Gadis bermata kuning

Dengan berhati-hati dan perasaan yang tidak tenang Yuna memantapkan kakinya melangkah ke ruangan CEO. Di depan pintu dia sudah melihat meja sekretaris Lian yang penuh dengan tumpukan berkas yang harus dia periksa. Sesekali terlihat dia memijit keningnya yang sedikit pusing.

Lian mengkerutkan keningnya saat Yuna menghampiri meja kerjanya.

"Kau anak baru yang tadi pagi di lif bukan?" Lian bangun dari duduknya.

"Iya Bu," jawabnya singkat dan memberi hormat dengan membungkukkan sedikit badannya.

"Apa yang kamu lakukan di sini?," tanyanya sinis sambil membenarkan kaca matanya yang melorot.

"Saya mau menemui Pak Arya."

"Ada kepentingan apa kamu menemui beliau?" tanyanya lagi.

"Tadi kaca mata saya terjatuh di toilet waktu saya mencarinya tidak ketemu, tapi kata teman saya yang menemukan adalah Pak Arya jadi saya berinisiatif mengambilnya."

"Memangnya siapa kamu, Pak Arya mau mengambil barang milikmu?!"

"Saya bukan siapa-siapa Bu."

"Pintar juga kamu berbicara, tunggu di sini aku akan masuk meminta ijin supaya kau bisa menemui beliau!!" Lian mengibaskan tangannya agar Yuna tidak meghalangi jalannya.

'Sinis dan gaya sekali kata-katamu Bu, lihat apa yang bisa ku lakukan kalau aku sudah bisa menjadi atasanmu. Astaga kenapa pikiranku jadi sejahat itu!' gumamnya sambil membungkam bibirnya sendiri dengan telapak tangannya.

Tok.. Tok...

"Masuk" lengkingan suara terdengar dari dalam rungan. Lian mendekati meja kerja Arya.

"Ada apa Sekretaris Lian?" tanya Arya sambil menutup layar labtopnya.

"Ada salah satu karyawan di bagian keuangan ingin mengambil barangnya yang terbawa oleh Tuan."

"Dia sudah datang?, cepat segera bawa dia masuk. Dan kau kembali ke meja kerjamu!!"

Sebenarnya Lian begitu ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi karna Arya sudah mengusirnya terpaksa ia harus menurut. "Baik Tuan."

"Cepat masuk, Tuan Arya sudah menunggumu." Setelah mengatakan hal itu Lian mempersilahkan Yuna untuk masuk ke dalam ruangan CEO dan menutup pintunya pelan. Bukannya langsung kembali ke meja kerjanya, Lian malah mencuri dengar apa yang di bicarakan Arya dan Yuna yang sedang berada di dalam.

"Ma maaf Pak.." kata maaf begitu saja keluar dari mulutnya tanpa di minta.

"Ada apa kamu tiba-tiba meminta maaf kepada saya, apa kamu sudah berani menguntit orang yang sedang berpacaran tadi di gudang?!" Arya berdiri dan berjalan menuju sofa yang berada di sudur ruangan.

"Maaf saya tidak sengaja masuk Pak." Jantungnya berdetak kencang, lagi-lagi perkataannya tidak ada yang memerintah bisa keluar dengan sendirinya.

"Jadi kamu mengakuinya?"

"Maafkan saya sekali lagi Pak, saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi." Kali ini kata-katanya sudah di rancangnya.

"Pede sekali kamu kalau saya akan berpacaran lagi di gudang itu, padahal tempat faforit saya di sana dan saya sudah tidak bisa menggunakannya lagi. Dan itu gara-gara kamu!!" jawabnya dengan penuh kekesalan.

Deg!! 'Lagian siapa suruh pacaran di gudang, kebanyakan orang kencan itu di tempat romantis. Ngapain juga di gudang, bukannya dia CEO yang terkenal kaya raya dan playboy. Tapi memesan tempat romantis saja tidak mampu,hahaha..' gumamannya membuat ia tertawa kecil dan membuat CEO meresa aneh dengan sikap Yuna.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" suaranya begitu nyaring dan membuyarkan lamunan Yuna.

"Maaf Pak" Yuan menundukkan kepalanya, karna takut sang CEO marah.

"Jangan pernah menundukkan kepalamu saat berbicara denganku." Arya mengangkat dagu Yuna, dan seketika itu pula pandangan mata mereka bertemu. 'Mata kamu indah sekali, aku menyukai bola mata itu. Terlihat sekali kalau dia bukan berasal dari Negara pribumi, karna warna bola matanya yang berwarna kekuningan.'

"Maaf Pak" mereka tersadar dan melepaskan dagunya dari cengkraman tangan CEOnya.

"Sebutkan siapa namamu dan di mana kau tinggal?" Arya kembali duduk di sofa yang tadi sempat di dudukinya.

"Nama saya Ayuna Saputri, saya tinggal di kontrakan Pak" jawabnya singakat.

"Kenapa tinggal di kontrakan?, memangnya di mana kedua orang tuamu?"

"Saya tinggal sendiri Pak, papa sudah meninggal dua belas tahun yang lalu, trus mama menikah lagi."

"Kenapa tidak ikut tinggal bersama keluarga barumu?"

"Mereka membenci saya, mereka juga melarang saya untuk menemui mama." seketika rasa sedih itu kembali menyerang Yuna, wajahnya nampak memerah menahan tangisnya.

"Ceritakan kepadaku, sepertinya aku tertarik untuk mendengar cerita keluargamu?!" Arya meminta Yuna untuk duduk di sebelahnya.

"Tapi Pak, saya tidak bisa bercerita dengan orang lain." Yuna berusaha tidak menceritakan kesedihnnya kepada siapa pun.

"Jadi kau anggap aku orang lain, baiklah terima kaca matamu. Kuangkat kamu menjadi sekretaris keduaku, bagaimana??"

"Tapi??" Yuna masih tidak mengerti apa mau CEOnya itu.

"Menurut atau kau ku pecat tanpa gaji!!"

Yuna begitu takut kalau hal yang di ucapkan Arya benar-benar di lakukan, dia tidak mau menjadi gembel lagi tinggal di depan emperan toko yang sudah tutup pada malam hari.

"Ba baik Pak, saya mau menceritakannya."

"Anak baik, mulai besok kamu jadi sekretaris yang membantu pekerjaan Lian. Oke, aku akan segera mengirim pesan kepada Lian agar dia menyampaikan keinginanku di kepala bagian keuangan lalu di lanjutkan ke HDR kantor ini."

'Oke kau memang sultan, bahkan bisa meperalatku seperti ini. Tunggu memperalat, ku ubah dengan kata pemaksaan. Ya itu baru benar.' gumamnya sambil terus melihat kegiatan Arya yang sedang menelpon sekretaris Lian.

"Selesai, haii.. kenapa kau melihatku seperti itu. Kau sedang menggodaku ya?!, cepat ceritakan atau sebelum aku berubah pikiran"

"Tidak Pak, saya sedang tidak menggoda Bapak."

"Jangan panggil saya Bapak, panggil saya Tuan bila di kantor dan panggil saya Kak bila bertemu berdua seperti ini. Ingat jangan bilang lagi kata " tapi" atau "maaf" saya tidak suka."

Akhirnya Yuna menceritakan awal mula mamanya bertemu dengan sahabat papanya Thomas Killer. Sampai mereka berdua menikah dan mamanya terpaksa membuangnya supaya bisa hidup serba mewah seperti dahulu ketika suaminya masih hidup.

bersambung...

Terpopuler

Comments

Titik Novrianti

Titik Novrianti

gudang t4 favorit seorang ceo🤣🤣🤣🤣🤣🤭

2023-10-03

1

Agustina Kusuma Dewi

Agustina Kusuma Dewi

opo inok ceo macem nih..
cei..yg ada di nt iki hare
🤣😂😁😀😃😄😅😆
maaf ya kk othor.. only selingan kate jgn masukan hati
chayo mak
💪💪💪💪

2023-06-07

0

Ita rahmawati

Ita rahmawati

nyimak dlu 😁

2022-10-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!