setelah cukup puas bercanda menggoda Ji o yang sedang galau, dewa memutuskan untuk menelepon April kekasihnya, untuk menanyakan apakah besok dirinya boleh mengajak Ji o.
ia mengeluarkan ponsel miliknya lalu menghubungi nomor ponsel April, mereka pun berbincang melalui sambungan telepon tersebut.
Dewa: "hallo....?"
April: "iya hallo"
Dewa: "lagi apa?? udah pulang sekolahnya?"
April: "iya ini baru nyampe rumah, kamu sendiri lagi dimana?"
Dewa: "lagi di kantin kampus"
April: "oh masih ada kelas yaa??"
Dewa: "iya habis ini masih ada kelas praktikum"
April: "owh ya udah semangat kuliahnya!! jangan lupa makan, aku mau ganti baju dulu ya soalnya ini masih pakai seragam"
Ji o memukul pelan lengan dewa lalu berkata "katanya lu mau tanya soal besok"
"iya ini gue baru mau nanya" bisik Dewa pada Ji o sambil menjauhkan ponsel dari posisi mulutnya.
setelah mengatakan itu Dewa kembali meletakkan ponsel di pipinya lalu berkata "oh iya Pril soal besok, yang acara kumpul sama temen-temen kamu itu jadi??"
April: "iya jadi, kenapa? kamu ada acara lain???"
Dewa: "bukan begitu, rencananya besok aku mau ngajak Ji o boleh nggak??"
"udah sini sini gue yang ngomong" seru Ji o tak sabar seraya merebut ponsel dari tangan dewa.
Ji o: "halo April"
April: "iya hallo"
Ji o: "gini Pril, gue lagi galau nih habis putus, jadi rencana gue mau ikut Dewa kumpul sama temen-temen lu besok, boleh kan? lu kan temen gue pril?"
April: "boleh dong, masa nggak boleh, udah lu ikut aja besok!!"
Ji o dan April memang sudah saling kenal, tak heran jika mereka mengobrol dengan santai tanpa rasa canggung.
"oke siap, sampai ketemu besok" ujar Ji o sambil tersenyum modus lalu mengembalikan ponsel Dewa yang ia pegang.
Dewa pun kembali mengobrol dengan April sebelum pada akhirnya ia harus menutup sambungan telepon tersebut karena sudah waktunya masuk kelas praktikum.
(ESOK HARI DI DEPAN GERBANG SMA CEMPAKA)
"nanti malam aku jemput kamu di mana?" tanya Dewa pada kekasihnya sambil membantu April melepaskan helm yang ia kenakan.
seperti rutinitas pada hari biasanya, saat itu Dewa juga sedang mengantar April sekolah hingga depan gerbang.
April: "di rumah aku"
"oh ya Ji o suruh ketemu langsung di lokasi aja nggak perlu ikut jemput aku kasihan dia" imbuhnya.
Dewa: "Ji o kan nggak tahu alamatnya"
"gampang nanti aku share location di WhatsApp kalau lokasinya sudah fix, soalnya sekarang masih belum pasti" jawab April dengan tenang.
Dewa: "oh ya udah kalau gitu, udah gih sana masuk!! semangat sekolahnya"
April: "iya kamu juga hati-hati bawa motornya!!"
"iya aku pergi dulu yaa" pamit Dewa sambil tersenyum lalu menyalakan mesin motornya.
"he'em" gumam April sambil menganggukkan kepala sementara bibirnya tersenyum manis, dengan tangan yang melambai ke arah Dewa kekasihnya.
Dewa pun menarik gas motor meninggalkan tempat itu, sedangkan April langsung balik badan masuk ke dalam gerbang sekolah.
setibanya di kelas April menghampiri Jeje yang tampak sedang serius berdiskusi dengan teman-teman sekelasnya.
"DOOOOOOOOORRRRRRRRR" teriak April dari arah belakang mengagetkan mereka.
"aaaaaiiiiiisssssssshhhh...." Jeje mengumpat jengkel.
April pun cengengesan sembari minta maaf "hehehe... sorry, sorry, sorry... lagian kalian serius amat udah kayak rapat DPR, ngomongin apaan sih??"
"soal acara nanti malam kita udah dapat tempatnya" jawab salah seorang gadis yang ikut berdiskusi di sana.
"dimana??" tanya April, mereka pun kembali merapatkan badan membuat lingkaran dan berdiskusi dengan seksama.
tak lama kemudian Yoona datang dan bel tanda masuk kelas berbunyi.
mereka kembali ke tempat duduk masing-masing dan bersiap mengikuti pelajaran hari itu.
*jam sekolah usai*
semua murid tampak berkemas untuk pulang.
"Yoon... hari ini gue sama Jeje nggak nebeng mobil lu, jadi lu bisa pulang duluan" ujar April pada Yoona.
"lah emang kenapa?? tumben" tanya Yoona sambil memasukkan beberapa buku ke dalam tas miliknya.
"eeemmm soalnyaaaa...." April tampak sedang berpikir dengan dengan bola mata yang melirik pada Jeje.
"soalnya gue sama April mau kencan" ucap Jeje menyela membantu April memberi jawaban pada Yoona.
April menunjuk ke arah Jeje "nah iya benar" ujarnya membenarkan jawaban yang diberikan Jeje barusan.
"gue mau kencan sama Dewa dan Jeje kencan sama Radit" imbuhnya lagi.
"oh ya udah kalau gitu...!!! gue pulang duluan yaa, daaa....." pamit Yoona sambil melambaikan tangan meninggalkan ruang kelas.
April dan Jeje pun membalas lambaian tangan tersebut, setelah memastikan bahwa Yoona benar-benar sudah pulang, seluruh teman sekelas Yoona termasuk April Dan Jeje langsung bergegas ke arah area parkir sekolah.
(di sana terdapat 4 mobil yang masih terparkir) April, Jeje dan 2 anak lainnya ikut mobil Marcell, sedangkan sisanya 15 anak naik 3 mobil yang lain.
per mobil masing-masing memuat 5 anak, mereka berkendara berurutan mengikuti arah laju mobil Marcell yang kala itu memimpin di depan.
setelah 30 menit berkendara mereka berhenti dan parkir di halaman sebuah rumah berwarna putih yang cukup besar, dengan arsitektur modern berlantai 2.
mereka pun turun dari mobil dan bergegas masuk ke dalam rumah itu
"ayo masuk!!!" ujar Marcell seraya membuka daun pintu, ia mempersilahkan teman-temannya masuk ke dalam rumah tersebut yang tak lain adalah rumah miliknya.
matahari terbenam beberapa jam yang lalu, Yoona tampak baru selesai mandi dengan handuk yang masih melilit di kepala.
ponselnya berbunyi ada chat masuk di sana, ia mengambil ponsel tersebut seraya duduk di pinggiran ranjang tempat tidur.
pesan tersebut berisi share location yang dikirim oleh Jeje, setelah membaca pesan itu ia meletakkan kembali ponsel miliknya tanpa membalas pesan tersebut, kemudian ia ganti baju dan bersiap-siap menuju lokasi acara.
*BERANGKAT*
sesampainya di alamat lokasi, Yoona pun turun dari mobil dan menyuruh sopirnya pulang membawa mobil yang ia naiki tadi.
"permisi pak" ucap Yoona menegur satpam penjaga gerbang sebuah rumah berwarna putih.
Satpam: "iya non cari siapa?"
"jadi saya ada acara kumpul sama teman-teman sekolah saya, dan menurut peta alamat yang diberikan teman saya, lokasinya di sini" tutur Yoona sambil menunjukkan peta lokasi yang terdapat di layar ponselnya.
Satpam: "oh nona temannya tuan Marcell yaaa??"
"iya benar saya teman sekelasnya pak" jawab Yoona sembari mengangguk.
"oh jadi ini rumah Marcel pak??" tanyanya lagi.
Satpam: iya non betul ini rumah tuan Marcell, silahkan masuk!!"
satpam tersebut membuka gerbang mempersilahkan Yoona masuk.
Yoona pun mengucap terimakasih lalu masuk dan terus berjalan kearah pintu utama rumah tersebut, dengan melewati halaman dimana terparkir 4 mobil dan 2 motor sport di sana.
begitu tiba di depan pintu Yoona memencet bel yang tersedia di sana.
namun tidak ada yang membuka pintu tersebut meski Yoona sudah memencet bell berkali-kali, dia pun berinisiatif untuk menelpon Jeje, sayangnya nomor telepon Jeje tidak bisa dihubungi.
kemudian dia mencoba menelpon April dan hasilnya pun sama, April juga tidak bisa dihubungi.
"ini bocah pada ke mana sih astagaaa....." keluh Yoona sambil terus mencoba menghubungi April, Jeje dan teman perempuannya yang lain, karena dia sama sekali tidak memiliki nomor kontak teman laki-laki termasuk Marcell sang pemilik rumah "mana gue enggak punya nomor telepon Marcell lagi".
setelah cukup berpikir, akhirnya Yoona memberanikan diri untuk masuk ke dalam rumah Marcell yang kala itu memang tidak dikunci.
"masuk aja kali ya...??? toh di halaman ada mobil sama motor mereka, berarti mereka ada di dalam" pikir Yoona, dia pun membuka pintu dengan perlahan.
"April... Jeje.... kalian di mana???"
pelan-pelan ia berjalan memasuki ruang tamu sambil memanggil nama temannya namun dia tidak melihat siapapun berada di sana.
masih dengan memanggil-manggil nama teman-temannya, ia kembali berjalan menuju ruang tengah.
"Marceeeeeell... Apriiiiiillll.... Jejeeeeeee... Noviiiiii....?" hampir semua nama teman sekelasnya ia sebut satu persatu, tapi tidak ada satupun yang menjawab panggilannya.
"apa mungkin mereka di atas yaaa???" Yoona bertanya pada diri sendiri.
ia pun melangkahkan kaki menaiki anak tangga yang pertama, namun tiba-tiba lampu padam, seketika itu seluruh ruangan menjadi gelap.
hingga akhirnya Yoona mengurungkan niat untuk menaiki tangga, ia beralih mencari ke ruangan lain di lantai bawah, dengan suara gemetar Yoona kembali memanggil nama teman-temannya.
"Jejeeeeee... Apriiiiilll... kalian di mana sih??? gue takuuuut...." suara Yoona terdengar memelas menahan takut.
dengan langkah kaki gemetar Yoona terus berjalan tanpa tahu arah.
dan tiba-tiba.....
"BYOOOOOORRRRR...." Yoona jatuh ke dalam kolam, disebabkan minimnya kualitas pandangan karena gelap, ditambah rasa takut yang membuat Yoona tidak fokus.
"beeppp... beepp.. tolooong bep.. bep" Yoona berteriak meminta tolong namun suaranya tertahan air, dia juga melambai-lambaikan tangan dengan kuat berharap ada yang melihat atau mendengar suara gemericik air dari dirinya.
namun naas saat Yoona mulai kelelahan ia belum juga ada yang menolong, sedikit demi sedikit ia mulai kehilangan kesadarannya dan tenggelam ke dasar kolam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments