Kehidupan Kedua
happy reading .
"Neta, Kamu ini bisa kerja gak sih, masa mengurus ini saja kau tidak bisa," marah seseorang sambil melempar kertas ke wajah Neta
"Maaf pak," ucap Neta sambil membungkukkan badan berulang kali agar dia di maafkan oleh atasannya.
"Aku tidak perlu maaf mu, kau tau berapa rugi yang harus di bayar perusahaan ini, hanya kesalahan mu itu," dengan nada tinggi
"Hiks... ma.. maaf pak," kata Neta lagi yang sudah tidak mampu menahan air matanya yang sedari tadi ingin keluar.
"Kau kenapa Neta bisa seceroboh ini? awal masuk ke perusahaan kenerja mu sangat bagus, itu lah alasan saya menempatkan kamu sebagai sekertaris saya. Tapi kenapa sekarang kau mengecewakan saya," kata bosnya sambil memijit pangkal hidung.
"Pak maafkan Neta, Neta janji gak akan melakukan kesalahan ini pak tapi mohon jangan pecat Neta hiks." kata Neta memohon kepada bosnya.
"Maaf Neta, kau sudah mengecewakan saya, saya tidak bisa mempertahan kamu lagi, mulai sekarang kau di pecat," kata bos Neta membelakangi, sebenarnya tidak tega dia melihat Neta memohon begitu, tapi ini sudah menjadi keputusan bulat agar Neta tidak di hujat dan tidak menjadi bahan gosipan di kantor, takut di kira punya hubungan yang spesial atasan dan bawahan itu akan membuatnya malu.
"Hiks... hiks .... pak, kasih satu kesempatan lagi, saya mohon pak!!" memohon sambil berlutut dan menyatukan kedua telapak tangannya.
"datanglah kebagian HRD ambil pesangon kamu dan gajih hari ini, saya tidak mau tau dan tidak ingin melihat kamu lagi," jawab bos Neta yang masih enggan melihat Neta.
"Baik pak, terima kasih atas segalanya dan maaf mengecewakan bapak," menghapus air mata dan berdiri.
''Sekali lagi saya benar2 minta maaf pak," ucapannya lagi sambil membungkukkan badan dan pergi meninggalkan ruangan itu .
"Hiks .. hiks.. kenapa ya Allah aku harus di pecat, bagaimana aku menghidupi adik-adikku," kata Nata berjalan keluar dari perusahaan.
flashback.
"Neta tolong bawakan berkas yang saya kirim ke kamu kemarin malam, hari ini ada rapat dan sebentar lagi akan di mulai," telepon seseorang dari seberang sana.
"Baik pak," jawab Neta, Neta segera berdiri setelah mematikan panggilan dan langsung mencari berkas yang di fotocopy nya kemarin.
"Mel di mana berkas yang saya kasih ke kamu," tanya Neta mencari cari barang tersebut.
"Oh, nih berkasnya, gak usah di cek buruan ke sana nanti bos marah," kata melati menyerahkan barang tersebut ..
"Oke thanks," kata Neta berlalu meninggalkan Amel yang tersenyum sinis. "Oh, kita lihat saja Neta kau akan di pecat dan aku yang akan mendapatkan kepercayaan bos," ucap melati pelan sambil melihat punggung Neta dengan tatapan kebencian..
Tok... tok... tok...
"Maaf pak terlambat, ini berkasnya," ucap Neta sambil memperlihatkan berkasnya ke atasan.
"kau bagikan kesemua orang yang ada di ruangan ini, terus kau presentasikan," ucap bos Neta yang kini duduk di kursi director.
"Baik pak," sambil membagikan, setelah itu Neta berdiri di dekat layar untuk menjelaskan lebih rinci lagi tentang pembangunan jembatan yang akan di bangun di America
"Nah semua nya sudah bisa kalian lihat disana ada beberapa rincian yang akan saya jelaskan ke kalian semua," ucap Neta yang sudah siap mempresentasikan di depan.
"Lihat apa ini, hanya kertas kosong saja tidak ada tulisannya ,jangankan tulisan coretan ya saja tidak ada," kata seseorang dengan nada sinis.
"Apakah kalian ingin bekerjasama dengan perusahaan kami atau hanya ingin mempermainkan kami di sini? benar2 berani sekali," kata nya berdiri ingin keluar dari ruangan
"Pak mohon tunggu sebentar pasti ada kesalah pahaman, saya akan mengambil berkas yang sebenarnya," kata Neta yang ingin keluar tapi di hentikan saat mendengar kata seseorang.
"Apakah saya harus menunggu? saya harus menghadiri metting dan kau bilang menunggu hah! Apa kah orang2 yang ada di sini tidak sibuk?" tanya lelaki itu dengan nada yang tinggi.
"Pak saya minta maaf atas kelakuan sekertaris saya, saya mohon kasih satu kali lagi kesempatan," Pinta bos Neta.
"Saya sudah kasih kesempatan, dan kalian ingin saya mengasih kesempatan lagi jangan harap," kata orang itu berlalu ..
"Lebih baik kita lihat dulu presentasinya, kalau bagus kita bekerjasama dan jika tidak maka itu terserah kita masing2 karena proyek ini cukup besar, dan kalau ini berhasil maka keuntungannya cukup memuaskan," ucap lelaki muda itu dengan santainya.
"Baiklah, kalau emang begitu maunya, tapi saya tetap keluar dari sini," ucap pria paruh baya itu keluar ruangan dan di ikuti kedua pengawalnya dan 1 sekertarisnya.
Yang lain hanya saling tukar pandangan dan setelah lama berpikir, akhirnya mereka memberikan satu kesempatan untuk bekerjasama dengan perusahaan masing2.
PRUKKK...Prukkk... Prukkk... suara tepuk tangan setelah presentasi selesai.
"Sangat bagus saya harap proyek ini lancar," ucap pria itu sambil bersalaman.
Setelah selesai presentasi dan kerjasama lancar, Neta sangat lega setidaknya dia tidak akan membuat perusahaannya rugi dan malu, meskipun Neta tidak tau apa yang akan dia hadapi setelah ini.
"Neta selamat, kau berhasil membuat saya tidak malu, kau ikuti saya keruangan sekarang!!" Ucap bos Neta keluar dengan ekspresi marah.
"Baik pak," jawab Neta dengan perasaan cemas.
"Ya Allah semoga saja ini bukan akhir karir saya," batin Neta setelah dia selesai presentasi, Neta terus menatap wajah bosnya yang menyembunyikan raut kekesalannya ke Neta.
"Semangat Neta," memberi semangat pada diri sendiri.
MOHON MAAF NOVEL INI SAYA ULANG, KARENA BANYAK KESALAHAN DALAM PENULISAN, MOHON TETAP MEMBACANYA.
TERIMAKASIH.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Hikam Sairi
mampir
2024-08-14
1
Noor Khasanah
baru mengikuti
2024-02-27
1
Cherry
masih nyimak
2021-11-27
0