Rencana Balas Dendam

"Eh, ternyata kamu disini, aku cariin dari tadi kirain udah digebukin tuh sama orang orang di kantin." Ucap Mario yang kini duduk di sebelahnya dan juga sambil menikmati minumannya.

"gimana ya cara nya untuk balas dendam ke tuh cewek," Tanpa menghiraukan apa yang baru saja dikatakan Mario, Tama malah membahas persoalan lain.

"Cewe yang mana?" Tanya Mario yang tidak paham maksud Tama.

"Itu lah," Ucap Tama sambil menunjuk lagi wanita yang dia maksud, yang tidak lain adalah seniornya, Nabila.

"Emang kamu gak lihat tadi pagi dia teriak teriak didepan muka ku, di hadapan banyak orang, cuma gara-gara aku telat 5 menit ngumpul di lapangan," Sambung Tama lagi, menjelaskan panjang lebar sambil tetap menatap kesal pada Nabila.

"Iya aku tahu, tapi yang namanya mereka senior wajarlah kalau berlaku seperti itu." Ucap Mario santai.

"Iya, tapi mau di kemanain wajah ku yang tampan ini di bentak bentak sama dia, dihadapan banyak cewe. hilang harga diriku, sial!" Katanya sambil meremas botol air mineral yang ada di tangannya.

Memang bagi Tama yang berwajah tampan ini, harga diri adalah yang paling utama, karena menurutnya perlakuan Nabila terhadapnya itu sudah merusak harga dirinya didepan banyak orang yang melihat terutama para wanita.

Padahal baru pagi tadi, sejak Tama turun dari mobil sport kesayangannya, semua mata tertuju padanya, terutama para wanita wanita baik senior maupun yang seangkatan dengannya. Apalagi mobil yang digunakan Tama saat itu adalah mobil mewah keluaran terbaru. Yang tentunya membuat wanita klepek klepek dan pria lain pada iri dengannya.

Sementara dari arah timur taman Kampus tempat Tama dan Mario duduk, dua orang teman Nabila yang melihat ke arah mereka menyadari kalau sedari tadi Tama dan Mario terus melihat kearah mereka.

"Bil, lihat deh tu dua orang maba (mahasiswa baru) ngeliatin ke arah kita terus, nunjuk nunjuk juga, kenapa ya?" Ucap Dhea salah seorang teman Nabil.

"Iya itu kan cowok yang tadi pagi kamu marahin Bil." Sambung Sandra.

"Haha, ah biarin aja lah palingan dia sebel sama kita." Ucap Nabil enteng yang tak mau ambil pusing.

Sementara Tama dan Mario yang masih duduk ditempat yang sama juga melihat mereka yang sedang tertawa. Terutama jelas jelas terlihat Nabila menertawakan Tama, dan membuat Tama semakin geram.

"Kurang ajar, sepertinya dia menertawakan ku, aku harus cari nomor hape nya." Ucap Tama.

"buat apa?" Tanya Mario.

"Mau aku deketin dia terus buat dia jatuh cinta sama aku." Kata Tama dengan sinis.

"Gila kamu ya, dia kan senior kita?" Mario sambil bangkit dan berdiri dihadapan Tama.

"Emang kenapa kalo senior? ada larangan junior deketin senior hah?" Ucap Tama kesal sambil mendorong Mario yang ada dihadannya. Dan pergi ninggalin Mario, namun Mario mengikutinya.

"Kenapa, ngikutin aku terus sih?" Ucap Tama.

"Jita kan soulmate gak boleh terpisah, bro." Kata Mario sambil merangkul Tama.

***

Keesokan harinya, hari ini adalah hari pertama mereka benar benar jadi mahasiswa.

Saat diparkiran kampus, Tama turun dari mobilnya, dengan setelan kemeja dan celana jeans, kemejanya dengan kancing terbuka memperlihatkan kaos dalamnya. Seperti biasa, banyak yang meliriknya terutama para wanita. Ia melihat Nabila juga turun dari mobil, tanpa melihat sedikit pun ke arah Tama.

*K*esempatan nih. Gumam Tama.

Nabila jalan menuju gedung kampus dan diikuti Tama di belakangnya, dengan sengaja Tama menabrak Nabila. Hingga Nabila pun jatuh tersungkur.

"Aduuh." Ucap Nabil kesal, sambil menoleh ke belakang dan yang ia lihat adalah Tama.

"Maaf, aku sengaja, upps." Ucap Tama sambil tersenyum dan santai, tapi dia pun menunduk hendak membantu Nabila bangkit.

"Udah nabrak dengan sengaja, sekarang malah bantuin, maunya apa?" Ucap Nabila kesal sambil membersihkan telapak tangannya yang kotor.

"Iya sengaja, karena aku pengen kenal sama kamu." kata Tama Sambil menyodorkan tangannya pada Nabila.

"Hai, aku Tama." Sambil tersenyum manis, berharap Nabila bisa terpikat olehnya.

Nabila tidak menyambut tangannya, tapi malah memukul tangan Tama.

"Nabila." Ucapnya jutek.

"Okee.. salam kenal ya semoga kita bisa jadi teman, sahabat atau bahkan pacar?" Kata Tama sambil mengejar Nabila yang sudah berada di depannya.

Namun karena tubuh Tama yang tinggi dan tentu langkah kakinya lebih besar dari pada langkah Nabila, Tama bisa mengejarnya.

"Kamu gak tahu siapa aku?" Ucap Nabila langkahnya terhenti karena Tama menghadangnya.

"Tahu, baru tahu beberapa menit yang lalu, Nabila kan?" Tama menjawab dengan santai.

Nabila menarik nafas panjang karena semakin kesal dengan Tama.

"Iya, selain itu?" Tanya Nabila lagi.

"Oh, kamu itu senior aku, Nabila..." Kata Tama lagi.

"Nah itu tau, terus kamu manggil aku dengan sebutan nama?" Ucap Nabila dengan nada tinggi. banyak yang melihat ke arah mereka karena tanpa mereka sadari perdebatan mereka itu di tengah jalan.

"Iya, aku nggak mau panggil kamu dengan sebutan kak, atau mbak, karena kamu itu calon pacar aku." Ucap Tama yang terus menggoda Nabila.

"Gila ya nih anak." Nabila pun berlari kecil meninggalkan Tama, sementara Tama masih berdiri ditengah jalan, sambil tersenyum puas karena sedikit demi sedikit rencana nya akan berhasil, pikirnya.

***

Maaf ya readers kalau Flashback nya kelamaan, karena seperti itulah alur ceritanya. semoga kalian suka 😊

Terpopuler

Comments

De'Ran7

De'Ran7

eleh bilang aja kalo situ suka,,,main pura² bales dendam segala😑

2022-10-13

1

follow ig @liza2219md

follow ig @liza2219md

lanjut

2022-03-08

0

Elsa Naila

Elsa Naila

aq mampir thor

2021-10-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!