'Baiklah, gua hanya perlu makan saja, anggap saja ini dunia, dan aku sudah tahu kartu semua orang di meja ini.' Erin kembali ke mode cerianya.
"Sinta, tolong dong lo ngambilin air mineral buat gua?" Ucap Erin seraya tersenyum.
'Dasar gadis kampung!’
"Maaf Bu, tapi sebentar lagi pelayan akan datang membawanya. Di restoran mewah seperti ini selalu di berikan air putih sambil menunggu menu makanannya." Ucap Sinta.
"Baiklah." Ucap Erin tersenyum.
'Sepertinya sekertaris ini memang suka menikmati kebodohanku, lihat saja nanti, sekertaris paling sok pintar, kau akan berakhir malu di tanganku.' Gumam Erin yang kini sedang memainkan jarinya di atas meja.
"Permisi Tuan, dan Nona. Ini adalah daftar menunya." Ucap sang pelayan yang menghampiri mereka.
"Baik, terima kasih." Ucap Sinta meraih dua buku menu dan memberikannya lebih dulu pada Arka. Kemudian Sinta juga memberikannya pada Erin "Ini buku menunya, silahkan tentukan pesanannya lebih dulu."
Erin menerima buku menu itu dan mengamatinya.
'Haruskah aku berpura-pura bodoh? Dua orang ini hanya ingin mempermalukanku, jadi tidak mungkin aku minta tolong pada sala satunya.'
Sinta merasa sangat puas melihat Erin hanya memperhatikan buku menu di depannya 'Sekarang waktunya membuat pertunjukan'
"Pelayan, ucap Sinta segera memanggil pelayan.
"Sial, nenek sihir ini pengen banget permaluin gua. Tapi tenang Erin, kau bisa mengalahkanya.' Erin menyunggingkan senyumannya dan menutup buku menunya ketika pelayan telah tiba.
"Nyonya, apa yang ingin Anda pesan?" Tanya Sinta langsung pada Erin.
"Gua ngikutin apa pun yang di pesan Arka." Ucap Erin tersenyum.
"Benarkah?" Sinta merasa sangat kecewa.
"Yup." Kata Erin lalu segera melihat ke arah Arka.
Arka melihat Erin dengan tatapan meniti, tapi ia sama sekali tidak bisa menebak Erin.
"Soupe a I'oignon" katanya pada pelayan tanpa melepaskan tatapannya dari Erin.
"Saya juga memesan menu yang sama." Ucap Sinta kemudian.
Hal itu membuat Erin semakin tersenyum lebar. 'Hmm,, sekertaris yang manis, kamu pasti kecewa kan.'
Erin merasa sangat puas, karena dalam novel Milaerin, Mila dulunya sangat ingin menarik perhatian Arka, jadi dia dengan bangga membaca sala satu menu yang ia kira di baca lurus saja sepeti bahasa Indonesia, padahal ucapannya sangat salah hingga membuat semua orang tertawa.
Bahkan Arka pun tidak mau menolongnya, dan pria itu hanya terdiam membiarkan semua orang mengoloknya.
Apa lagi ketika Mila telah di olok oleh mereka, Mila jadi malu dan membela diri dengan menyebut dirinya sebagai istri Arka.
Sayangnya, Arka tidak mengakuinya hingga semua orang kembali mencibirnya, akhirnya Mila pergi meninggalkan restoran.
Setelah beberapa saat, seorang pelayan datang membawakan mereka air putih. Erin menatap air dalam gelas itu dan pikirannya kembali nakal untuk mengerjai Sinta.
"Gua kepengen air mineral dengan botol." Ucapnya.
"Air mineral dalam botol tidak ada di restoran sepeti ini. Lagi pula, air putih ini pun sama dengan air yang anda minta."
"Lo bisa pergi keluar mendapatkannya bukan?" Ucap Erin lagi.
"Tapi,," Sinta segera melihat ke arah Arka untuk meminta pembelaan.
Sayangnya, Arka sedang tidak fokus pada apa yang dibicarakan kedua gadis itu, Arka lebih fokus pada Erin yang kini sedang tersenyum, pikirannya mencari apa yang beda dan yang menyebabkan Erin kini sangat berbeda.
Selain penampilan, sikapnya juga berbeda. Tapi jujur saja, Arka lebih suka penampilan Erin sekarang, cantik dan segar.
"Cepatlah pergi, gua udah haus!" Lagi tekan Erin pada Sinta yang masih terdiam.
"Baik." Ucap Sinta dengan kesal lalu berdiri meninggalkan meja mereka.
'Waaahhh,,, selamat Mila, aku merubah nasibmu sekarang.' Gumam Erin yang merasa puas dengan kepergian Sinta.
Erin berbalik melihat Arka yang sedang menatapnya dengan tatapan aneh. 'Busettt,,,, ni pria masih ngeliatin gua, jangan-jangan dia terpanah sama kecantikan gua.'
"Ada apa liat-liat? Lo pasti terpukau kan sama kecantikan gua? Emang sih dari dulu banyak lelaki yang ngebet banget pengen kenalan ama gua, tapi sayangnya gua ini jual mahal sama laki-laki. Jadi kalau Lo pikir bisa menangin hati gua, gak semudah itu!" Ucap Erin tanpa gentar sedikit pun.
"Memang siapa yang bilang aku menyukaimu?" Suara Arka begitu datar, ya meskipun dia juga merasa bingung dengan Erin. Erin tadi pagi sangat berbeda dengan Erin sekarang!
"Ahhh, jadi Lo sama sekali gak tertarik? Berarti sama dong, gua juga gak tertarik sama Lo!" Ucap Erin dengan judes.
Arka masih tetap menatap Erin, perasaannya jadi tak karuan setelah mendengar pengakuan Erin, entah kenapa ia berharap agar Erin trus berusaha mendapatkan hatinya.
Ia segera meraih satu batang rokok dan menyalakannya.
Itu adalah kebiasaannya ketika pikirannya sedang kalut, ia akan merokok satu atau dua batang.
'Dia merokok, artinya dia sedang memikirkan sesuatu yang sangat menggelisahkannya. Gua ingat, dalam novel dituliskan kalau Arka tidak merokok, tapi ia pernah melakukannya ketika memikirkan tawaran kakeknya untuk menikahi Mila. Tapi apa yang membuatnya gelisah hingga harus merokok sekarang?'
"Aku dengar rokok gak bagus buat kesehatan." Komentar Erin dengan cuek lalu segera berdiri untuk beralih ke toilet.
Arka menatap kepergian Erin dan merasa sangat kebingungan dengan sikap gadis itu.
Tapi entah kenapa saat Arka mendengar Erin berkata 'Aku dengar rokok gak bagus buat kesehatan', ia tidak lagi mengisap rokok di jarinya.
Ia hanya memainkan rokok itu hingga akhirnya membuangnya ke tempat sampah.
Saat itu jugalah Sinta kembali dari luar membeli Air mineral.
"Lho Pak, Bapak merokok?" Sinta begitu Heran karena selama ini, ia belum pernah melihat Arka merokok.
"Mm," jawab Arka, sangat tidak perduli dengan pertanyaan Sinta.
'Arka kenapa sih? Dari tadi dia seperti bukan Arka yang ku kenal.'
"Wahh, makannya sudah siap ya." Langsung saja Erin yang kembali dari toilet segera duduk ketika melihat sarapannya sudah siap.
"Bu, ini air minum anda." Ucap Sinta menyodorkan air minumnya yang telah ia beli.
"Oh, gua gak perlu lagi, kan sudah ada,," ucap Erin dengan wajah tersenyum sambil mengangkat gelas air putihnya.
"Jadi Ibu hanya mengerjai saya membeli air mineral ini?" Ucap Sinta penuh penekanan hingga menarik perhatian semua ornag.
"Opsss,, hahaha,,, Sinta, Lo terlalu jauh berpikir. Minuman itu akan gua pakai saat ke toilet, tapi sayangnya Lo pergi kelamaan dan gua udah kebelet, jadi,,," Erin menggantung ucapannya dan tersenyum puas saat melihat kekesalan Sinta.
"Arka, Mila sudah keterlaluan." Sinta segera mengadu pada Arka.
Tapi sayangnya, Arka tidak menggubrisnya, pria itu dengan tenang menyantap sarapannya seolah tak ada Sinta yang berbicara.
Erin merasa luar biasa senang bisa membalikkan permainan, jadi pagi itu ia sarapan dengan lahap sebelum mengikuti Arka dan Sinta menuju ke kantor.
'Hmm, kejadian ini tidak ada dalam novel, jadi bisa saja mulai sekarang novelnya akan membuat alur baru. Aku tidak bisa terlalu banyak menebak apa yang akan terjadi.' Gumam Erin saat mereka telah berada di kantor Arka.
Erin duduk di ruang direktur sendirian, karena Arka dan Sinta sedang melakukan meeting di ruang sebelah.
"Sial, gua pikir istri bos bakal dilayani banget, paling tidak diberi minum kek, apa kek, masa gua nunggu di sini tanpa ada cemilan?" Erin mendengus kesal lalu berdiri untuk keluar mencari cemilan.
"Permisi, apa saya bisa mendapatkan makanan? Sejenis cemilan atau apa pun itu." Ucap Erin pada dua orang staf yang bertugas di luar ruang Arka.
Kedua orang itu saling berpandangan satu dengan yang lain sebelum sala satu dari mereka menjawab.
"Maaf Nona, tapi kami tidak punya makanan di sini."
"Benarkah? Kalau begitu bisaka kalian membelikan saya sebentar?" Lagi kata Erin.
"Maaf, kami sedang sibuk." Jawabnya lagi membuat Erin jadi naik darah.
"Apa? Kalian sibuk?! Dari tadi gua liatin kalian berdua hanya duduk di sini main hp dan bergosip! Itu dikata sibuk?!" Erin berbicara dnegan suara keras karena sudah tidak tahan lagi dengan kedua orang itu.
"Maaf Nona, kami permisi." Kedua orang itu lalu pergi bersama meninggalkan Erin.
"Sialan betul!" Umpat Erin yang merasa sangat kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Dwi Alviana
baguss ne novel kayak teleportasi 😂😂
2021-10-27
0
sandi
libas rin!!!!
2021-07-12
0
✰͜͡v᭄pit_hiats
aya novel di jero novel😍😍😍😍
2021-07-12
0