Seminggu sudah berlalu, sejak Ultimatum itu.
Hati yang resah, Tentu!
Dia belum memberi kabar baik tentang hubungan kami.
Mau dikemanakan kah?
Apakah ia akan memperjuangkan cinta ini?
Atau malah tersungkur
Menyerah pada takdir?
Takdir oh, takdir. Tidak bisakah kita berusaha?
Oh... cintaku.. M. Arif ,cepatlah datang padaku!
Jadikan aku takdirmu, bagaimanapun kehidupan mendatang, kalau denganmu
aku akan jalani dengan sabar. Sabar....oh sabar...Semudah menyebutkannya
aku akan melakukannya. Mengingat kata sabar, aku jadi teringat pak sabar. Pak sabar
guru sejarahku di SMA 1, orang yang selalu tersenyum, sesuai namanya,
Bapak itu paling bisa bercanda diantara guru kami,
Yang paling susah hidupya, tapi yang paling ceria orangnya.
Mungkin hidup bapak itu dipenuhi cinta, hingga menceritakan kesusahan saja dia tak sempat sedih.
Taukah anak-anak bagaimana bapak menamatkan sarjana dikota P.
Dengan berjualan. " Lopek...Lopek....Lopek...Lopek...katanya dengan ekspresi yang bikin kami seisi kelas
ngakak. Itulah sejarah, kita semua akan menulis sejarah hidup kita sendiri, kemudian membacanya,
Kalau kau membuatnya sedih, maka sepenjang hidupmu akan sedih. tapi kalau kau menulisnya dengan gembira
maka hidupmu akan senang. Jadi dengan memahami makna pentingnya sejarah,
anak bapak semua akan senang belajar sejarah. Nyambung apa ngak nya
pengantar materinya kami tak tahu, yang kami tahu, kami senang belajar sejarah dengan pak sabar
Pelajaran yang sebenarnya membosankan, bersamanya terasa menyernangkan.
kedua sudut bibirku melengkung.
Tersenyumkah diriku. Ya, aku masih bisa sedikit tersenyum dalam kegelisahan jiwa,
menanti kepastian,menunggu sang kekasih membawa kabar, kemana takdir akan membawa cintaku.
Ataukah takdir yang membawa cintaku. sungguh aku belum faham benar
perbedaan Kata yang dibalikan posisinya itu.
" Kenapa lo sekarang nempel-nempel sama gue Mel? Biasanya setiap jam istirahat selalu mojok. Tanyaku pada
Temanku Mela.
" Oh Rendi? udah gue putusin minggu lalu, jawabnya santai sambil menarik tanganku menuju kantin
" Kenapa diputusin, tanyaku penasaran.
" Dia Lulus PMDK ke UGM, Jelasnya lagi
" Kan seharusnya diucapkan selamat, bukan diputusin, kaataku.
" Gue Meleni! Bukan lo, Yang mau menjalin hubungan jarak jauh. Kangen- kangenan lewat telfon, buat janji yang tak pasti.
" Kalau Yang namanya Me La Ni katanya lagi mengeja namanya. Tau ngak arti nama gue?
Emang Apa? Nama gue dalam bahasa India artinya Pesta. Yang namanya pesta ngak senang sama yang melo-melo kayak lue. gue sih senang bermain-main, ngak suka dipermainkan.
Dari pada ntar gue harus nangis- nangis karna putus cinta.
mending gue buat takdir cinta gue sekarang. Putus ! Tanpa harus menunggu masa berlalu.
Tu namanya lo, takut sebelum perang kataku padanya.
Terserah lou mau bilang apa, putus sekarang buat gue lebih baik dari pada putus nanti.
toh nanti takdir jugalah yang
memutuskan siapa cinta terakhir untuk kita.
" Terkenang ucapan nya simela, hatiku semakin ciut saja, laluku raba dadaku.
Perasaan hatiku sekarang semakin kecil saja.
Setiap orang punya karakternya masing- masing. Tiada yang sama, bahkan aku sama ucok saja
yang sedarah berbeda jauh. Kadang aku pengen sekali punya karakter yang Easy going seperti pak
sabar. To the poin kayak Mela, hingga hampir tak pernah ada mendung diwajah mereka, yang
ada hanya gembira. Tapi aku tetaplah aku, tak bisa seperti mereka.
Aku hanyalah perempuan yang rapuh, banyak gelisah memikirkan semua yang kuhadapi.
Kadang juga aku mau berhenti memikirkan segala sesuatu, membuatnya lebih santai, tapi
ujung- ujungnya kepikiran juga.Baperan Kata orang sekarang. Kali- Kali aku diadonnya pas hujan badai kali ya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Yuli demak
karakter najwa kyk q...
crtanya ini jg spt kisahq dulu..
takdirq tdk brsama kekasihq...
tp alhmdulillah.. walau tak bersamanya tp bhgia.. 😊😊
2021-10-09
2