"Sudah, Naf, jangan teriak - teriak tidak enak jika didengar tetangga, biarkan Fauzan selesaikan dulu hajadnya" ucap ibuku lembut sambil memperlihatkan jajan pada Afriana
"Buk, Aku bubuk sini ya" pinta anaku masih dalam pelukanku
"Boleh, kita bobok sini, Af mau makan jajan apa? tuh, di bawain banyak jajan sama bulik Naf" kataku lembut
"Ada apa sih, Mbak, Pak, Buk?" tanya Nafisa dengan ekpresi wajah bingung.
"Tunggu, Fauzan keluar dulu, nanti Aku ceritakan" jawab bapaku tenang.
"Bulek, jajanya boleh Aku pakai bekal sekolah besok?" tanya Afriana sudah agak tenang
"Boleh, pilih saja yang mana?" jawab Nafisa lembut sambil menunjukan beberapa macam jajanan, kue donat, roti coklat, kue lapis, cake pelangi, risoles, pastel, buah pisang dan buah jeruk.
"Jajanya kok kamu bawa pulang semua to, Naf?" tanyaku
"Bikinnya banyak, Mbak, jadi sisa banyak di suruh bawa pulang ya tak bawa pulang, Mbak" jawab Nafisa yang sambil terus menunjukan jajan pada Afriana, yang juga ikut duduk di tikar depan TV.
Tidak lama Fauzan keluar dari arah dapur " Ada apa sih dek? kok teriak - teriak, kaya ada kebakaran saja" tanya Fauzan santai sambil melangkah menuju kamar.
"Zan, kamu kesini dulu ada hal penting yang ingin Aku sampaikan" perintah bapak pada adiku Fauzan
"Iya, Pak, tak ganti baju dulu sebentar, dek kamu kok belum ganti baju?" ucap Fauzan
"Oh, Ya, nanti saja, Mas" jawab Nafisa masih tetap duduk bersama kami
Kini Afriana sudah agak terhibur dengan hadirnya Nafisa adik iparku, Nafisa sangat pintar mengambil hati anak - anak karena pekerjaan Nafisa sebagai guru PAUD di desaku.
"Ada apa? Seperti ada masalah yang serius?" tanya adiku yang ikut duduk di tikar sambil nonton tv.
"Tadi mbakmu di talak sama Ringgo, sekarang Ringgo sudah pergi dari rumah mbakmu, kita harus waspada, sekarang mbakmu dan Afri jadi tanggung jawab kita" ucap bapaku masih dengan air muka yang sangat tenang
"Apa, ya Allah mbak" Nafisa langsung terkejut namun tidak dengan adiku Fauzan
"Iya, Naf, Zan, tadi Ringgo juga menyerahkan hak asuh Afri ke kita, Ringgo tidak mau tanggung jawab tentang kehidupan Afri" ucap ibuku menambahi
"Alhamdulillah" ucap Fauzan seperti tak ada beban.
Fauzan bukannya terkejut ataupun marah namun malah sangat senang, entah apa yang dipikiran adiku Fauzan. Ya, aku tahu jika Fauzan kurang suka pada Mas Ringgo, namun Fauzan tetap brmersikap biasa bila sedang bersama mas Ringgo.
"Astaqfirullah hal'adzim, Zan, kamu ini gimana mbak mu di cerai kamu malah syukur alhamdulillah" ucap ibuku sambil geleng - geleng kepala.
"Iya, mas ini gimana sih?" Nafisa ikut menimpali
"Begini, Dek, Pak, Buk, Fauzan bersyukur alhamdulillah karena dengan si Ringgo pergi berarti beban mbak, Fah, berkurang" ujar Fauzan, belum selesai langsung di pelototi sama bapak
"Zan, jangan sembarangan kalau ngomong" potong bapak sambil nonton TV.
"Maaf" ucap adiku sambil nyengir" Af, besok Pak Lek antar sekolah ya? " pinta adiku pada Afriana
" Aku, mau diantar Ibuk seperti biasa " jawab Afriana
" Yaehhh, besok Pak Lek tambahi deh sangunya " rayu Fauzan lagi
" Hemmm... Baiklah tambah 5000 ya Pak Lek " jawab Afriana sudah mulai cerai
" Aduh, jangan 5000 dong Af, kamu pilih besok tambah 5000 apa minggu Pak Lek ajak jalan - jalan di pasar burung" Fauzan memberi pilihan pada Afriana
"Pilih jalan - jalan saja lah Pak Lek" pilih Afriana
"Sudah malam, cepat tidur, Fah kunci dulu rumahmu, besok Afri masih sekolah, kalian juga harus kerjakan" perintah bapak.
"Iya, Pak"
Aku langsung berdiri, dan langsung pulang kerumah untuk mengunci rumah. Ibuku di bantu Fauzan mengeluarkan kasur lipat dan di gelar di depan TV. Afriana tetap asyik nonton TV, Nafisa mengemas jajanannya dan di masukan ke dalam kulkas.
Malam ini, Aku, Afriana di temani Ibuk tidur di kasur lantai depan TV.
Pagi ini aku antar Afriana ke sekolah seperti biasa, sehabis ngantar sekolah aku langsung berangkat kerja di pabrik rokok yang ada di kotaku. Dari rumah menuju pabrik tempat kerjaku memerlukan waktu 20 menit dengan sepeda motor berkecepatan sedang.
Sebagai pengawas bagian pengepakan aku berusaha on time, belum pernah sekalipun aku terlambat. Bersyukur sejak setahun yang lalu di angkat jadi pengawas di bagian pengepakan karena menurut mereka aku berdedikasi.
Di tempat kerja aku berusaha berperilaku biasa seoalh tidak terjadi apa - apa, aku berusaha untuk professional. Hari ini untuk makan siang aku bawa bekal masakan ibuku, karena ibuk melarangku masak sendiri.
Di jam istirahat aku menikmati makananku bersama teman lainnya di pantri. Hari ini menu special, menu yang jarang aku bawa yaitu botok lamtoro, sayur asem sama tempe goreng dengan jumlah lumayan banyak, karena ibuku yang membungkuskannya.
Dengan senang hati aku buka bekal yang teratata rapi di tupper ware, dan aku menawarkan pada teman - temanku yang duduk sebangku denganku "Siapa mau sayur asem, aku bawa banyak" seruku
"Fah, tumben bekalmu komplit banyak pisan" tanya Rani teman yang paling akrab denganku
"Iya, mbak, kemarin dapat kacang dari sawah bapak, ayo ambil habiskan ya" jawabku sambil menyendok makananku
"Wah, sip ni, mumpung aku kepingin sayur asem, maklum anak kos males masak" celetuk Nina langsung nyendok sayur asem yang ada di tupper ware. Nina baru 2 tahun bekerja dan hidup ngekos dekat pabrik karena berasal dari luar kota.
"Kalau mau ambil saja Nin, sama ini ada botok lamtoro mau" ucapku menawarkan satu bungkus botok lamtoro pada Nina.
"Ya, jelas mau Mbak rejeki gak boleh di tolak, kalau sering nolak rejekinya kata mbah yai rejeki kita berkurang" jawab Nina girang dan langsung menyimpan botok lamtoronya di dalam tas bekalnya
"Dasar kamu Nin, ngomong saja penghematan, jangan bilang masa pertumbuhan ya, " kelakar Rani di ikuti tawa teman lainnya
"Yeahhh... Biarin" jawan Nina cuek
"Nin, aku tambahi nih, special buatmu jamur goreng" ucap Rani sambil menyodorkan satu plastik jamur goreng.
"Alhamdulillah, ya Allah, mbak Ran, terima kasih banyak mbak" ucap Nina langsung memeluk Rani.
"Iya, sama - sama, kalau sudah selesai ayo sholat dulu, keburu habis jam istirahatnya" ujar Rani dan mengemasi tempat bekalnya.
Kamu bertiga bergegas berjalan bareng menuju mushola untuk melaksanakan sholat dzuhur berjamaah.
"Fah, Nin, minggu pagi bisa nggak nolongin aku pindahan" pinta Rani
"Alhamdulillah, akirnya mbak Rani tidak ngontrak lagi" seruku dan Nina bersamaan.
"Alhamdulillah, tapi masih harus nyicil 5 tahun kedepan" ucap Rani di iringi senyum simpul
"Yang penting, punya rumah sendiri mbak, hari sabtu siang Aku bisa Mbak Ran, Aku bantuin ngepak barang Mbak" ucapku menawarkan bantuan
"Aku, juga bisa mbak sabtu siang pulang bisa langsung cusss kerumahmu Mbak Ran, nginep juga gak apa - apa" ucap Nina girang.
"Sabtu siang pulang kerja, mau beresin rumah baru, soalnya belum tak bersihin, juga baru serah terima kuncinya minggu lalu" ucap Rani
"Baiklah, Mbak Fah kita kesana bareng, kalau di rumah baru, Aku kan bisa nginep di rumahnya mbak Afifah mbak Ran, gimana mbak Fah, bolehkan" tanya Nina
"Jelas boleh, Nin" ucapku senang
"Ringgo, purik lagi, Fah?" tanya Rani, Rani tahu, Karena biasanya Afifah membolehkan Nina nginep jika Ringgo purik kerumah orang tuanya.
"Biasa, Mbak, biarin sajalah, biarlah sesuka hatinya situ, sabtu saja Aku ceeitain jangan di sini" ucapku berusaha tetap tersenyum
"Sabar, Fah, inshaallah suatu saat Allah pasti memberi kebahagiaan untuk kamu dan keluargamu" ucap Rani menasehati
"Aku salut sama ketabahan kamu mbak, kalau itu suami, Nina, sudah, Nina, cincang tak jadikan makanan kucing" ucap Nina geram
Aku dan mbak Rani malah tertawa mendengar ocehan Nina.
"Habis nyincang, kamunya langsung di suruh nginep di hotel prodeo Nin, Nin" ucapku sambil tertawa
"Iya, Kamu, ini emang Ringgo ayam" timpal Rani
Hari ini Aku masih bisa melakukan pekerjaanku dengan baik tanpa ada masalah. Malah hari ini Aku tambah rajin dan fokus dalam bekerja, tumpukan berkas laporan bisa aku selesaikan tepat waktu.
Hari ini Aku sengaja tidak lembur ingin menemani dan menghabiskan waktu bersama Afriana lebih banyak, kalau biasanya aku lebih suka lembur karena ingin menghindari pertengkaran dengan mas Ringgo.
Dalam perjalanan pulang aku mampir di indomart untuk beli ice cream kesukaan Afriana, karena tadi Aku lihat sedang ada promo ice cream.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 290 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus sehat
2023-04-18
0
Hasrie Bakrie
Semangat 💪
2022-01-25
0
Iyana Computer
asyik
2021-12-17
0