happy reading
"Tolong, tolong lepaskan saya, hiks...hiks...kenapa? kenapa kalian berbuat seperti ini hah! apa salahku? Hiks...hiks .." menangis tersedu-sedu..
"Kenapa kau bilang?" menjambak rambut Neta. "Apa kau sadar gara2 Lo, gue dan teman2 gue, harus menanggung akibatnya saat Lo bilang kalau gue mencuri kalung lo," mengencangkan genggamannya.
"Ah! aku tidak bermaksud mempermalukan kalian," ucap Neta berusaha melepaskan tangan Amanda di kepalanya.
"Tidak kau bilang? sejak kejadian itu gue dan teman2 harus pindah sekolah, tapi ada untungnya juga ternyata Lo pindah kesini juga, he-he-he.." tersenyum licik.
"Tapi tenang saja, setelah ini semuanya akan seperti semula," mengeluarkan piso kecil.
"Tidakkkkkkkkkkk...." langsung terbangun. "Hosh..hosh..hosh.. Apa tadi mimpi, atau ini adalah ingatan pemilik tubuh ini?" gumam Neta sambil ngos-ngosan seperti habis selesai lomba maraton.
"nona muda, ada apa?" tanya para pelayan datang karena kaget mendengar teriakan Neta." apa nona baik2 saja " tanyanya lagi melihat Neta tidak ada resphon.
"Nona muda?" panggil pelayan yang sudah lama merawat Neta dari kecil sampai sekarang.
"Hah!! ah aku baik2 saja, maaf sudah membuat kalian khawatir," sambil tersenyum.
"Baiklah, nona muda mau makan dulu apa mandi? biar kami siapkan sekarang," sambil membantu Neta turun dari kasur.
"Aku pengin mandi dulu," pinta Neta, turun dari tempat tidur.
"Baiklah nona kami siapkan dulu," bergegas menuju kamar mandi. "Silahkan nona muda," ucap para pelayan sambil menunduk kepala. "Baik, terima kasih, kalian bisa keluar sekarang," ucap Neta berjalan menuju kamar mandinya.
"Tapi, mereka harus ikut kedalam nona, agar mereka bisa memandikan anda," ucap pengasuh Neta dengan nada lemah lembut, beliau mengganggap Neta seperti putrinya sendiri maka tak heran apa pun yang Neta minta dia tidak akan bisa menolaknya.
"Apa!! di mandikan, udah besar gini masih aja di mandikan, hello gue bukan Neta yang kalian kenal, gue harus cari alasan nih," batin Neta sambil berpikir keras.
"Emmm, tapi saya ingin mandi sendiri jadi bisakan kalian keluar?" sambil mengangkat satu alisnya.
Para pelayan yang mendapat tugas hari ini saling bertukar pandang. "Baiklah, nona muda, kalau begitu kami permisi dulu," jawab pelayan barengan, dan bergegas mereka membersihkan tempat tidur Neta.
000 000
"pagi semuanya," sapa Neta kepada keluarganya yang sedang ada di meja makan.
Merasa aneh dengan semuanya, Neta pun memberanikan diri untuk bertanya ke salah satu pelayan yang kebetulan ada di sampingnya.
"Kenapa dengan mereka semua?" berbisik dengan pelayan itu, pelayan itu pun menjawab dengan berbisik juga. "Mereka terkejut karena nona menyapa duluan," ucap pelayan itu dengan tersenyum ke Neta.
"Ahh, oke," ucap Neta memberikan tanda oke ke pelayan kalau dia paham.
"Kau Neta kan?" tanya mama yang tidak percaya kalau Neta makan bersama, selama ini Neta selalu sarapan di kamar tanpa Mau bergabung dengan keluarganya.
"Iya, kenapa mah aneh yah?" tanya Neta duduk di samping mamanya.
"OMG, adik gue kesambet setan apa sampai-sampai sarapan bareng," kata seseorang yang baru datang.
"Adik?" batin Neta, menautkan alisnya tanda tidak paham.
"Iya sayang, ini Kaka kamu yang kedua namanya Seno sedangkan yang pertama namanya Jino, yang kemarin masuk kamar kamu itu," ucap mama Neta menjelaskan ke Neta yang mengerti ekspresi wajah Neta yang bingung.
"What!! batin Neta. "Gila nih keluarga, anak cowok ganteng semua, sudah kaya, pintar terus gantengnya kebangetan bikin cewek gigit jari," gumam Neta sambil menatap Seno tanpa berkedip.
"Apa kau bilang sayang?" tanya mama Neta yang samar2 mendengar apa kata Neta tadi.
"Apa, apa aku tidak boleh gabung mah?" ucap Neta terbata-bata sambil mengalihkan pembicaraan mamanya tadi.
"Boleh sayang, gak usah pedulikan Kaka kamu ini, ayuk makan dulu," menyerahkan makanan ke neta.
"Terima kasih mah," menerima makanan sambil tersenyum ke arah mamanya
keluarga neta selalu menatap ke arah Neta, mereka senang sekarang Neta sudah mau berkumpul dengan keluarganya, tapi satu sisi ada rasa takut, takut Neta kembali lagi kaya dulu mengasingkan dirinya dan menjauh lagi.
"Kenapa kalian menatapku begitu?" tanya Neta yang sedari tadi dirinya di tatap sampai2 dia salting sendiri.
"Ah!! tidak apa2 silahkan lanjutkan makannya," ucap papah Neta dengan nada lembut.
"Pah, mah siapa yang menyelamatkan aku, apa kalian tau?" sambil memakan makanan yang ada di senduknya.
"Uhukkk..uhukkk.." tersedak Kaka pertama Neta. "Ini minum air kak," menyudurkan air minum ke Jino Kaka pertama Neta yang kebetulan duduk berhadapan. "Terima kasih dek," Segera dia meminumnya.
"Kamu tidak tau dek siapa dia?" kata Kaka Neta seno yang kedua.
"Gak kak Seno aku lupa," menggaruk pipinya yang tak gatal ..
"Kami menemukan mu, sudah tergeletak di depan pagar rumah dalam keadaan pingsan," jawab Jino dengan nada bersalah.
"Jadi kalian juga tidak tau siapa orang yang menyelamatkan aku," menyakinkan sekali lagi.
mereka ber4 menggiling kan kepala barengan. "Ya udah, aku akan mencari tau nya," kata Neta sambil mengerucutkan bibirnya, agak sedikit kecewa dalam benaknya karena tidak mendapatkan informasi sedikit pun.
"Nanti Kaka bantu asal," kata Seno menggantung katanya.
"Asal?" ucap Neta menaikan satu alisnya.
"Asal, Lo setiap kali ada masalah harus cerita sama kami," ucap Seno dengan senyuman.
"Oke," jawab Neta singkat,padat dan jelas.
"Benerankan kak, gak bohongkan," tatap mata Neta berbinar-binar.
"Iya," kata Seno yang gemes melihat kelakuan adiknya ini. "Thanks kak," berdiri menghampiri seno dan memeluk dari belakang, sontak membuat semua orang kaget melihat kejadian itu.
"Kenapa?" ucap Neta berjalan ingin melanjutkan makannya tadi. "tidak apa-apa," jawab mereka barengan dan tersenyum..
"Oooohhh," sahut Neta cuek dan melanjutkan makannya.
NETA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Cherry
Neta... cantik
2021-11-27
0
Mayz
gw baca suka senyum-senyum sendiri di bagian ini.....🤭🤭 lucu
2021-07-17
1
Ritasilviya
ceritanya bagus dan lagi thorttttttt
2021-05-17
0