happy reading .
"Maaf Neta," gumam Bos Neta, setelah Neta keluar ruangan.
"Hiks..hiks ..hiks," menangis sambil memandangi kantornya, yang sudah lama dia abdikan selama ini sekarang harus sirna gara2 kesalahan dia yang tidak sengaja ..
"Neta," kata Melati menghampiri. "Maafkan aku Neta, ini salah ku seharusnya aku cek dulu sebelum aku kasih ke kamu," kata Melati yang menunjukkan penyesalannya.
"tidak Mel ini bukan salah kamu ini salah aku, seharusnya aku cek dulu baru aku keruang metting," kata Neta sambil menghapus air matanya.
"Neta maafkan aku yah, sekarang kau harus mencari pekerjaan baru," kata Melati memeluk Neta.
"Gak papa Mel mungkin ini sudah takdirku " membalas pelukan Melati.
"Terus kau sekarang mau kemana," tanya Melati yang khawatir dengan keadaan Neta.
"Aku mau pulang Mel, mungkin aku akan cari pekerjaan yang lain dulu," jawab Neta yang tak mau lepas pandangannya ke arah tempat kerjanya dulu.
"kamu hati-hati yah Neta yang sabar dan sekali lagi aku minta maaf," memeluk lagi.
"Iya Mel kalau begitu aku pulang dulu," melepaskan pelukan dari Melati, sebenarnya Neta tau kalau melati tidak menyukainya dia pura2 baik di depan saja tapi di belakang dia terus mencari kesalahan Neta.
Setelah melepas pelukan, Melati langsung pergi meninggalkan Neta yang masih meratapi nasibnya, sedangkan Melati tersenyum penuh kemenangan.
"Akhirnya tiba juga waktu yang gue inginkan, ha-ha-ha," batin Melati berjalan dengan membusungkan dadanya.
0000 00000
Neta berjalan kaki menuju rumahnya sambil melamun entah apa yang dia lamunkan, sehingga tidak mendengar teriakan orang2 yang terus memanggil dia.
"Mbak awas mbak," Teriak anak remaja.
"Mbak awas ada truk," sambil berteriak memanggil Neta tapi Neta tidak mendengar nya dia masih meratapi nasib adik2nya kalau dia tidak kerja.
TITTT..Tiiiit .. Tiiiit .. klakson mobil truk itu yang berusaha agar Neta menghindar.
Neta yang sudah mulai sadar langsung melihat kearah depan kerena mendengar teriakan orang-orang dan.
"Aaaaaaaaaaa" menutupi wajahnya.
"BRUKKK," terhempas tubuh Neta dan melayang karena tabrakan mobil truk itu sangat kuat, Neta yang tidak sempat lagi menghindari mobil truk Karena sudah sangat dekat dengannya sehingga bisa pasrah saja, Mobil truk yang menabrak Neta pun menabrakkan diri ke tiang listrik karena rem yang blong.
Semua orang langsung mengurumboli, ada yang memvideo, ada yang langsung menelpon ambulans, memberikan pertolongan pertama dan ada juga jadi penonton.
"To..To..Tolong," kata Neta yang sudah tidak tahan lagi untuk tidak menutup matanya karena kepala Neta cukup keras terbentur di bahu jalan dan badan yang tertabrak mobil truk tadi .
"Maafkan aku," kata Neta lagi yang sudah menutup matanya karena kehilangan banyak darah.
Flashback.
" Ya Allah kalau emang ini surga maka biarkan aku selamanya di surga jangan sampai aku masuk neraka," kata Neta yang duduk di kasur sambil berdo'a dengan khusyuk.
"Tapi kalau aku masuk surga dahulu baru neraka, hamba tidak mau Ya Allah lebih baik neraka dulu baru surga, karena neraka lebih perih jadi saya ingin mendapatkan siksaan dulu baru bersenang kemudian," Ucap Neta memejamkan matanya.
"Pah," kata mama Neta yang khawatir melihat putrinya, berdo'a dengan menyebut neraka dan surga.
papah yang mengerti langsung memerintahkan untuk memanggil dokter.
"Panggilkan dokter Wisnu sekarang," kata papa Neta yang tidak kalah khawatir dari istrinya tapi cukup di dalam hatinya saja agar tidak memperparah keadaan.
"Baik tuan," kata pelayan itu.
"Neta kamu masih hidup nak, dan kamu masih di dunia sayang," kata mama Neta yang menatap lekat ke Mata Neta untuk menenangkan Neta.
"Ini bukan di surga ?" tanya Neta untuk memastikan.
"Bukan sayang, kalau kamu di surga terus kenapa mama sama papah ada di sini, kamu masih hidup sayang," jawab mama Neta yang mulai lega melihat ada respon dari Neta.
"Kalian orang tua ku?" tanya lagi Neta karena bingung dengan keadaan di sekitarnya.
Mendengar itu, mama Neta pun tak kuasa menahan air matanya yang sedari tadi dia tahan agar tidak keluar. "Segitu parahnya kah kamu sampai2 melupakan mama," kata mama Neta yang di banjiri air mata.
Mama Neta tidak tahan lagi dia terus menangis di hadapan Neta, dia tidak menyangka kalau Neta akan melupakan mamanya sendiri.
"Duh, gimana ini, gue jadi bingung sendirikan, gue aja gak tau sekarang ada di mana, seingat gue pas ditabrak mobil truk itu dan tak lama mobil ambulans datang dan ada seseorang berkata semoga beruntung dan berbahagialah, maksudnya apa? jangan2 yang dia maksud ini lagi," batin Neta bergelud dengan pemikirannya.
Neta terus menatap orang tuanya yang menangis tersedu-sedu, dia bingung harus berbuat apa takutnya mereka akan mengetahui kalau dia bukan anak mereka dan mengusir Neta.
"Apa dokternya sudah sampai?" tanya papa Neta ke pelayan.
"Sebentar lagi sampai pak, berhubung ini siang jadi agak lama sampainya karena jalanan macet," jawab pelayan itu dengan hati2.
"Hubungi kaka2 Neta, dan katakan pulang sekarang," ucap papa Neta lagi memberi perintah ke pelayan tadi.
"Kenapa harus di hubungi, apakan aku sudah ketauan dan ini di mana," batin Neta menyusuri ruangan yang asing baginya.
"Neta kamu istirahatlah nak, sambil menunggu dokternya datang," Ucap mama Neta yang mulai tenang dan membantu Neta membaringkan tubuhnya.
"Terima kasih," ucap Neta sambil tersenyum.
Orang2 yang ada di ruangan itu tercengang mendengar apa yang keluar dari mulut Neta. "Apakah ada yang salah?" batin Neta tapi dia urungkan bertanya takut salah lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Cika🎀
hilang ingatankah...😢
2020-07-07
0
Khanza
up
2020-03-22
0
w.u.l.a.n
semangat sayangku 😍😍😍
2020-03-05
1