BAB 4 - Hana Kembali

Jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam, Amira sedang merapikan tempat tidurnya. sementara Farel baru saja selesai mandi, Farel pun berjalan melewati Amira dan duduk di sisi depan tempat tidur.

"Sayang,"

"Iya, mas. Ada apa?,"

"Tadi Dokter Brian meneleponku,"

"Terus, apakah ada kabar baik untuk kita Mas,"

Farel terdiam dalam waktu sesaat tanpa bisa berkata apapun kepada Amira.

"Kamu kenapa diam aja, Mas,"

Farel menghela nafasnya sebentar. Lalu, Farel pun mengatakan informasi yang ia dapatkan dari Brian.

"Katanya Program bayi tabung kita kali ini gagal lagi karena janin nya tidak berkembang,"

Amira yang mendengar bahwa program bayi tabungnya gagal lagi pun hanya bisa terdiam dan mulai meneteskan airmatanya. Kakinya terasa sangat lemas hingga ia jatuh terduduk di atas tempat tidurnya. Farel yang merasakan kesedihan Amira pun menghampirinya dan mencoba untuk menghiburnya.

"Kamu jangan sedih ya,"

"Bagaimana aku gak sedih Mas, ini udah ke 20 kalinya program bayi tabung kita gagal. Kamu tau kan Mas kalau Mama itu udah pengen banget punya cucu,"

"Iya aku tau sayang. Tapi kan kita masih bisa mencobanya lagi lain kali,"

"Mas, Mau sampai kapan kamu terus - terusan membuang - buang uang kamu untuk mendapatkan anak dari aku karena sampai kapanpun kamu gak akan bisa dapat anak dari aku Mas. Aku ini perempuan yang gak berguna,"

"Kamu ini bicara apa sih sayang, kamu itu bukan perempuan yang gak berguna. Kamu itu sangat berarti untukku. Kamu itu istri tercintaku,"

"Mas, mau sampai kapan kamu terus - terusan membuatku terasa seperti wanita yang paling sempurna,"

"Kamu memang wanita yang paling sempurma untukku,"

"Cukup, Mas. Jangan lagi kamu hibur diriku dengan kata - katamu itu karena itu cuma bisa membuatku semakin terluka,"

"Semakin aku berharap, semakin aku percaya diri bahwa aku bisa menjadi wanita sempurna seperti yang kamu katakan maka semakin dibuat terluka juga aku oleh kenyataan yang tidak sesuai dengan harapanku, Mas,"

"Kamu dengarin aku baik - baik ya sayang, Sekalipun kita selamanya tidak bisa memiliki keturunan, aku tidak akan pernah meninggalkanmu, Aku akan terus mencintaimu dan aku akan terus berada disisimu,"

"Bagaimana kalau di luar sana Mas, Masih banyak wanita yang lebih sempurna dari pada aku. Apakah kamu masih bisa setia denganku yang tidak sempurna ini,"

"Sudah cukup, Amira,"

"Aku gak mau dengar lagi kata - kata kamu yang merendahkan dirimu lagi,"

"Mas kamu dengar aku, Aku mungkin wanita yang paling sempurna di matamu. Tapi bukan di mata Mama kamu,"

"Di mata Mama kamu, aku hanyalah benalu di rumah ini. Yang gak berguna dan yang gak diinginkan di rumah ini,"

"Amira, kamu lihat aku. Aku itu sangat mencintaimu. Aku gak akan meninggalkanmu. Aku akan terus berada di sampingmu,"

"Bagimana kalau ada wanita lain yang lebih sempurna daripada aku, datang mengetuk pintu hatimu. Apakah kamu Mas masih mau mempertahankanku yang gak sempurna ini,"

"Aku berjanji, aku gak akan pernah menerima wanita manapun masuk ke dalam hatiku. Aku juga gak akan pernah mau menikah lagi dengan wanita manapun. Cukup kamu Amira,"

"Kamu janji, Mas,"

"Iya sayang, Aku janji,"

"Makasih ya Mas, kamu udah mau selalu setia sama aku. Padahal aku tau kamu pasti sangat menginginkan kehadiran seorang anak kan,"

"Aku memang menginginkannya. Tetapi, Bila keinginanku itu harus membuatmu menjadi sangat terluka maka aku akan mengubur dalam - dalam keinginanku itu sampai aku tidak lagi menginginkannya,"

"Itu semua aku lakukan untukmu, sayang,"

"Sekarang, mulai detik ini aku gak mau lagi dengar kamu bilang kalau kamu itu bukan wanita yang sempurna ya sayang,"

"Iya, Mas,"

Farel pun memeluk Amira dengan penuh kasih sayang.

...*************...

Langit sudah mulai cerah, kicauan burung terdengar dimana - mana. Alarm sudah berbunyi sangat keras menandakan jam sudah menunjukkan tepat pukul 8 pagi. Farel terbangun dari tidurnya akibat suara Alarm yang sangat keras. Farel yang melihat Amira masih tertidur pun langsung mencoba untuk membangunkannya.

"Sayang,"

"Ayo bangun Sayang, udah jam 8 loh,"

"Hmmm....iya Mas,"

"Kok tidur lagi sih sayang, udah jam 8 loh. Kamu gak mau ke kantor hari ini,"

"Hah udah jam 8 Mas,"

"Iya, udah jam 8,"

"Bagaimana ini Mas, kita bisa terlambat ke kantor loh nanti,"

"Kamu kenapa panik gitu sih, kamu lupa ya kalau semua perusahaan itu milik kita,"

"Aku gak lupa Mas kalau semua perusahaan itu milik kita. Tapi, kan sebagai seorang pemimpin kita harus memberikan contoh yang baik untuk para karyawan kita di kantor,"

"Iya sih sayang, Yauda kalau begitu kamu mandi aja duluan nanti baru gantian aku soalnya aku tau kamu itu kan kalau dandan suka lama,"

"Namanya aku cewek Mas, Jadi ya wajar - wajar aja sih kalau aku dandannya lama ya kan,"

"Tapi aku lebih suka kalau kamu gak dandan sih sayang,"

"Kenapa kayak gitu, Mas,"

"Ya soalnya aku gak capek nungguin kamu yang lama banget dandannya itu,"

"Ihhhh.....dasar ya kamu, Mas," Amira memukul lembut Farel.

"Iya, iya, ampun sayang,"

"Rasain suruh siapa nakal,"

"Kamu ini ya sayang, ih gemes kali aku sama pipi kamu ini," Farel mencubit pipi Amira.

"Awwwhhhh...sakit tau Mas,"

"Kamu gemes apa nyiksa sih sayang, kayak punya dendam pribadi aja ah kamu sama aku,"

"Iya, ya, maaf deh sayang, yauda kamu cepatan sana mandi nanti kita telat loh sayang,"

"Iya, Mas,"

Amira dan Farel pun langsung bergegas turun dari tempat tidur. Dan, langsung buru - buru siap - siap untuk berangkat ke kantor.

...**************...

Amira dan Farel yang sudah berpakaian rapi pun bergegas turun dari tangga dan berniat untuk langsung berangkat ke kantor. Sementara itu, Sinta yang melihat Amira dan Farel yang ingin berangkat ke kantor tanpa sarapan dan berpamitan dengannya pun langsung memanggil mereka berdua.

"Amira, Farel," teriak Sinta.

Amira dan Farel pun langsung menoleh ke belakang.

"Iya, Ma," Jawab Farel

"Kalian berdua udah mau pergi aja, gak sarapan dulu,"

"Gak deh, Ma. Soalnya kalau misalnya kami berdua sarapan dulu pasti nanti kami bakalan telat sampai ke kantornya,"

"Iya, Ma. Biar Amira dan Mas Farel nanti sarapan di luar aja,"

"Yauda kalau kayak gitu kalian berdua hati - hati ya,"

"Iya, Ma," Jawab Farel.

"Yuk, Sayang,"

"Iya, Mas,"

Amira dan Farel pun langsung bergegas buru - buru masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan rumah.

...****************...

Di dalam rumah, Sinta yang tadinya berpura - pura manis kepada Amira di depan Farel pun akhirnya menunjukkan sifat aslinya kembali setelah Amira dan Farel pergi ke kantor.

"Kalau bukan karena Farel, aku udah gak mau bersikap manis dengan wanita itu,"

"Tapi kelihatannya semakin hari semakin lama, Amira itu semakin ngelunjak. Lihat aja dia, bangun siang, yang masak buat sarapan juga aku, gitu bukannya tau terima kasih malah ngajakkin Farel sarapan di luar. Gak menghargai banget sih jadi menantu,"

"Udah ah lebih baik aku sekarang istirahat aja dulu di kamar,"

"Capek banget badanku ini,"

"Masih ngantuk juga pun aku,"

"Ini semua gara - gara menantu sialan itu,"

Sinta pun berjalan menuju ke kamarnya. Tetapi baru beberapa langkah ia melangkahkan kakinya tiba - tiba suara bel rumah pun berbunyi.

"Aduh, siapa lagi sih itu,"

"Kayak gak bisa banget biarin aku istirahat sebentar aja,"

*Bel rumah pun berbunyi kembali*

"Iya, ya sebentar," Teriak Sinta.

Sinta pun berjalan menuju ke pintu utama.

*Bel rumah pun berbunyi kembali*

"Iya, ya, sabar dong. Gak sabaran banget sih,"

Sinta yang sudah sampai di depan pintu utama pun langsung membukakan pintunya. Dan, terlihat seorang wanita cantik dengan rambut sebahu sedang berdiri di depan pintu dengan senyumannya yang manis dan juga sebuah tas koper berwarna pink di sebelahnya.

"Hana," Ucap Sinta dengan terkejut.

"Tante Sinta,"

Hallo Readers, ini adalah novel pertama author. Mohon maaf kalau ada typo dan kesalahan yang lainnya. Berikan like dan pilih episode favorite kalian, dukungan kalian sangat berarti untuk melanjutkan Novel ini"

Terima Kasih🥰🤗🤩

Terpopuler

Comments

Marsha Andini Sasmita

Marsha Andini Sasmita

🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔

2022-11-26

0

Marsha Andini Sasmita

Marsha Andini Sasmita

🤫🤫🤫🤫🤫🤫🤫🤫🤫🤫🤫🤫

2022-11-26

0

💕Damian&Ainsley 💕

💕Damian&Ainsley 💕

pelakor dateng😠

2021-11-12

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - Tuntutan Mertua
2 BAB 2 - Selalu Salah
3 BAB 3 - Niat Jahat
4 BAB 4 - Hana Kembali
5 BAB 5 - PERASAAN YANG TAK SEHARUSNYA
6 BAB 6 - KESEMPATAN
7 BAB 7 - KEMARAHAN
8 Bab 8 - Kisah Masa Lalu
9 BAB 9 - Niat Tersembunyi
10 BAB 10 - Kehilangan
11 BAB 11 - Keterpurukan
12 BAB 12 - AMIRA KEMBALI
13 Bab 13 - Flashback
14 Bab 14 - Kembalinya Amira
15 Bab 15 - Kemarahan part 2
16 Bab 16 - Malam Bahagia Yang Hancur
17 Bab 17 - Kekhawatiran
18 Bab 18 - Sinta Kembali
19 Bab 19 - Mengambil Alih Kembali
20 Bab 20 - Rencana Balas Dendam
21 Bab 21 - Malam Kehancuran
22 Bab 22 - Panik
23 Bab 23 - Visual
24 Bab 24 - Dugaan
25 Bab 25 - Kesedihan
26 Bab 26 - Apakah Ini Cinta
27 Bab 27 - Perhatian Amira
28 Bab 28 - Sandiwara
29 Bab 29 - Penyamaran Raihan
30 Bab 30 - Niat Jahat dan Dilema Cinta
31 Bab 31 - Cerita Cinta dan Balas Dendam
32 Bab 32 - Halusinasi
33 Bab 33 - Istri yang tersakiti
34 Bab 34 - Rasa Yang Hilang
35 Bab 35 - Kebahagiaan Amira
36 Bab 36 - Seberkas Kisah Masa Lalu
37 Bab 37 - Malam Amarah
38 Bab 38 - Perceraian
39 Bab 39 - Ciuman Pertama
40 Bab 40 - Penyesalan
41 Bab 41 - Melenyapkan
42 Bab 42 - Resmi Bercerai
43 Bab 43 - Keluarga Raihan
44 Bab 44 - Karma
45 Bab 45 - Rasa Takut
46 Bab 46 - Penyesalan Hana
47 BAB 47 - Melamar Belahan Jiwa
48 BAB 48 - Kisah Kita Belum Berakhir
49 PENGUMUMAN
50 AKUN KEDUA AUTHOR
51 NOVEL BARU
Episodes

Updated 51 Episodes

1
BAB 1 - Tuntutan Mertua
2
BAB 2 - Selalu Salah
3
BAB 3 - Niat Jahat
4
BAB 4 - Hana Kembali
5
BAB 5 - PERASAAN YANG TAK SEHARUSNYA
6
BAB 6 - KESEMPATAN
7
BAB 7 - KEMARAHAN
8
Bab 8 - Kisah Masa Lalu
9
BAB 9 - Niat Tersembunyi
10
BAB 10 - Kehilangan
11
BAB 11 - Keterpurukan
12
BAB 12 - AMIRA KEMBALI
13
Bab 13 - Flashback
14
Bab 14 - Kembalinya Amira
15
Bab 15 - Kemarahan part 2
16
Bab 16 - Malam Bahagia Yang Hancur
17
Bab 17 - Kekhawatiran
18
Bab 18 - Sinta Kembali
19
Bab 19 - Mengambil Alih Kembali
20
Bab 20 - Rencana Balas Dendam
21
Bab 21 - Malam Kehancuran
22
Bab 22 - Panik
23
Bab 23 - Visual
24
Bab 24 - Dugaan
25
Bab 25 - Kesedihan
26
Bab 26 - Apakah Ini Cinta
27
Bab 27 - Perhatian Amira
28
Bab 28 - Sandiwara
29
Bab 29 - Penyamaran Raihan
30
Bab 30 - Niat Jahat dan Dilema Cinta
31
Bab 31 - Cerita Cinta dan Balas Dendam
32
Bab 32 - Halusinasi
33
Bab 33 - Istri yang tersakiti
34
Bab 34 - Rasa Yang Hilang
35
Bab 35 - Kebahagiaan Amira
36
Bab 36 - Seberkas Kisah Masa Lalu
37
Bab 37 - Malam Amarah
38
Bab 38 - Perceraian
39
Bab 39 - Ciuman Pertama
40
Bab 40 - Penyesalan
41
Bab 41 - Melenyapkan
42
Bab 42 - Resmi Bercerai
43
Bab 43 - Keluarga Raihan
44
Bab 44 - Karma
45
Bab 45 - Rasa Takut
46
Bab 46 - Penyesalan Hana
47
BAB 47 - Melamar Belahan Jiwa
48
BAB 48 - Kisah Kita Belum Berakhir
49
PENGUMUMAN
50
AKUN KEDUA AUTHOR
51
NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!