Episode 3 (Panik)

bersamaan dengan Yoona yang mulai tenggelam ke dasar kolam.

di lantai atas April, Jeje, Marcell dan teman sekelas Yoona yang lain justru sedang bersembunyi menunggu kedatangan Yoona.

begitu pula dengan Dewa dan Ji o yang mau tidak mau juga ikut bersembunyi, meski awalnya mereka berdua sama sekali tidak tahu, bahwa April dan teman-temannya sedang merencanakan surprise ulang tahun untuk Yoona.

mereka bersembunyi di sebuah kamar yang gelap, lampunya sengaja dipadamkan sama seperti di lantai bawah tadi.

April berdiri di dekat pintu dengan kue tart di tangannya, sedangkan Jeje membawa tepung untuk ditumpahkan di kepala Yoona.

sementara yang lain membawa balon yang siap diletuskan dengan jarum.

"Yoona mana ya? harusnya dia udah naik kan?" tanya April pada yang lain dengan suara pelan sedikit berbisik.

Tiba-tiba...

"guys ada yang jatuh ke kolam" teriak Novi yang saat itu berada di dekat jendela, ia melihat bayangan seseorang tenggelam lemas ke dasar kolam.

"itu Yoona guys... iya itu Yoonaaa....." imbuhnya mengenali sosok teeggelam tersebut.

tak ayal semua anak panik dan langsung lari berhamburan keluar kamar lalu menuruni anak tangga, tak lupa salah satu dari mereka ada yang menyalakan lampu terlebih dahulu.

begitu tiba di kolam renang, mereka semakin panik karena tidak melihat keberadaan Yoona dengan pasti, akibat pencahayaan yang terbatas di sana.

"BYOOOOOORRRRR...." Marcell menceburkan diri ke dalam kolam mencari keberadaan Yoona, kemudian diikuti oleh Dewa dan beberapa murid laki-laki lainnya yang juga turut menyelam mencari Yoona.

begitu juga dengan Ji o, meski dia tidak tahu persis bagaimana wajah Yoona, tapi ia juga ikut masuk ke dalam kolam membantu mencari siapapun orang yang tenggelam di sana.

"Yoonaaa.... Yoonaaaaaa....." semua anak yang berada di sana memanggil-manggil dan menelaah keberadaan Yoona dari atas kolam, begitu juga April dan Jeje mereka memanggil nama sahabatnya itu dengan rasa panik dan cemas yang menjadi satu.

Marcell terlihat muncul ke permukaan, lalu kembali menyelam, dia dan 5 anak laki-laki yang masuk ke dalam kolam belum juga dapat menemukan Yoona.

pencahayaan yang minim, serta ukuran kolam yang luas dan dalam, membuat mereka kesulitan menemukan Yoona.

waktu berjalan terus namun Yoona belum juga terlihat, suasana semakin mencekam disana, bagaimanapun juga mereka tahu bahwa tubuh manusia tidak bisa bertahan lama di dalam air.

jika seseorang yang tenggelam tidak segera ditemukan maka air akan masuk ke dalam paru-paru, serta otak akan kekurangan oksigen sehingga memicu kejang, dan kemungkinan terburuknya adalah nyawa tidak bisa diselamatkan.

"cepat temukan Yoonaaaaaaaaa......" teriak Jeje sambil menangis, begitu pula dengan April dan yang lain.

mereka tidak bisa membayangkan jika sampai terjadi sesuatu pada Yoona apa yang harus mereka katakan pada tante Agnes maminya Yoona.

mereka yang yang turun mencari Yoona muncul ke permukaan sambil menggelengkan kepala memberi isyarat bahwa mereka belum juga menemukan Yoona.

bersamaan dengan itu Dewa tiba-tiba muncul ke permukaan dengan membawa seorang perempuan dalam pelukan tangan kirinya.

sedangkan tangan kanan dan sepasang kakinya melakukan gerakan renang menuju pinggiran kolam.

yaa... perempuan itu adalah Yoona, Dewa berhasil menemukannya.

"ayo dibantu, ayo dibantu!!!" seru salah satu dari mereka saat Dewa dan Yoona sudah berada di tepi kolam.

Yoona yang dalam keadaan tidak sadar diangkat terlebih dahulu kemudian ditidurkan di lantai pinggir kolam lalu disusul Dewa yang juga naik ke atas.

"minggir-minggir!!" perintah Dewa pada anak yang berkerumun mengelilingi Yoona.

mendengar kalimat itu 2 anak perempuan yang berjongkok di sebelah kiri Yoona langsung berdiri memberikan tempatnya, Dewa pun segera mengambil posisi dengan berjongkok di sana.

dia memeriksa denyut nadi dan detak jantung Yoona, mengetahui bahwa Yoona tidak bernafas, ia pun meletakkan kedua tangannya di atas dada Yoona lalu menekan kuat dengan ritme yang teratur.

Dewa melakukan CPR atau tindakan pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti nafas.

CPR dilakukan untuk membuka kembali jalan nafas yang menyempit atau tertutup.

setelah berkali-kali melakukan tekanan pada dada Yoona, Dewa belum juga merasakan jantung perempuan itu berdetak.

menyadari itu Dewa pun memberikan nafas buatan pada Yoona melalui mulut, sementara tangan kirinya menyumbat lubang hidung Yoona.

saat mulut Dewa menutup penuh mulut Yoona, ia mulai meniupkan nafas ke dalam mulut perempuan itu, kemudian menarik nafas lagi dan meniupkan lagi.

ia terus mengulanginya beberapa kali hingga kemudian Yoona batuk-batuk dan memuntahkan air kolam yang ia minum saat tenggelam tadi.

"Yoona.. Yoona" panggil Jeje saat melihat sahabatnya sadar.

ia dan April yang sejak tadi berada di sebelah kanan Yoona kini langsung memeluk sahabatnya itu dengan perasaan lega, seakan ada beban berat yang terlepas dari dirinya.

sementara April menggenggam tangan dingin Yoona sambil menangis ia berkata "lu nggak papa kan Yoon?? ada yang sakit nggak??"

"nggak kok, gue nggak apa-apa... udah nggak usah nangis!!" jawab Yoona dengan lemah, ia yang saat itu berada dalam pelukan Jeje terlihat masih cukup lemas.

Marcell datang menghampiri Yoona dengan membawa handuk putih di tangan kirinya.

dirinya yang kala itu hendak membalut badan Yoona yang kedinginan, terpaksa mengurungkan niatnya.

karena Dewa meminta handuk itu dari tangan Marcell, lalu memakaikannya di pundak Yoona.

dan tanpa diduga-duga, Dewa tiba-tiba mengangkat dan menggendong Yoona.

"siapkan kamar!! tubuh Yoona kedinginan, cepat carikan baju ganti" ujar Dewa seraya bergegas meninggalkan kolam dengan membawa Yoona dalam gendongannya.

Marcell selaku pemilik rumah berlari mendahului Dewa, ia membuka salah satu pintu kamar di lantai bawah dan berkata "tidurin di sini saja kak!!" Dewa masuk dan menidurkan Yoona di sofa dekat ranjang.

"April, Jeje... kalian bantu Yoona ganti pakaian yang kering ya..!!! biar suhu tubuhnya segera normal" pinta Dewa pada kekasihnya dan juga Jeje yang sedari tadi membuntuti dirinya bersama beberapa anak yang lain.

"iya biar kita aja yang urus" jawab April sambil menganggukkan kepala menyetujui.

Dewa dan yang lain beranjak keluar meninggalkan kamar tersebut, begitu juga Marcell setelah menyerahkan pakaian kering milik mamanya, ia juga keluar meninggalkan Yoona, April dan Jeje di dalam kamar.

4 jam berlalu...

Ji o dan seluruh teman sekelas April sudah pulang ke rumah masing-masing, di dalam rumah tersebut hanya tersisa Dewa, April, Jeje, Yoona dan Marcell sebagai tuan rumah.

"lu yakin mau pulang?? lu kan masih lemas" tanya Jeje pada Yoona yang saat itu masih terduduk bersandar bantal di atas ranjang.

"gue udah baik-baik aja kok" jawab Yoona meyakinkan sahabatnya.

"udah lu nginep di sini aja, kita temenin yaa...??" bujuk April.

Yoona: "kalian kan tahu, gue susah tidur kalau di rumah orang"

April: "iya juga sih...!!! ya udah gue ngomong dulu sama Dewa dan Marcell"

BERSAMBUNG...

(kutipan Episode selanjutnya)

POV YONA

aku membuka mata dengan perlahan, memastikan bahwa benar kak Dewa sedang memeluk ku "kak Dewa jangan seperti ini" pintaku berbisik.

Terpopuler

Comments

sarahindah

sarahindah

baca maraton😂😂❤️

2021-05-08

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!