MALAM PERTUNANGAN

Hari Minggu Siang,

Thalita tak berhenti mondar-mandir di kamar Thalia yang kini menjadi kamarnya. Sudah hari Minggu, dan belum ada tanda-tanda Thalia akan pulang.

Malam ini, pesta pertunangan Thalia dan Zayn akan digelar. Namun Thalia masih belum pulang dan sekarang Thalita sedang terjebak dalam sebuah identitas palsu.

Haruskah malam ini Thalita juga menggantikan Thalia di acara pertunangan?

Oh, ya ampun!

Dimana kamu, Thalia?

Tok tok tok!

Suara ketukan di pintu membuat Thalita yang sedang berpikir dan setengah melamun menjadi terlonjak kaget.

"Thalia, Mom mau bicara sebentar," suara Mom Belle dari luar pintu membuat Thalita buru-buru membuka pintu kamar.

"Ada apa, Mom?" Tanya Thalita yang kini sudah mengikuti Mom Belle untuk duduk di atas ranjang.

"Apa kamu gugup menunggu acara nanti malam?" Tanya Mom Belle serata mengusap lembut kepala Thalita.

"Sedikit, Mom," jawab Thalita seraya menarik nafas panjang.

"Zayn pria yang baik. Mom lihat keluarga Abraham juga begitu menyayangimu. Tidak ada lagi yang perlu kamu khawatirkan, Thalia," tutur Mom Belle yang lagi-lagi membuat Thalita harus menarik nafas berulang kali.

Ya!

Thalia yang beruntung karena memiliki calon mertua sebaik Mama Hanni dan Papa Hans.

Belum lagi Zayn yang begitu perhatian dan Audrey yang juga asyik diajak ngobrol dan berbagi cerita apapun.

"Mom, apa Thalia boleh tanya sesuatu?" Tanya Thalita sedikit ragu.

"Tanya saja!"

"Pernikahan Thalia dan Zayn apa juga akan digelar dalam waktu dekat?" Pertanyaan yang beberapa hari terakhir terasa mengganjal di hati Thalita.

Menggantikan Thalia saat acara pertunangan mungkin masih bisa diterima akal sehat. Tapi menggantikan Thalia di sebuah pesta pernikahan?

Yang benar saja!

Zayn pasti akan mengucapkan nama Thalia Halley Anggara saat mengucapkan ikrar janji suci. Yang itu artinya Zayn adalah suaminya Thalia.

Kan tidak lucu kalau istrinya Zayn Thalia, tapi Zayn tidur bersama Thalita saat malam pertama.

Ya ampun!

Pikiran konyol apa ini?

"Dad sudah bicara pada keluarga Abraham dan minta acara pernikahanmu bersama Zayn digelar setelah Thalita wisuda. Jadi semua keluarga kita bisa berkumpul saat acara penting itu," tutur Mom Belle yang langsung membuat Thalita menarik nafas lega.

Baiklah!

Masih ada waktu dua sampai tiga bulan.

Semoga kau sudah pulang sebelum acara pernikahanmu, Thalia!

"Gaun untuk pertunanganmu, apa sudah siap?" Tanya Mom Belle mengalihkan pembicaraan.

"Ada di lemari, Mom. Audrey dan Mama Hanni yangmemilihkan kemarin," jawab Thalita seraya membuka lemari besar di kamar Thalia.

"Mama Hanni?" Mom Belle mengernyit dan tersenyum tipis.

"Thalia sedikit keceplosan saat memanggil kedua orang tua Zayn. Jadilah mereka malah memaksa Thalia untuk memanggil Mama dan Papa mulai sekarang," cerita Thalita sedikit malu.

"Kau benar-benar sudah akrab dengan keluarga Zayn ternyata. Tapi Mom senang mendengarnya," tutur Mom Belle yang sudah meraih gaun broken white Thalita dari dalam lemari.

"Cantik sekali gaunnya. Pasti akan semakin cantik saat kau pakai nanti," puji Mom Belle sebelum mengembalikan gaun Thalita ke dalam lemari.

"Sebaiknya kau bersiap, Sayang! Kita akan ke salon sebentar lagi," titah Mom Belle selanjutnya sebelum keluar dan meninggalkan Thalita.

"Baik, Mom!" Jawab Thalita patuh.

****

Ballroom hotel milik keluarga Abraham.

Thalita dan Zayn menyapa satu persatu tamu undangan yang hadir. Thalita sedikit grogi karena dirinya memang tak tahu banyak siapa-siapa saja yang hadir malam ini. Kebanyakan yang hadir adalah para rekan bisnis keluarga Abraham. Sedangkan dari pihak keluarga Thalita, hanya ada keluarga dari Om Theo dan Om Nick yang merupakan sahabat Mom dan Dad.

Thalita sebenarnya juga tak terlalu kenal dengan keluarga Om Nick. Yang Thalita tahu anak sulung Om Nick yang kalau tidak salah namanya Kyle itu adalah pacar Valeria. Dan selain Kyle ada satu lagi putra dari Om Nick dan Tante Bi yang Thalita juga tidak tahu siapa namanya. Malam ini pemuda itu terlihat menggandeng seorang gadis cantik.

Ya ampun!

Bagaimana kau bisa tidak kenal dengan mereka semua, Thalita?

Kau terlalu sibuk dengan duniamu sendiri selama ini.

"Selamat ya, Kak!" Valeria dan Kyle menghampiri Thalita yang terlihat melamun dan memberikan ucapan selamat. Ada juga tante Airin dan Om Theo yang ikut memberi ucapan selamat. Si bungsu Bennedic tidak terlihat.

Kemana bocah lelaki itu?

"Ben kemana, Tante?" Tanya Thalita pada Tante Airin yang malam ini terlihat cantik.

"Ben sekolah di luar kota, Thalia. Sama seperti Thalita yang belum bisa pulang. Bagaimana kau bisa lupa?" jawab Tante Airin yang sontak membuat Thalita menjadi salah tingkah.

"Oh, Thalia pikir Ben bisa pulang malam ini," ucap Thalita sedikit tergagap.

"Kau cantik sekali malam ini. Dan Zayn juga tampan. Kalian memang pasangan yang serasi," puji Tante Airin yang selalu mengulas senyum di bibirnya.

Istri dari Om Theo itu memang murah senyum dan baik hati.

"Kak Thalia!" Sebuah suara yang cukup heboh membuat Thalita segera menoleh.

Adik mungil Thalita yang sekarang tak lagi mungil tersebut segera menghambur ke pelukan Thalita.

Anne gendut!

Itulah julukan Liam baru-baru ini untuk Anne karena Anne yang memang berubah menjadi lumayan gendut setelah hamil dan menikah dengan Abi. Sepertinya Anne bahagia sekali hidup bersama Abi, meskipun Abi bukan berasal dari keluarga berada.

"Kakak cantik sekali malam ini," puji Anne pada sang kakak.

"Sayang, Kak Thalita tidak bisa pulang. Kalau Kak Thalita pulang, mungkin kita bisa mengerjai Abang Zayn dan membuatnya bingung," kekeh Anne memaparkan rencana konyol di kepalanya.

"Jangan aneh-aneh, An!" Sahut Thalita sedikit tersenyum kecut.

Padahal jelas-jelas Thalita ada di sini, dan di ruangan ini. Sayangnya tidak ada satupun yang menyadarinya.

Ya, setidaknya Anne masih ingat pada dirinya saat ini.

"Sayang!" Panggil Zayn yang sudah duduk bersama keluarga Abraham.

"Aku ke Zayn dulu," pamit Thalita pada Anne.

Anne hanya mengangguk dan Thalita segera ikut begabung bersama Zayn, Papa Hans, Mam Hanni, dan juga Audrey.

Ada juga keluarga dari tante Viola yang merupakan adik kandung papa Hans.

Sepertinya tengah terjadi perdebatan kecil diantara Papa Hans dan Audrey.

"Jadi, kemana Will?" Tanya papa Hans pada Audrey yang berulang kali menatap layar ponsel di tangannya.

"Will minta maaf karena tidak bisa datang, Pa!" Jawab Audrey yang air mukanya terlihat sendu.

Sejak bertemu dengan Audrey, Thalita merasa kalau adik dari Zayn itu selalu berubah murung saat ada yang menanyakan keberadaan suaminya. Entah apa yang sebenarnya terjadi pada rumah tangga Audrey dan Will.

"Zayn saudaramu satu-satunya, Audrey! Dan kenapa Will tidak mau menyempatkan waktu untuk datang ke acara penting ini?" Dengkus papa Hans emosi.

"Will sudah minta maaf, Pa! Tolong pahamilah keadaan Will!" Sergah Audrey dengan suara meninggi.

"Sudah, Pa! Jangan merusak suasana!" Tukas mama Hanni yang mencoba melerai perdebatan Audrey dengan papa Hans.

"Audrey akan mengambil minum," ujar Audrey selanjutnya seraya beranjak dari duduknya.

Audrey menarik nafas pendek-pendek demi mengusir rasa sedih yang kini menggelayuti hatinya. Berharap Will akan datang ke acara ini rasanya mustahil. Pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan oleh keluarganya seputar keberadaan Will hanya menambah luka di hati Audrey saja. Andai mereka tahu yang sebenarnya.

Audrey terlalu sibuk dengan lamunannya hingga ia tak memperhatikan langkahnya dan tak sengaja menabrak seorang pria bertubuh tinggi tegap dan menumpahkan minumannya di kemeja putih pria tersebut.

Oh, ya ampun!

Apalagi sekarang?

"Aku benar-benar minta maaf," ucap Audrey sedikit tergagap pada pria yang wajahya terlihat asing namun tatapannya menyejukkan tersebut.

Entah siapa pria ini.

"Tidak apa! Hanya basah sedikit," ucap pria itu seraya mengulas senyum di bibirnya.

"Abang Kyle! Ada apa?" Seorang gadis muda sudah menghampiri Audrey dan pria yang ternyata bernama Kyle tersebut.

"Nona ini tak sengaja menumpahkan minumannya di kemejaku," jelas Kyle.

"Aku akan membersihkannya," cetus Audrey seraya menyambar tisue yang dibawa oleh seorang pelayan.

"Biar aku saja," gadis muda yang Audrey terka sebagai kekasih Kyle tersebut mengambil tisue dari tangan Audrey dan sedikit mengangguk pada Audrey.

Audrey hanya tersenyum kaku dan memilih untuk segera undur diri dan kembali ke mejanya.

"Aku ceroboh sekali," gumam Audrey yang sudah duduk di samping Thalita.

"Kau tidak sengaja, Audrey! Kyle dan Valeria pasti maklum," hibur Thalita seraya menepuk pundak Audrey.

"Valeria?"

"Gadis muda yang bersama Kyle tadi namanya Valeria. Dia sepupuku dan usianya sebaya dengan Anne," Thalita menunjuk ke arah Anne yang terlihat sedang berdebat bersama Liam di meja sebelah.

"Oh!" Hanya kata singkat itu yang meluncur dari bibir Audrey.

.

.

.

Kemarin ada yg bilang Audrey kepincut sama Kyle 😅😅

Kira-kira beneran kepincut nggak kalo kayak gitu 😂

Terima kasih yang sudah mampir.

Dukung othor dengan like dan komen di bab ini.

Terpopuler

Comments

💞Biim 💞

💞Biim 💞

istri yg baik, masih sempat2nya membela suami didepan orang lain, meskipun pd kenyataannya sudah tk bisa dipertahankan

2022-01-03

0

Doris Lai

Doris Lai

koq bisa 1 keluarga salah kenal anak kembar

2021-12-21

0

Pesek Gitank

Pesek Gitank

padahal cara berpakaian dan selera makan mereka beda,tapi g ada yang bisa membedakan

2021-10-21

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!