Pertemuan Pertama

   Sejenak fikiranku kosong, aku tergana begitu semua kenangan kami menjadi abu hitam.Untung Ngak ada yang mau lewat, kalau ada kan bisa kesurupan aku. Barangkali karna bulan puasa

setan,hantu ,dedemit, kuntilanak dan saudara-saudaranya pada diikat.

Tak ada yang tertinggal, selain dari baju- baju lucu yang ia belikan dulu padaku. Nanti aku berikan

saja pada adik sepupuku, toh badan kami sama ukurannya, lagian ia memang suka dengan baju-bajuku.

   " Sudahlah  Najwa...Ayo mandi, ntar kesorean, ngak baik mandi menjelang senja.Ntar malam Nak Hafis mau mampir kerumah kita habis taraweh. Ia tadi siang baru balik dari kota, Karna sudah minggu terakhir belum ada lamaran dari keluarga nak Arif, pas tadi Nak Hafis nelfon ibu

dan ayah waktu diladang, kami putuskan saja untuk mempertemukan kalian.

Sebenarnya nak Hafis mau menemuimu sebentar habis taraweh di Mesjid, Tapi karna Najwa lagi halangan, nak Hafis mutusin langsung mampir kerumah.

" Apa ? Ibu bilang aku lagi halsngan sama dia? Emang ibu senang sekali ya, membuka rahasia Najwa

sama calon menantu idola ibu itu?

" Iya lah ibu bilang, masak anak perempuan ibu ngak pergi kemesjid kalau bukan

karna halangan, palagi mesjidnya ngak jauh.Lagian kalau liat raut wajah kamu yang kusut ntar biar nak Hafis ngerti. Nanti habis magrip dandan dikit ya nak.. biar keluar aura cantiknya!"

pinta ibu yang nadanya lebih menyerupai perintah.

    " Emang dasar ya ibu otoriter, belum kelar sedikitpun patah hatiku, sudah mau langsung melanjutkan

Menuntaskan Visi dan misinya. Itu orang juga, kok cepat kali datangnya dari kota.

Emangnya dia setuju ya dijodohin kayak gini?Kata orang sih tampan, pintar,

tamatan  luar negri lagi,ngapain juga mau dijodohin sama gadis kampung kayak aku. Aku kerjain tuh orang ntar biar dia tau rasa." batinku seraya beranjak menuju kamar.

   Malampun tiba, aku mulai menutup pintu kamarku. Jagankan berdandan, aku malah sengaja memilih

baju tidur yang sudah ngak layak pakai. lalu aku langsung tidur. Entah karna selama ini kurang tidur, kali ini dengan mudahnya aku molor dan ngak ingat apa- apa lagi.

 " Assalamualikum dik Najwa, diulurkannya tangannya padaku.

 " Siapa pulakah geragan ini?, Kok tampan sekali, Apakah ini yang namanya malaikat Ridwan?

Sudah disurgakah aku? Fikirku, sebelum aku sempat menjabat tangannya, aku mendengar suara pintu yang digedor-gedor.. Ah suara apa pula itu? Ganggu aja gerutuku. Ternyata itu  suara pintu kamarku dan suara panggilan ibu dan ayah yang membangunkanku.

" Astaga...ternyata cuma mimpi? kataku begitu berhasil membuka mata. tak sadar dengan ngences

yang masih menempel kubuka pintu, emang biasanya aku ngak pernah ngences. ini karna mimpi

itu kali ya? dengan menggosok-gosok mata aku langsung keluar, tanpa tutup kepala.

Aku bermaksud mau kekamar mandi, maklum dikamarku tak ada kamar mandinya.

 Setelah cuci muka aku bermaksud mau melanjutkan tidurku lagi.

   " Temui dulu nak Hafis sebentar, besok subuh dia mau balik kekota,

Perintah ibu menunjuk ke sofa sederhana diruang tamu.

" Jam berapa ini? Jadi juga dia datang? Tanyaku menggerutu.Lalu dengan terpaksa kudatangi juga tempat duduknya.

 " Abang cuma sebentar kok Nisa, Ngak usah kesal gitu Katanya Sambil mengulurkan tangannya.

" Astaga....Mulutku melongo...Tatkala melihat wajah itu. Kok sama dengan yang dimimpiku tadi Fikirku.

" Mengapa dik? Adik ngak ingat sama abang lagi kan? Tanyanya kemudian. dulu pas SMA kan

abang sering kesini.

 Tapi adik masih kecil, kelas tiga SD.  Wajar kalau Nisa ngak ingat sama abang. Nisa sekarang jauh berubah

Makin Cantik, katanya tah memuji tah cemooh aku ngak peduli.

" Bang Hafis sudah lihat Najwa kan? Jadi ya Udah ! Ngak baik lama- lama, ini sudah jam sebelas malam.

 " Iya Deh,, abang diusir nih ceritanya..Ya Abang cuma mau kasih ini, Diulurkannya sebuah kotak.

  " Ini abang belikan Hp Buat Kita Taarufan, disitu sudah ada nomornya. Nanti biar abang bisa belajar

apa-apa yang Nisa suka dan ngak suka.

    Diletakkannya kotak itu diatas meja, lalu ia dengan sopan pamit pada ayah dan ibu.

" Abang senang dengan pertemuan kita yang singkat ini,Abang pergi dulu ya, jaga diri adik, jangan banyak fikiran

Katanya dengan ramah sebelum berlalu.

Ia sepertinya tidak terpengaruh dengan wajahku yang sama sekali

ngak ada ramahnya ini.

Terpopuler

Comments

Niliyana Nil

Niliyana Nil

Syukur deh say...jadi bernostalgia dengan cerita Najwa. Happy Reading Say...Baca juga Genius Boy and Posesif Dady yang masih on Going ya Say...Salam Autor.

2021-10-09

1

Yuli demak

Yuli demak

🤭🤭 mengingatkanq dlu... waktu brtmu sama calon suami pkai bju jelek.. dh gtu apa adanya.. biar gk tertarik dia nya... 😂😂

2021-10-09

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!