BAB 4

'Baiklah, gua hanya perlu makan saja, anggap saja ini dunia, dan aku sudah tahu kartu semua orang di meja ini.' Erin kembali ke mode cerianya.

"Sinta, tolong dong lo ngambilin air mineral buat gua?" Ucap Erin seraya tersenyum.

'Dasar gadis kampung!’

"Maaf Bu, tapi sebentar lagi pelayan akan datang membawanya. Di restoran mewah seperti ini selalu di berikan air putih sambil menunggu menu makanannya." Ucap Sinta.

"Baiklah." Ucap Erin tersenyum.

'Sepertinya sekertaris ini memang suka menikmati kebodohanku, lihat saja nanti, sekertaris paling sok pintar, kau akan berakhir malu di tanganku.' Gumam Erin yang kini sedang memainkan jarinya di atas meja.

"Permisi Tuan, dan Nona. Ini adalah daftar menunya." Ucap sang pelayan yang menghampiri mereka.

"Baik, terima kasih." Ucap Sinta meraih dua buku menu dan memberikannya lebih dulu pada Arka. Kemudian Sinta juga memberikannya pada Erin "Ini buku menunya, silahkan tentukan pesanannya lebih dulu."

Erin menerima buku menu itu dan mengamatinya.

'Haruskah aku berpura-pura bodoh? Dua orang ini hanya ingin mempermalukanku, jadi tidak mungkin aku minta tolong pada sala satunya.'

Sinta merasa sangat puas melihat Erin hanya memperhatikan buku menu di depannya 'Sekarang waktunya membuat pertunjukan'

"Pelayan, ucap Sinta segera memanggil pelayan.

"Sial, nenek sihir ini pengen banget permaluin gua. Tapi tenang Erin, kau bisa mengalahkanya.' Erin menyunggingkan senyumannya dan menutup buku menunya ketika pelayan telah tiba.

"Nyonya, apa yang ingin Anda pesan?" Tanya Sinta langsung pada Erin.

"Gua ngikutin apa pun yang di pesan Arka." Ucap Erin tersenyum.

"Benarkah?" Sinta merasa sangat kecewa.

"Yup." Kata Erin lalu segera melihat ke arah Arka.

Arka melihat Erin dengan tatapan meniti, tapi ia sama sekali tidak bisa menebak Erin.

"Soupe a I'oignon" katanya pada pelayan tanpa melepaskan tatapannya dari Erin.

"Saya juga memesan menu yang sama." Ucap Sinta kemudian.

Hal itu membuat Erin semakin tersenyum lebar. 'Hmm,, sekertaris yang manis, kamu pasti kecewa kan.'

Erin merasa sangat puas, karena dalam novel Milaerin, Mila dulunya sangat ingin menarik perhatian Arka, jadi dia dengan bangga membaca sala satu menu yang ia kira di baca lurus saja sepeti bahasa Indonesia, padahal ucapannya sangat salah hingga membuat semua orang tertawa.

Bahkan Arka pun tidak mau menolongnya, dan pria itu hanya terdiam membiarkan semua orang mengoloknya.

Apa lagi ketika Mila telah di olok oleh mereka, Mila jadi malu dan membela diri dengan menyebut dirinya sebagai istri Arka.

Sayangnya, Arka tidak mengakuinya hingga semua orang kembali mencibirnya, akhirnya Mila pergi meninggalkan restoran.

Setelah beberapa saat, seorang pelayan datang membawakan mereka air putih. Erin menatap air dalam gelas itu dan pikirannya kembali nakal untuk mengerjai Sinta.

"Gua kepengen air mineral dengan botol." Ucapnya.

"Air mineral dalam botol tidak ada di restoran sepeti ini. Lagi pula, air putih ini pun sama dengan air yang anda minta."

"Lo bisa pergi keluar mendapatkannya bukan?" Ucap Erin lagi.

"Tapi,," Sinta segera melihat ke arah Arka untuk meminta pembelaan.

Sayangnya, Arka sedang tidak fokus pada apa yang dibicarakan kedua gadis itu, Arka lebih fokus pada Erin yang kini sedang tersenyum, pikirannya mencari apa yang beda dan yang menyebabkan Erin kini sangat berbeda.

Selain penampilan, sikapnya juga berbeda. Tapi jujur saja, Arka lebih suka penampilan Erin sekarang, cantik dan segar.

"Cepatlah pergi, gua udah haus!" Lagi tekan Erin pada Sinta yang masih terdiam.

"Baik." Ucap Sinta dengan kesal lalu berdiri meninggalkan meja mereka.

'Waaahhh,,, selamat Mila, aku merubah nasibmu sekarang.' Gumam Erin yang merasa puas dengan kepergian Sinta.

Erin berbalik melihat Arka yang sedang menatapnya dengan tatapan aneh. 'Busettt,,,, ni pria masih ngeliatin gua, jangan-jangan dia terpanah sama kecantikan gua.'

"Ada apa liat-liat? Lo pasti terpukau kan sama kecantikan gua? Emang sih dari dulu banyak lelaki yang ngebet banget pengen kenalan ama gua, tapi sayangnya gua ini jual mahal sama laki-laki. Jadi kalau Lo pikir bisa menangin hati gua, gak semudah itu!" Ucap Erin tanpa gentar sedikit pun.

"Memang siapa yang bilang aku menyukaimu?" Suara Arka begitu datar, ya meskipun dia juga merasa bingung dengan Erin. Erin tadi pagi sangat berbeda dengan Erin sekarang!

"Ahhh, jadi Lo sama sekali gak tertarik? Berarti sama dong, gua juga gak tertarik sama Lo!" Ucap Erin dengan judes.

Arka masih tetap menatap Erin, perasaannya jadi tak karuan setelah mendengar pengakuan Erin, entah kenapa ia berharap agar Erin trus berusaha mendapatkan hatinya.

Ia segera meraih satu batang rokok dan menyalakannya.

Itu adalah kebiasaannya ketika pikirannya sedang kalut, ia akan merokok satu atau dua batang.

'Dia merokok, artinya dia sedang memikirkan sesuatu yang sangat menggelisahkannya. Gua ingat, dalam novel dituliskan kalau Arka tidak merokok, tapi ia pernah melakukannya ketika memikirkan tawaran kakeknya untuk menikahi Mila. Tapi apa yang membuatnya gelisah hingga harus merokok sekarang?'

"Aku dengar rokok gak bagus buat kesehatan." Komentar Erin dengan cuek lalu segera berdiri untuk beralih ke toilet.

Arka menatap kepergian Erin dan merasa sangat kebingungan dengan sikap gadis itu.

Tapi entah kenapa saat Arka mendengar Erin berkata 'Aku dengar rokok gak bagus buat kesehatan', ia tidak lagi mengisap rokok di jarinya.

Ia hanya memainkan rokok itu hingga akhirnya membuangnya ke tempat sampah.

Saat itu jugalah Sinta kembali dari luar membeli Air mineral.

"Lho Pak, Bapak merokok?" Sinta begitu Heran karena selama ini, ia belum pernah melihat Arka merokok.

"Mm," jawab Arka, sangat tidak perduli dengan pertanyaan Sinta.

'Arka kenapa sih? Dari tadi dia seperti bukan Arka yang ku kenal.'

"Wahh, makannya sudah siap ya." Langsung saja Erin yang kembali dari toilet segera duduk ketika melihat sarapannya sudah siap.

"Bu, ini air minum anda." Ucap Sinta menyodorkan air minumnya yang telah ia beli.

"Oh, gua gak perlu lagi, kan sudah ada,," ucap Erin dengan wajah tersenyum sambil mengangkat gelas air putihnya.

"Jadi Ibu hanya mengerjai saya membeli air mineral ini?" Ucap Sinta penuh penekanan hingga menarik perhatian semua ornag.

"Opsss,, hahaha,,, Sinta, Lo terlalu jauh berpikir. Minuman itu akan gua pakai saat ke toilet, tapi sayangnya Lo pergi kelamaan dan gua udah kebelet, jadi,,," Erin menggantung ucapannya dan tersenyum puas saat melihat kekesalan Sinta.

"Arka, Mila sudah keterlaluan." Sinta segera mengadu pada Arka.

Tapi sayangnya, Arka tidak menggubrisnya, pria itu dengan tenang menyantap sarapannya seolah tak ada Sinta yang berbicara.

Erin merasa luar biasa senang bisa membalikkan permainan, jadi pagi itu ia sarapan dengan lahap sebelum mengikuti Arka dan Sinta menuju ke kantor.

'Hmm, kejadian ini tidak ada dalam novel, jadi bisa saja mulai sekarang novelnya akan membuat alur baru. Aku tidak bisa terlalu banyak menebak apa yang akan terjadi.' Gumam Erin saat mereka telah berada di kantor Arka.

Erin duduk di ruang direktur sendirian, karena Arka dan Sinta sedang melakukan meeting di ruang sebelah.

"Sial, gua pikir istri bos bakal dilayani banget, paling tidak diberi minum kek, apa kek, masa gua nunggu di sini tanpa ada cemilan?" Erin mendengus kesal lalu berdiri untuk keluar mencari cemilan.

"Permisi, apa saya bisa mendapatkan makanan? Sejenis cemilan atau apa pun itu." Ucap Erin pada dua orang staf yang bertugas di luar ruang Arka.

Kedua orang itu saling berpandangan satu dengan yang lain sebelum sala satu dari mereka menjawab.

"Maaf Nona, tapi kami tidak punya makanan di sini."

"Benarkah? Kalau begitu bisaka kalian membelikan saya sebentar?" Lagi kata Erin.

"Maaf, kami sedang sibuk." Jawabnya lagi membuat Erin jadi naik darah.

"Apa? Kalian sibuk?! Dari tadi gua liatin kalian berdua hanya duduk di sini main hp dan bergosip! Itu dikata sibuk?!" Erin berbicara dnegan suara keras karena sudah tidak tahan lagi dengan kedua orang itu.

"Maaf Nona, kami permisi." Kedua orang itu lalu pergi bersama meninggalkan Erin.

"Sialan betul!" Umpat Erin yang merasa sangat kesal.

Terpopuler

Comments

Dwi Alviana

Dwi Alviana

baguss ne novel kayak teleportasi 😂😂

2021-10-27

0

sandi

sandi

libas rin!!!!

2021-07-12

0

✰͜͡v᭄pit_hiats

✰͜͡v᭄pit_hiats

aya novel di jero novel😍😍😍😍

2021-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99
100 BAB 100
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104
105 BAB 105
106 BAB 106
107 BAB 107
108 BAB 108
109 BAB 109
110 BAB 110
111 BAB 111
112 BAB 112
113 BAB 113
114 BAB 114
115 BAB 115
116 BAB 116
117 BAB 117
118 BAB 118
119 BAB 119
120 BAB 120
121 BAB 121
122 BAB 122
123 BAB 123
124 BAB 124
125 BAB 125
Episodes

Updated 125 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99
100
BAB 100
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104
105
BAB 105
106
BAB 106
107
BAB 107
108
BAB 108
109
BAB 109
110
BAB 110
111
BAB 111
112
BAB 112
113
BAB 113
114
BAB 114
115
BAB 115
116
BAB 116
117
BAB 117
118
BAB 118
119
BAB 119
120
BAB 120
121
BAB 121
122
BAB 122
123
BAB 123
124
BAB 124
125
BAB 125

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!