BAB 5

Erin duduk di sala satu cafe terdekat dari perusahaan Arka.

'Akhirnya gua bisa minum juga.' Gumamnya senang setelah menerima pesanannya.

'Tapi btw, tu dua orang ada malasah apa sih sama gua, masak minta tolong ajah gak bisa?' kesal Erin menyeruput minumannya.

"Permisi," seorang pria dengan tampilan culun ditambah kacamata besarnya mendekati Erin.

'Siapa ni orang?' Erin kebingungan dengan pria di depannya.

"Kamu Mila kan? Aku Rando, teman SMA kamu." Ucap Rando sambil tersenyum pada Erin.

"Rando? Ohhh,, iyaaa gua ingat." Ucap Erin segera memberi kode pada Rando agar duduk di depannya.

'Ini adalah stau-satunya teman Mila yang memperlakukan Mila dengan baik dan tulus.'

"Kamu sudah berubah banyak ya, tapi kamu makin cantik." Ucap Rando sambil melihat Erin dengan semangat.

"Makasih lho ya, tapi gua jadi besar kepala kalo Lo muji gua setinggi langit. Tapi btw ni, Lo ngapain di sini?" Tanya Erin yang setahunya dalam novel Milaerin Rando jarang muncul, hanya sesekali saja sampai akhir cerita saat pria itu sukses dengan bisnis restorannya hingga membantu penyelesaian kasus kematian Mila.

"Oh,, aku kesini mau melihat-lihat desain cafe ini." Ucap Rando seraya mengelilingkan pandangannya mengamati cafe itu.

"Buat?"

"Aku berencana membuka sebuah cafe, tapi masih perlu banyak persiapan. Lagi pula, uangku juga belum banyak terkumpul, tapi kalau kau mau membantuku dengan suntikan modal, kita bisa berbagi saham." Ucap Rando.

"Lo seriusan?" 'Kesempatan bagus ni, Rando kan diceritakan sukses dengan bisnis restorannya, jadi kalau gua investasi samq dia, masa depan gua di tempat ini bakal aman.'

"Ya seriusla," ucap Rando.

"Ok, gua setuju, tapi uangnya nanti ya, soalnya gua lagi gak ada duit skarang, ntar kalo gua udah punya duit gua langsung tf deh."

"Tapi ini kamu serius mau gabung di bisnis aku? Bisnis aku baru di rancang, belum ada yang jalan."

"Hau serius la, catatin nomor ponsel Lo, biar nanti kita bisa saling kontekan." Ucap Sania.

"HP kamu mana? Biar sekalian aku simpan nomornya." Ucap Rando.

"Gua belum ada Hp, tapi nanti bakal gua usahaain punya HP."

'Lah, HP saja tidak ada, malah mau investasi" Rando menggaruk kepalanya kebingungan dengan Erin.

"Gua gak bohong kok, gua nika sama lelaki kaya, liat ajah nih penampilan gua, hanya saja HP gua lagi rusak dan belum di ganti." Ucap Erin yang membaca pikiran Rando.

Rando segera mencatat nomor ponselnya dan memberikannya pada Erin. "Aku tidak butuh kok teman yang kaya, aku hanya bingung kalau kamu tidak punya ponsel." Ucap Rando cengingiran.

"Iya, gua tahu kok." Kata Erin dengan cuek sambil menyimpan kertas yang diberikan Rando.

"Oya, gua lupa, ni minuman belum gua bayar, soalnya gua gak bawa uang. Tolong bayarin dulu ya, entar gau ganti sekalian." Ucap Erin segera berdiri dan meninggalkan Rando.

"Anak itu penipu apa bukan ya? Mila kan tidak pernah bersikap sepeti itu,," Rando kebingungan menggaruk kepalanya.

Erin segera kembali ke ruangan Arka dan mendapati Arka sudah selesai meeting dan sudah duduk di kursi kebesarannya.

'Gua perlu HP. Tapi gak ada yang bisa memberikannya selain si Arka. Kayaknya Gua gak punya pilihan lain selain memainkan permainan tarik ulur deh.' Gumam Erin segera berjalan mendekati Arka. 'Dia sudah jadi suami gua, jadi gak papalah kalo gua sok murah sama dia."

Erin segera tiba di samping Arka, aroma parfum yang ia gunakan menarik perhatian Arka yang sedari tadi pura-pura tidak sadar dengan kehadiran Erin.

Pria itu segera menoleh dan melihat Erin sedang tersenyum padanya.

'Demi HP!' Gumam Erin bertekad.

Erin melihat mata Arka lalu segera mendorong pria itu dan duduk di pangkuan Arka.

Mata mereka bertemu membuat Erin seketika merasakan jantungnya berdegup kencang. 'Jantung sialan! Ini bukan ajang untuk mengalihkan perhatianku!'

"Apa yang kau lakukan?" Suara berat Arka yang menahan nafsunya.

"Yang gua lakukan? Gua sedang duduk di atas paha suami gua, Gimana dong?" Ucap Erin memeluk Arka dan menyandarkan kepalanya di bahu Arka.

'Sebentar saja sampai Arka mau ngebeliin gua HP. Pokoknya gua harus berhasil bujukin dia!' Gumamnya.

"Turun sekarang!" Ucap Arka yang sudah frustasi, ia tak lagi bisa menahan nafsunya dqn sesuatu yang berada dibawahnya sudah mengeras.

"Gua gak mau! Pokoknya gua mau kayak gini aja. Asal lo tau ajah, tadi gua pengen banget ngemil dan gua minta sama staf Lo di luar, tapi mereka malah ngusir gua! Gua terpaksa jalan kaki ke cafe di seberang perusahaan dan menggadaikan gelangku demi segelas minuman.

Sekarang gua cuma kepengen ngeredain amarah gau dan suami gua malah marah-marah?" Erin mempererat pelukannya.

Arka kembali menggertakkan giginya menghadapi kelakuan Erin, sesuatu yang ditahannya sebentar lagi meledak.

"Eh tunggu, apa yang,," Erin segera melepas pelukannya menatap ke celana Arka.

Wajahnya segera memerah merasakan sebuah benda keras tiba-tiba muncul di sana.

"Apa itu pisang?" Tanyanya menatap Arka.

"Turun sekarang!"

'Benar-benar pisang! Mampus gua!' Erin kalang kabut berusaha menghindari pisang itu dengan memperbaiki posisi duduknya. 'Gua harus bertahan demi ponsel! Kalau gak ada ponsel, percuma gua hidup, mau nelpon siapa pun gak bakal bisa!'

Nafas Arka telah memburu dengan tingkah Erin, gadis itu bergerak-gerak di pangkuannya menyebabkan pisangnya semakin mengeras dan butuh pelepasan.

"Hei, apa Lo bisa melunakkannya kembali? Itu sangat menganggu!" Kata Erin dengan panik, tapi ia benar-benar tak mau melepaskan diri dari Arka.

"Kau pikir semudah itu?" Arka tak lagi menahan diri, ia segera meraih tengkuk Erin dan mencium gadis itu.

"Mmmhhh,,,," Erin merontah di pangkuan Arka, tapi usahanya sama sekali tidak mempengaruhi Arka yang sudah terbuai.

Arka terus mencium Erin dengan tidak sabar hingga ahirnya mereka harus berhenti ketika pintu ruangan itu tiba-tiba terbuka.

Erin yang sangat kaget segera turun dari pangkuan Arka dan membetulkan pakaiannya yang sudah berantakan akibat tangan Arka yang sudah berkelana di baliknya.

Sementara Arka hanya diam seperti tak terjadi apa pun, matanya yang dingin penuh amarah menatap tajam ke arah Sinta yang sudah berdiri di depan mereka.

"Maaf menganggu, saya permisi." Ucap Sinta dengan wajah memerah lalu keluar dari ruangan itu.

'Sial! Sial! Sial! Hpnya gua gak dapat, dan malah jadi begini!' Erin melihat Arka yang kini sudah duduk dengan tenang. 'Astaga pria ini! Tante benar-benar kejam menciptakan karkaternya!' Erin menghirup udara yang banyak.

Matanya yang tak bisa dikendalikan segera melihat ke arah posisi pisang.

'Pfffftttt, pisangnya memang tidak mudah di kalahkan! Bahkan Arka yang selalu menang ini tidak bisa menandingi keinginan si pisang!' Erin terkikik sambil berjalan meninggalkan Arka dan membuka rak buku menuju kamar di ruangan itu.

Arka melihat Erin dengan tatapan meniti, tidak seorang pun yang tahu kalau dibalik rak buku itu ada sebuah ruangan lain, tapi Erin yang baru saja bersamanya segera tahu tentang ruangan itu.

"Sial! Seharusnya gua gak main-main dengan lelaki jahanam itu! Malu banget gua!" Gerutu Erin dan segera berjalan ke kamar mandi.

"Untungnya gua tahu kalau ada ruangan ini di ruang kerja Arka, kan gua jadi bisa lepas dari pria itu." Katanya segera mencuci mukanya dan keluar dari kamar mandi.

'Sial! Gua lupa mengunci pintunya!' Gumam Erin ketika melihat Arka sudah duduk di pinggir tempat tidur, pria itu menatapnya dengan seksama.

"Lo,, ngapain Lo masuk ke sini?" Erin kalang kabut berjalan ke arah pintu keluar, sayangnya pintu sudah terkunci.

'Bambang! Ini sih namanya melemparkan diri ke kandang harimau!'

"Darimana kau tahu ada ruangan ini?" Tanya Arka sambil melihat Erin yang sedang ketakutan.

Erin hanya bisa tersenyum, terlalu banyak tahu memang bisa membunuh seseorang. "Gua,, bisaka kita bicara di luar?"

"Tadi kau merayuku dengan begitu percaya diri, sekarang kau ketakutan sepeti kelinci yang akan di tangkap oleh harimau?"

"Em,, ya, gua minta maaf, tapi kali ini saja tolong lepasin gua ya,," Erin menyatukan. Tangannya di dadanya, berharap pria itu akan melepaskannya.

"Kau belum menjawab pertanyaanku."

'Hadduh! Gua mesti jawab apa?'

Terpopuler

Comments

sandi

sandi

cantik2 konyol🤣🤣🤣🤣🤣

2021-07-12

0

Apa liat-liat?!

Apa liat-liat?!

hmm, novel ini sudah sampai di bab 66, jadi akan author pikirkan ya visualnya...

2021-05-18

2

Nita cute

Nita cute

visual milaerin cantik banget dan mansih lanjut baca mau lihat visual arka pula🤗😳

2021-05-18

3

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
Episodes

Updated 125 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!