Sepulang jam kerja Nandin langsung bergegas ingin pergi ke kantor Zain hari mulai gelap karna sepertinya mendung padahal jam masih pukul 17.05 belum terlalu malam.
Akhirnya Nandin sampai ke kantor Zain mengendarai motor nya, setelah parkir ia pun masuk ke lobby kantor Zain Lobby nya cukup besar tapi tak sebesar perusahaan tempatnya bekerja.
Nandin tidak mengabari Zain dia ingin memberikan kejutan skalian akan pura pura merajuk karna dia lupa ulang tahunnya sampai sekarang sudah telat hampir 1 hari padahal seharus nya yang memberikan kejutan itu Zain .
Waktu sudah jam 17.30 karyawan sudah banyak yg keluar lalu Nandin tanya kebagian informasi.
"Apakah pak Zain sudah keluar atau belum?," Tanya nandin karna Zain menjabat sebagai meneger ia yakin semua orang tau dia.
"Pak Zain biasa nya sebentar lagi keluar dengan Bu Santi biasanya, ada yang bisa saya bantu?," Jawab perempuan yang berjaga di pusat informasi itu.
"Santi?siapa sebenarnya?," Pikiran Nandin belum mencerna hanya bergumam dalam hati.
"Oh begitu, terimakasih ya," Nandin hanya menjawab sesingkat itu pada perempuan penjaga pusat informasi.
Tidak lama seorang laki laki berpakaian rapih keluar dari lift VIP terlihat dari bacaan akses nya lihat seorang lelaki yang memang dikenal nya Nandin langsung menyadari nya ya Zain keluar dari lift tapi dia, tidak sendiri seseorang memegang tangan Zain dengan erat sesekali mereka tertawa sambil berjalan.
Kedua mata Nandin dan Zain bertemu Nandin terpaku begitu juga Zain.
Zain terbata menyebut namanya
"Nan n Din, Nandin ko kamu disini,ko gak ngabarin aku kamu kesini?," Ucap Zain sebari replek melepas tangan cewe itu.
"Aku ...," Nandin bahkan tidak tau aku harus bicara apa ia biasanya selalu positif tapi dia belum pernah melihat Zain menggandeng perempuan apalagi di depan nya apa tidak pernah atau memang ia yang tidak tahu.
Zain menyuruh menunggu diluar dan lagi lagi Nandin hanya menurut.
Nandin berdiri di luar Lobby dan melihat Zain memegang kepala nya sebari berbicara dengan perempuan itu lalu perempuan itu meninggalkan Zain sendiri dia pergi ke luar dan dijemput oleh mobil yang membukakan pintu nya.
Tidak lama kemudian Zain keluar menemui Nandindia mengajak nya pergi memakai mobil nya.
Di jalan Zain hanya diam bahkan tidak berucap beberapa kata pun hanya diam membisu Zain lalu membawa Nandin ke restoran.
" Nandin, kenapa kamu gak bilang kalau kamu ke kantor ku," Zain membuka percakapan.
"Aku ingin memberikan kejutan kamu lupa ini hari apa?,"Jawab Nandin datar.
"Hari? Astagaaa ini ulang tahun mu maaf aku, kamu mau apa kado dari aku?," Zain langsung berucap menanyakan kado tanpa menjelaskan kenapa dia lupa.
"kamu lupa? kado? aku tidak ingin kado kamu lupa saja sudah membuat ku terluka," Nandin hanya berucap itu mungkin karena sakit rasanya hampir air matanya menetes.
"Din maaf ya," Lanjut Zain.
"Gak papa ko mungkin kamu banyak kerjaan jadi kamu lupa," Nandin segera mengalihkan tidak ingin berdebat karna itu ia selalu mengalah.
Tidak lama pegawai restoran menyuguh kan Ramen pesanan Zain dia hanya pesan 1 katanya untuk Nandin saja.
"bukan untuk itu Din," Lanjut Zain.
"lalu untuk apa ?," Nandin memberikan sikap ingin tahu nya.
"Kita sudahi hubungan kita," Ucap Zain membuat Nandin termangu tak mengerti.
"Kamu jangan bercanda begitu aku tau ini ulang tahun ku tapi prank mu keterlaluan," Jawab Nandin rileks.
"Aku serius Din," Zain memegang tangan Nandin dan terlihat keseriusan di matanya keseriusan yang dulu ia lihat juga dimatanya saat dia menyatakan cintanya dan membuat Nandin percaya.
"Kenapa? aku salah apa? aku minta maaf jika aku membuat mu kesal aku janji akan memperbaiki diri," Nandin begitu berusaha menenangkan perasaan nya yang membuncah juga berusaha meyakinkan Zain.
"Tidak kamu tidak salah aku kebablasan menyukai orang lain aku bingung memilih kamu atau dia aku nyaman dengan orang lain maafkan aku," Zain menangis membuat sakit hati Nandin, Zain menangis untuk orang lain sungguh mana lagi yang lebih menyakitkan dari ini.
"Lalu apa yang harus aku lakukan Zain? bagaimana dengan ku?," Nandin tidak tau harus jawab bagaimana lagi saat ia lihat sikap Zain bahkan Zain rela melepasnya dan ia menangis untuk wanita lain.
Hujan semakin deras hati seseorang sedang berontak bebarengan riak hujan di jalanan yang terlihat dari kaca bagian dalam.
Tidak ada yang akan merasakan di posisi ini selain kamu mengalami nya sendiri hidup mu bukan untuk menerima orang ber kontribusi pada perasaan mu.
Pahit
Hitam
Kotor
Hanya pewarna hidup yang kamu tuangkan dan orang lain komentari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Itha Fitra
awal crita sdh mnegang kn,gmn klanjutan ny?
2021-06-21
0
Maria Ulfa
selamat MLM menjelang pagi, salam kenal buat Andin... sumpah baru baca udh ngerasain gmn kl ada di posisi itu...😭😭
2020-07-18
0
Παλωα ανγωαρμαση ζηλανω
🤧🤧🤧🤧🤧🤧
2020-06-26
1