Bab 5. Malam ke 3

Karena lelah menunggu akhir nya aku tertidur.

Subuh aku terbangun otomatis karena biasa nya waktu sholat subuh.

Masih belum ada tanda Dika sudah pulang. Aku bangun membuat teh. Tiba tiba suara pintu terbuka.

Alhamdulillah akhir nya Dika pulang.

Aku melihat nya sempoyongan.

"Dika, kamu dari mana saja?" pekik ku sambil memapah tubuh nya ke dalam tempat tidur.

Mulut nya bau alkohol.

"Kamu habis minum?" pekik ku lagi.

Ku buka sepatu dan kaos kaki nya.

Ia terbaring tak berdaya.

Ya Tuhan aku baru tau kebiasaan suami ku ini. Padahal kami sudah bersahabat sejak lama.

Dika tertidur.

Aku melanjutkan ngeteh ku di pagi buta itu. Adzan subuh Sudah dari tadi berkumandang.

Aku ngeteh sejenak. Nanti pagi sarapan di restoran hotel.

Aku menunggu Dika bangun.

Jam 7 aku bersiap siap untuk sarapan di hotel.

Ku bangun kan Dika. Ia malah marah pada ku.

"Pergi saja duluan. Nanti aku nyusul" ujar nya sedikit sadar.

Aku menurut, ku pakai hijab ku dan pergi ke resto hotel yang terletak di lantai dasar.

Sedih banget harus sarapan sendiri.

Aku meletakkan piring makanan dan minum ku di meja, aku memilih tempat di sudut ruang.

Seorang diri.

Seseorang mendatangi ku membawa makanan nya.

"Hay, sendiri saja?", tanya Farhan. Pria yang semalam menegur ku saat aku di depan hotel.

"Eh, gak kok, sebentar lagi suami ku datang menyusul" kata ku.

"Oh ternyata suami kamu udah pulang?" tanya pria itu.

"Bagaimana makanan nya, enak?" tanya nya.

"Aku bahkan belum menyicipinya" jawab ku.

Sudah 20 menit berlalu Dika belum juga muncul.

"Makan lah, keburu dingin tuh. Aku saja sudah selesai nih sarapan" kata nya.

"Pak...." kalimat pelayan resto hotel itu di hentikan oleh Farhan.

Dia seperti memberi kode yang aku tidak mengerti. Pelayan itu pun akhir nya pergi.

"Ada apa?" tanya ku.

"Gpp kok. Makan saja. Oh ya, seperti nya suami kamu gak datang?" ujar Farhan mengalihkan perhatian.

Mendengar itu aku sedikit kecewa tapi akhir nya aku mulai makan.

"Jangan terlalu dekat, saya gak enak jika nanti suami saya datang dan melihat kita" tegas ku.

"Oh, ok. Aman saja kok" jawab nya.

1 jam berlalu, makanan ku sudah habis.

Dika belum juga datang.

"Aku permisi ya, mungkin suami ku ketiduran" ujar ku.

Aku kembali ke kamar dan melihat Dika tidak ada di tempat tidur. Ternyata dia sedang mandi.

Aku menunggu nya di luar sambil main handphone.

Selesai mandi dika keluar hanya dengan handuk di pinggul nya.

Aku melihat badan nya yang atletis, wajah nya yang tampan.

"Liatin apa sih cin" tanya Dika.

"Gak liat apa apa kok. Kenapa gak nyusul sarapan. Aku nungguin loh" kata ku.

Dika dengan santai nya membuka handuk itu. Aku langsung menutup mata ku.

Dika tertawa melihat ku.

Ia lalu mengambil kaos dan celana pendek. Aku mengintip sedikit saat ia mulai memakai ****** ***** nya, ia membelakangi ku.

Ah, gila, dia kan suami ku kenapa asing begini sih. Harus nya aku biasa saja. Harus nya sih. Tapi nyata nya aku bahkan belum pernah menyentuh nya, pun sebaliknya.

Setelah selesai ia berpakaian, aku membuka kembali mata ku.

Dika menertawai ku.

"Aku belum lapar" kata nya.

"Kemana saja semalam?" tanya ku.

"Teman teman rayakan pernikahan ku, jadi kami buat pesta" jawab dika.

"Kalo gitu kabari dong, aku kan khawatir, takut kamu kenapa kenapa di luar sana" protes ku.

"Hm maaf deh, tapi di surat perjanjian kita kan tertulis bebas kemana ajja tanpa ijin" ujar Dika santai.

"Iya sih" Jawab ku. Harus nya aku mulai memikirkan diri ku sendiri.

"Jadi kamu udah sarapan?"tanya nya.

"Iya sudah tadi" jawab ku singkat.

Dika kembali berbaring di tempat tidur. Nonton YouTube di handphone nya.

Dan dia mulai tertawa sendiri melihat komedi di YouTube.

Aku hanya bisa mendengus kesal.

Apa aku bahagia?

Ia lebih cuek dari pada saat kami masih berteman. Dulu dia lah tempat ku curhat.

Dia selalu ada untuk aku. Kemana dika yang dulu?

Astagfirullah, ampuni hamba ya Allah.

Hamba terlalu berharap banyak pada manusia.

Aku mengelus dada ku sambil mencoba untuk sabar.

"Ngapain sih berdiri di situ, gak cape apa" kata Dika.

Aku melangkah mendekati nya, ikut berbaring.

"Aku bosan" seru ku.

"Jalan ajja sama teman teman kamu" jawab nya santai.

"Kamu gimana sih, ini kan honey moon kita, masa aku jalan sama temen temen" protes ku.

"Ya udah nikmati saja tempat ini, nyaman kan" jawab nya.

Nyaman?

Malam pun tiba. Dika keluar lagi ngumpul bersama teman teman nya.

Aku ke balkon hotel. Menghirup udara malam itu sambil menikmati pemandangan dari atas.

Keren banget hotel ini ada balkon nya. Ku pesan cemilan dan minuman lewat ojek online.

Ku nikmati suasana malam yang indah itu. Harus nya aku menikmati ini dengan orang yang ku cintai. Pasti bahagia. Aku mulai berhalusinasi. Langit cerah malam ini, bintang banyak bertaburan. Ada bulan sabit juga.

Grup WhatsApp ku mulai ramai.

Ratih: Apa kabar ya si Mulan , kangen banget nih.

Lastri: Iya nih, sepi banget gak ada dia.

Sri: Maklum ajja deh.

Aku : Hehe, apa kabar kalian, sehat ajja kan, jaga kesehatan yah.

Ratih : Nah nongol juga akhir nya. Alhamdulillah baik ajja kok.

Aku: Sabar yah girls, Minggu depan deh kita ngumpul, sekalian cariin aku kerja dong, bosan banget.

Ratih: wah, kok bosan sih, tenang ajja nanti kami cariin kerja. Yang penting kita bisa tetap ngumpul kayak dulu lagi.

Sri: betul banget.

Lastri: nanti kabari ajja yah.

Aku: ok, sip deh. Aman.

Aku mengakhiri chat grup.

Kembali menikmati malam honey moon dalam sendirian ku.

Seseorang dari balkon sebelah menyapa ku. Aku langsung kabur karena lupa memakai hijab ku.

Setelah rapi memakai hijab aku kembali balkon.

"Hay, ketemu lagi, ternyata kita tetanggaan kamar yah" sapa nya.

"Eh, iya,kamu lagi kamu lagi" jawab ku.

"Mana suami mu, aku tidak pernah melihat nya, atau jangan jangan kamu bohong ya bilang punya suami?" tanya nya agak sedikit teriak karena kami agak jauh jarak nya.

"Dia pergi lagi" jawab ku singkat.

Rese banget sih nih orang nanya Mulu.

Aku buru buru masuk kembali ke dalam. Malas meladeni orang itu. Siapa lagi kalo bukan Farhan yang semalam.

Ku lirik jam dinding sudah jam 10 malam.

Apa aku tidur saja yah. Palingan dia pulang pagi seperti kemarin.

Besok terakhir kami di hotel ini.

Apa dia gak mau menikmati tempat ini.

Ah bukan urusan ku.

Aku harus fokus ke diri ku sendiri, dia saja tidak peduli pada ku.

Terpopuler

Comments

Rika Khoiriyah

Rika Khoiriyah

aku aja yang nikahnya udah 7 tahun juga masih malu² pas paksu lagi ganti baju, auto melengos🙈🙈🙈 apalagi Mulan yang baru nikah 3 hari🤣🤣🤣

2023-03-21

0

Rika Khoiriyah

Rika Khoiriyah

kutebak Farhan pemilik hotel yang ditempati Mulan dan Dika 🤔🤔

2023-03-21

0

ana Imaa

ana Imaa

sprtinya farhan ada rasa sama mulan dan kayanya dia pemilik hotelnya deh,semoga aja berjodoh mulan dan farhan drpda dika dia gay tukang mabok gk solat lagi

2022-10-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!