Suasana pagi ini tidak jauh berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Pukul 8 pagi masih banyak karyawan yang menikmati sarapannya atau pun masih asik mengobrol dengan rekan kerja lainnya.
Jemima yang baru saja merapikan penampilannya dikamar mandi segera menyalakan komputernya dan membawa dokumen-dokumen pembelian yang membutuhkan approval dari Bu Retno.
"Pagi Bu.. sudah sarapan? " sapa Jemima kepada Bu Retno yang sedang melihat email masuk dilaptopnya.
"Sudah Je, kamu gimana sarapan apa pagi ini?" tanya Bu Retno ke Jemima.
"Ada roti bu untuk sarapan, oh iya Bu nanti ijin ya mau ketemu Pak Darwin untuk diskusi tentang outing nanti"
"Iya Je silahkan" jawab Bu Retno tetap fokus ke laptop didepannya
"Ini dokumen yang butuh approval Ibu saya letakkan di meja ya" Jemima meletakkan dokumen-dokumen tersebut dimeja kerja Bu Retno dan kembali ke mejanya untuk mengerjakan pekerjannya yang laiin.
Siang ini setelah selasai makan Jemima dan Agus berencana untuk bertemu dengan CEO mereka Pak Darwin.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu di ruang CEO mereka.
"Masuk" jawab laki-laki yang ada didalam ruangan.
Kemudian masuklah Jemima dan Agus kedalam ruangan tersebut.
Untuk Jemima ini pertama kalinya dia masuk kedalam ruangan CEO nya karna jika ada keperluan tanda tangan Ia hanya menyerahkannya ke Asisten CEO.
Didepan ruangan tersebut pada bagian sebelah kiri terdapat sofa panjang dan meja beserta lukisan besar didinding dan disebelah kanan terdapat meja kerja untuk Asisten kepercayaannya yang bernama Abram di samping pintu masuk.
Sudah beberapa hari Abram tidak ada dikantor, sehingga mereka masuk saja kedalam ruangan CEO.
Ketika masuk kedalam ruangan bos besar mereka ,terlihat meja sang Bos tegak lurus dengan pintu masuk . Didalam terdapat juga sofa dan meja untuk menerima tamu, dan ada juga televisi cukup besar di sebelah meja kerjanya yang menampilkan grafik-grafik saham yang berwarna warni.
"Permisi pak" sapa Agus kepada Darwin
"Hai Gus duduk dulu disana saya selesaikan sebentar," tunjuknya ke sofa yg ada dalam ruangan tersebut terlihat si Bos sedang menerima panggilan.
Duduklah Jemima dan Agus di sofa yang muat untuk 2 orang tersebut. Tidak lama Darwin mengakhiri panggilanya dan segera bergabung di sofa single didepan Jemima dan Agus.
"Jadi gini Pak saya dan Jemima mau membahas mengenai outing kita nanti di Bali" Agus mencoba menyampaikan maksudnya
"Okey silahkan" Darwin memperhatikan mereka berdua.
"Kami mau minta saran Bapak untuk hotel disana dan acaranya, mungkin bapak ada masukkan, ini draft dari saya Pak" sambil menyerahkan kertas yang berisi kegiatan mereka ke Bali.
Darwin membaca draft acara yang diserahkan Agus dengan teliti, mukanya tampak serius dan kadang mengangguk-anggukan kepalanya. Dalam hatinya Jemima sungguh-sungguh menysukuri pemandangan yang ada didepannya. 'Astaga ganteng sekali si Bapak kalau lagi serius gitu, matanya bagus banget ya Tuhan, mukanya mulus banget pernah jerawatan gak ya dia, tangannya juga halus meskipun dia laki-laki pasti gak pernah cuci piring hihi" gumam Jemima dalam hati.
"Saya mau hotelnya diganti jangan disini saya mau yang akses langsung ke pantai , coba kamu cari tahu M Hotel" ucapnya sambil membolak balik kertas itu
' Uah serius nih nginep di M Hotel.. gile itu kan mahal ' gumam Jemima dalam hatinya
"Acaranya nanti jangan terlalu kaku, yang santai aja, kita kan mau liburan, kalo saya lihat ini terlalu padat" jelas Darwin kemudian menjelaskan konsep acara yang dia inginkan.
Tidak terasa 1 jam diskusi mereka telah selesai dan benar-benar outing kali ini diluar bayangannya. Karna fasilitas yang akan didapatkan nanti disamakan dengan fasilitas si Bos,kapan lagi bisa merasakan liburan ala sultan. Tidak sabar itu saja yang dipikirinya kemudian.
Sisa hari dia gunakan untuk menghubungi vendor-vendor yang nantinya akan dipakai saat outing baik dari pihak hotel, pesawat, restoran, EO, sampai tidak terasa waktu sudah menunjukkan jam pulang.
Tapi pekerjaannya masih banyak karena terganggu dengan masalah outing tadi. Sehingga ia memutuskan untuk lembur hari ini.
"Gak pulang Je?" tanya bu Retno yang berdiri depan mejanya dan sudah membawa tas.
"Iya Bu , belum selesai input PR ke sistem hehe" jawabnya
"Oh iya sudah gak usah malam-malam secukupnya saja ya, saya duluan ya Je" Retno melambaikan tangan ke arahnya.
"Iya Bu hati-hati ya" sambil memberikan senyum nya
Seperti biasa dia orang terakhir yang pulang dari kantor, Alya sudah kabur dari jam 5 tadi dia bilang mau ke dokter gigi untuk control behel yang dipakainya selama 1 tahun ini. Entah kenapa jarang sekali karyawan yang lembur di tempatnya bekerja.
"Oke sedikit lagi abis itu cauuu" kata Jemima menyemangati diri sendiri. Ia bersiap pulang setelah merapikan dokumen yang berantakan dimejanya dan segera bergegas menuju lift. Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam lebih.
"Baru pulang lagi, kamu sering lembur ya?" suara laki-laki mengegetkan Jemima yang sedang fokus dengan ponselnya.
"Malam Pak, eh enggak juga koq cuma kebetulan saja" Jemima dan Darwin memasuki lift bersama.
"Kamu sudah hubungi hotel yang mau kita pakai?" tanya Darwin
"Sudah Pak dan besok akan di emailkan special rate untuk kita" kata Jemima kemudian mereka berjalan berdua menuju lobby saat lift sudah sampai di lantai dasar.
"Okey kalau gitu hati-hati, ingat naik taxi ya sudah malam ini" ucap Darwin sambil mengangkat tangan kanannya dan menuju ke Mobil BMW X5 warna putih, dari bangku pengemudi turun seorang wanita cantik yang tempo hari Jemima lihat dengan Alya mereka saling mengecup pipi dan bertukar tempat duduk.
'Ehmm cantik sama ganteng,cocok amat ya mereka berdua, gua kapan nih melepas kejombloan ini 'gumam Jemima dalam hati. Kemudian ia menaiki salah satu taxi yang ada dalam antrian di lobby gedung dan menikmati perjalanan pulang.
Tidak terasa besok acara Outing akan diadakan. Malam ini Jemima merapikan baju-baju yang akan dibawanya.
"Hati-hati besok ya nak, jangan jauh-jauh sama Alya" pesan Ibu Ria ke Jemima.
"Iya Bu, lagian aku kan sudah besar masa kemana-mana berduaan sama Alya, ini kan bukan piknik anak SD" kata Jemima yang sedang melipat beberapa celana pendek kedalam kopernya.
"Bocah di bilangin ngelawan"
"Iya Bu hehe. Becanda tenang nanti anakmu yang cantik ini pulang bawa pacar bule " Jemima memeluk Ibunya yang duduk dipinggir kasur.
"Jangan toh nanti anak Ibu dibawa pergi ke luar negri, cukup Mbak mu aja yang jauh"
"Iya enggak, nanti Bule nya suruh tinggal di Bogor aja, besok Ibu sama Mbak Eni ya dirumah, aku sudah minta tolong untuk temani Ibu selama aku pergi" ucap Jemima yang tadi siang meminta tolong tetangga mereka yang juga hidup sendiri karna suaminya kerja di luar kota.
"Ibu sendiri ya gak apa-apa, nyusahin Mba Eni aja"
"Gak apa-apa Bu dia mau koq asalkan di bawakan Pia yang mahal itu" Jemima tersenyum kearah Ibunya
"Ibu mau aku bawakan apa? Kain Bali? Kacang Bali?" tanya Jemima ke Ibu nya
"Gak usah yang penting kamu pulang selamat aja Ibu senang, dengar cerita kamu Ibu juga seneng koq" kata Ibu Ria sambil mengusap rambut anak bungsunya.
"Kapan-kapan kita jalan-jalan ya Bu" Jemima memeluk erat Ibunya dan segera menyelesaikan barang-barang yang akan dibawanya untuk segera tidur karna esok pagi ia harus kebandara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Warih Astuti
lanjuuuut
2021-08-30
1
Septi Fitriani
semangat up kaka 💪💪
2021-08-30
1