Hari ini mereka reuni di rumah Alvonso mengingat usia kehamilan Laras tinggal menunggu waktu.
Para Wanita Mamanya Alvonso, Laras, Clarisa dan Maria duduk di ruang tamu sedangkan untuk pria Alvonso, Ronald dan dokter Kennath sibuk di dapur dan ke tiga anaknya sedang membuat program baru.
Beberapa pelayan yang menelan saliva secara kasar karena dapur yang tadi tersusun rapih dan bersih kini tampak seperti kapal pecah ulah ketiga pria tampan.
Mereka di suruh duduk di meja bertugas untuk menanyakan nama bumbu masakan dan kegunaannya maklum mereka bertiga tidak hapal nama - nama bumbunya.
Akhirnya selesai sudah makanannya. Mereka mandi karena badannya bau asap masakan juga badan lengket. Sedangkan para pelayan membereskan dapur seperti kapal pecah.
Kini mereka sudah berada di meja makan. Masing - masing mengambil makanan hasil masakan suaminya dan juga dua sahabat suaminya.
Laras, Clarisa dan Maria mengambil makanan agak banyak maklum ibu - ibu hamil terlebih baru pertama kali bagi mereka memakan masakan buatan suami dan dua sahabatnya.
Alvonso, Ronald dan dokter Kennath mengambil sedikit takut tidak habis mengingat kemarin masakan mereka asin, manis dan hambar.
Mamanya Alvonso mengambil sedikit mengingat Mama Alvonso kalau anaknya Alvonso dan anak angkatnya tidak pernah masak apalagi Ronald. Karena Mama Alvonso sudah mengenal mereka bertiga sejak mereka Sekolah Menengah Atas.
Ke tiga anaknya yang sudah pernah mencoba masakan daddynya dulu waktu di negara Nederlands enak membuat ke tiga anaknya mengambil lumayan banyak maklum sekarang umur mereka sudah menginjak 10 tahun.
Mereka semua menunggu ke tiga wanita hamil makan. Tampak Laras, Maria dan Clarisa makan dengan lahap hingga baru tersisa setengah barulah mereka makan.
( "***Kenapa istriku dan kedua sahabatnya makan dengan lahap rasanya saja manis begini dan ada yang lumayan enak ikan bakar gurami." batin Alvonso).
( " Rasa apa ini kok asin hanya ikan bakar gurami aja yang enak, tapi kenapa istriku makan dengan lahap apakah anakku menyukai manis?" batin dokter Kennath ).
( " Aku itu paling benci masak lihatlah ke dua tanganku yang mulus jadi ada noda bekas cipratan minyak, kalau di suruh nembak atau bunuh orang aku itu paling jago tapi kalau di suruh masak mendingan beli deh, lain kali aku ngga mau di suruh masak." batin Ronald*** ).
Ke tiga anaknya Alvonso memang menyukai masakan manis karena itu mereka makan dengan lahap. Dulu waktu di Nederlands daddy masak dengan rasa manis karena itulah mereka sengaja mengambil makanan banyak.
( " Aduh ke dua anakku dan Ronald kalian sengaja yach ingin bunuh Mamah dah tahu Mamah dah tua takut diabetes lha ini masa semua masakkan rasanya manis semua, mendingan makan ikan bakar rasanya pas tidak terlalu manis." batin Mama Alvonso ).
Mereka makan secara diam tanpa bersuara dan tidak butuh lama ikan bakar gurami habis dalam hitungan detik dimakan oleh mamanya Alvonso dan ke tiga pria tampan.
Selesai makan mereka berkumpul di ruang tamu. Mereka saling mengobrol dan tertawa, mansion yang agak sepi mendadak menjadi ramai dengan suara tawa membuat suasana mansion menjadi lebih hidup. Persahabatan terjalin tidak ada konflik dan saling percaya terhadap pasangannya.
" Auch.." rintih Laras sambil mengusap perutnya terasa kram dan ketiga bayinya menendang - nendang di perut Laras membuat seperti benjolan.
" Kenapa sayang?" tanya Alvonso panik dan membantu mengusap perut Laras.
" Perutku sakit sayang, ketiga anak kita saling menendang." ucap Laras
cup
Alvonso mengecup perut Laras sambil mengusap - ngusap perut Laras.
duak
Alvonso langsung menjauh mukanya karena mukanya di tendang oleh anak - anaknya walau tidak begitu keras tapi Alvonso cukup terkejut hal itu membuat para sahabatnya terkejut melihatnya.
" Kenapa Al?" tanya dokter Kennath
" Mukaku ditendang sama anak - anakku, aku jadi kaget." ucap Alvonso polos
" What?" teriak mereka berdua serempak
Alvonso hanya mengangguk kepala sedangkan Laras hanya tersenyum. Alvonso mengelus perut Laras.
" Ke tiga anakmu mungkin lagi sebel kali Al karena kan kamu sukanya usil?" tanya dokter Kennath asal pasalnya dokter Kennath suka kesel sifat Alvonso yang hobbynya usil, untung sudah di anggap saudara kalau bukan sudah di kirim ke kandang beruang miliknya.
" Masa sih ketiga anakku bisa sebel sama daddynya yang tampan ini." ucap Alvonso narcis.
Mereka semua menggelengkan kepala melihat sikap percaya diri Alvonso.
" Auch... sakit." ucap Laras perih
Dokter Maria mendekati Laras kemudian meminta suami Laras Alvonso untuk membawanya ke kamar untuk mengeceknya.
Sampai di kamar mereka, Maria mulai mengecek perut Laras. Sedangkan Alvonso duduk di sebelah Laras.
" Sepertinya mau melahirkan lebih kita berangkat ke rumah sakit." pinta dokter Maria.
" Ok." jawab Alvonso
Alvonsopun menggendong Laras ala bridal style sampai di depan ruang keluarga meminta Ronald mengantarnya ke dokter diikuti oleh dokter Kennath sedangkan untuk Maria dan Clarisa mereka tinggal di Mansion milik Alvonso karena untuk menemani ke tiga anaknya Alvonso dan mereka juga lagi hamil jadi tidak boleh pergi ke rumah sakit.
Ronald mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi karena Laras berteriak kesakitan sedangkan tangan Alvonso yang berkulit putih menjadi agak merah karena kuatnya cengkraman Laras istrinya.
Alvonso tanpa disadari airmatanya jatuh karena Alvonso sangat bersyukur disaat Laras akan melahirkan Alvonso ada di sisinya sedangkan waktu dulu Laras melahirkan bayi 3 Al, Alvonso tidak menemaninya karena tidak tahu dimana Laras berada.
Akhirnya mereka sampai juga di rumah sakit. Sampai depan lobby dokter Kennath membuka pintu mobil dan menutupnya kemudian berbalik arah untuk membuka pintu mobil untuk Alvonso.
Alvonso langsung turun dari mobil sambil menggedong Laras diikuti oleh dokter Kennath di sampingnya sedangkan Ronald melajukan mobilnya kembali ke tempat parkir.
Alvonso membawa Laras masuk ke ruangan UGD dan menunggu di luar bersama sahabatnya dokter Kennath dan tidak berapa lama muncullah Ronald.
Ke tiga pria tampan duduk di depan ruang ugd. Banyak para gadis abg dan wanita juga dokter dan perawat wanita melihatnya tanpa berkedip dan saling berbisik.
Alvonso, Ronald dan dokter Kennath tidak perduli karena sifat mereka dari dulu seperti itu di tambah sekarang mereka bertiga sangat mencintai istri mereka dan tidak mau bermain api.
oek oek
Terdengar suara bayi pertama, jantung Alvonso sangat berdebar karena baru terdengar satu suara bayi
oek oek
oek oek
Terdengar suara dua bayi bersahutan memenuhi ruangan ugd. Alvonso berharap bunyi suara bayi ke tiga dan tidak berapa lama kemudian
oek oek
oek oek
oek oek
Terdengar suara ketiga bayi Alvonso saling bersahutan seperti suara konser musik bayi.
Alvonso sangat senang ketiga bayinya sudah lahir dan tidak sabar untuk melihat ketiga anaknya. Alvonso berharap ke tiga anak mirip dirinya lagi karena Alvonso merasa bangga ketiga anaknya Alvonso junior, Alvian dan Alviana mirip dirinya. Egois memang tapi itulah Alvonso merasa senang kalau bayinya mirip dengannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Erni Wijaya
2 kali hamil 6 anak wahhhhh selamat ya Laras dan alvonso👍🥰🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳🥳
2021-06-08
0
Rusme Juthec
sama2 thor
2021-05-07
0
𝓢𝓐𝓓🌷NieR@
gantian sekarang wajah mirip mamihnya, sifat ke daddy-nya 😅🤭
2021-04-17
2