Jam 7 pagi Jemima sudah tiba dikantornya karna pekerjaan yang harus diselesaikan tadi malam belum selesai juga. Semalam dia masih dikantor hingga jam 9 malam dan hanya dia sendiri saja yang lembur hingga jam segitu. Suasana sangat sepi, biasanya ada Office Boy atau Security yang menemani tapi entah kenapa malam tadi dia hanya sendiri,serasa ada hawa-hawa tidak enak dan Jemima juga sudah cukup kelelahan maka Ia memutuskn untuk pulang saja.
Setelah merapikan barang-barangnya dan menyimpan dalam tasnya, Ia langsung bergegas menuju lift untuk segera pulang.
"Ehm jam segini kereta semoga sudah sepi, gak sanggup kalo masih berdesakan" sambil memasang earphone dan menyetel lagu kesukaannya dan pandangannya terus saja ke telepon genggam.
Saat pintu lift terbuka dan Ia masuk ke dlam lift kemudian saat memutar badannya
"Arrrrrrggghhh, setannnn" teriak Jemima sambil memukul pria yang ada didepannya.
"Hei saya bukan setan" sambil menahan tangan Jemima yang berusaha memukul-mukul badan laki-laki ganteng tersebut.
Sambil membuka matanya...
"Ya Tuhan, Mas Dar ehhh Pak Darwin, maaf Pak saya pikir bapak setan, abis tadi saya cuma sendiri koq tiba-tiba ada bapak dibelakang saya, maaf ya Pak saya bener-bener gak tau, gak sakit kan Pak" sungguh Jemima sangat malu Ia tidak berani mengangkat wajahnya untuk melihat Bos gantengnya itu.
"Iya saya gak apa-apa" udah gitu aja jawabnya.
Kemudian suasana di lift kembali hening hingga sampai di lantai dasar.
Saat pintu lift terbuka
"Pak saya du....
Belum selesai Jemima menjawab
"Kamu naik apa sudah malam loh?"tanya Darwin, sambir berjalan menuju lobby
"Naik kereta Pak" jawabnya sambil tetap menunduk dan berjalan agak dibelakang si bos
"Ohh dimana rumah mu?" tangannya memencet kontak di telepon genggam dan menghubungi seseorang
"saya sudah di lobby"
"Bogor Pak"
"Jauh juga ya. Saya antarkan sampai ke stasiun terdekat"
"Eh tidak usah Pak, saya biasa koq malam-malam begini" kepalanya kembali tegak
"Ya udah kamu naik taxi saja klo gitu sampai rumah, bukannya kalo lembur dapat subsidi transport" liriknya ke gadis yang ada disebelahnya
"Iya Pak, cuma tidak apa-apa koq Pak saya naik kereta"
"Sudah kamu itu jangan bantah, anak gadis koq pulang malam-malam, sudah dapat fasilitas ini, ya sudah saya pulang duluan ya, ingat naik taxi jangan naik kereta" sambil melambaikan tangan kanannya dan berjalan ke arah mobilnya yang sudah ada di lobby kemudian segera masuk ke dalam mobil mewahnya itu.
'si ganteng tau aja gue masih gadis..' gumam Jemima dalam hati
"Baik Pak saya naik taxi, hati-hati ya Pak" sambil menundukkan sedikit badannya.
'Duh si bos baik banget sih perhatian lagi, gue jadi makin terpesona sama dia, ya Tuhan semoga dia jodoh ku' gumamnya dalam hati sambil senyum-senyum sendiri dan berjalan menuju arah antrian taxi.
Maka pagi ini Jemima sudah sampai dikantor, karna merasa perjalanan semalam sungguh menyenangkan dan Ia tidak perlu bersesak-sesakkan didalam kereta, badannya tidak begitu kelelahan.
Sebenernya Ia ingin sekali ngekos didekat kantornya, tapi Jemima sungguh tidak tega meninggalkan Ibunya yang seorang diri di rumah, ayahnya sudah meninggal saat dia duduk dibangku SMP kemudian kakaknya yang bernama Julia sejak menikah maka mengikuti suaminya yang seorang pegawai bank dinas di daerah Papua.
Dulu saat ayahnya masih hidup mereka tinggal di Jakarta, tapi saat ayahnya meninggal Ibunya memutuskan untuk menjual rumah mereka yang lumayan besar dan memilih tinggal di Bogor dengan rumah yang ukurannya lebih kecil. Karna ibunya tidak bekerja jadi mereka berusaha hidup dari sisa uang penjualan rumah tersebut dan berjualan kue kecil-kecilan. Namun semenjak 3 tahun belakangan kesehatan ibunya semakin menurun, maka Jemima dengan setia mendampingi Ibunya.
Selama berkuliah pun Ia dan kakaknya selalu berusaha mencari beasiswa, meskipun bukan murid yang pintar tapi mereka tetap berusaha mendapatkannya. Kadang yang diterima bukan beasiswa full sehingga adik dan kakak ini sempat berkerja paruh waktu agar kuliahnya tetap berjalan dan tidak memberatkan ibunya.
Saat sedang fokus mengerjakan laporan yang diminta oleh bu Retno tiba-tiba saja ada seorang yang memberikan bubur didepan mukanya.
"Makan dulu Jem"
"Eh abang Agus yang ganteng nomor 3, bubur nya buat gue nih" tanganjya langsung meraih bubur tersebut.
"Iya katanya semalam lu lembur ya, pagi-pagi gini udah muncul lagi lu disini." sambil menarik bangku Alya dan duduk disebelah jemima.
"Iya bang, gue ada kerjaan nih. Tau aja ini gue laper banget " wajahnya semakin berseri saat membuka kotak sterofoam bubur itu dengan toping ayam nya yang banyak ditambah dengan kerupuk yang melimpah dan sambalnya yang merah memenuhi sudut-sudut juga tentunya tanpa kacang.
'ahh bang agus tau aja kesukaan gue' gumamnya dalam hati
"Ya tau dong.. gue kan mau ngerepotin lu...hehehe" segera berdiri dari bangku Alya
" hah apaan, dih sogokan lu kurang kalo cuma bubur doang" langsung saja pasang muka bete
"dih jangan cemberut gitu jadi gemes deh, ntar ngerepotin nya enak koq, udah lu tunggu aja email sorean ya" sambil berjalan menuju ke ruangannya yang berada disudut ruangan itu.
"Eh kenapa bang Agus pagi-pagi udah kesini" tanya Alya heran yang baru saja sampai
"Tau tuh mau ngerepotin gue kyaknya terus kasih sogokan, mana cuma bubur lagi" sambil menyendokkan bubur yang sudah diaduk karna Jemima termasuk tim bubur diaduk , menambah kenikmatan bubur tersebut.
"Send email.. done" helaan nafas lega terdengar dari mulut Jemima
"Udah dikirim Jem? " tanya bu Retno dari meja nya
"Barusan Bu pls check email nya" dengan memberikan jempol kanannya
"Good anak manis " dibalas senyum anggun bu Retno
Hari ini pekerjaan sangat banyak, entah kenapa Purchase Request dari Departemen lain berdatangan terus menerus. Jemima harus mengecek satu persatu dokumen tersebut apakah sudah ada approval dari masing-masing Departmen Head atau tidak, karna banyak dokumen yang datang tanpa persetujuan yang jelas.
Belum lagi Jemima harus mencari vendor-vendor yang sesuai dengan kebutuhan dan harus memberikan harga pembanding atas setiap order.
"Sumpaaah demi apa ini kenapa banyak banget permintaan sih" keluh Jemima sambil merapikan dokumen-dokumen yng sudah Ia approve dan akan dilanjutkan ke Bu Retno.
"Bener deh gue juga banyak banget, gara-gara mau ada project baru nih" Alya tak kalah kesalnya dengan Jemima
Tinng.. email masuk dari Agus Setiabudi
Subject : Outing Karyawan DAR Group Kantor Pusat
Baru membaca subject emailnya saja sudah membuat Jemima langsung tersenyum merekah.
Klik klik.. email terbuka
"Eh email apaan nih gue bacain ya Al,...
Dengan ini memberitahukan kepada para karyawan DAR Group bahwa atas keputusan manajemen ingin memberikan apresiasi kepada para karyawan yang sudah bekerja dengan dedikasi tinggi untuk memberikan Outing ke Bali selama 4 hari 3 malam yang akan dilaksanakan pada hari Kamis- Jumat bla bla bla bla.... tertanda Agus Setiabudi Ketua Pelaksana"
"Yesssss kita jalan-jalan Jemmmm" teriak Alya sambil menggoncang-goncangkan badan Jemima.
"Yuhu..... aseeekkkkk pantai pantai" tak kalah girang nya Jemima
Kring kring
Telepon dimejanya berbunyi....
" Jem udah baca email?" suara Agus diseberang telepon sana...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
ftya adnan90
cerita nya bagus, tp msh bnyk typo berserakan....
tp tak apa nnti bs di revisi lg, semngt kak authour...
2021-09-23
0