Terpaksa Menjadi Simpanan CEO

Terpaksa Menjadi Simpanan CEO

Prolog

Yuna begitulah mereka memanggilku, hari ini adalah hari pernikahan mamaku bersama suami barunya seorang pengusaha di bidang pertambangan. Dia adalah Thomas Killer.

Mereka berdua menikah untuk ke dua kalinya karna mamaku adalah seorang janda mempunyai satu anak, yaitu diriku Ayunanda Saputri. Papaku telah lama meninggal karna sakit keras, sejak kecil kami hanya hidup berdua.

Tapi setelah mama bertemu dengan Tuan Thomas segalanya berubah, Thomas adalah orang yang sombong dan angkuh. Begitu juga kedua anaknya Kevin dan Aluna. Mereka bertiga sangat membenciku, dan aku sendiri tidak tau apa masalahnya.

Ancaman untuk bertemu dengan mamaku selalu mereka ucapkan, agar aku tak menjumpai mamaku lagi setelah upacara pernikahan mereka selesai. Mereka mengatakan akan mempersulit kehidupan mama dan diriku, apabila aku menjumpai mama baru mereka.

Hatiku sakit. Aku kecewa, karna mama lebih memilih hidup serba mewah dengan aturan Thomas dan anak-anaknya.

Saat upacara pernikahan di mulai, aku sengaja datang dan bersembunyi di kejauhan untuk melihat prosesi ijab qabul mamaku. Tapi tiba-tiba Kevin dan Aluna mengetahui keberadaanku, dan mereka juga menghampiriku.

"Yuna sebaiknya kau menghilang saja dari kehidupan kami, sepertinya bibi sudah begitu terlihat bahagia dengan kami. Dan ia sudah tidak mengharapkanmu!" Aluna dengan sinisnya mengatakan ketidak sukaannya terhadap Yuna.

"Pergilah Yun, sebelum para bodyguard kami menyeretmu keluar dari gedung ini!!" Kali ini ucapan Kevin begitu menohok hatinya.

Tanpa bersuara Yuna keluar dari gedung tempat acara pernikahan di selenggarakan. Sepanjang jalan dia menangis sesenggukan.

Tanpa sadar dirinya telah sampai di sebuah kontrakan kamar petak kecil di ujung gang, dia menatap foto keluarga mereka. Menangis sambil membelai foto almarhum papanya.

"Pa kini aku telah sendiri, bahkan mama yang ku cintai meninggalkanku dan menikah dengan lelaki kaya. Sahabat papa dulu."

"Apa yang harus ku lakukan setelah ini?" Yuna masih berbicara dengan foto lama papanya.

Sampai akhirnya ia tertidur sambil memeluk foto lama mereka.

Cahaya matahari yang menyilaukan membuat mata Yuna sedikit berkerut, ia tau kalau hari ini adalah hari terakhir membayar kontrakan. Selain itu dia juga harus mencari kamar kontrakan baru, agar perjalanan ke kantor barunya bisa di tempuh dengan begitu cepat.

Hari ini adalah hari kedua ia berkerja di sebuah Bank swasta di daerah XX. Karena rekomendasi HRD dia di tempatkan di bagian keuangan, tentu saja hal itu sangat menggembirakan untuknya. Selain gajinya yang tinggi, ia juga bisa hidup lebih layak lagi.

Karna datang hampir terlambat, Yuna tanpa sengaja menerobos lif yang khusus di gunakan oleh CEO. Ia tidak menyadari karna lif khusus karyawan begitu ramai, di jam mepet seperti ini.

"Siapa kamu??, berani-beraninya kamu masuk di lif khusus CEO" Lian melotot ke arah Yuna.

"Maaf saya gak tahu, Bu. Saya karyawan baru." ujarnya dengan menunduk dan segera berlari keluar sebelum pintu lif tertutup.

"Anak baru?, bagian apa dia dan adakan sidak mendadak karna aku ingin melihatnya. Berani sekali masuk ke lif tanpa ijinku!!."

"Baik Tuan, saya akan segera menghubungi pihak HRD karyawan baru itu di tempatkan di mana" tanpa menunggu lama ia telah mendapatkan informasi mengenai Yuna berikut dengan data dirinya.

Pagi ini di laluinya dengan begitu berat, karna sekretaris Lian tiba-tiba mengumumkan kalau pagi ini akan ada sidak mendadak di bagian keuangan. Siapa saja yang kedapatan bekerja tidak sesuai perintah atasan akan di pecat secara tidak hormat.

"Perhatian untuk yang berada di bagian keuangan, hari ini CEO kita Tuan Arya akan melakukan sidak mendadak. Mohon kalian semua untuk bersiap-siap" suara Lian yang begitu nyaring membuat karyawan di bagian keuangan merasa bergidik ngeri, mereka tau bagaimana sikap sekretaris CEO yang over protektif kepada seluruh karyawannya.

Setelah Lian pergi, semua suara bermunculan. Entah apa yang mereka bicarakan Yuna sendiri masih belum paham tentang keadaan ini, karna ia adalah karyawan baru.

"Eh Yuna, kamu sudah tau CEO kita?" tanya Erin teman baru Yuna di kantor ini.

"Enggak Rin, kenapa memangnya?" ucapnya tanpa menoleh kepada Erin.

"Kata teman-temen senior kita, CEO kita itu orangnya tampan. Tapi sedikit arogan, tapi tak apalah yang penting dia tampan." ujarnya dengan mata berbunga-bunga.

"Awas liur kamu menetes." tawanya sambil menutup bibirnya.

Seketika Erin mengelap bibirnya.

"Enak aja aku gak lagi ngiler tau!!" Erin memukul lengan Yuna pelan.

Suara gaduh dalam ruangan terhenti saat Lian kembali memasuki ruangan.

"Perhatian, dalam dua puluh menit lagi CEO kita akan memasuki ruangan ini. Maka bersiap-siaplah untuk merayunya agar bisa menaikkan jabatan kalian, atau menaikkan gaji kalian semua. Rayulah dengan menunjukkan pekerjaan terbaik kalian di hadapannya." Lian berjalan dengan lenggak-lenggok bak model terkenal.

Erin mengajak Yuna untuk bersiap-siap dengan memperbaiki make upnya di kamar mandi, karna memang mereka karyawan baru. Dan masih belum mendapatkan pekerjaan dari teman senior, mereka hanya di suruh membantu menyelesaikan pekerjaan mereka.

Bukannya memperbaiki make upnya Yuna malah pergi ke sebuah ruangan kosong, yang di sangakanya ruangan terbengakalai atau gudang. Karna letaknya bersebelahan dengan pintu kamar mandi.

Erin tidak begitu memperhatikan Yuna yang kuar dari kamar mandi, karna dia asik memperbaiki make upnya sendiri. Ia mau riasannya di puji oleh sang CEO walaupun itu kedengaran aneh sih.😁😁

Yuna memasuki ruangan itu tanpa bersuara, karna ia tak mau ada orang yang melihatnya. Saat ia berjalan jauh kedalam ruangan, terdengar desahan yang membuat hatinya berdesir.

Suara apa itu??, kenapa ada suara seperti itu di sini?? pikirnya.

Dia mengintip di sela-sela rak, yang berisi dokumen-dokumen kantor. Sepertinya tempat ini memanglah gudang, tapi kenapa ada bayangan aneh di sana.

Hatinya terasa tertantang untuk melihat lebih dekat, tanpa di sangka ia menjatuhkan sebuah kotak kayu di sana.

Brakk!!

Seketika kedua orang yang berbuat mesum itu beranjak berdiri.

"Siapa di sana?" Arya mengelap ujung bibirnya yang terkena lelehan air liur dari pergulatan singkat mereka.

Bukannya menjawab Yuna segera berlari untuk menyelamatkan dirinya, tapi Arya tau dari sekelebat warna baju yang Yuna kenakan. Namun sialnya kaca matanya terjatuh saat berusaha kabur dari tempat tersebut.

Arya menemukan kaca mata itu dan membawanya ke ruangan bagian keuangan. Dia meninggalakan wanita simpanannya itu sendiri di sana, wanita itu terlihat sangat marah ketika Arya tiba-tiba meninggalkannya sendiri.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Wirda Wati

Wirda Wati

ceo-nya digudang....

2024-02-18

0

Yuli Silvy

Yuli Silvy

baru gabung

2023-09-29

0

yuiwnye

yuiwnye

sidak diumumkan ya

2022-12-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!