Tendangan Maut

Dengan beratnya Aulia mengikuti langkah kaki Dika melewati kubikal-kubikal berwarna-warni yang berjejer rapi di sepanjang ruangan khusus sales Parviz Advertising tersebut. Baik dari sisi sebelah kanan yang merupakan teamnya Dika maupun sisi sebelah kiri teamnya Erna, semua mata menatap mereka dengan penuh tanda tanya.

“ Kenapa tidak dikenalin ke yang lain dulu, malah langsung ke ruangan mas Diego?” Tanya Erna yang tiba-tiba sudah berdiri di hadapan mereka bersama dengan Tania di sampingnya.

“Mas Diego wa aku minta langsung keruangannya bersama dengan Aulia sebelum aku dan Lea meeting ke Sosra.” Jawab Dika sambil melirik kearah Lea, salah satu anak buahnya juga.

“Kok aku tidak di wa?” Tanya Erna lagi.

“After kita...maybe.” Jawab Dika, dia langsung melanjutkan langkah kakinya di ikuti oleh Aulia yang masih menundukan kepalanya. Bukan karena dia merasa malu dengan orang-orang disekitarnya. Tapi karena hatinya yang bertambah gelisah, karena tidak lama lagi dia akan kembali berjumpa dengan pria yang sangat dibenci nya selama ini.

Cih! Bisa-bisanya Diego malah mendahulukan wanita culun itu dibanding aku! Batin Tania dengan kesalnya.

Setelah keluar dari ruangan sales, Dika dan Aulia terus berjalan melewati beberapa ruangan lainnya yang berada di lantai tersebut. Sampai ke sebuah ruangan yang terlihat paling luas disana. Jantung Aulia kembali berdetak kencang ketika dia membaca tulisan yang tertera di atas daun pintu diruangan tersebut.

Direktur utama parviz advertising...Baca Aulia dalam hati.

“Langsung masuk saja mas Dika, sudah di tunggu didalam oleh mas Diego.” Ucap Safni, sekretaris direktur yang duduk tidak jauh dari ruangan tersebut.

“Siap, terima kasih mba Safni.” Dika langsung membuka pintu ruangan Diego. Namun tidak dengan Aulia, dia masih terpaku diam dengan kepala yang tertunduk.

“Aulia...Aulia!” Panggil Dika, namun Aulia masih saja terdiam di depan pintu tersebut.

“Hai, ayo cepat masuk!” Dika langsung menarik tangan Aulia dan mengarahkannya untuk duduk di sofa yang berada tidak jauh dari kursi kebesaran utama di ruangan tersebut.

“Kamu ini kenapa sih? Gak usah takut, santai saja. Mas Diego baik kok.” Bisik Dika di telinga Aulia.

Sementara Diego yang dari awal memperhatikan kedatangan Dika dan Aulia hanya tersenyum tipis. Sejenak dia menarik nafasnya dalam-dalam lalu menutup layar laptop yang berada tepat dihadapannya.

“Kamu kalau mau jalan meeting jalan saja sekarang!” Seru Diego kepada Dika.

“Nanti saja mas, lima belas menit lagi aku baru jalan. Nemenin Aulia dulu.” Ucap Dika sambil melirik kearah mata Aulia yang masih tertunduk.

“Aku rasa Aulia sudah cukup berpengalaman.” Ucap Diego sambil tersenyum.

“Hah...maksudnya berpengalaman apa mas?” Tanya Dika penasaran.

“Bu Ifa pasti tidak akan menerima karyawan sebarangan masuk ke perusahaan ini bukan? Jika bukan karena latar belakang pendidikan yang bagus, sudah pasti karyawan tersebut memiliki potensi dan pengalaman yang bagus. Jika tidak, mana mungkin Aulia bisa masuk keperusahaan ini.” Jawab Diego yang langsung dibenarkan oleh hati dan logika Dika.

Sial! Pengalaman apa maksudnya, pria mesum itu pasti sedang mengingat saat dia dengan rakusnya merebut kesucianku di malam itu! Keluh kesah Aulia dalam batinnya.

“Oh iya mas Diego, Aulia memang pernah bekerja di Star Media Group, dan info dari beberapa orang temanku yang ada disana memang Aulia ini adalah salah satu Account Executive terbaik disana.” Ucap Dika dengan bangganya.

“Kamu pergi saja meeting, biarkan AE kamu yang sangat berpengalaman ini disini dan menceritakan semuanya kepadaku!” Seru Diego lagi, tatapannya dengan tegas meminta Dika lekas-lekas keluar dari ruangannya. Namun hati Dika masih ragu meninggalkan Aulia sendiri disana.

“Aulia...kamu tidak apakan?” Bisik Dika, namun Diego dapat mendengarnya dengan baik.

“Bodoh! Memangnya aku akan memangsanya setelah kamu pergi?!” Geram Diego, Dika pun langsung tersentak kaget dan segera mengambil langkah panjang meninggalkan ruangan tersebut.

Aulia masih berusaha mengatur nafasnya dengan baik setelah Dika pergi. Dia masih berusaha tenang dan bersikap biasa saja saat Diego dengan senyuman nakalnya menatap kedua mata Aulia.

“Lama tidak berjumpa, siapa sangka kita masih berjodoh. Hahaha kamu rupanya masih penasaran ya dengan aku, masih berusaha mengejar cintaku sampai masuk ke perusahaan ini.” Ledek Diego membuat hati dan otak Aulia langsung terasa panas mendidih.

“Jika saja aku tahu perusahaan ini ada kamu, tidak akan sudi aku menginjakkan kakiku selangkah saja keperusahaan ini!” Tegas Aulia berusaha membalas tatapan mata Diego.

“Hahaha iya...ya, aku tahu. Santai saja, aku cuma bercanda kok barusan.” Diego berusaha menenangkan amarah Aulia yang dia sadari ketika dia bicara seperti itu.

“Maaf, sepertinya aku sudah salah melangkah. Harusnya memang aku tidak berada disini, jadi saat ini juga aku akan mengajukan resign dari perusahaan ini.” Ucap Aulia mengejutkan Diego.

“Loh...loh...resign? Belum setengah hari kamu menandatangani surat perjanjian kontrak kan, hahaha jangan gegabah Aulia. Ucapanku yang tadi abaikan saja.” Diego bangun dari duduknya dan berjalan mendekati sofa yang sedang diduduki oleh Aulia.

Aulia segera bangun dari duduknya ketika Diego baru saja ingin duduk tepat sofa yang berada disampingnya.

“Ayolah Aulia, lupakan saja yang pernah terjadi di antara kita dulu. Saat ini kamu seharusnya lebih bisa bersikap dewasa dan profesional dalam urusan pekerjaan. Lagian aku juga tidak mungkin tertarik denganmu baik dari dulu maupun sekarang, kamu itu bukan seleraku!” Ucap Diego seperti cambukan yang sangat tajam menyayat hati Aulia.

“Sial! Jika tidak tertarik denganku kenapa kamu melakukan hal terkutuk itu padaku?!” Geram Aulia.

“Hal terkutuk? Maksudmu kejadian di pesta Tania malam itu?” Tanya Diego mempertegas lagi.

“Lupakan saja! Selamanya aku tidak ingin mengungkit apalagi mengingatnya lagi! Sebenarnya selamanya juga aku tidak ingin berjumpa denganmu lagi!” Seru Aulia, dia langsung melangkahkan kakinya untuk segera meninggalkan ruangan Diego.

“Tunggu! Kamu tidak bisa seenaknya pergi dari perusahaan ini setelah kamu menandatangani surat kontraknya!” Diego menarik lengan Aulia.

Dengan cepat Aulia langsung menendangkan lututnya tepat kearah sarang burung Diego. Lalu langsung menarik tangannya saat Diego merasakan rasa sakit yang luar biasa dari tendangan maut Aulia tersebut.

“Sial!!! Kurang ajar kamu Aulia!! Awas kamu..” Maki Diego, dia tidak mampu menarik tangan Aulia lagi karena saat itu juga Aulia memutuskan untuk segera berlari dari ruangannya.

Aulia terus berlari keluar dari sana, dia mengabaikan mata-mata karyawan disana yang sedang menatapnya dengan penuh tanda tanya.

“Aulia...tunggu!” Perintah Diego saat Aulia berada tepat didepan lift.

Aulia mengabaikan perintah tersebut, dia terus menekan tombol lift agar segera terbuka. Dan langsung masuk kedalam sana saat dia melihat dengan jelas Diego sedang jalan kearahnya.

Sial, kenapa dia mengejarku sampai seperti itu! Sudah seperti mau menangkap maling saja, aku tidak akan sudi tertangkap oleh pria jahannam itu dan kembali masuk kedalam perangkapnya lagi! Tegas Aulia pada hatinya sendiri.

Aulia segera keluar dari dalam lift ketika lift tersebut sampai ke lantai dasar. Namun jantungnya kembali berdetak kencang ketika dia melihat Diego sudah berada di hadapannya.

Cih! Apakah dia siluman tiba-tiba sudah berada dihadapanku begitu saja? Batin Aulia.

Tanpa berbasa-basi lagi Aulia kembali berlari dan mengabaikan Diego begitu saja. Dia terus berlari menuju pintu utama di lantai tersebut dan segera masuk kedalam mobil yang kebetulan berada didepan sana.

“Cepat jalan pak...aku mohon, tolong aku!” Pinta Aulia dengan sangat memelas kepada seseorang yang duduk di kursi kemudinya.

Diego pun lantas menghentikan langkah kakinya, ketika dia melihat Aulia masuk kedalam mobil yang sangat dikenalinya tersebut.

Terpopuler

Comments

renjana biru

renjana biru

pasti mobilnya razan😂

2021-07-21

1

༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐

༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐

wah

2021-06-08

2

Elasukma

Elasukma

uhhh sakit gak tuh kena tendangan

2021-05-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!