Wanita Culun

Brak!!! Kedua telapak tangan Tania terasa sangat pedih dan panas karena hentakan tangannya sendiri di atas meja kerja Albert. Sales manager dari divisi media luar ruang, Parviz Advertising, salah satu unit usaha di Parviz Media Group.

“Aku memang melamar di perusahaan ini agar bisa lebih dekat lagi dengan Razan, tapi tidak juga sebagai sales rendahan seperti ini! Apalagi posisiku sejajar dengan wanita cupu itu!” Geram Tania, kedua matanya menatap Albert dengan penuh rasa amarah.

“Aulia?” Tanya Albert, mempertegas sosok wanita yang dimaksud Tania.

“Siapa lagi? Kamu tahu kan siapa dia sebelumnya?” Tanya Tania balik.

“Ya Aulia memang anak dari mantan sopir ayahmu dulu, tapi Aulia diterima di perusahaan ini sesuai prosedur, tidak ada titipan dari siapapun. Dia masuk karena memiliki potensi dan database yang diharapkan dapat membantu Parviz Advertising.”

“Aku tahu kamu sedang menyindirku, apapun itu! Aku tidak sudi posisiku sejajar dengan wanita cupu itu!” Tegas Tania.

“Aku tidak sedang menyindirmu Tan! Coba kamu sampaikan keluh kesahmu itu ke mas Diego! Jika memang kamu tidak ingin masuk di divisi ini kamu bisa sampaikan semua kepadanya, bukannya hubungan kalian sangat dekat ?!” Seru Albert.

Tania pun terdiam, dia mencoba mengatur nafasnya untuk bisa lebih tenang lagi. Ini adalah hari pertamanya kerja di Parviz Advertising, dan dia paham sekali bisa masuk di perusahaan itu karena bantuan dari Diego juga. Tapi dia juga tidak sudi sejajar dengan Aulia, karena selain Aulia adalah anak mantan sopirnya dia juga ingat Diego pernah dekat dengan Aulia, dimalam ulang tahunnya lima tahun lalu Diego datang bersama dengan Aulia hingga membuatnya marah dan meminta ayahnya memecat pak Arifin yang tak lain adalah ayah kandung Aulia saat itu juga.

Tania memang menginginkan Razan menjadi suaminya, tapi dia juga tidak menginginkan ada wanita lain yang dicintai oleh Diego.

“Setahu apa kamu tentang hubungan aku dan Diego?” Tanya Tania penasaran.

“Hmm, kita kan akan menjadi keluarga besar dalam waktu dekat ini bukan? Aku dengar tunanganmu akan segera kembali ke Jakarta, selain untuk melanjutkan perusahaan ini, tentunya dia kembali juga karena ingin menikahimu. Setidaknya itu lah yang aku ketahui, apa ada yang keliru?” Tanya balik Albert.

“Oh hahaha ya, ya...tentu saja, semuanya benar dong. Razan memang akan segera kembali dan akan menikahiku.“ Jawab Tania dengan senyuman yang sangat merekah.

Apapun yang kamu ketahui Albert, asalkan jangan kamu ketahui hubunganku yang sebenarnya dengan Diego. Batin Tania.

“Mau kemana?” Tanya Albert ketika Tania melangkahkan kakinya untuk meninggalkan ruang kerjanya.

“Balik kerja lah! Kamu tahu kan, seharusnya saat ini aku berada di ruangan sial itu bersama dengan si wanita cupu!” Jawab Tania, dia terus berjalan tanpa menoleh sedikitpun kearah Albert.

Sedangkan di ruangan meeting, Aulia masih fokus dan semangat memperhatikan materi yang disampaikan Dika, tidak lama kemudian Tania dengan wajah angkuhnya membuka pintu ruangan tersebut lalu duduk kembali di kursinya. Sekilas dia menatap dengan sinis ke arah Aulia yang juga tertangkap basah sedang menatapnya.

Aulia dan Tania masuk kedalam unit usaha yang sama di perusahaan itu, namun mereka berada di team yang berbeda. Di Parviz Advertising ada dua team marketing yang di supervisikan oleh Dika dan Erna, Aulia masuk ke teamnya Dika dan Tania masuk ke teamnya Erna. Hari ini adalah hari pertama mereka masuk dan mengikuti training materi media kit yang disampaikan oleh Dika dan juga Erna.

Pasti Tania kesal karena sejajar denganku di pekerjaan ini, lagian aneh sekali...anak pengusaha terkenal kok mau-mau nya kerja sebagai sales di perusahaan ini. Batin Aulia

“Sampai sini ada pertanyaan?” Tanya Dika mengejutkan lamunan Aulia dan juga Tania.

“Aulia...Tania?” Panggil Dika mempertegas.

“Tidak ada mas!” Jawab Aulia dan Tania secara bersamaan. Seketika Tania langsung merasa jijik ketika melihat Aulia tersenyum kepadanya karena jawaban tersebut.

“Tania, kamu kan tadi ke toilet cukup lama. Ada beberapa materi yang mungkin terlewat, nanti bisa dibantu oleh mba Erna ya untuk menjelaskannya lagi, karena kebetulan aku ada jadwal meeting ke klien jam sebelas.” Ucap Dika.

“Ya baiklah, memang seharusnya dia yang memberikan materi itu kepadaku, bukan kamu kan!” Tunjuk Tania ke arah Erna.

Dika dan Erna pun saling bertatapan. Mereka cukup terkejut dengan keberanian Tania bicara seperti itu barusan.

“Kita memang beda team, tapi materi yang disampaikan sama saja mau aku ataupun mas Dika yang menyampaikan, kamu ini sebagai anak baru kalau mau terus bekerja disini ya ikutin aja arahan dari kami.” Geram Erna tidak terima dengan ucapan Tania barusan.

“Loh, kan memang seharusnya seperti itu kan? Kalian ini beda team dan punya target masing-masing, bukannya kalian seharusnya bersaing? Aku rasa sudah seharusnya memang kamu...ups maaf, maksud aku mba Erna yang mengarahkanku saja, bukan mas Dika!” Protes Tania.

“Kamu ini...” Erna baru saja bangun dari duduknya hendak menghampiri Tania, namun saat itu juga pintu ruangan meeting tersebut terbuka dengan lebar. Serentak mereka langsung menunduk dan menyambut kedatangan Diego, direktur utama di Parviz Advertising. Kecuali Tania yang masih tetap terlihat angkuh dan juga Aulia yang langsung terlihat pucat dengab debaran jantung yang sangat kuat ketika menatap direktur utama tersebut.

“Wah kehormatan sekali untuk kalian, hari pertama kerja langsung di kunjungi oleh direktur utama kita, seharusnya kita yang memperkenalkan kalian langsung ke ruangan beliau...Selamat siang mas Diego, mereka adalah Account Executive kita yang baru, yang ini Aulia...dan yang ini Tania, kalian ini adalah mas Diego Parviz, direktur utama Parviz Advertising.” Ucap Erna dengan sangat antusiasnya sambil memperkenalkan mereka masing-masing.

Tidak mungkin...pria jahannam itu, kenapa harus dia dan kenapa namanya jadi Diego Parviz. Batin Aulia penuh kegelisahan.

“Oke-oke lanjutkan saja, cuma kebetulan lewat, nanti kalian tetap seperti biasa kan memperkenalkan mereka ke team dan semua karyawan di Parviz Advertising.” Ucap Diego sambil tersenyum tipis, tatapannya tajam kearah Tania dan juga ke Aulia.

“Iya siap mas Diego.” Ucap Erna dan Dika seara bersamaan.

Diego pun lekas menutup kembali pintu ruangan meeting tersebut.

“Oke, seperti apa yang dikatakan mas Diego tadi, sebelum mas Dika pergi meeting kita akan kenalkan kalian ke semua karyawan di sini.” Ucap Erna sambil menutup layar laptopnya, diikuti oleh Dika yang juga langsung mematikan layar projector yang terhubung langsung dengan layar laptopnya.

Sementara Tania masih terdiam, dia agak kesal dengan tatapan Diego barusan yang dianggapnya sebagai tatapan ejekan. Dan Aulia yang masih berkelut dengan hati dan logikanya.

Baru saja aku merasa senang karena dapat bergabung di perusahaan media ini. Tapi kenapa berjumpa lagi dengan pria jahannam itu. Apakah pria itu pemilik perusahaan ini, namanya saja sama dengan nama perusahaan ini. Ya Tuhan...aku harus bagaimana, tidak mungkin aku bekerja sebagai karyawan dari seseorang yang paling aku benci di dunia ini. Gejolak di batin Aulia.

“Aulia....!” Panggil Dika memecahkan lamunan Aulia.

“Ya mas Dika, maaf...ada apakah?” Tanya Aulia.

“Kita keruangan mas Diego sekarang ya.” Jawab Dika kembali membuat jantung Aulia berdebar sangat kencang.

Terpopuler

Comments

bunda fz

bunda fz

Aulia salah paham

2021-09-02

0

༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐

༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐

kenapa Tania membenci Aulia ya

2021-06-08

2

༺👑💗ηhïα pthš tεαm💗👑༻

༺👑💗ηhïα pthš tεαm💗👑༻

🥰🥰🥰🥰🥰

2021-04-27

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!