Mobil Farel sudah sampai di depan perusahaan Amira.
"Sudah sampai nih sayang,"
"Yauda Mas aku turun duluan ya,"
"Iya sayang,"
"Kamu hati - hati ya Mas, jangan ngebut - ngebut,"
"Iya sayang,"
Amira pun langsung turun dari mobil Farel dan bergegas masuk ke dalam Perusahaannya. Amira terus berjalan menuju ke ruangannya sambil sesekali menyapa beberapa Karyawannya yang berpapasan dengannya.
Sesampainya di dalam ruangannya, Amira langsung duduk di kursinya. Dan tak lama kemudian, Uci pun masuk ke dalam ruangannya dengan memegang sebuah map di tangannya.
"Pagi, Bu Amira,"
"Pagi, Uci. Ada apa kamu kesini?,"
"Apakah saya mempunyai dokumen yang harus di tandatangani atau saya memiliki jadwal meeting mendadak hari ini,"
"Tidak, Bu. Saya kesini cuma ingin memberikan laporan keuangan dari Cabang Hotel kita yang ada di bagian utara Jakarta yang kemarin Ibu minta,"
"Oke, Baiklah. Sini berikan pada saya,"
"Ini, Bu,"
Uci pun memberikan map yang di bawanya tersebut kepada Amira. Amira pun mulai membaca dokumen yang berada di dalam map tersebut. Wajah Amira seketika berubah setelah mengetahui bahwa Omzet yang diperoleh oleh Hotel Cabang tidak memenuhi target sehingga akan mengakibatkan Perusahaannya mengalami kerugian yang sangat besar.
"Uci, saya mau tanya sama kamu Kenapa Omzet yang diperoleh oleh Hotel Cabang kita tidak memenuhi target dalam setahun terakhir ini. Kamu tau kan kalau hal ini bisa membuat perusahaan kita akan mengalami kerugian yang sangat besar,"
"Iya, Maaf Bu. Saya juga tidak tahu sama sekali Bu tentang hal ini. Mungkin saja fasilitas ataupun pelayanan di Hotel Cabang kita yang kurang baik bu menurut customer,"
"Tidak mungkin, Uci. Karena Hotel itu dibangun dengan mengeluarkan dana hampir milyaran rupiah dikarenakan wilayah tempat Hotel itu dibangun sangatlah strategis. Bahkan Fasilitas di dalam Hotel itu juga sangat mewah, Begitu juga dengan pelayanannya. Saya juga sudah mempekerjakan beberapa tenaga kerja ahli di sana,"
"Mungkin saja ada yang curang, Bu,"
"Kamu benar juga, Uci. Zaman sekarang mana mungkin ada orang yang tidak tergiur dengan uang sekalipun Ia merupakan tenaga kerja ahli yang sangat profesional,"
"Kalau begitu cepat kamu suruh Supir Pribadi Perusahaan kita untuk siapkan mobil sekarang,"
"Baik, Bu,"
Uci pun keluar dari ruangan Amira.
...***************...
Di luar Perusahaan, Supir Pribadi Perusahaan Amira pun telah berdiri di samping mobil menunggu kedatangan Amira. Tidak lama kemudian Amira pun keluar dari dalam Perusahaan, Amira pun langsung menghampiri Supir Pribadi Perusahaan miliknya tersebut.
"Selamat Pagi, Bu Amira,"
"Pagi, Pak,"
"Mau di antar kemana, Bu Amira,"
"Gak usah, Pak. Biar saya yang nyetir sendiri aja,"
"Mana kuncinya, Pak," Sahut Amira kembali.
"Ini, Bu," Supir itu memberikan kunci mobilnya kepada Amira.
"Ibu yakin gak mau saya antar aja," Tanya Supir itu sekali lagi.
"Tidak usah, Pak. Bapak lakukan saja pekerjaan Bapak yang lain, Biar saya pergi sendiri saja,"
"Baiklah, Bu,"
Amira pun langsung masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesinnya. Amira menjalankan mobilnya menuju ke cabang hotel miliknya di bagian utara Jakarta.
...*************...
Sesampainya Amira di Hotel Cabang miliknya yang berada di wilayah bagian utara Jakarta, Amira langsung turun dari mobilnya dan mengambil sebuah tas koper di bagasi mobil yang sebelumnya sudah dipersiapkan oleh Supir Pribadi Perusahaan miliknya.
Amira berjalan masuk ke dalam Hotel tersebut dengan sangat berwibawa. Sesampainya di depan meja resepsionis, Amira langsung bersikap layaknya pelanggan kepada pihak resepsionis.
"Mbak, saya mau pesan satu kamar dengan tipe superior. Masih ada atau gak ya,"
"Tipe Superior," Jawab pihak resepsionis tersebut seperti merendahkan Amira.
"Kelihatan banget gak mampunya," Gumam Pihak resepsionis tersebut.
"Bagaimana Mbak, Masih ada atau tidak kamar tipe superiornya,"
"Maaf ya Mbak, Kamar Tipe Superior disini itu udah habis karena memang banyak sekali orang - orang yang gak mampu tapi sok - sokan mau tinggal di hotel mewah seperti ini,"
"Kalau Mbak mau, kami masih punya banyak kok persediaan kamar Tipe deluxe dan tipe paling mewah yaitu tipe Studio itu pun kalau Mbak mampu bayarnya,"
"Maaf ya Mbak, Saya ke hotel ini untuk menginap bukan untuk dihina. Kalau memang kamar Tipe Superior sudah habis, Mbak gak perlu menghina saya seperti itu. Karena Mbak gak akan pernah tau apa akibatnya jika Mbak hanya memandang seseorang dari penampilannya saja,"
"Permisi," Ucap Amira dengan nada marah.
Amira pun pergi meninggalkan meja resepsionis tersebut.
"Gak mampu aja belagu mau nginep di hotel mewah,"
Setelah mendapatkan perlakuan yang buruk dari pihak resepsionis, Amira pun memutuskan untuk pergi ke Resto Hotel.
"Aku terlalu fokus mencari tenaga kerja yang profesional dan juga ahli untuk bekerja di hotel ini sampai aku melupakan satu hal penting yaitu attitude seseorang. Untuk menjadikan sebuah Hotel menjadi maju dan disenangi banyak orang maka diperlukan tenaga kerja yang memiliki attitude yang sangat baik bukan tenaga kerja yang memiliki banyak pengalaman bahkan bisa dibilang sangat profesional," Batin Amira selama berjalan menuju ke arah Resto Hotel.
Sesampainya Di Resto Hotel, Amira pun langsung memanggil pelayan Resto.
"Pelayan," Teriak Amira.
Seorang pelayan wanita pun datang menghampiri Amira.
"Mau pesan apa, Mbak,"
"Saya pesan kopi aja satu,"
"Di tunggu ya Mbak,"
"Iya,"
Pelayan wanita tersebut pun pergi meninggalkan Amira. Ketika Amira sedang menunggu pesanannya datang, dua orang pelayan yang lain membicarakan Amira secara diam - diam.
"Eh, kamu tau gak Ras, cewek yang duduk di situ itu kan gak modal banget tau gak. Cuma pesan kopi satu aja mainnya jauh banget sampai kesini padahal kan di Jakarta ini banyak sekali warung - warung kopi pinggir jalan,"
"Biasalah, Ran. Kamu tau kan Zaman sekarang itu banyak sekali orang yang masih mau terlihat kaya di media sosial dengan cuma mengeluarkan modal sedikit aja,"
"Iya benar banget itu, Ras,"
Amira yang mendengar perkataan dua pelayan tersebut pun hanya tersenyum saja. Tak lama kemudian, pelayan wanita yang tadinya melayani pesanan Amira pun datang menghampiri Amira dengan membawakan segelas kopi. Tetapi karena kecerobohan pelayan wanita tersebut, Kopi yang ia bawa tanpa sengaja tumpah mengenai pakaian Amira.
"Maafkan saya, Mbak,"
"Saya gak sengaja," Sahut pelayan wanita itu kembali.
"Udah, Udah, Gak apa - apa kok,"
"Saya ganti ya pesanannya, Mbak,"
"Iya,"
Pelayan wanita tersebut pun membawa kembali gelas kopinya dan pergi meninggalkan Amira untuk mengganti kopi pesanan Amira yang telah tumpah. Amira yang risih karena pakaiannya kotor pun memutuskan untuk pergi ke toilet.
Amira yang berjalan ke toilet sambil terus mencoba untuk membersihkan pakaiannya pun tanpa sengaja menabrak seorang laki - laki yang ternyata laki - laki tersebut adalah Raihan. Raihan yang melihat Amira hampir terjatuh karena menabrak dirinya pun langsung menangkapnya.
"Kalau di lihat dari dekat kenapa sih wajah Amira terlihat semakin cantik saja. Gak, Gak boleh. Aku gak boleh suka dengan Amira. Aku tak seharusnya memiliki perasaan terhadap istri orang," Pinta Raihan dalam hatinya.
Amira yang sadar bahwa dirinya sudah terlalu lama berada di dalam pelukan Raihan pun langsung melepaskan pelukan mereka.
"Kamu gak apa - apa kan,"
"Gak apa - apa kok, makasih ya,"
"Iya sama - sama,"
"Kamu ngapain kesini,"
"Saya kesini cuma mau melihat - lihat hotel ini saja kok, Pak,"
"Jangan panggil pak dong kan kita seumuran lagi pula ini kan bukan di kantor,"
"Panggil saja saya Raihan," Sahut Raihan kembali sambil tersenyum.
"Iya, Raihan,"
"Mumpung kamu disini, kamu mau ngopi bareng sama aku gak. Ya hitung - hitung untuk mempererat hubungan kerjasama kita aja,"
"Boleh, tapi aku ke toilet dulu ya,"
"Iya silahkan,"
Amira pun langsung bergegas pergi ke Toilet, Sementara Raihan kembali ke mejanya. Sambil menunggu Amira kembali dari toilet, Raihan pun memesankan dua gelas kopi untuknya dan juga untuk Amira. Setelah pesanan Raihan datang, Tak lama kemudian Amira pun terlihat telah kembali dari toilet dan Amira pun langsung menghampiri Raihan.
"Suasana di Resto ini sangat bagus ya. Aku rasa pemilik hotel beserta resto ini pasti memiliki selera yang sangat bagus,"
"Terima kasih,"
"Apa, Terima kasih. Untuk apa,"
"Menurutmu untuk apa,"
"Jangan bilang, Hotel beserta Resto ini milik kamu,"
Amira pun menganggukkan kepalanya.
"Wah, kamu sangat keren. Kamu itu benar - benar wanita idaman. Udah cantik, pintar, pekerja keras dan seorang ibu rumah tangga yang sangat baik. Kalau ada wanita yang sama sepertimu pasti udah aku jadikan istri,"
"Raihan, belum tentu wanita yang berada di hadapanmu ini benar - benar wanita yang sempurna dan aku yakin kamu pasti bisa mendapatkan wanita yang lebih baik lagi daripada aku,"
"Kalau aku bisa, mungkin aku tidak mau wanita yang lebih baik dari dirimu karena yang aku inginkan hanyalah kamu Amira," Pinta Raihan dalam hatinya.
"Ya semoga aja,"
Amira dan Raihan pun tertawa bersama.
" Oh ya aku rasa nih ya pasti tujuan kamu kesini itu bukan cuma untuk berkunjung saja kan,"
"Iya, tujuanku kesini bukan sekedar hanya untuk berkunjung saja tetapi aku ingin mencari tau sebenarnya apakah yang membuat hotel ini kurang diminati sehingga omzet yang perusahaan kami peroleh sangat sedikit,"
"Kalau begitu, kamu pasti sangat membutuhkan bantuanku karena kamu tidak bisa mengatasinya sendiri Amira,"
"Kenapa begitu,"
"Karena secara tidak langsung kamu kan pemilik hotel ini pasti mereka semua akan memakai topeng saat bertemu dengan kamu,"
"Kalau memang begitu, sekarang apa rencanamu,"
Raihan pun langsung mengeluarkan handphonenya dan langsung menelepon seseorang. Beberapa jam kemudian, beberapa laki - laki pun datang menghampiri meja Raihan dan Amira.
"Ada apa Pak Raihan memanggil kami kesini,"
"Ada tugas buat kalian semua,"
"Tugas apa pak,"
"Sebelum saya memberitahukan tugas kalian disini, perkenalkan dulu ini Amira. Dia adalah pemilik Hotel beserta Resto ini,"
"Salam kenal, Bu Amira. Saya Michael dan ini dua anak buah saya Candra dan David,"
"Salam kenal juga,"
"Oke, Baiklah karena kalian semua udah pada kenal dengan Amira. tugas kalian semua kali ini adalah Saya mau kalian menyelidiki tentang kecurangan di dalam hotel ini,"
"Tapi bagaimana jika ada yang curiga dengan kami, Pak,"
"Mereka semua tidak akan ada yang curiga dengan kalian karena saya akan memberikan jabatan yang sangat tinggi di hotel ini untuk kalian semua," Jawab Amira dengan tegas.
"Baiklah kalau begitu kami akan menjalankan tugas yang Bu Amira dan Pak Raihan berikan,"
"Karena kalian semua sudah setuju untuk membantu saya, Saya sangat berterima kasih sekali kepada kalian semua terutama pada kamu Raihan,"
"Sama - sama, saya sangat senang membantu kamu Amira,"
"Kalau begitu saya permisi terlebih dahulu ya, Saya harus kembali ke perusahaan,"
"Mau aku antar,"
"Gak usah, Raihan. Aku bawa mobil sendiri kok,"
"Yauda kalau begitu kamu hati - hati ya,"
"Iya,"
Amira pun pergi meninggalkan Resto tersebut.
"Pak," Panggil Michael.
"Apa,"
"Pak Raihan suka ya sama Bu Amira," Tanya Michael.
"Nggak,"
"Ahlah ngaku aja deh Pak, sama kita - kita aja kok," Ucap David.
"Iya, Pak," Sahut candra.
"Kalau saya bilang Nggak ya Nggak, mau kalian saya pecat,"
"Jangan pecat kami lah Pak,"
"Iya pak, kalau kami di pecat. kami mau beli makan apa dong nanti,'
"Maafin kami ya pak,"
"Makanya kalau punya mulut itu di jaga,"
"Iya Pak,"
"Yauda, Ayo kita pergi dari sini sekarang. Misi kita sudah selesai,"
"Siap Pak Raihan,"
Raihan dan anak buahnya itu pun langsung pergi meninggalkan Resto tersebut.
"Hallo Readers, ini adalah novel pertama author. Mohon maaf kalau ada typo dan kesalahan yang lainnya. Berikan like dan pilih episode favorite kalian, dukungan kalian sangat berarti untuk melanjutkan Novel ini"
Terima Kasih🥰🤗🤩
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Mamah Ikaa
bosen bacany..mubeng dsitu situ trs bnyk yg q skip
2021-06-16
3