Chapter-03~Berteman

Khanza merapikan buku dan alat tulisnya, kerena jam pelajaran sudah berakhir dan waktunya untuk pulang kerumah.

Khanza dan Dea berjalan bersama menuju halaman sekolah, Dea yang sudah di jemput oleh supir nya pamit pulang duluan. Sekarang tinggal Khanza yang berdiri menunggu jemputan di depan sekolah, tanpa dia sadari ada seseorang yang dari tadi memperhatikannya dari jauh.

Menunggu lama sampai sekolah sudah mulai sepi. Tiba-tiba, ada sebuah motor menghampirinya, Khanza terkejut melihat seseorang lelaki dikenalnya pun hanya memberikan senyum manisnya.

Arif yang dari tadi memeperhatikan diam diam Khanza merasa kasihan karena dia masih belum di jemput.

Sekolah sudah sepi, ko dia belum di jemput juga ya? apa aku samperin aja ya?

Akhirnya Arif pun memutuskan menghampiri Khanza.

"Belom di jemput juga?" tanya Arif.

"Belom, mungkin masih di jalan."

"Mau aku antar?" tawar Arif.

"Terimaksih ... tapi maaf. Mungkin sebentar lagi jemputanku datang," ucap Khanza menolak secara halus tawaran dari Arif karena dia belum begitu akrab dan juga merasa malu.

"Oke, nggak papa. biar aku temenin aja sampai jemputan kamu datang," ucap Arif.

Khanza hanya membalas dengan anggukan dan senyumannya. Sambil menunggu jemputan mereka pun terdiam begitu lama mungkin karena memang canggung karena masih baru kenal.

Arif teringat kalau mereka belum berkenalan.

"Oh, iya. Kita 'kan belum kenalan. Kenalkan, namaku Arif." Arif mengulurkan tangan untuk berkenalan.

"Nama ku Khanza." balas Khanza Tersenyum membalas jabat tangan Arif.

Ganteng banget sih ni orang, baik lagi, mau nemenin aku disini. Hari gini kan jarang ada cowok ganteng mau nemenin cewek cupu kaya aku

Berbicara dalam hati, Khanza yang terpesona dengan Arif tanpa sadar belum melepas tangannya.

"ehem ...." Arif berdehem untuk menyadarkan Khanza.

"Eh, Maaf." Khanza tersenyum malu karena kedapatan melamun.

"Terimaksih ya Za? karena tadi udah bantuin aku pas jatuh dari motor," ucap Arif pada Khanza.

Khanza baru menyadari kalau orang yang tadi di tolongnya adalah Arif.

"Eh, iya sama-sama. Aku baru sadar kalo yang tadi hampir tertabrak itu kamu."

"Bukan hampir tertabrak Za, tapi hampir menabrak, untung aja yang di tabrak baik hati," ucap Arif meralat Khanza dengan senyum mengembang.

Tanpa Khanza sadari dia semakin terpesona dengan kegantengan Arif, apalagi kalau dia senyum seperti itu, semakin menambah aura kegantengannya.

Cukup lama menunggu dan membuat mereka semakin akrab, saling bertukar candaan mereka merasakan kenyamanan berteman.

Jemputan Khanza datang. Khanza langsung masuk kedalam mobil, setelah masuk dia membuka kaca mobilnya.

"Bye .... Aku duluan ya Rif? makasih sudah menemani, sampai jumpa besok," ucap khanza dari balik kaca Dengan senyum yang tak pernah lepas,Khanza mengucapkan salam perpisahan.

"Sama-sama Za. Sampai jumpa besok. Jangan lupa nanti kabarin aku kalau sudah sampai." ucap Arif mengingatkan Khanza agar menghubunginya, karena tadi mereka sudah bertukar no telpon. Tapi, karena Khanza tidak membawa handphonenya, dia pun berjanji akan menghubunginya nanti.

"Oke, Rif." Khanza melambaikan tangan sembari menutup kaca mobilnya.

Arif juga membalas lambaian tangan serta senyum mengembangnya.

Dia juga menaiki motornya untuk segera pulang ke rumah. Arif masih terdiam menatap mobil Khanza yang sudah mulai jauh.

Ternyata manis dan asyik juga orangnya, walaupun cupu tapi nyaman buat di ajak sharing.

Arif menyalakan dan melajukan motornya untuk pulang kerumah.

Begitulah awal dari cerita Khanza dan Arif yang tanpa mereka sadari sama sama mengagumi, dengan memutuskan berteman mereka mengukir kisah mereka di putih abu abu.

*Khanza dan Arif*

***

Setelah sampai di rumah.

Khanza yang sangat lelah menjalani hari pertamanya memasuki sekolah, langsung pergi kekamar dan membersihkan dirinya.

Setelah selesai membersihkan dirinya, Khanza yang teringat dengan Arif dan berjanji akan menghubunginya kembali mengambil benda pipih yang di simpannya di dalam nakas.

Merebahkan diri di tempat ternyamannya, Khanza membuka handphonenya, benar saja ada chat dari nomer baru yang sudah dia ketahui, karena tadi Arif sudah mengirim chat Tes kepadanya.

Khanza dengan senyum-senyum sendiri membaca dan membalas pesan dari Arif teman barunya.

💌"Assalamualaikum Rif🙏."

Tak butuh waktu lama dari Arif membalas chat dari Khanza karena sejak tadi pun dia sudah menunggu Khanza menghubunginya.

💌"Waalaikumsalam Za, sudah sampai rumah Za?"

💌"Alhamdulillah sudah sampai Rif, kamu juga sudah sampai rumah ya?"

💌"iya sudah sampai Za, ini lagi istirahat."

💌"sama dong kita😁, kamu udah makan belom Rif?"

Khanza menunjukkan perhatiannya kepada Arif.

💌"Belom Za, soalnya nungguin seseorang yang udah janji mau balas chat aku, kalau sampai rumahnya😝."

Pipi Khanza langsung bersemu merah membaca chat dari Arif, dia pun menenggelamkan wajahnya di bantal karena merasa ada sesuatu yang berbeda, seperti ada yang menggelitik di dalam dirinya.

💌"yaudah makan dulu sana, nanti kamu sakit. Kan udah di tepatin janjinya😉."

💌"oke Za, aku makan dulu ya. Nanti kita sambung lagi🙏, kamu juga jangan lupa makan."

💌"oke Rif👌, selamat makan."

Mereka mengakhiri chat mereka. Dengan sama-sama tersenyum menatap layar handphonenya.

Khanza merasa aneh sendiri, bolak-balik badan, senyum-senyum sendiri, merasakan seperti ada bunga bermekaran dan kupu-kupu yang beterbangan di sekitarnya.

Sambil mendekap benda pipih di dadanya tanpa terasa Khanza sudah beralih ke dunia mimpinya.

Tertidur dengan perasaan bahagia. Perasaan yang tidak pernah di rasakan oleh seorang gadis cupu seperti Khanza. Teapi dia tidak tahu rasa apa yang sudah muncul di dalam dirinya.

***

Sementara di jam yang sama tetapi dengan tempat yang berbeda, Arif sudah berganti pakaian santainya. Keluar dari kamar menuruni tangga untuk menuju dapur. Menyantap makanan yang sudah bibi buatkan untuk makan siang, karena sedari tadi dia sudah menahan laparnya.

Rumah yang terlihat sepi karena orang tuanya pergi keluar kota. Pak Irfan, ayah dari Arif yang merupakan seorang CEO di perusahaannya sendiri. Sekarang beliau sedang ada tugas di luar kota, Ibu Rita istri dari Pak Irfan atau Ibu dari Arif, juga menemani suaminya keluar kota.

Arif hanya seorang diri di rumah karena dia yang seorang anak tunggal di keluarganya.

Cuma ada beberapa pembantu yang menemaninya. Tetapi, ini sudah biasa bagi Arif karena sudah sering dia di tinggal sendiri di rumah.

Dia pun tak pernah mempermasalah kan hal ini, karena dia tau orang tuanya bekerja keras demi dirinya.

Untuk itu, meskipun dia berasal dari keluarga kaya, tetapi dia bukan tipe orang yang suka menghambur-hamburkan uang keluarga demi sesuatu yang tidak penting.

Meskipun di rumahnya terdapat beberapa mobil tapi dia memilih naik motor untuk kesekolah.

selain karena ingin lebih hemat, terutama hemat waktu, dia juga hobi menaiki motornya.

Hanya sesekali dia memaikai mobilnya.

Selesai makan Arif kembali ke kamarnya, dengan memainkan alat musik gitar untuk menghilangkan rasa sepinya, kini dia berada di balkon kamarnya.

Arif yang sangat piawai memainkan Gitar dengan suara merdu dia mencoba menyalurkan perasaanya. Lewat lantunan lagu, bait demi bait dia bernyanyi, tanpa dia sadar bayang-bayang pertemuannya dengan Khanza menari nari di benaknya.

Ketika petikan terakhir gitarnya dia membuka matanya dan tersenyum menatap pemandangan di depannya.

Kenapa aku jadi terbayang Khanza, tidak mungkin 'kan, aku jatuh cinta pada pandangan pertama, dia kan cuma gadis cupu, aku tidak mungkin berdampingan dengan gadis cupu, apa kata orang nanti.

Arif mencoba menampik perasaannya, tetapi, tidak dengan pikirannya yang terus terusan terfokus pada Khanza apalagi senyumnya.

Dengan gitar di pelukannya, Arif tersenyum mengingat senyum Khanza.

"Kalau memikirkan dia terus bisa-bisa beneran jatuh cinta aku. Lebih baik aku cari angin sore keluar," ucap Arif sendirinya.

Berbicara sendiri dan bangun berdiri masuk kedalam kamarnya, dia menarik nafas dan menghembuskannya secara kasar, meletakkan kembali gitarnya dia memakai jaket dan mengambil kunci motornya.

Pergi mencari angin di sore hari, untuk mengalihkan pemikirannya tentang Khanza.

.

.

.

.

.

.

*Jangan lupa like, fav, bintang 5, dan komennya guys!!!😘😘😘😘

*Terimakasih yang sudah memberikan like dan komen,serta kritik dan saran nya🙏🙏🙏.

Terpopuler

Comments

Dhina ♑

Dhina ♑

keren keren

2020-11-19

0

Tw Renal

Tw Renal

lanjut ka

2020-06-20

1

☕❣️Keanu ®®f❣️☕

☕❣️Keanu ®®f❣️☕

kak khanza suka india ternyata...suka..suka

2020-06-12

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter-01~Perkenalan
2 Chapter-02~Hari Pertama
3 Chapter-03~Berteman
4 Chapter-04~Makan malam bersama.
5 Chapter-05~Rasa sakit
6 Chapter-06~ Maaf Di taman
7 Chapter-07~ Teman
8 Chapter-08~Kantin
9 Chapter-09~ Sakit lagi.
10 Chapter-10~Bertemu Sahabat Lama
11 Chapter-11~Arti Sahabat
12 Chapter-12~Cintakah ini
13 Chapter-13~Jalan atau kencan.
14 Chapter-14~Kasmaran
15 Chapter-15~Arif dan Faizal
16 Chapter-16~Tugas Kelompok
17 Chapter-17~Musik
18 Chapter-18~ Nonton Bareng.
19 Chapter-19~ Masih Nonton Bareng
20 Chapter-20~Tangisan Khanza.
21 Chapter-21~Pertengkaran.
22 Chapter-22~Cinta atau Kagum.
23 Chapter-23~Malam.
24 Chapter-24~Sepupu
25 Chapter-25~Emosi Arif
26 Chapter-26~Terjadi lagi.
27 Chapter-27~Bersamamu
28 Chapter-28~Masih Bersamamu
29 Chapter-29~Arif Khanza
30 Chapter-30~Kencan 2
31 Chapter-31~Cemburu
32 Chapter-32~Arif
33 Chapter-33~Pertandingan
34 Chapter-34~Kembali kesekolah
35 Chapter-35~Damai
36 Chapter-36~Sesantai itu.
37 Chapter-37~Ungkapan Cinta
38 Chapter-38~Kantin
39 Chapter-39~Duduk Berdua
40 Chapter-40~Berdua
41 Chapter-41~Belakang sekolah
42 Chapter-42~Permintaan
43 Chapter-43~Perubahan
44 Chapter-44~Hilangnya Khanza
45 Chapter-45~Gudang Sekolah
46 Chapter-46~Mencari Khanza.
47 Chapter-47~Sudah Terjadi
48 Chapter-48~Rumah sakit.
49 Chapter-49~Sadarnya Khanza
50 Chapter-50~Kemarahan Arif
51 Chapter-51~Damai
52 Chapter-52~Kembali semula
53 Chapter-53~Ngambek
54 Chapter-54~CINTA SI CUPU
55 Chapter-55~Melankolis
56 Chapter-56~Arif dan Khanza.
57 Chapter-57~Jahilnya Arif
58 Promo
59 Chapter-58~SMA
60 Chapter-59~Hujan
61 Chapter 60~Sepotong pizza
62 Chapter-61~Senja
63 Chapter-62~Minta Izin.
64 Chapter-63~ku titip dia untukmu
65 Chapter-64~Membiarkan mereka bahagia
66 Chapter-65~Caption-Caption Gila
67 Chapter-66~Ciuman tanpa rasa cinta
68 Chapter-67~Deg-deg!
69 Chapter-68~Kecelakaan maut
70 Chapter-69~Bucin
71 Chapter-70~Selamat jalan sahabat
72 Chapter-71~Sepekan telah berlalu.
73 Chapter-72~Gadis Bar-Barku
74 Chapter-73~Danau
75 Chapter-74~Curhat Senja.
76 Chapter-75~Izin keluar kota.
77 Chapter-76~Usilnya Zay dan Arif
78 Chapter-77~Playboy vs Gadis Bar-bar
79 Chapter-78~Sebelum berpisah.
80 Chapter-79~Sebelum Berpisah 2.
81 Chapter-80~Waktu Terindah
82 Chapter-81~Bandara
83 Chapter-82~Rapuh tanpamu
84 Chapter-83~Dua Hati Satu Cinta
85 Pengumuman
86 Promo Karya Baru
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Chapter-01~Perkenalan
2
Chapter-02~Hari Pertama
3
Chapter-03~Berteman
4
Chapter-04~Makan malam bersama.
5
Chapter-05~Rasa sakit
6
Chapter-06~ Maaf Di taman
7
Chapter-07~ Teman
8
Chapter-08~Kantin
9
Chapter-09~ Sakit lagi.
10
Chapter-10~Bertemu Sahabat Lama
11
Chapter-11~Arti Sahabat
12
Chapter-12~Cintakah ini
13
Chapter-13~Jalan atau kencan.
14
Chapter-14~Kasmaran
15
Chapter-15~Arif dan Faizal
16
Chapter-16~Tugas Kelompok
17
Chapter-17~Musik
18
Chapter-18~ Nonton Bareng.
19
Chapter-19~ Masih Nonton Bareng
20
Chapter-20~Tangisan Khanza.
21
Chapter-21~Pertengkaran.
22
Chapter-22~Cinta atau Kagum.
23
Chapter-23~Malam.
24
Chapter-24~Sepupu
25
Chapter-25~Emosi Arif
26
Chapter-26~Terjadi lagi.
27
Chapter-27~Bersamamu
28
Chapter-28~Masih Bersamamu
29
Chapter-29~Arif Khanza
30
Chapter-30~Kencan 2
31
Chapter-31~Cemburu
32
Chapter-32~Arif
33
Chapter-33~Pertandingan
34
Chapter-34~Kembali kesekolah
35
Chapter-35~Damai
36
Chapter-36~Sesantai itu.
37
Chapter-37~Ungkapan Cinta
38
Chapter-38~Kantin
39
Chapter-39~Duduk Berdua
40
Chapter-40~Berdua
41
Chapter-41~Belakang sekolah
42
Chapter-42~Permintaan
43
Chapter-43~Perubahan
44
Chapter-44~Hilangnya Khanza
45
Chapter-45~Gudang Sekolah
46
Chapter-46~Mencari Khanza.
47
Chapter-47~Sudah Terjadi
48
Chapter-48~Rumah sakit.
49
Chapter-49~Sadarnya Khanza
50
Chapter-50~Kemarahan Arif
51
Chapter-51~Damai
52
Chapter-52~Kembali semula
53
Chapter-53~Ngambek
54
Chapter-54~CINTA SI CUPU
55
Chapter-55~Melankolis
56
Chapter-56~Arif dan Khanza.
57
Chapter-57~Jahilnya Arif
58
Promo
59
Chapter-58~SMA
60
Chapter-59~Hujan
61
Chapter 60~Sepotong pizza
62
Chapter-61~Senja
63
Chapter-62~Minta Izin.
64
Chapter-63~ku titip dia untukmu
65
Chapter-64~Membiarkan mereka bahagia
66
Chapter-65~Caption-Caption Gila
67
Chapter-66~Ciuman tanpa rasa cinta
68
Chapter-67~Deg-deg!
69
Chapter-68~Kecelakaan maut
70
Chapter-69~Bucin
71
Chapter-70~Selamat jalan sahabat
72
Chapter-71~Sepekan telah berlalu.
73
Chapter-72~Gadis Bar-Barku
74
Chapter-73~Danau
75
Chapter-74~Curhat Senja.
76
Chapter-75~Izin keluar kota.
77
Chapter-76~Usilnya Zay dan Arif
78
Chapter-77~Playboy vs Gadis Bar-bar
79
Chapter-78~Sebelum berpisah.
80
Chapter-79~Sebelum Berpisah 2.
81
Chapter-80~Waktu Terindah
82
Chapter-81~Bandara
83
Chapter-82~Rapuh tanpamu
84
Chapter-83~Dua Hati Satu Cinta
85
Pengumuman
86
Promo Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!