
"Hhhhhhmmh.. Raden sudah lama berada disini bersama kami. Kami sudah menganggap raden sebagai cucu kami sendiri.." ucap ki Joyo.
"Saat ini situasinya sangat berbahaya. Kelompok Tengkorak Hitam sedang mencari raden untuk mengambil warisan orang tua raden.."
"Raden Sanjaya harus pergi menyelamatkan diri, raden harus selamat dan warisan itu, raden harus bisa menguasainya.." sambung ki Joyo.
"Tidaaak.. apakah ki Joyo tega membiarkan anak 10 tahun pergi menggembara sendiri..? Apa ki Joyo sudah tidak sayang lagi kepada ku..?" teriak raden Sanjaya dengan mata berkaca-kaca.
Ki Joyo terdiam untuk beberapa saat. Perasaan sedih dan tidak tega menghantui pikiran ki Joyo. Tak berselang lama, ki Tejo telah sampai di tempat ki Joyo dan disambut oleh ki Sumali.
"Bagaimana situasinya kang..?" tanya ki Sumali.
"Sangat tidak baik. Mereka benar² iblis berwujud manusia..!!" jawab ki Tejo geram.
"Sebaiknya kita langsung sampaikan ini pada ki Joyo kang. aku yakin ki Joyo punya jalan keluar.." sambung ki Sumali.
Merekapun melangkah memasuki sebuah rumah gubuk untuk menemui ki Joyo. Raden Sanjaya tampak diam, matanya berkaca-kaca menahan kesedihan.
Lalu ki Tejo menceritakan semua yang dia lihat di lapangan desa dengan jelas dan terperinci.
"Mereka benar-benar tidak manusiawi. Hanya demi kitab pusaka dan pedang pusaka suci, mereka tega menghilangkan nyawa manusia.." gumam ki Joyo geram. Tangannya mengepal menahan amarah.
"Selanjutnya bagaimana ki..? dengan kekuatan kita bertiga, apakah kita mampu mengalahkan mereka..?" tanya ki Tejo.
"Kita memang tidak akan mampu menghadapi mereka. tapi setidaknya kita bisa mengulur waktu untuk kesempatan kepada Raden Sanjaya untuk menyelamatkan diri.." jawab ki Joyo
"Tidaak..!! aku tidak akan pergi. aku akan membantu kalian mengusir kelompok Tengkorak Hitam. Aku sudah cukup kuat, kita bisa mengalahkan mereka..!!" teriak raden Sanjaya.
"Tidak raden. kekuatan mereka diluar yang raden pikirkan. mereka sangat kuat.." kata ki Sumali dengan lembut.
"Saat ini raden harus selamat, kuasai kitab pusaka dan pedang pusaka suci peninggalan orang tua raden. Setelah itu raden akan punya kemampuan memusnahkan kelompok Tengkorak Hitam..!" ucap ki Joyo dengan tegas..
Suasana menjadi hening. Raden Sanjaya hanya tertunduk memikirkan apa yang ki Joyo ucapkan..
"Selanjutnya bagaimana ki..?" tanya ki Tejo memecah keheningan.
"Sumali.. kamu aku tugaskan untuk mengawal Raden Sanjaya, melanjutkan menjadi gurunya sampai raden menguasai kitab dan pedang itu.." ucap ki Joyo
"Aku dan Tejo akan mengulur waktu untuk kalian, agar kalian bisa selamat dari mereka. Larilah ke arah timur, masuklah kalian ke alas Purba. dengan pengetahuanmu, kalian pasti selamat di hutan itu.." lanjut ki Joyo.
"Kenapa harus aku ki..? sebaiknya ki Joyo yang menemani raden, biar aku dan kang Tejo yang menghadapi mereka. bagaimanapun tingkatan ki Joyo lebih tinggi dari kami, lebih pantas mengajari raden Sanjaya.." protes ki Sumali.
"Yang dikatakan ki Joyo benar Mali. hanya kamu yang menguasai seluk beluk hutan Purba. kesempatan raden untuk selamat jauh lebih tinggi.." ucap ki Tejo.
"Dan kamu yang paling muda dari kami. jadi raden Sanjaya bisa berguru kepadamu lebih lama daripada kepada kami.." lanjutnya sambil tersenyum.
Setelah terjadi perdebatan diantara mereka, akhirnya ki Sumali menyetujui rencana ki Joyo. Merekapun melakukan persiapan dan saling memberikan kepercayaan akan tugas masing-masing. Persiapan pun sudah dilakukan.
"Kita berpisah disini. tolong jaga raden Sanjaya. jika ada kesempatan, kami akan menyusul kalian ke alas Purba.." ucap ki Tejo.
Ki Sumali menganggukkan kepala, walaupun ki Sumali sadar bahwa kemungkinan itu hampir tidak mungkin terjadi.
"Raden, bawalah kalung ini. jika sudah waktunya, raden akan mengetahui kebenaran dari diri raden.." kata ki Joyo sambil mengalungkannya.
"ki Sumali.. bawalah peta ini. jika raden Sanjaya sudah memasuki tingkat master tahap menengah, ajaklah dia mencari kebenaran dirinya dengan bantuan peta ini.." ucap ki Joyo.
"Baik, aku akan menjaga amanah yang kalian titipkan kepadaku. Aku akan berusaha sekuat tenaga.." jawab ki Sumali.
Sementara itu di lapangan desa sudah lebih dari 20 orang penduduk desa yang mati, dan lebih dari 10 wanita desa diperkosa dan dibunuh oleh anggota kelompok Tengkorak Hitam.
Tampak sedang berlari dan berteriak seorang anggota Tengkorak Hitam.
"Ketua.. ketua.. a a aku sudah mene menemukan.. hhah.. hhah.. persembunyian mereka.. hh.. hhah.." ucap seorang anggota sambil terengah-engah..
"Heeeii.. ada apa..? ucapkan kalimatmu dengan baik..!!" hardik Manto
"Cepat katakan dimana mereka..!!" kata ki Karto sambil tersenyum.
"Mereka ada di timur desa ketua.." jawab anggota tersebut.
"Apa kamu yakin itu anak dari Pangeran Kusuma..? ini sudah 6 tahun berlalu.." kata ki Karto.
"Saya yakin ketua.. disana juga ada ki Joyo, ki Tejo dan Sumali ketua.." jawabnya
"Hahahahhaa.... ternyata benar mereka adalah pengawal Pangeran Kusuma. ternyata mereka masih hidup.." ucap ki Karto sambil tertawa.
"Manto.. siapkan anggotamu, kepung mereka..!!" perintah ki Karto. "dan kamu.. tunjukkan jalan dimana mereka berada"
"Baik ketua.." jawab Manto
Akhirnya ki Karto menuju tempat yang ditunjukkan oleh anggota Tengkorak Hitam tersebut. seluruh penduduk yang sebelumnya dikumpulkan di lapangan, mereka semua berlari menyelamatkan diri meninggalkan desa Lawean. Ada sebagian penduduk yang memilih untuk masuk rumah mereka dan mengunci diri di dalam rumah. Ketakutan dan trauma pasti mereka rasakan dan tidak akan mereka lupakan. Bahkan mereka mengutuk kelompok Tengkorak Hitam di dalam hati mereka. berharap kelompok itu akan segera dikalahkan oleh para tetua desa mereka.
Sampailah kelompok mereka di samping tempat ki Joyo..
"Kepung tempat ini, jangan biarkan satu orangpun lolos dari sini.." teriak Manto.
"Joyo Prawiro.. Hahahahha.. tak kusangka kamu masih hidup..!! apakah kamu akan terus bersembunyi di gubuk reotmu itu..? Keluarlah kau..!!" teriak ki Karto dengan lantang.
Seluruh anggota kelompok Tengkorak Hitam bergerak serempak mengepung tempat persembunyian ki Joyo. Mereka bersiap untuk menyerang, hanya tinggal menunggu perintah dari ketua mereka, ki Karto.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Endang Rafi yunardi
master chef kli ya
2023-04-07
1
Msayrif Hidayatulah
Maat Thor kerajaan kawi berlatar blkng dataran cina atau nusantara
2022-06-16
0
3 jagoan
👍👍👍👍👍👍👍👍🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
2021-06-10
1