April keluar kamar untuk berdiskusi dengan kekasihnya dan juga Marcell, yang saat itu sedang asyik mengobrol sambil minum kopi di ruang tengah.
mereka bernostalgia, membicarakan bagaimana popularitas Dewa saat dulu menjadi OSIS di SMA Cempaka.
Marcell mengungkapkan, bahwa dewa adalah satu-satunya kakak senior yang ia kagumi, saat dirinya masih menjadi siswa baru di SMA tersebut.
"seru banget kayaknya, ngobrolin apaan sih?" tanya April pada kedua laki-laki itu.
"kamu sendiri kok belum tidur?" ucap Dewa balik bertanya.
April pun menyampaikan apa yang tadi ia bicarakan dengan Yoona dan Jeje.
Marcell: "biar aku yang nganterin Yoona dan Jeje, kak Dewa pulang aja sama April"
Dewa: "nggak usah Cell, biar aku aja yang ngantar, takut ada apa-apa soalnya Yoona masih lemah"
Marcell: "yaudah kak Dewa pakai mobil aku aja!! biarin motor kak Dewa di sini besok baru aku antar"
Dewa: "oke kalau gitu"
setelah sepakat mereka pun pulang menggunakan mobil Marcell yang dikemudikan oleh Dewa, kursi depan sebelah kiri ditempati April, sementara Jeje dan Yoona duduk di kursi belakang.
Dewa mengantarkan mereka pulang 1 per 1, sesuai dengan urutan alamat tempat tinggal mereka.
yang pertama kali diantar pulang adalah Jeje, mengingat alamat rumahnya memang yang paling dekat dengan rumah Marcell.
begitu Jeje turun April langsung pindah ke kursi belakang menggantikannya menjaga Yoona, Dewa kembali melajukan mobil menuju alamat terdekat kedua yakni rumah April.
"apa nggak lebih baik kita nganterin Yoona dulu?? entar baru aku yang terakhir" ujar April mengusulkan.
"nggak usah...!! soalnya ini udah hampir pagi, takut Mama dan papa kamu khawatir" jawab Dewa pada kekasihnya.
tak lama kemudian mereka sampai di depan gerbang sebuah rumah berwarna nude, April turun lalu berpamitan pada Yoona dan kekasihnya.
setelah memastikan April masuk ke dalam rumah dengan selamat, Dewa pun kembali mengemudi menuju rumah Yoona.
15 menit kemudian mereka tiba di depan pintu masuk perumahan elite Triraksa Garden.
"benar ini kan Yoon perumahannya??" tanya Dewa pada Yoona sembari menginjak rem mobil dan berhenti di tepi jalan.
namun ia tidak mendapat jawaban apapun dari arah kursi belakang, Dewa pun menoleh ke belakang untuk memastikan keadaan Yoona.
terlihat disana Yoona sedang tertidur lelap, dengan berhati-hati Dewa mencoba membangunkan Yoona.
"Yoon.... Yoon... Yoona..." ucapnya memanggil nama perempuan itu, sambil menepuk-nepuk pelan lutut Yoona.
"heehh iya kak kenapa???" tanya Yoona terperanjat dari tidurnya "oh udah sampai ya??" tanyanya lagi saat melihat tulisan Triraksa Garden di sana.
Dewa: "iya udah sampai, benar ini kan perumahannya?"
Yoona: "ya kak benar... masuk aja rumah nomor 4-6 A, nggak terlalu jauh kok dari pintu masuk ini"
setelah dipastikan bahwa perumahannya benar, Dewa melajukan kembali mobil yang dikendarai memasuki perumahan elit tersebut, dan berhenti di sebuah gerbang cat hitam yang cukup besar dengan tulisan No 4-6 A di depan pagar temboknya.
Dewa terburu-buru turun dari mobil, lalu menghampiri Yoona "sini aku bantu" ucap Dewa sambil memegangi tangan dan merangkul pundak Yoona.
"nggak usah kak!! aku bisa sendiri kok" tutur Yona lirih sambil tersenyum lemah.
Dewa: "kamu yakin???"
Yoona menganggukkan kepala meyakinkan bahwa dia baik-baik saja, Dewa pun melepaskan tangannya dari pundak Yoona.
iya berdiri bersandar pada mobil, sementara matanya mengawasi Yoona yang hendak membuka gerbang rumah dihadapannya.
cukup lama Yoona berdiri di depan gerbang tersebut, hanya berdiam diri, perempuan itu belum juga masuk hingga Dewa menegurnya "kenapa belum masuk?"
"hehehe... gerbangnya dikunci" ujar Yoona cengengesan menahan malu.
Dewa berjalan menghampiri Yoona lalu memencet bel yang menempel di pagar tembok.
"percuma bibi nggak akan dengar!! bibi tidurnya di kamar belakang" Yoona berkata dengan raut wajah putus asa.
Dewa: "orang tua kamu??"
Yoona: "papi aku sudah nggak ada, dan mami aku stay di hongaria"
Dewa: "oh maaf...!! aku nggak tahu kalau papi kamu sudah nggak ada"
Yoona: "iya nggak apa-apa kak, santai aja!!"
"jadi kamu cuma tinggal berdua sama asisten rumah tangga??" ucap Dewa bertanya lagi.
Yoona mengangguk mengiyakan "he'eemm... karena sopir aku jam 8 malam udah balik ke rumahnya sendiri"
Dewa: "terus gimana? kamu nggak bawa kunci?"
"enggak" jawab Yoona menggeleng.
Dewa: "handphone?"
"rusak, tadi kan kecebur kolam" tutur Yoona tak bersemangat.
Dewa: "ya udah ayo masuk mobil, angin malam gak bagus buat kesehatan, nanti kamu sakit lagi"
Yoona masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi depan bersama Dewa, "kita mau ke mana kak?" tanya Yoona saat mobil mulai melaju meninggalkan rumahnya.
"ke rumah aku" jawab Dewa datar dengan pandangan fokus kedepan.
Yoona: "aku enggak bisa tidur di rumah orang kak"
Dewa: ""terus kamu mau tidur dimana?? kamu kan nggak bisa pulang"
Yoona: "di mobil aja"
Dewa: "yakin???"
Yoona kembali menganggukkan kepala mengiyakan pertanyaan Dewa.
setelah 25 menit perjalanan mereka tiba di sebuah rumah yang sangat besar dan mewah, Satpam langsung keluar dari pos lalu membuka gerbang.
Dewa pun membawa masuk mobil dan memarkirkannya di halaman luas depan rumahnya.
"ya udah kamu istirahat!! Aku masuk dulu" pamit Dewa seraya turun dari mobil.
"tunggu....!!!!" seru Yoona saat melihat Dewa hendak menutup pintu mobil.
Dewa: "kenapa??"
Yoona: "kak Dewa serius mau ninggalin aku di mobil sendiri??"
"kan kamu sendiri yang bilang mau tidur di mobil" jawab Dewa.
Yoona menarik nafas panjang lalu menghembuskannya melalui mulut, kemudian berkata lagi "oke aku ikut".
"ikut ke mana?" tanya Dewa Dengan bodohnya.
Yoona: "ikut masuk ke rumah kak Dewa"
"ya udah ayo turun..!!!" ajak Dewa pada perempuan itu.
Yoona pun turun dari mobil dan berjalan mengekor di belakang Dewa, hingga mereka tiba di depan sebuah kamar, Dewa membuka pintu kamar tersebut.
"ini kamar tamu, kamu bisa tidur di sini dan kalau mau cuci muka itu kamar mandinya" ujar Dewa sambil menunjuk sebuah pintu yang berada dalam kamar tersebut.
Yoona: "ya kak terima kasih"
Dewa keluar meninggalkan Yoona di dalam kamar tersebut, lalu masuk ke dalam kamarnya sendiri dan beristirahat.
1 jam berlalu, Dewa yang sedang tidur terlihat gusar, ia memegangi lehernya lalu bangun dan duduk di pinggiran ranjang tempat tidur.
"duuuhhh habis lagi" keluhnya saat melihat gelas di atas meja kosong tak berisi air ia pun meraih gelas tersebut lalu berjalan kearah dapur.
"kamu belum tidur??" tanya Dewa saat melihat Yoona duduk di kursi meja makan, nampaknya dia baru saja minum, karena terdapat gelas disana.
"aku susah tidur kalau di rumah orang" Jawa Yoona lesu, sambil meletakkan kepalanya bertumpu pada kedua tangan yang berada di atas meja.
Dewa: "terus kenapa tadi nggak tidur di mobil aja, biar bisa istirahat"
"aku lebih baik gak bisa tidur di sini, daripada ketakutan di dalam mobil" tutur Yoona dengan mata terpejam.
"ketakutan kenapa??" Dewa kembali bertanya sambil menarik kursi lalu duduk disebelah Yoona.
sedangkan Yoona yang kepalanya tadi bertumpu pada tangan sekarang beralih posisi, dengan mata yang masih terpejam kini ia bersandar Dan meletakkan kepalanya pada sandaran kursi.
"halaman rumah kak Dewa luas, sementara lampunya cuma sedikit, redup pula, Aku nggak berani karena aku takut gelap" ujar Yoona dengan mata yang masih tertutup, seakan menunjukkan bahwa dirinya sangat lelah dan ngantuk saat itu.
Dewa terdiam memandangi wajah letih Yoona, ada perasaan iba menyergap hatinya, dengan sedikit keraguan ia merengkuh, mendekap dan memeluk Yoona.
"ngantuk banget ya?" tanya Dewa sembari membelai rambut Yoona "aku temenin tidur dimobil yaa??" imbuhnya.
POV YONA
aku membuka mata dengan perlahan, memastikan bahwa benar Dewa sedang memeluk ku "kak Dewa jangan seperti ini..!!!" pintaku berbisik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
billa
lah kok dewa main peluk2 aja min 💆💆💆😂😂🤤❤️❤️❤️❤️🤍🤍🤍🤍
2021-05-08
1