Khanza merapikan buku dan alat tulisnya, kerena jam pelajaran sudah berakhir dan waktunya untuk pulang kerumah.
Khanza dan Dea berjalan bersama menuju halaman sekolah, Dea yang sudah di jemput oleh supir nya pamit pulang duluan. Sekarang tinggal Khanza yang berdiri menunggu jemputan di depan sekolah, tanpa dia sadari ada seseorang yang dari tadi memperhatikannya dari jauh.
Menunggu lama sampai sekolah sudah mulai sepi. Tiba-tiba, ada sebuah motor menghampirinya, Khanza terkejut melihat seseorang lelaki dikenalnya pun hanya memberikan senyum manisnya.
Arif yang dari tadi memeperhatikan diam diam Khanza merasa kasihan karena dia masih belum di jemput.
Sekolah sudah sepi, ko dia belum di jemput juga ya? apa aku samperin aja ya?
Akhirnya Arif pun memutuskan menghampiri Khanza.
"Belom di jemput juga?" tanya Arif.
"Belom, mungkin masih di jalan."
"Mau aku antar?" tawar Arif.
"Terimaksih ... tapi maaf. Mungkin sebentar lagi jemputanku datang," ucap Khanza menolak secara halus tawaran dari Arif karena dia belum begitu akrab dan juga merasa malu.
"Oke, nggak papa. biar aku temenin aja sampai jemputan kamu datang," ucap Arif.
Khanza hanya membalas dengan anggukan dan senyumannya. Sambil menunggu jemputan mereka pun terdiam begitu lama mungkin karena memang canggung karena masih baru kenal.
Arif teringat kalau mereka belum berkenalan.
"Oh, iya. Kita 'kan belum kenalan. Kenalkan, namaku Arif." Arif mengulurkan tangan untuk berkenalan.
"Nama ku Khanza." balas Khanza Tersenyum membalas jabat tangan Arif.
Ganteng banget sih ni orang, baik lagi, mau nemenin aku disini. Hari gini kan jarang ada cowok ganteng mau nemenin cewek cupu kaya aku
Berbicara dalam hati, Khanza yang terpesona dengan Arif tanpa sadar belum melepas tangannya.
"ehem ...." Arif berdehem untuk menyadarkan Khanza.
"Eh, Maaf." Khanza tersenyum malu karena kedapatan melamun.
"Terimaksih ya Za? karena tadi udah bantuin aku pas jatuh dari motor," ucap Arif pada Khanza.
Khanza baru menyadari kalau orang yang tadi di tolongnya adalah Arif.
"Eh, iya sama-sama. Aku baru sadar kalo yang tadi hampir tertabrak itu kamu."
"Bukan hampir tertabrak Za, tapi hampir menabrak, untung aja yang di tabrak baik hati," ucap Arif meralat Khanza dengan senyum mengembang.
Tanpa Khanza sadari dia semakin terpesona dengan kegantengan Arif, apalagi kalau dia senyum seperti itu, semakin menambah aura kegantengannya.
Cukup lama menunggu dan membuat mereka semakin akrab, saling bertukar candaan mereka merasakan kenyamanan berteman.
Jemputan Khanza datang. Khanza langsung masuk kedalam mobil, setelah masuk dia membuka kaca mobilnya.
"Bye .... Aku duluan ya Rif? makasih sudah menemani, sampai jumpa besok," ucap khanza dari balik kaca Dengan senyum yang tak pernah lepas,Khanza mengucapkan salam perpisahan.
"Sama-sama Za. Sampai jumpa besok. Jangan lupa nanti kabarin aku kalau sudah sampai." ucap Arif mengingatkan Khanza agar menghubunginya, karena tadi mereka sudah bertukar no telpon. Tapi, karena Khanza tidak membawa handphonenya, dia pun berjanji akan menghubunginya nanti.
"Oke, Rif." Khanza melambaikan tangan sembari menutup kaca mobilnya.
Arif juga membalas lambaian tangan serta senyum mengembangnya.
Dia juga menaiki motornya untuk segera pulang ke rumah. Arif masih terdiam menatap mobil Khanza yang sudah mulai jauh.
Ternyata manis dan asyik juga orangnya, walaupun cupu tapi nyaman buat di ajak sharing.
Arif menyalakan dan melajukan motornya untuk pulang kerumah.
Begitulah awal dari cerita Khanza dan Arif yang tanpa mereka sadari sama sama mengagumi, dengan memutuskan berteman mereka mengukir kisah mereka di putih abu abu.
*Khanza dan Arif*
***
Setelah sampai di rumah.
Khanza yang sangat lelah menjalani hari pertamanya memasuki sekolah, langsung pergi kekamar dan membersihkan dirinya.
Setelah selesai membersihkan dirinya, Khanza yang teringat dengan Arif dan berjanji akan menghubunginya kembali mengambil benda pipih yang di simpannya di dalam nakas.
Merebahkan diri di tempat ternyamannya, Khanza membuka handphonenya, benar saja ada chat dari nomer baru yang sudah dia ketahui, karena tadi Arif sudah mengirim chat Tes kepadanya.
Khanza dengan senyum-senyum sendiri membaca dan membalas pesan dari Arif teman barunya.
💌"Assalamualaikum Rif🙏."
Tak butuh waktu lama dari Arif membalas chat dari Khanza karena sejak tadi pun dia sudah menunggu Khanza menghubunginya.
💌"Waalaikumsalam Za, sudah sampai rumah Za?"
💌"Alhamdulillah sudah sampai Rif, kamu juga sudah sampai rumah ya?"
💌"iya sudah sampai Za, ini lagi istirahat."
💌"sama dong kita😁, kamu udah makan belom Rif?"
Khanza menunjukkan perhatiannya kepada Arif.
💌"Belom Za, soalnya nungguin seseorang yang udah janji mau balas chat aku, kalau sampai rumahnya😝."
Pipi Khanza langsung bersemu merah membaca chat dari Arif, dia pun menenggelamkan wajahnya di bantal karena merasa ada sesuatu yang berbeda, seperti ada yang menggelitik di dalam dirinya.
💌"yaudah makan dulu sana, nanti kamu sakit. Kan udah di tepatin janjinya😉."
💌"oke Za, aku makan dulu ya. Nanti kita sambung lagi🙏, kamu juga jangan lupa makan."
💌"oke Rif👌, selamat makan."
Mereka mengakhiri chat mereka. Dengan sama-sama tersenyum menatap layar handphonenya.
Khanza merasa aneh sendiri, bolak-balik badan, senyum-senyum sendiri, merasakan seperti ada bunga bermekaran dan kupu-kupu yang beterbangan di sekitarnya.
Sambil mendekap benda pipih di dadanya tanpa terasa Khanza sudah beralih ke dunia mimpinya.
Tertidur dengan perasaan bahagia. Perasaan yang tidak pernah di rasakan oleh seorang gadis cupu seperti Khanza. Teapi dia tidak tahu rasa apa yang sudah muncul di dalam dirinya.
***
Sementara di jam yang sama tetapi dengan tempat yang berbeda, Arif sudah berganti pakaian santainya. Keluar dari kamar menuruni tangga untuk menuju dapur. Menyantap makanan yang sudah bibi buatkan untuk makan siang, karena sedari tadi dia sudah menahan laparnya.
Rumah yang terlihat sepi karena orang tuanya pergi keluar kota. Pak Irfan, ayah dari Arif yang merupakan seorang CEO di perusahaannya sendiri. Sekarang beliau sedang ada tugas di luar kota, Ibu Rita istri dari Pak Irfan atau Ibu dari Arif, juga menemani suaminya keluar kota.
Arif hanya seorang diri di rumah karena dia yang seorang anak tunggal di keluarganya.
Cuma ada beberapa pembantu yang menemaninya. Tetapi, ini sudah biasa bagi Arif karena sudah sering dia di tinggal sendiri di rumah.
Dia pun tak pernah mempermasalah kan hal ini, karena dia tau orang tuanya bekerja keras demi dirinya.
Untuk itu, meskipun dia berasal dari keluarga kaya, tetapi dia bukan tipe orang yang suka menghambur-hamburkan uang keluarga demi sesuatu yang tidak penting.
Meskipun di rumahnya terdapat beberapa mobil tapi dia memilih naik motor untuk kesekolah.
selain karena ingin lebih hemat, terutama hemat waktu, dia juga hobi menaiki motornya.
Hanya sesekali dia memaikai mobilnya.
Selesai makan Arif kembali ke kamarnya, dengan memainkan alat musik gitar untuk menghilangkan rasa sepinya, kini dia berada di balkon kamarnya.
Arif yang sangat piawai memainkan Gitar dengan suara merdu dia mencoba menyalurkan perasaanya. Lewat lantunan lagu, bait demi bait dia bernyanyi, tanpa dia sadar bayang-bayang pertemuannya dengan Khanza menari nari di benaknya.
Ketika petikan terakhir gitarnya dia membuka matanya dan tersenyum menatap pemandangan di depannya.
Kenapa aku jadi terbayang Khanza, tidak mungkin 'kan, aku jatuh cinta pada pandangan pertama, dia kan cuma gadis cupu, aku tidak mungkin berdampingan dengan gadis cupu, apa kata orang nanti.
Arif mencoba menampik perasaannya, tetapi, tidak dengan pikirannya yang terus terusan terfokus pada Khanza apalagi senyumnya.
Dengan gitar di pelukannya, Arif tersenyum mengingat senyum Khanza.
"Kalau memikirkan dia terus bisa-bisa beneran jatuh cinta aku. Lebih baik aku cari angin sore keluar," ucap Arif sendirinya.
Berbicara sendiri dan bangun berdiri masuk kedalam kamarnya, dia menarik nafas dan menghembuskannya secara kasar, meletakkan kembali gitarnya dia memakai jaket dan mengambil kunci motornya.
Pergi mencari angin di sore hari, untuk mengalihkan pemikirannya tentang Khanza.
.
.
.
.
.
.
*Jangan lupa like, fav, bintang 5, dan komennya guys!!!😘😘😘😘
*Terimakasih yang sudah memberikan like dan komen,serta kritik dan saran nya🙏🙏🙏.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Dhina ♑
keren keren
2020-11-19
0
Tw Renal
lanjut ka
2020-06-20
1
☕❣️Keanu ®®f❣️☕
kak khanza suka india ternyata...suka..suka
2020-06-12
1