Bunga Anggrek Bulan Putih Ungu

"WOIII EVAN... BANGUUUUN, SUDAH JAM 07:00, KAMU TERLAMBAT KE SEKOLAAAAH..."

Teriakan Yosua itu membangunkan aku, lalu aku terbangun dari tidur. Saat aku berada di dekat daun pintu kamar, aku teringat kalau hari ini adalah hari Sabtu. Lalu aku berkata pada Yosua, "Ini kan hari Sabtu Yos. Anda tidak bisa menipuku semudah itu," Yosua sedikit tertawa.

"Haduh, ayo bang, siap-siap, kita kan mau pergi keluar," Yosua pun sudah berlari meninggalkan kamar. Aku pun juga keluar dari kamar, lalu melihat jam dinding, rupanya sudah pukul 05:45. Ibuku tak menjual nasi kuning hari ini, karena ibuku juga akan ikut pergi keluar rumah. Di kamar pamanku, terlihat Pamanku dan Yoel sedang mempersiapkan tas, juga isi-isinya. Di kamar mandi terdengar ibuku yang sedang mandi. Dan istri pamanku sedang berada di dapur, menyiapkan sarapan. Pokoknya semua sedang sibuk.

"Eh Evan, siapkan lah barang-barang mu itu, setelah itu mandi, kan kita mau berangkat, atau kau mau ditinggal di rumah, heh!" seru pamanku.

"Oh oke oke," aku pun bergegas menyiapkan segala barang, kemudian aku mandi, setelah ibuku selesai mandi.

40 menit kemudian, kami semua telah bersiap, kami juga sudah memakan sarapan yang dimasak oleh bibiku. Aku pun mengunci seluruh pintu, kemudian kami semua masuk ke dalam mobil ibuku. Awalnya ibuku ingin mengendarai mobil tersebut, ibuku memang bisa mengendarai mobil walau tak sejago para lelaki, tetapi pamanku menahan tangan ibuku untuk melangkah ke dalam tempat duduk supir.

"Biar aku saja, kak yang mengendarai mobilnya," pinta pamanku.

Dalam perjalanan, aku dan dua sepupuku mengobrol bersama di belakang mobil, sesekali kami bertiga bergurau sambil tertawa kencang. Hingga 10 menit kemudian kami telah lelah untuk mengobrol, memutuskan untuk diam, melihat pemandangan di luar.

...***...

Hampir 1 setengah jam kami semua duduk di mobil, dan akhirnya kami telah sampai di tujuan, di pusatnya toko-toko bunga.

Waktu telah menunjukkan pukul 08:09, ada sangat banyak waktu untuk berjalan-jalan, sambil melihat, juga membeli bunga-bunga itu.

Tapi yang bergegas menuju taman bunga itu hanya pamanku, bibiku, juga ibuku. Aku dan dua sepupuku singgah di mobil, tak tertarik untuk melihat bunga-bunga. Tak lupa pamanku membuka sedikit jendela mobil agar kami bertiga bisa mendapatkan oksigen. Kami bertiga tengah membuka hp, bermain game online bersama, atau yang kalian lebih kenal dengan sebutan mabar, alias main bareng.

Di dalam salah satu toko bunga.

"Aduh, cantik cantik ya bunganya, bagaimana menurutmu, Eda?" tanya ibuku pada bibiku.

"Iya ih, jadi teringat taman-taman bunga yang ada di dunia Langit bagian selatan, kau juga masih ingat kan bagaimana suburnya bunga-bunga di sana?" kata bibiku sambil memandang ke atas, memandang langit biru.

"Iya, gambaran bunga-bunga itu masih membekas di ingatanku, Eda. Duh, aku tak sabar untuk mengunjungi dunia Langit lagi ketika kita sudah sampai di rumah ibu, untuk memberitahu bahwa ibuku dapat melakukan sihir itu. Tapi di sisi kerinduanku untuk pergi ke sana, ada sisi lain bahwa aku masih ketakutan akan..."

"Aduh, kan kami berdua juga akan ikut bersamamu, menemanimu dalam rasa takutmu. Lagian kamu sudah protes tentang hal itu 2 hari lalu, kenapa kau masih memikirkannya hingga sekarang?"

"Aku hanya khawatir, Eda. Laki-laki itu pasti akan melakukan cara apapun untuk terbebas dari penjara," ibuku memasang wajah ketakutan.

"Ya lagian dunia Langit itu kan tak kecil, jadi ia takkan bisa menemukan kita dengan begitu mudah."

"Hei, ayo kita lihat ke toko yang sebelah!" pamanku memotong percakapan mereka berdua.

Mereka berdua pun menghampiri pamanku, lalu menghampiri toko bunga yang lain.

Sementara itu, di dalam mobil...

Kami bertiga masih bermain HP, tapi kali ini kami bermain sendiri-sendiri, kami sudah terlalu lelah untuk mabar.

Aku melihat dari balik jendela mobil, terlihat pamanku, bibiku, dan ibuku berjalan menuju toko bunga yang lain. Aku melihat ibuku dan istri pamanku berjalan sambil menatap ke atas.

'Emangnya ada apa di atas?' tanyaku dalam hati. Aku pun ikut melihat ke atas, tak ada apa-apa, hanya ada langit biru dan awan-awan putih. Ah entahlah, lebih baik aku lanjut bermain.

Di dalam toko bunga yang dikunjungi pamanku, bibiku, dan ibuku sekarang.

"Hei, ada bunga anggrek bulan putih ungu, itu bunga kesukaanmu dulu, kan! Kamu dulu tuh memilikinya hingga ratusan pot," kata bibiku riang.

"Aaaaa.... kamu benar bangeeet, Eda. Anggrek bulan putih ungu itu memang kesukaanku. Iihh dah lama ga liat bunga itu," kata ibuku lebih riang.

"Apa kau mau bunga itu sekarang, biar kami mentraktir bunga itu," bibiku berkata dengan sungguh-sungguh.

"Wih, seriusan? Harga bunga itu kan sangat mahal!"

"Iya, kami berdua sangat tahu kalau kamu tergila-gila dengan bunga itu. Tak usah memikirkan kami, kami sanggup membeli itu untuk kamu."

"AAAAA... MAKASIH BANYAAAK, EDA. IHH AKHIRNYA, BUNGA ANGGREK BULAN PUTIH UNGU..."

"Haduh kak, kamu malu-maluin adik aja deh," kata pamanku bersungut-sungut.

"Hehe maaf dik, kakakmu ini terlalu bahagia."

Pamanku hanya terdiam.

Sementara itu, di dalam mobil.

Aku dan Yoel masih bermain HP. Yosua sudah tidak bermain karena baterainya habis. Kami bertiga benar-benar tak melihat apa yang mereka tengah lakukan. Hingga kami bertiga terkejut melihat pamanku, bibiku, dan ibuku menghampiri mobil ini sambil masing-masing dari mereka membawa 2 bunga anggrek, jadi total semuanya 6 bunga anggrek. Mereka bertiga pun menaruh anggrek-anggrek itu di bagasi mobil, setelah itu melanjutkan perjalanan, makan siang.

Skip ke malam harinya.

Sebelumnya, saat kami semua selesai makan siang, kami pun pulang ke rumah, lalu tidur, kelelahan. Sorenya kami pun bersiap-siap kembali, lalu keluar rumah untuk makan malam, dengan berjalan kaki.

Kami makan malam di tempat yang sama dengan tempat makan yang kami tempati 2 hari lalu, ayam goreng di pinggir jalan.

Pamanku memesan ayam goreng untuk kami. Beberapa menit menunggu di kursi, ayam goreng itupun akhirnya datang ke meja kami. Kami pun menghabiskannya hingga beberapa menit kemudian.

Selesai makan, kami semua pun pulang ke rumah.

Setelah kami semua berganti baju di kamar, kami semua pun mulai beranjak tidur.

"Selamat malam semuanya," kata pamanku.

"Selamat malam..." balas kami.

Kami semua pun tak sabar lagi menunggu terhadap hari esok, termasuk diriku.

Karena besok kami akan pergi menuju bandara, menaiki pesawat, lalu menuju rumah nenekku.

^^^BERSAMBUNG...^^^

AUTHOR MINTA MAAF JIKA ADA KESALAHAN SEPERTI CERITA TIDAK NYAMBUNG, ADANYA TYPO (SALAH KETIK), DAN LAIN-LAIN 🙏

JANGAN LUPA:

✔️ LIKE

✔️ VOTE

✔️ BERI HADIAH

✔️ KOMEN

✔️ TAMBAHKAN KE FAVORIT

Terpopuler

Comments

🇸​🇪​🇳​🇪​🇧​🇾​

🇸​🇪​🇳​🇪​🇧​🇾​

adem rasanyq klo persaudaraan akur

2022-10-09

1

༄༅⃟𝐐Vee_hiatus☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

༄༅⃟𝐐Vee_hiatus☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

sepupu yg membagongkan

2022-10-08

1

𓆩𝓮𝓵➛

𓆩𝓮𝓵➛

keluarga evan dan pamannya yg harmonis n akur jdi panutan👍

2022-10-08

6

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!