Pengenalan karakter Alex.
Pria tajir 29 tahun, putra semata wayang dari pengusaha ternama Bimo prakoso.
Ayahnya Bimo sudah lama meninggal.
Hingga kini Alex lah yang menggantikannya sebagai pemimpin di perusahaan besar milik ayahnya tersebut.
Alex adalah tipe lelaki yang tidak mudah jatuh cinta pada wanita.
Baginya wanita hanyalah mainan pemuas nafsu semata.
Dulu Alex pernah mencintai seorang wanita dan bahkan mereka hampir menikah, namun sayang ketulusannya dikhianati.
Sang kekasih ketahuan berselingkuh dengan lelaki lain dibelakangnya.
Semenjak saat itu Alex tak pernah lagi menjalin hubungan yang serius dengan wanita manapun. Ia bahkan sangat membenci dengan yang namanya jatuh cinta pada wanita.
Alex malah lebih suka jajan diluar, dari pada memilih untuk menikah.
Tentu saja setiap kali bermain dengan wanita penghibur, pilihannya selalu yang masih dara.
Ia rela membayar 3 kali lipat, asalkan gadis yang di dapatnya masih per*wan.
Entah sudah berapa banyak gadis per*wan yang kehilangan kesucian mereka di tangan Alex.
Namun itu semua terjadi juga bukan karena paksaannya, melainkan karena kesepakatan demi mendapatkan uang.
Bagi kebanyakan kaum hawa, Alex adalah sosok pria yang patut di idolakan karena wajahnya yang tampan ,bertubuh Atletis dan yang pastinya ia juga kaya.
Ia benar-benar begitu sempurna sebagai seorang pria.
Tak heran banyak wanita yang bertekuk lutut bila bertemu dengannya.
Tanpa terkecuali wanita populer dan juga kaya raya seperti Raisha.
Visual Raisha.
Wanita 27 tahun.
Seorang Model dan artis terkenal yang dijodoh-jodohkan oleh mami Alex dengannya.
Gadis cantik itu adalah anak kandung dari sahabat Maminya Alex, Maria prakoso.
Semenjak pertama kali bertemu Alex, Raisha juga sudah langsung jatuh hati padanya.
Namun Alex sama sekali tidak tertarik dengan Raisha.
.
Visual Maria prakoso.
Seorang ibu sosialita yang berwatak keras dan juga arogan.
***
"Kau tidak apa-apa.? " ujar Alex saat melihat Aisyah tersungkur tepat di depan mobilnya.
Aisyah terlihat meringis kesakitan sambil memegangi kepalanya.
Saat it kepalanya terasa pusing, pandangannya kabur.
Ia bahkan tak bisa melihat wajah Alex dengan jelas.
Saat Aisyah menoleh kebelakang, samar terlihat olehnya dua lelaki plontos tadi sudah hampir sampai di dekatnya.
Ia pun langsung panik.
"Tuan tolong saya tuan. Dua lelaki itu orang jahat, mereka mengejar dan ingin menangkap saya. tolong saya tuan, bawa saya pergi dari sini saya mohon. " pintanya menangis sambil melipat tangan memohon bantuan pada Alex yang sedang berdiri didepannya.
Alex tidak menjawab, dia tahu kalau dua lelaki yang mengejar Aisyah itu adalah anak buak Gerry sang mucikari. Alex sangat mengenalnya.
"Tuan kasihani lah saya, orang-orang disini tidak ada yang peduli pada saya tuan. "
Aisyah tak henti memohon pada Alex.
Namun pria itu sama saja, ia juga tak peduli dengannya.
Akhirnya Aisyah kepikiran ingin lari lagi dari sana.
Namun saat ia mencoba berdiri dan hendak kabur, tiba-tiba tubuhnya sudah hilang keseimbang, dan ambruk lagi ke aspal.
Mungkin karena reaksi obat dan minuman yang tadi diminumnya.
Ia juga sudah kehabisan tenaga untuk berlari, apa lagi ditengah hujan yang membuat tubuhnya kaku kedinginan.
Hingga Akhirnya Aisyahpun jatuh pingsan.
"Siapa gadis ini. ?" tanya Alex pada kedua anak buah Gerry.
"Gadis yang disiapkan oleh bos Gerry untuk menghibur tuan Alex malam ini. " ujar salah seorang dari mereka.
Alex tersenyum menyunggingkan bibirnya.
Ia tahu setiap gadis yang dipilihkan Gerry untuknya sudah pasti gadis per*wan.
"Owh.. kalau gitu bawa dia kemobilku. " perintah Alex.
Dua pria botak tadi segera menaikkan Aisyah ke mobil Alex untuk dibawa kembali ke club.
Setelah sampai di club, kedua anak buah Gerry sudah langsung tahu tugas mereka selanjutnya.
Mereka membawa Aisyah kembali masuk ke kamar tadi. Tidak lama kemudian Alex juga menyusul masuk kesana.
"Sudah siap tuan. " ujar dua pria tadi pada Alex.
Alex mengangguk.
Setelah mereka pergi, ia langsung mengunci pintu lalu menghampiri Aisyah.
Dilihatnya Aisyah terbaring pingsan diatas ranjang.
Hanya tinggal pakaian dalamnya saja yang masih melekat ditubuhnya saat itu.
Jilbab yang tadinya juga menutupi kepalanya kini sudah dilempar entah kemana.
Pria tampan itu kemudian membelai pipi Aisyah dengan lembut.
Pipinya yang memerah terasa masih basah.
Matanya juga terlihat sembab, mungkin karena sudah lama menangis.
Alex tersenyum saat memandangi setiap lekuk di wajahnya.
"Hhmmm.. cantik juga dia. "ujarnya.
Kemudian dipandanginya seluruh bagian tubuh Aisyah dari ujung kepala hingga kaki.
Alex pun mulai tergoda dengannya.
Ia tidak menyangka gadis berjilbab dan berpakaian serba tertutup tadi mempunyai bentuk tubuh yang sangat indah.
Beruntung sekali ia bisa menikmatinya malam itu.
Kemudian tanpa mengulur waktu lagi, alex segera menyelesaikan hajatnya.
Ia menghabisi Aisyah diatas ranjang berukuran kecil itu dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Alex melakukannya tanpa rasa iba, yang terpikirkan olehnya hanyalah dimana hasratnya bisa terpenuhi malam itu.
Aisyah yang malang kini telah kehilangan mahkota berharganya.
lagi-lagi kesucian seorang gadis berhasil direnggut oleh Alex.
Ia tersenyum puas saat melihat bercak darah melekat dipangkal paha Aisyah.
"Ternyata gadis ini benar-benar masih v*rg*n" . Gumamnya .
Aisyah yang tengah pingsan belum menyadari apa yang telah terjadi padanya saat itu.
Ketika hari hampir subuh, Aisyahpun mulai sadar.
Ia membuka matanya perlahan.
Aisyah bingung dimana ia berada saat itu.
Begitu melihat kesekeliling, tiba-tiba ia teringat dengan ruangan itu ,adalah tempat dimana dua pria tadi membawanya pertama kali.
Aisyah terkesiap dan hendak bangkit dari tidurnya.
Tiba-tiba ia merasa ada rasa nyeri dibawah sana.
Perasaannya mulai tidak enak.
Baru saja menyingkap selimut, Alangkah kagetnya ia saat menyadari tubuhnya polos tanpa sehelai benangpun yang masih melekat.
"Ya tuhan apa yang terjadi. " ujarnya panik.
Saat ia hendak mencari pakaiannya kembali, tampak seorang pria tengah duduk di sofa kamar sedang memperhatikannya sambil merokok.
Pria itu terlihat bertelanjang dada, dan hanya memakai bokser.
Aisyah sangat panik dan mulai takut ,ia kemudian segera menggulung tubuhnya dengan selimut agar pria itu tak lagi melihat auratnya.
"Sii..siiapa kau..?, apa.. apaa yang terjadi.?
kenapa aku bisa berada disini bersamamu.? "tanya Aisyah gelagapan dengan air mata yang sudah menggenang.
Alex kemudian mematikan api rokok nya di atas asbak, lalu berjalan mendekati Aisyah dan duduk ditepi ranjang .
Setelah itu dibelainya wajah Aisyah dengan lembut menggunakan punggung jarinya.
Aisyah mencoba mengelak.
"Apa kau lupa sayang, barusan kita habis bersenang-senang." ujarnya berbisik ditelinga Aisyah.
Bagai petir yang menyambar ditelinga Aisyah saat mendengar ucapan Alex.
Air matanya yang menggenang akhirnya jatuh juga.
Merasa tidak percaya dengan ucapan pria itu, Aisyah mencoba memeriksa kembali bagian tubuhnya yang berada didalam selimut untuk memastikan.
Dan ternyata benar selain tubuhnya yang sudah tampak polos, ada bercak darah juga pada pangkal pahanya.
"Tidak... tidak mungkin.. ini semua tidak mungkin terjadi.
Kau, kenapa kau lakukan ini pada ku.?
Kenapa kau memperk*s*ku..?" teriaknya menangis histeris dengan tubuh bergetar.
Alex yang merasa kesal karena dituduh memp*rk*sa, langsung mencengkram pipi Aisyah menggunakan sebelah tangannya dengan kasar.
"Hey, Perempuan murahan, apa kau bilang tadi.?
Aku memp*rk*sa mu.?.
Dasar tidak tahu diri, kau itu hanya wanita penghibur yang sudah ku bayar mahal, paham.
Tidak ada istilah pemerk*s*aan dalam duniamu, kau mengerti. "
Alex kemudian melepaskan kembali cengkraman tangannya dari wajah Aisyah dengan kasar.
Hancur sekali hati Aisyah saat itu, ia tak menyangka kehormatan yang selama ini selalu dijaganya kini telah direnggut oleh lelaki yang bukan mahramnya.
Air matanya mengalir bagai hujan tanpa henti.
Bibirnya kelu tak tahu harus bicara apa lagi.
"Berhenti kau menangis di depan ,karena aku tidak akan merasa kasihan padamu. Sekarang kau nikmati saja pekerjaan ini, lama-lama kau pasti suka. "ujar Alex sambil mengenakan kembali pakaiannya bersiap-siap untuk pergi.
Tangis Aisyah makin pecah.
Sakit sekali hatinya mendengar ucapan pria itu.
"Hey, kenapa kau masih menangis.
Berhentilah.! Aku sudah sangat hafal dengan wanita-wanita sepertimu.
Awalnya nangis-nangis karena hilang k*p*rawanan, padahal dia sendiri yang sudah menjualnya demi uang.
Kalau kau ingin uang tip dariku, bilang saja. Aku akan memberikannya. " ujar Alex.
Kemudian ia merogoh dompet dikantong celananya, lalu mengambil beberapa lembar uang seratus ribuan lalu melemparnya kewajah Aisyah yang masih menangis.
"ini tip untuk mu, anggap saja sebagai ungkapan terima kasihku karena kau telah memuaskanku malam ini. " ujarnya tersenyum menyunggingkan bibirnya.
Setelah itu Alex bersiap-siap untuk segera pergi meninggalkan Aisyah.
Begitu ia membalik badan, Aisyah langsung mencegat tangannya.
"Tuan jangan tinggalkan saya disini, saya mohon tuan.
Saya bukan perempuan murahan seperti yang tuan tuduhkan. Saya berada disini karena dijual oleh paman saya. Tolong bawa saya keluar dari tempat ini, kasihanilah saya Tuan.
Saya mohon. " ujarnya memohon pertolongan pada Alex.
Alex kembali tersenyum menyunggingkan bibirnya.
"haah.. yang benar saja kau.?
Apa kau pikir aku ini kurang kerjaan, sampai harus membawa wanita penghibur sepertimu keluar dari sini.
Menambah beban hidupku saja kau tahu."
Alex mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Aisyah, tapi Aisyah tidak mau melepaskan.
"Tuan saya mohon kasihanilah saya, saya janji suatu saat nanti akan membalas kebaikan tuan bagaimana pun caranya. Saya takut berada disini tuan.
Saya bukan wanita penghibur Tuan.
Demi tuhan, hanya tuan satu-satunya lelaki yang pernah menjamah saya. "
Alex terdiam, ia mulai kasihan pada Aisyah. Iapun sebenarnya bisa merasakan sepertinya Aisyah memang belum pernah dijamah lelaki lain selain dirinya.
"Maaf aku tidak bisa membantumu, Lagi pula kau mana bisa keluar dari tempat ini tanpa uang jaminan, apa kau punya uangnya.?" ujar Alex.
Aisyah makin takut saat mendengar ia tak bisa keluar dari tempat itu tanpa jaminan.
Dari mana dia akan mendapatkan uang saat itu, sedangkan sepeserpun ia tak punya.
" Tuan saya tidak punya uang sepeserpun saat ini. Tolong tuan, pinjamkan saya uang, saya janji akan menggantinya.
Saya tidak akan melupakan jasa tuan, saya janji.
Atau tuan bisa menjadikan saya pembantu dirumah tuan, saya bisa jadi pembantu, saya bisa mengerjakan apa saja, percayalah.
Saya sangat takut berada disini, tolonglah saya . " Aisyah terus menangis sambil melipat tangannya memohon pada Alex.
Alex berfikir sejenak.
"Oke, aku akan membantumu keluar dari sini.
tapi dengan satu syarat. "
Aisyah mulai menaruh harapan.
"Apa syaratnya Tuan.?
Saya pasti akan melakukannya. " ujarnya mulai bersemangat.
"Syaratnya kau harus menjadi simpananku dan melayani ku dengan baik kapanpun aku ingin bersenang-senang denganmu. "
Aisyah terdiam membisu saat mendengar persyaratan dari Alex.
Dua pilihan itu sama saja. Harga dirinya sama-sama tak ada artinya.
Air mata Aisyah kembali berderai membayangkan betapa malang nasibnya.
Lepas dari kandang harimau, masuk ke kandang buaya.
Ia benar-benar bingung menentukan pilihan mana yang harus diambilnya.
*******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Rhmad Flash
kok kehdpan orang susah mimang slalu bgtu tak d hargai
2024-04-15
0
Purwanti Kurniawan
kasihan bener nasib aisyah semoga alex berbaik hati ais udah Terima aja alex ais daripda kamu di clan malam melayanin bayak lelaki hidung belang aisyah sabar semoga kamu dpt jalan petunjuk ygbaik
2023-08-11
1
Diah Elmawati
Alwx tega sekali pada semua perawan yang ingin mempertahankn kesuciannya.
2023-05-12
0