Jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam, Amira sedang merapikan tempat tidurnya. sementara Farel baru saja selesai mandi, Farel pun berjalan melewati Amira dan duduk di sisi depan tempat tidur.
"Sayang,"
"Iya, mas. Ada apa?,"
"Tadi Dokter Brian meneleponku,"
"Terus, apakah ada kabar baik untuk kita Mas,"
Farel terdiam dalam waktu sesaat tanpa bisa berkata apapun kepada Amira.
"Kamu kenapa diam aja, Mas,"
Farel menghela nafasnya sebentar. Lalu, Farel pun mengatakan informasi yang ia dapatkan dari Brian.
"Katanya Program bayi tabung kita kali ini gagal lagi karena janin nya tidak berkembang,"
Amira yang mendengar bahwa program bayi tabungnya gagal lagi pun hanya bisa terdiam dan mulai meneteskan airmatanya. Kakinya terasa sangat lemas hingga ia jatuh terduduk di atas tempat tidurnya. Farel yang merasakan kesedihan Amira pun menghampirinya dan mencoba untuk menghiburnya.
"Kamu jangan sedih ya,"
"Bagaimana aku gak sedih Mas, ini udah ke 20 kalinya program bayi tabung kita gagal. Kamu tau kan Mas kalau Mama itu udah pengen banget punya cucu,"
"Iya aku tau sayang. Tapi kan kita masih bisa mencobanya lagi lain kali,"
"Mas, Mau sampai kapan kamu terus - terusan membuang - buang uang kamu untuk mendapatkan anak dari aku karena sampai kapanpun kamu gak akan bisa dapat anak dari aku Mas. Aku ini perempuan yang gak berguna,"
"Kamu ini bicara apa sih sayang, kamu itu bukan perempuan yang gak berguna. Kamu itu sangat berarti untukku. Kamu itu istri tercintaku,"
"Mas, mau sampai kapan kamu terus - terusan membuatku terasa seperti wanita yang paling sempurna,"
"Kamu memang wanita yang paling sempurma untukku,"
"Cukup, Mas. Jangan lagi kamu hibur diriku dengan kata - katamu itu karena itu cuma bisa membuatku semakin terluka,"
"Semakin aku berharap, semakin aku percaya diri bahwa aku bisa menjadi wanita sempurna seperti yang kamu katakan maka semakin dibuat terluka juga aku oleh kenyataan yang tidak sesuai dengan harapanku, Mas,"
"Kamu dengarin aku baik - baik ya sayang, Sekalipun kita selamanya tidak bisa memiliki keturunan, aku tidak akan pernah meninggalkanmu, Aku akan terus mencintaimu dan aku akan terus berada disisimu,"
"Bagaimana kalau di luar sana Mas, Masih banyak wanita yang lebih sempurna dari pada aku. Apakah kamu masih bisa setia denganku yang tidak sempurna ini,"
"Sudah cukup, Amira,"
"Aku gak mau dengar lagi kata - kata kamu yang merendahkan dirimu lagi,"
"Mas kamu dengar aku, Aku mungkin wanita yang paling sempurna di matamu. Tapi bukan di mata Mama kamu,"
"Di mata Mama kamu, aku hanyalah benalu di rumah ini. Yang gak berguna dan yang gak diinginkan di rumah ini,"
"Amira, kamu lihat aku. Aku itu sangat mencintaimu. Aku gak akan meninggalkanmu. Aku akan terus berada di sampingmu,"
"Bagimana kalau ada wanita lain yang lebih sempurna daripada aku, datang mengetuk pintu hatimu. Apakah kamu Mas masih mau mempertahankanku yang gak sempurna ini,"
"Aku berjanji, aku gak akan pernah menerima wanita manapun masuk ke dalam hatiku. Aku juga gak akan pernah mau menikah lagi dengan wanita manapun. Cukup kamu Amira,"
"Kamu janji, Mas,"
"Iya sayang, Aku janji,"
"Makasih ya Mas, kamu udah mau selalu setia sama aku. Padahal aku tau kamu pasti sangat menginginkan kehadiran seorang anak kan,"
"Aku memang menginginkannya. Tetapi, Bila keinginanku itu harus membuatmu menjadi sangat terluka maka aku akan mengubur dalam - dalam keinginanku itu sampai aku tidak lagi menginginkannya,"
"Itu semua aku lakukan untukmu, sayang,"
"Sekarang, mulai detik ini aku gak mau lagi dengar kamu bilang kalau kamu itu bukan wanita yang sempurna ya sayang,"
"Iya, Mas,"
Farel pun memeluk Amira dengan penuh kasih sayang.
...*************...
Langit sudah mulai cerah, kicauan burung terdengar dimana - mana. Alarm sudah berbunyi sangat keras menandakan jam sudah menunjukkan tepat pukul 8 pagi. Farel terbangun dari tidurnya akibat suara Alarm yang sangat keras. Farel yang melihat Amira masih tertidur pun langsung mencoba untuk membangunkannya.
"Sayang,"
"Ayo bangun Sayang, udah jam 8 loh,"
"Hmmm....iya Mas,"
"Kok tidur lagi sih sayang, udah jam 8 loh. Kamu gak mau ke kantor hari ini,"
"Hah udah jam 8 Mas,"
"Iya, udah jam 8,"
"Bagaimana ini Mas, kita bisa terlambat ke kantor loh nanti,"
"Kamu kenapa panik gitu sih, kamu lupa ya kalau semua perusahaan itu milik kita,"
"Aku gak lupa Mas kalau semua perusahaan itu milik kita. Tapi, kan sebagai seorang pemimpin kita harus memberikan contoh yang baik untuk para karyawan kita di kantor,"
"Iya sih sayang, Yauda kalau begitu kamu mandi aja duluan nanti baru gantian aku soalnya aku tau kamu itu kan kalau dandan suka lama,"
"Namanya aku cewek Mas, Jadi ya wajar - wajar aja sih kalau aku dandannya lama ya kan,"
"Tapi aku lebih suka kalau kamu gak dandan sih sayang,"
"Kenapa kayak gitu, Mas,"
"Ya soalnya aku gak capek nungguin kamu yang lama banget dandannya itu,"
"Ihhhh.....dasar ya kamu, Mas," Amira memukul lembut Farel.
"Iya, iya, ampun sayang,"
"Rasain suruh siapa nakal,"
"Kamu ini ya sayang, ih gemes kali aku sama pipi kamu ini," Farel mencubit pipi Amira.
"Awwwhhhh...sakit tau Mas,"
"Kamu gemes apa nyiksa sih sayang, kayak punya dendam pribadi aja ah kamu sama aku,"
"Iya, ya, maaf deh sayang, yauda kamu cepatan sana mandi nanti kita telat loh sayang,"
"Iya, Mas,"
Amira dan Farel pun langsung bergegas turun dari tempat tidur. Dan, langsung buru - buru siap - siap untuk berangkat ke kantor.
...**************...
Amira dan Farel yang sudah berpakaian rapi pun bergegas turun dari tangga dan berniat untuk langsung berangkat ke kantor. Sementara itu, Sinta yang melihat Amira dan Farel yang ingin berangkat ke kantor tanpa sarapan dan berpamitan dengannya pun langsung memanggil mereka berdua.
"Amira, Farel," teriak Sinta.
Amira dan Farel pun langsung menoleh ke belakang.
"Iya, Ma," Jawab Farel
"Kalian berdua udah mau pergi aja, gak sarapan dulu,"
"Gak deh, Ma. Soalnya kalau misalnya kami berdua sarapan dulu pasti nanti kami bakalan telat sampai ke kantornya,"
"Iya, Ma. Biar Amira dan Mas Farel nanti sarapan di luar aja,"
"Yauda kalau kayak gitu kalian berdua hati - hati ya,"
"Iya, Ma," Jawab Farel.
"Yuk, Sayang,"
"Iya, Mas,"
Amira dan Farel pun langsung bergegas buru - buru masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan rumah.
...****************...
Di dalam rumah, Sinta yang tadinya berpura - pura manis kepada Amira di depan Farel pun akhirnya menunjukkan sifat aslinya kembali setelah Amira dan Farel pergi ke kantor.
"Kalau bukan karena Farel, aku udah gak mau bersikap manis dengan wanita itu,"
"Tapi kelihatannya semakin hari semakin lama, Amira itu semakin ngelunjak. Lihat aja dia, bangun siang, yang masak buat sarapan juga aku, gitu bukannya tau terima kasih malah ngajakkin Farel sarapan di luar. Gak menghargai banget sih jadi menantu,"
"Udah ah lebih baik aku sekarang istirahat aja dulu di kamar,"
"Capek banget badanku ini,"
"Masih ngantuk juga pun aku,"
"Ini semua gara - gara menantu sialan itu,"
Sinta pun berjalan menuju ke kamarnya. Tetapi baru beberapa langkah ia melangkahkan kakinya tiba - tiba suara bel rumah pun berbunyi.
"Aduh, siapa lagi sih itu,"
"Kayak gak bisa banget biarin aku istirahat sebentar aja,"
*Bel rumah pun berbunyi kembali*
"Iya, ya sebentar," Teriak Sinta.
Sinta pun berjalan menuju ke pintu utama.
*Bel rumah pun berbunyi kembali*
"Iya, ya, sabar dong. Gak sabaran banget sih,"
Sinta yang sudah sampai di depan pintu utama pun langsung membukakan pintunya. Dan, terlihat seorang wanita cantik dengan rambut sebahu sedang berdiri di depan pintu dengan senyumannya yang manis dan juga sebuah tas koper berwarna pink di sebelahnya.
"Hana," Ucap Sinta dengan terkejut.
"Tante Sinta,"
Hallo Readers, ini adalah novel pertama author. Mohon maaf kalau ada typo dan kesalahan yang lainnya. Berikan like dan pilih episode favorite kalian, dukungan kalian sangat berarti untuk melanjutkan Novel ini"
Terima Kasih🥰🤗🤩
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Marsha Andini Sasmita
🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔
2022-11-26
0
Marsha Andini Sasmita
🤫🤫🤫🤫🤫🤫🤫🤫🤫🤫🤫🤫
2022-11-26
0
💕Damian&Ainsley 💕
pelakor dateng😠
2021-11-12
0