BAB 3 - Niat Jahat

Selesai memasak, Amira dan Farel pun sarapan bersama.

"Mas, kita gak ngajakin Mama untuk sarapan bareng sama kita juga ,"

"Sayang, Mama itu masih marah sama kamu jadi lebih baik Mama gak usah sarapan bareng kita dulu ya hari ini,"

"Tapi kan Mas, Kasihan Mama kalau Mama gak sarapan nanti Mama bisa sakit,"

Amira pun beranjak dari tempat duduknya.

"Kamu mau kemana sayang,"

"Aku mau nyiapin makanan buat Mama, kasihan Mama kalau sampai dia gak sarapan,"

Amira pun mengambil sebuah nampan dan juga beberapa piring. Amira memindahkan beberapa makanan yang terhidang di meja makan ke dalam piring yang terletak di atas nampan. Tidak lupa juga, Amira mengambilkan gelas dan mengisinya dengan susu. Lalu, Amira pun menyusun rapi beberapa piring yang berisi makanan dan segelas susu tersebut di atas nampan.

Setelah dilihat semuanya sudah beres, Amira pun ingin membawa nampan tersebut ke kamar Sinta. Tetapi, ketika Amira ingin pergi tiba - tiba Farel pun menghentikannya.

"Tunggu sayang,"

"Kenapa lagi sih Mas,"

"Biar aku aja yang bawakan makanan itu ke kamar Mama soalnya aku takut Mama akan semakin marah sama kamu,"

"Gak apa - apa kok, Mas. aku udah biasa kok di marahin sama Mama,"

"Yauda kalau kamu tetap maksa mau nganterin makanan ini sendiri ke kamar Mama, aku gak bisa menghentikan kamu kan,"

"Makasih ya Mas, udah mau ngertiin aku. Yauda aku pergi ke kamar Mama dulu ya,"

"Iya, Sayang,"

Amira pun langsung membawakan makanan tersebut ke kamar Sinta. Saat Amira memasuki kamar Sinta, terlihat Sinta sedang duduk di depan kaca riasnya. Sinta yang menyadari kehadiran Amira pun langsung menoleh ke arah Amira.

"Mau apa kamu kesini?,"

"Mau buat masalah lagi,"

"Kalau kamu kesini cuma untuk mengganggu ketenangan saya lebih baik kamu pergi sekarang juga,"

"Gak, ma. Amira kesini bukan untuk mengganggu mama,"

"Terus, untuk apa kamu kesini," Sinta beranjak dari tempat duduknya dan berdiri tepat menghadap ke arah Amira.

"Amira kesini itu membawakan makanan untuk Mama," Ucap Amira dengan ragu - ragu.

Sinta pun dengan menunjukkan ekspresi marah melangkahkan kakinya mendekati Amira. Amira yang mulai takut melihat ekspresi wajah Sinta pun perlahan berjalan mundur ke belakang. Dan tanpa Amira sadari bahwa dirinya sudah berjalan mundur hingga hampir menabrak dinding dibelakangnya.

Amira yang sudah tidak bisa menghindari Sinta pun hanya bisa terdiam kaku bersandar di dinding dengan detak jantungnya yang sudah tidak karuan lagi.

Amira yang merasa sangat ketakutan pun berusaha untuk menenangkan dirinya dengan menutup matanya dan betapa terkejutnya Amira ketika ia membuat matanya, ia melihat Sinta yang berdiri tepat di depannya dengan tatapan tajam.

.

"Kamu kenapa?,"

"Gak kenapa - kenapa kok, Ma,"

"Kamu terlihat ketakutan,"

"Kamu takut dengan saya,"

"Tidak kok, Ma,"

"Tidak sama sekali. Amira tidak takut dengan Mama. Amira hanya terkejut saja tadi melihat Mama tiba - tiba sudah ada di depan Amira,"

"Baguslah kalau kamu tidak takut dengan saya. Mana makanan yang kamu bawakan untuk saya," Sinta mengulurkan tangan kanannya.

"Ini Ma," Amira memberikan makanan yang ia bawakan kepada Sinta dengan tangannya yang terlihat gemetaran.

Sinta pun menerima makanan tersebut. Lalu, ia beranjak pergi dari Amira dan melangkahkan kakinya menuju ke sebuah meja yang berada tepat di sebelah tempat tidurnya.

"Aku jadi bingung, Kenapa Mama tiba - tiba baik begitu bukannya tadi ia sempat marah sama aku," Pinta Amira dalam hatinya.

Sinta Meletakkan Makanan yang diberikan Amira di atas meja. Sinta yang menyadari bahwa Amira masih berada di dalam kamarnya pun menoleh ke arah Amira kembali.

"Ngapain kamu masih disini,"

"Cepat pergi, sebelum saya bersikap kasar lagi kepadamu,"

"Saya lagi tidak mau berkata kasar padamu saat ini,"

"Iya, Ma,"

Amira pun keluar dari kamar Sinta dan tidak lupa ia pun juga menutup pintu kamar Sinta. Setelah Amira keluar dari kamarnya, Sinta pun mulai tertawa sinis.

"Amira, Amira pasti sekarang dia sedang berpikir bahwa saya sudah bisa bersikap baik padanya,"

"Sungguh sangat menyedihkan jika ia berfikir seperti itu,"

"Kalau bukan karena Farel, Saya juga tidak akan pernah mau bersikap baik padanya,"

"Kalau dengan cara kasar, Saya tidak bisa menyingkirkannya. Maka, kita gunakan saja cara halus untuk menyingkirkannya,"

"Yang terpenting sekarang adalah aku tidak boleh bertindak gegabah lagi yang bisa membuat Farel anakku membenci diriku,"

"Permainan yang sebenarnya baru saja di mulai Amira, Menantuku tersayang,"

...**************...

Amira pun kembali ke Dapur dengan sedikit senyuman yang terlukis di wajah cantiknya. Farel yang melihat Amira terlihat sangat bahagia pun bertanya - tanya di dalam hatinya tentang apa yang sebenarnya terjadi.

"Kamu kenapa sayang, kok senyum - senyum sendiri kayak gitu,"

"Aku itu lagi senang banget Mas, soalnya Mama itu tadi tiba - tiba baik gitu sama aku,"

"Hah, kok bisa sih sayang. Bukannya Mama baru aja marah sama kamu tadi,"

"Iya sih Mas, itulah Mas, aneh banget kan. Aku juga tadi awalnya sih bingung. Tapi aku rasa mungkin Mama udah bisa nerima aku lagi,"

"Aku jadi curiga sama Mama, sebenarnya apa yang dia rencanakan untuk Amira karena aku sangat mengenal Mama tidak mungkin dia bisa berubah secepat itu," Pinta Farel dalam hatinya.

"Aku harus tetap melindungi Amira karena aku takut kalau Mama bisa saja bertindak nekad dan mencelakai Amira," Pinta Farel dalam hatinya kembali.

"Sayang,"

"Iya, Mas,"

"Sayang, kamu harus ingat kata - kata ku ini ya. Walaupun Mama sudah berubah dan bersikap baik sama kamu. Tapi, kamu harus tetap berhati - hati sama Mama ya sayang,"

"Kamu kenapa sih Mas, selalu aja berprasangka buruk sama Mama kayak gitu,"

"Bukannya aku mau berprasangka buruk sama Mama. Tapi aku sangat mengenal Mama ku sendiri, dia gak akan mungkin bisa berubah secepat itu sayang,"

"Mas, kamu itu cuma terlalu khawatir aja sama aku. makanya pikiran kamu tentang Mama jadi ngawur kemana - mana,"

"Terserah kamu deh sayang, mau percaya sama aku atau enggak. Tapi aku mohon sama kamu untuk tetap berhati - hati sama Mama kalau misalnya Mama kasar sama kamu, Kamu harus cepat bilang sama aku. Kamu gak boleh diam aja,"

"Iya, Mas. Pokoknya kamu tenang aja ya aku pasti akan selalu hati - hati sama Mama kok,"

"Gitu dong baru yang namanya istriku tercinta, mau nurut apa kata Suami,"

"Iya ya Mas, yauda sekarang kamu habisin dulu makanannya ya keburu dingin loh nanti,"

"Kamu juga tuh habisin makanannya, masih banyak banget tau punya kamu,"

"Iya, Mas,"

mereka berdua pun juga melanjutkan sarapan mereka.

Selesai sarapan, Amira dibantu oleh Farel membereskan meja makan dan mencuci semua piring. Di sela - sela kesibukan mereka membereskan Dapur, Amira dan Farel masih bisa bercanda tawa bersama.

"Hallo Readers, ini adalah novel pertama author. Mohon maaf kalau ada typo dan kesalahan yang lainnya. Berikan like dan pilih episode favorite kalian, dukungan kalian sangat berarti untuk melanjutkan Novel ini"

Terima Kasih🥰🤗🤩

Terpopuler

Comments

Vera Wilda

Vera Wilda

Farel baik tp mama nya jahat banget ....

2023-04-10

0

Megabaiq

Megabaiq

trllu bertele2 crtanya gk suka...

2022-12-18

0

Marsha Andini Sasmita

Marsha Andini Sasmita

🤫🤫🤫🤔🤔🤔🤔🤔🤔♥️♥️♥️

2022-11-26

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - Tuntutan Mertua
2 BAB 2 - Selalu Salah
3 BAB 3 - Niat Jahat
4 BAB 4 - Hana Kembali
5 BAB 5 - PERASAAN YANG TAK SEHARUSNYA
6 BAB 6 - KESEMPATAN
7 BAB 7 - KEMARAHAN
8 Bab 8 - Kisah Masa Lalu
9 BAB 9 - Niat Tersembunyi
10 BAB 10 - Kehilangan
11 BAB 11 - Keterpurukan
12 BAB 12 - AMIRA KEMBALI
13 Bab 13 - Flashback
14 Bab 14 - Kembalinya Amira
15 Bab 15 - Kemarahan part 2
16 Bab 16 - Malam Bahagia Yang Hancur
17 Bab 17 - Kekhawatiran
18 Bab 18 - Sinta Kembali
19 Bab 19 - Mengambil Alih Kembali
20 Bab 20 - Rencana Balas Dendam
21 Bab 21 - Malam Kehancuran
22 Bab 22 - Panik
23 Bab 23 - Visual
24 Bab 24 - Dugaan
25 Bab 25 - Kesedihan
26 Bab 26 - Apakah Ini Cinta
27 Bab 27 - Perhatian Amira
28 Bab 28 - Sandiwara
29 Bab 29 - Penyamaran Raihan
30 Bab 30 - Niat Jahat dan Dilema Cinta
31 Bab 31 - Cerita Cinta dan Balas Dendam
32 Bab 32 - Halusinasi
33 Bab 33 - Istri yang tersakiti
34 Bab 34 - Rasa Yang Hilang
35 Bab 35 - Kebahagiaan Amira
36 Bab 36 - Seberkas Kisah Masa Lalu
37 Bab 37 - Malam Amarah
38 Bab 38 - Perceraian
39 Bab 39 - Ciuman Pertama
40 Bab 40 - Penyesalan
41 Bab 41 - Melenyapkan
42 Bab 42 - Resmi Bercerai
43 Bab 43 - Keluarga Raihan
44 Bab 44 - Karma
45 Bab 45 - Rasa Takut
46 Bab 46 - Penyesalan Hana
47 BAB 47 - Melamar Belahan Jiwa
48 BAB 48 - Kisah Kita Belum Berakhir
49 PENGUMUMAN
50 AKUN KEDUA AUTHOR
51 NOVEL BARU
Episodes

Updated 51 Episodes

1
BAB 1 - Tuntutan Mertua
2
BAB 2 - Selalu Salah
3
BAB 3 - Niat Jahat
4
BAB 4 - Hana Kembali
5
BAB 5 - PERASAAN YANG TAK SEHARUSNYA
6
BAB 6 - KESEMPATAN
7
BAB 7 - KEMARAHAN
8
Bab 8 - Kisah Masa Lalu
9
BAB 9 - Niat Tersembunyi
10
BAB 10 - Kehilangan
11
BAB 11 - Keterpurukan
12
BAB 12 - AMIRA KEMBALI
13
Bab 13 - Flashback
14
Bab 14 - Kembalinya Amira
15
Bab 15 - Kemarahan part 2
16
Bab 16 - Malam Bahagia Yang Hancur
17
Bab 17 - Kekhawatiran
18
Bab 18 - Sinta Kembali
19
Bab 19 - Mengambil Alih Kembali
20
Bab 20 - Rencana Balas Dendam
21
Bab 21 - Malam Kehancuran
22
Bab 22 - Panik
23
Bab 23 - Visual
24
Bab 24 - Dugaan
25
Bab 25 - Kesedihan
26
Bab 26 - Apakah Ini Cinta
27
Bab 27 - Perhatian Amira
28
Bab 28 - Sandiwara
29
Bab 29 - Penyamaran Raihan
30
Bab 30 - Niat Jahat dan Dilema Cinta
31
Bab 31 - Cerita Cinta dan Balas Dendam
32
Bab 32 - Halusinasi
33
Bab 33 - Istri yang tersakiti
34
Bab 34 - Rasa Yang Hilang
35
Bab 35 - Kebahagiaan Amira
36
Bab 36 - Seberkas Kisah Masa Lalu
37
Bab 37 - Malam Amarah
38
Bab 38 - Perceraian
39
Bab 39 - Ciuman Pertama
40
Bab 40 - Penyesalan
41
Bab 41 - Melenyapkan
42
Bab 42 - Resmi Bercerai
43
Bab 43 - Keluarga Raihan
44
Bab 44 - Karma
45
Bab 45 - Rasa Takut
46
Bab 46 - Penyesalan Hana
47
BAB 47 - Melamar Belahan Jiwa
48
BAB 48 - Kisah Kita Belum Berakhir
49
PENGUMUMAN
50
AKUN KEDUA AUTHOR
51
NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!