"Bagaimana, apa kau setuju dengan tawaranku.? "Ujar Alex kembali bertanya.
Aisyah masih terdiam membisu seribu bahasa.
Air matanya terus bercucuran bagai hujan.
Ia berfikir kenapa takdir begitu kejam hingga tega mempermainkan hidupnya hingga seperti ini.
"Sekarang pilihan ada ditangannmu.
Jika kau ikut dengan ku, maka kau harus menjadi pemuas nafsuku setiap kali aku mau. Tapi jika kau memilih untuk tetap disini, maka ku pastikan akan ada banyak pria hidung belang yang harus kau puaskan, karena memang itu lah tuntutan dari pekerjaanmu. " jelas Alex..
Tangis Aisyah kembali pecah mendengar penjelasannya.
"Kenapa dari tadi kau hanya menangis hah. ?
Tangisanmu itu tidak akan menyelesaikan masalahmu, kau mengerti.
Kalau kau tidak setuju dengan persyaratanku, tidak jadi masalah, aku tidak akan memaksamu.
Kau pikir uang yang akan ku keluar untuk menebusmu itu murah apa.?
Seumur hidup pun kau bekerja jadi wanita penghibur di tempat ini, tidak akan cukup untuk mengganti uang ku, paham.? "ujarnya Alex dengan nada suara mulai meninggi.
"Ok kalau kau masih mau disini, maka nikmatilah pekerjaanmu. Semoga kau betah. "sambung nya lagi ,kemudian membalik badan hendak pergi.
Saat Alex berjalan keluar dari kamar itu, Aisyah segera mengejarnya dengan tubuh masih dibalut selimut. ia lalu bersimpuh dikaki Alex.
"Jangan tinggalkan saya tuan.
Baiklah, saya ..saya mau mengikuti persyaratan dari tuan asalkan saya bisa keluar dari sini.
Saya akan lakukan apa saja yang tuan mau, saya janji. " ujar Aisyah kembali memohon.
Alex tersenyum penuh kemenangan mendengar ucapan Aisyah.
"Sungguh kau berjanji mau menuruti semua keinginanku.? "ujar Alek memastikan.
Aisyah mengangguk.
"iya tuan, saya janji. " jawab Aisyah bersungguh-sungguh.
"Ok, kalau begitu kau tunggu disini, Aku akan menemui Gerry.
Jangan lupa bersiap-siap sebelum aku kembali. " perintah Alex.
Aisyah kembali mengangguk.
Setelah itu Alex segera keluar menemui Gerry.
Sepeninggalnya, Aisyah terduduk lemas bersandar pada tempat tidur. ia menumpahkan semua kesedihannya disana.
Aisyah menangis sejadi-jadinya mengingat takdir hidup yang harus ia jalani.
"Ayah, Ibu, Bibi, kenapa kalian tega meninggalkan ku sendirian . ?
Dunia ini sangat kejam padaku, bawalah aku pergi bersama kalian,Aku lelah. hikhikk.. "
Aisyah terus menangis terisak.
Setelah lama menangis, ia kembali teringat pesan Alex agar berkemas sebelum dia kembali.
Aisyah langsung bangkit dari duduknya kemudian segera mencari pakaiannya kembali.
Hingga ia pun berhasil menemukan tas pakaiannya yang tadi tertinggal saat ia mencoba kabur, mungkin anak buah Gerry yang memasukkan ke kamar itu.
*
Diluar Alex sedang menghampiri Gerry yang tengah berpesta bersama wanita-wanita yang merupakan anak buahnya.
Begitu Alex datang, Gerry memberi kode agar anak buahnya segera pergi.
"Bagaimana tuan Alex, apa kau puas dengan pelayanan gadis dara ku malam ini.? " ujarnya bertanya pada Alex sembali menghisap sebatang rokok yang berada di tangannya.
"Ya Sangat puas, dan sepertinya aku sangat tertarik dengan gadis itu. " sahut Alex sembari menuang minuman ke dalam gelas lalu meminumnya.
Gerry terkekeh begitu mendengar pengakuan Alex.
"Hahaaa.. lalu bagaimana, apa aku perlu menyiapkan gadis itu khusus untukmu setiap malam.? "ujarnya kembali bertanya.
"tidak, tapi aku mau membawanya pergi bersamaku untuk ku jadikan simpanan. " sahut Alex sambil tersenyum menatap Gerry.
Gerry terdiam, kemudian tiba-tiba kembali terkekeh..
"Hahaaa.. Tuan Alex ternyata kau pintar juga dalam bercanda. hahaa."
"Aku tidak sedang bercanda, aku serius ingin membawanya. " ujar Alex penuh keyakinan.
Gerry menatap wajahnya, ternyata benar Alex terlihat sangat serius dengan ucapannya.
"Kenapa kau tiba-tiba tertarik membawa wanita itu untuk kau jadikan simpananmu.? bukankan selama ini kau cukup puas bersenang-senang dengan gadis dara ku setiap malamnya.?
Aku akan carikan gadis v*rg*n lagi untuk mu nanti, jadi kau tidak perlu repot-repot membawa gadis itu, lagi pula dia hanya akan menambah beban mu saja. "
"Gadis itu berbeda, aku seperti ingin memilikinya setiap saat.
Aku akan membayar berapapun yang kau minta, asal aku bisa membawanya. " ujar Alex membujuk Gerry.
Alex tahu Gerry tidak akan semudah itu mau melepaskan wanita-wanita yang merupakan anak buahnya pada pelanggan begitu saja, jika tanpa tebusan yang bernilai fantastis.
Terlebih lagi gadis cantik seperti Aisyah, ia tahu betul Aisyah nantinya bisa menjadi ladang uang untuknya.
Gerry kembali terdiam setelah mendengar penawaran dari Alex.
Ia berfikir sejenak, menurutnya penawaran Alex cukup menguntungkan baginya.
Karena dia tahu Alex adalah orang berduit yang bisa ia peras semaunya.
"Benarkah kau mau memberikan berapapun yamg ku minta.? " tanya Gerry memastikan.
"ya tentu saja. " sahut Alex.
Gerry tersenyum puas.
"Baiklah Tuan Alex, seperti yang kau ketahui bahwa gadis muda secantik itu pastinya bisa menghasilkan banyak uang untuk qu.
Jadi jika aku bersedia memberikannya padamu, kau tentu harus membayar uang untuk menebusnya dulu padaku sebanyak tiga kali lipat dari biasa. "
"Sebutkan berapa harganya.?" pinta Alex.
Gerry kemudian menyebutkan berapa harga yang ia minta.
"Lima ratus juta. " jelasnya.
Alex cukup kaget mendengar permintaannya, namun karena sudah terlanjur berjanji, terpaksa harus ia penuhi.
Alex kemudian mengambil ponsel di kantong jaketnya, lalu mentransfer sejumlah uang ke rekening Gerry.
"Aku baru mentransfer sepertiganya ke rekeningmu. Nanti sisinya akan ku tambah lagi. " jelas Alex.
Gerry tersenyum puas.
"Ok lah kalau begitu, ku tunggu transferan berikutnya. " balas Gerry sembari kembali terkekeh.
"Sekarang aku ingin membawa gadis itu pergi." ujar Alex.
"Ya, silahkan kau bawa dia sekarang kemana pun kau mau.
Selamat bersenang-senang.. Hahaa." balasnya terus terkekeh sambil melambaikan tangan pada Alex yang sudah berlalu pergi.
Alex kembali menemui Aisyah dikamar tadi.
Begitu ia membuka pintu, tampak Aisyah yang sedang duduk ditepi ranjang terperanjat kaget melihat kedatangannya.
Pakaian dan jilbabnya sudah terpasang dengan rapi saat itu, seolah ia sudah bersiap untuk segera pergi.
"Bawa semua barang-barangmu, lalu kita pergi dari sini. " perintah Alex.
"Ba... baaik Tuan." sahut Aisyah patuh.
Ia pun segera mengambil tas nya, lalu mengikuti Alex dari belakang meninggalkan tempat itu.
Alex kemudian menyuruh Aisyah masuk kemobilnya, Aisyahpun segera masuk.
Diperjalanan Aisyah hanya diam, dia sudah tidak peduli lagi kemana lelaki yang tidak ia ketahui namanya itu akan membawanya pergi,Ia sudah pasrah kali ini.
Pandangannya lurus menatap ke luar jendela mobil yang berada disamping kirinya.
Air matanya kembali berderai bagai hujan.
Alex memperhatikannya sesekali.
"Hey kenapa kau terus saja menangis seperti itu.? apa kau tidak capek hah.?
Aku muak melihatmu menangis dari tadi. " ujar Alex.
Aisyah terkesiap dan segera mengusap air matanya.
"Ma.. maaf tuan. " sahutnya.
"Kalau kau menangis lagi, aku akan melemparmu keluar dari mobil ku, kau mengerti.? " ujar Alex memberi ultimatum.
"Baik tuan. " sahut Aisyah menurut.
Suasana kembali hening seketika.
Sesekali Alex kembali memperhatikannya.
"Siapa namamu.? "
Pertanyaan Alex memecah keheningan.
"Aisyah tuan. " jawab Aisyah.
"Aisyah..?
huuh ..kampungan sekali namamu. " ujar Alex sambil tersenyum mengejek.
Aisyah hanya diam, ia pun tidak tertarik untuk menanyakan siapa nama pria yang telah merenggut kesuciannya itu.
Saat itu hari sudah menunjukkan pukul 05.30 pagi.
Tidak lama kemudian mereka pun sampai disebuah villa mewah milik Alex.
Alex membelinya tanpa sepengetahuan ibunya Maria. Ia sengaja membawa Aisyah ke villa itu agar Maria tidak tahu kalau ia mempunyai wanita simpanan dirumahnya.
Aisyah tercengang melihat keindahan villa itu,pekarangannya cukup luas.
Dari luarnya saja sudah tampak sangat megah, apa lagi dibagian dalam.
Alex kemudian membawa Aisyah memasuki villa tersebut.
Aisyah makin tercengang melihatnya.
"Apa saya akan tinggal disini Tuan.? " ujar Aisyah bertanya.
"Ya, kau akan tinggal disini sendirian.. nanti akan ku kirim kan orang untuk membawakan semua keperluanmu selama berada disini.
Dan aku akan datang kesini setiap kali menginginkanmu. kau mengertikan apa maksudku.? "
Aisyah mengangguk.
Alex kemudian membawa Aisyah menuju kamarnya di lantai Atas.
"ini kamarmu, beristirahatlah disini.
Nanti malam aku akan kembali lagi, ingat jangan coba-coba kabur dariku.
Aku sudah bayar mahal untuk menebusmu, Paham.? "
Aisyah kembali mengangguk tanda mengerti.
"Paham Tuan. " sahutnya.
Saat Alex membalik badan hendak pergi, Aisyah kembali memanggilnya.
"Tuan terima kasih sudah meyelamatkan hidup saya. " ujarnya.
Alex hanya diam lalu pergi meninggalkan kamar itu.
Aisyah mengikutinya keluar kamar, lalu memperhatikannya menuruni tangga hingga berjalan keluar meninggalkan villa.
Sepeninggalnya Aisyah kembali menangis, Ia tidak menyangka hidupnya akan jadi seperti ini.
Menjadi simpanan lelaki hidung belang adalah hal yang tidak pernah ia bayangkan selama ini.
Bahkan kini kesuciannya telah direnggut lelaki itu.
Perih sekali hati Aisyah saat membayangkannya.
Namun meskipun demikian, ia masih bersyukur dan berterima kasih karena Alex telah mengeluarkannya dari dunia kelam itu.
Setelah lelah menangis, Aisyah kembali kekamarnya lalu mengguyur tubuhnya yang ternoda dibawah air shower kamar mandi.
Berharap tubuhnya yang telah kotor bisa tersucikan kembali.
Aisyah kembali menangis sejadi-jadinya disana.
*********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Purwanti Kurniawan
sabar aisyah semoga hati alex melunak bisa luluh ais
2023-08-11
0
zenara
knp ga minta di nikah siri aja biar klo ngelakuin itu ga dosa, semoga alex mau klo aisyah minta di nikah
2023-05-03
1
Ezhi Alfarizy
nyimak
2022-12-21
0