Istri Orang

Kita sambung ya readers....

sebelumnya author mau ngucapin terimakasih untuk yang sudah like, komen dan vote. Tanpa kalian author bukanlah apa-apa 😎😚

***

Setelah bengong yang cukup lama, akhirnya Tama bersuara.

"ehm.. hai Nab, sudah lama ya" Tama menyodorkan tangannya pada Nabila, sebenarnya dia gugup setengah mati. Entah kenapa dia merasa kalau Nabila ini ada magic nya, yang selalu bisa membuatnya terpana, bahkan saat bersalaman lagi dengan Nabila, telapak tangannya sangat dingin.

"Hai, Tama, apa kabar?" Balas Nabila dengan senyumnya.

"Aku, seperti yang kamu lihat sekarang" Tama.

"Om, jadi Tama ini dulu juniornya Nabila waktu di kampus" Jelas Nabila pada Pak Johnatan.

"iya om bener" Sahut Tama.

"wah bagus dong, semoga kalian tetap bisa kompak ya, siapa tadi nama lengkap kamu?" Tanya Pak John pada Tama.

"Satrya Tama Fadillah, om bisa panggil saya Tama" Jawabnya.

"Baiklah Tama, mulai hari ini, kamu bantu semua pekerjaan Nabila ya, kamu temani dia selama urusan bertemu dengan klien, lobi melobi bahkan saat persidangan" Perintah Pak John pada Tama.

"baik om, dengan senang hati" Jawab Tama.

drttt....drtt...drttt...

"mana hapeku tadi ya" Nabila mencari-cari hapenya yang ternyata jatuh di kolong meja.

"ini dia, haa..halo selamat pagi Pak" Nabila menerima panggilannya.

"........." seseorang di dalam panggilan.

"Baik Pak Edward, saya segera kesana" Ucap Nabila sambil mengakhiri panggilan.

"om, tau gak dia ngajak ketemuan dimana? dih bener bener ya tuh klien, kalau muda sih nggak apa-apa" Kata Nabila sambil mengibaskan rambutnya yang terkuncir rapi.

"emang dimana?" Tanya Pak John.

"Di Grand Ambarrukmo om" Jawab Nabila kesal.

"Di hotel?" Pak John pun kaget mendengarnya.

"iya om katanya dia capek banget baru tiba di Jogja. Dan mau istirahat" Nabila mengomel sambil mengambil tasnya hendak pergi menemui Klien nya itu.

"Tama, pokoknya kamu tolong jaga Nabila ya, ingat itu" Pak John.

"siap om" Jawab Tama singkat.

Sedari tadi, selama mendengar dan menyaksikan percakapan antara Nabila dan Pak John, banyak pertanyaan di dalam pikiran Tama.

'antara bos dan karyawan manggilnya om? trus om John juga segitu perhatiannya sama Nabil, apa jangan-jangan. nggak..nggak.. aku gak boleh berprasangka, gila aja setelah 6 tahun aku gak ketemu Nabil, sekalinya ketemu aku harus berfikiran negatif sama dia' Tama berbicara dalam hati.

"Ayo, Tam kok malah bengong?" Ajak Nabila.

"Naik mobilku atau mobil kamu?" Tanya Tama.

"hahaha" Nabila hanya tertawa mendengar pertanyaan Tama.

"Kenapa kamu tertawa apa yang lucu Nab?" Tama Heran sambil menyamakan langkahnya dengan langkah Nabila yang sudah terbiasa cepat.

"Kalau kamu mau naik mobil ku, kamu harus menunggu beberapa tahun lagi, soalnya aku lagi nabung buat beli mobil baru" Ucap Nabila, dan menghentikan langkahnya di depan Kantor.

"yasudah, ayo sini" Kata Tama mengajak Nabila menuju mobilnya.

'wih keluaran terbaru lagi nih mobilnya, orang kaya mah bebas mau beli mobil apa aja' Gumam Nabila dalam hati, saat melihat mobil Honda Civic model terbaru milik Tama.

***

Di dalam mobil

"Jadi kita ke Ambarrukmo ya Nab?" Tanya Tama.

"Iya, klien nyebelin itu sudah menunggu" Jawab Nabila, sambil melihat layar ponselnya.

Setibanya di hotel, Nabila menelpon Pak Edward klien nyebelinnya itu.

"Halo Pak, saya sudah tiba di hotel, dan sekarang saya di lobi"

"..........."

"Apa pak? saya naik ke kamar Bapak? wah maaf Pak tidak bisa, saya buru-buru karena satu jam kemudian saya harus bertemu klien yang lain" Ucap Nabila ketus, dia sudah sangat emosi.

Bisa-bisanya kliennya itu ingin melakukan meeting di kamar hotel, dengan kalimat yang Nabila ucapkan barusan, Nabila harus siap menerima segala konsekuensinya apabila kliennya ini berubah pikiran membatalkan kerjasama dengan mereka.

"......"

"oke Pak, saya tunggu di resto yang ada di dalam hotel ini, sesuai dengan permintaan Bapak" Nabila memegang dahinya, mencoba menahan emosinya.

"kurang ajar sekali, seperti apa sih wajahnya, bisa-bisanya dia nyuruh kamu ke atas Nab" Tama pun terbawa emosi.

"iya Tam kamu tunggu dimobil aja ya atau di lobi, soalnya dia gak bersedia kalau aku bawa partner" Jelas Nabila pada Tama.

"Nggak Nab, aku ikut kamu ke dalam resto, tapi aku nunggu di meja yang berbeda, jadi kalau ada apa-apa sama kamu, aku bisa tau, oke?" Tama khawatir pada Nabila.

"oke boleh, ayo kita masuk" Ucap Nabila.

-Skip ya-

Setelah Nabila selesai bertemu dengan Pak Edward, di dalam mobil, Nabila menghela nafas panjang.

"Gimana tadi?" Tanya Tama.

"intinya, dia jadi pake jasa hukum kita" Jawab Nabila singkat.

"ehm, tadi aku ada dengar sedikit kalau dia bilang kamu cantik sekali tapi sayang tidak mau kekamarnya, apa itu?" Entah apa yang ada di pikiran Tama, tiba-tiba dia panas mendengar kalimat yang di ucapkan klien pada Nabila tadi.

'aku cemburu? gak mungkinlah, aku udah lama ngelupain Nabila, aku gak boleh begitu lagi' Gumam Tama dalam hatinya.

"iya, dia bilang gitu dan banyak lagi kalimat-kalimat menjijikkan dari mulutnya, bikin aku mual ingin muntah" Jawab Nabila yang sedang dongkol.

kriuuuukkkkkkkk

Perut Nabila keroncongan, ia merasa perut bagian kiri bawahnya sangat perih dan melilit.

'Ya ampun, aku lupa belum sarapan, dan sekarang udah masuk jam makan siang, pantes aja cacing di perut meronta-ronta'

"Udah lah gak usah bahas Pak tua ganjen itu, sekarang kita kemana lagi?" Tanya Tama sambil melirik Nabila yang sedang memegang perutnya.

"Kita makan dulu, aku belum sarapan" Nabila.

"oke" Tama.

Setelah 20 menit perjalanan, Tama membelokkan mobilnya ke sebuah warung soto.

"loh, loh.. kamu kok tahu aku pengen makan disini?" Nabila kaget karena tiba-tiba mereka berhenti di warung soto favoritnya.

"insting" Jawab Tama singkat sambil membuka pintu mobil, dan keluar.

Nabila pun menyusul keluar mobil, masuk ke warung, dan duduk dihadapan Tama.

"Eh mbaknya, seperti biasa kan?" Tanya penjual soto yang sudah hafal betul dengan Nabila

"iya Pak" Jawab Nabila tersenyum

"Kalau masnya?"

"Saya samain aja Pak dengan nona cantik dihadapan saya ini" Kata Tama yang juga tersenyum menatap Nabila.

Nabila melirik Tama sekilas.

'Jangan bilang dia mau memulai lagi kisah-kisah 8 tahun lalu, oh my God, apa kah ini takdir? Sudah sekian lama kami gak bertemu, bahkan di pesan terakhir yang dia kirim untukku aku mengabaikannya, dan sekarang kami bertemu lagi?'

itulah yang ada dalam benak Nabila, yang sejak tadi hanya menunduk memainkan ponselnya, entah apa yang dia buka. intinya Nabila hanya berpura-pura sibuk.

"ehm.." Tama berdehem, dan Nabila meliriknya.

"Kamu jangan terlalu ambil pusing dengan kata-kata ku tadi, aku hanya bercanda, mana mungkin aku berani merayu istri orang" jelas Tama pada Nabila, karena Tama memperhatikan sejak tadi raut wajah Nabila mulai berbeda.

"Hah? apa kamu bilang tadi istri orang?"

'hmm.. kesempatan nih, pasti Tama mikirnya aku udah punya suami'

"iya, kalau kamu kerja gini, anak kamu sama siapa? sama mama kamu ya?" Tanya Tama lagi, sontak membuat Nabila kaget, dan tersedak saat menyeruput Es jeruknya.

"ehm..aku belum punya anak" Jawab Nabila singkat.

"oh, maaf" Tama yang tidak tahu menahu bagaimana kabar, dan kehidupan Nabila setelah sekian lama mereka tidak berkomunikasi.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Gitu lebih baik, Nabila mah akal pendek,Cerdas dikit dong bil kenapa sih..

2023-06-19

1

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Untungnada Tama yg nemenin, nih klien gila ya,Gak papa lah hilang satu klien dr haris masuk kamar hotelnya,yg ada kamu yg kena terkam atau kena grebek..

2023-06-19

0

Ummi Khai

Ummi Khai

hahahahaha. si Tama taunya kan emang Nabil mau nikah terus dia patah hati. eh pikiran keterusan yaa 🤭

jangan² si Nabil gak jadi nikah yekan, dia aja masih tinggal sama ibunya 🤔

2022-12-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!