KELUARGA ABRAHAM

Teguran dari seorang wanita yang kini bersedekap di belakang Zayn dan Thalita sontak membuat Thalita melepadkan dirinya dari ddkapan Zayn. Sedangkan Zayn hanya tersenyum tipis sebelum kemudian memeluk wanita tersebut dengan sangat erat.

"Hai, Audrey!" Sapa Zayn yang masih saja memeluk erat Audrey.

"Lepas, Bang! Kau membuatku tidak bisa bernafas!" Gerutu Audrey seraya memukul-mukul punggung Zayn.

Selalu saja begini jika dirinya berjumpa abang Zayn.

"Perasaanku saja atau kau memang terlihat semakin mungil? Apa Will tidak memberimu makan? Dimana pria itu sekarang?" Cecar Zayn mengedarkan pandangannya ke sekitar Audrey mencari-cari keberadaan Will.

"Abang saja yang kebanyakan makan dan berubah jadi raksasa sekarang! Audrey sejak dulu segini segini saja!" Jawab Audrey membantah kalimat Zayn seraya terkekeh.

"Dan Will, dia tidak ikut hari ini. Tapi nanti saat pesta pertunangan Will pasti datang. Dia hanya sedang banyak pekerjaan," sambung Audrey sedikit menjelaskan pada Zayn.

Namun entah mengapa, raut wajah Audrey berubah sendu saat dirinya membicarakan tentang Will.

Audrey ganti menghampiri Thalita yang masih berdiri mematung menyaksikan kedekatan antara Zayn dengan Audrey.

"Apa ini calon kakak ipar Audrey?" Tanya Audrey pada Zayn.

"Ya! Namanya Thalia, tapi lebih suka dipanggil Sayang," jawab Zayn yang kini sudah merangkul pundak Thalita dengan mesra.

Audrey sedikit tergelak dan langsung memeluk Thalita dengan hangat.

"Audrey yakin kalau itu hanya akal-akalan bucin dari Abang. Memanggil sayang setiap waktu, pasti ada maunya," tukas Audrey yang tentu saja membuat Thalita ikut terkekeh dan Zayn hanya berdecak.

"Dia yang minta dipanggil sayang. Aku kan tidak pernah memaksanya," kilah Zayn seraya menunjuk pada Thalita.

"Audrey! Putri kecilnya Mama!" Mama Hanni sudah ikut bergabung dan memeluk erat Audrey.

"Audrey sudah besar, Ma!" Protes Audrey yang merasa keberatan dipanggil putri kecil oleh mama Hanni.

"Kau tetap putri kecilnya Mama sampai kapanpun," ujar mama Hanni yang kini memindai penampilan Audrey dari ujung kaki hingga ujung kepala. Sepertinya sudah lama keduanya tidak saling berjumpa.

"Kau terlihat kurus," ucap mama Hanni khawatir.

"Perasaan Mama saja!" Sahut Audrey cepat seraya merangkul pundak mama Hanni.

"Apa sedang ada masalah?" Tanya mama Hanni lagi yang sepertinya merasa peka dengan kondisi sang putri.

"Tidak ada, Ma! Semuanya baik-baik saja!" Jawab Audrey seraya mengulas senyum di bibirnya dan menenangkan sang mama.

"Ngomong-ngomong, apa makan siangnya sudah siap? Ada yang bisa Audrey bantu?" Tanya Audrey yang memilih untuk mengalihkan pembicaraan.

"Saladnya sudah siap, Tante. Tapi tinggal separuh karena dimakan oleh Zayn," jawab Thalita memberi laporan pada Mama Hanni dan Audrey.

"Astaga, Zayn!" Mama Hanni merasa geram pada sang putra.

"Salad buatan Thalia enak, Ma! Kan Ini pertama kalinya Zayn makan salad buatan Thalia, jadi maaf kalau khilaf!" Tutur Zayn mencari alasan.

"Yang lain juga sudah siap. Kita langsung ke ruang makan saja!" Ajak mama Hanni pada kedua anaknya serta calon menantunya.

"Papa kemana?" Tanya Audrey celingukan mencari keberadaan papa Hans.

"Belum pulang. Tadi bilangnya ada meeting sebentar di hotel. Mama akan meneleponnya," ujar mama Hanni yang sudah berlalu menuju ke ruang tengah dan menelepon papa Hans.

Zayn menarik satu kursi di samping meja makan untuk Thalita.

"Duduk, Sayang!"

"Audrey nggak ditarikin kursi juga, Bang?" Tanya Audrey merasa iri.

"Tarik sendiri! Kenapa juga nggak ajak Will kesini?" Sahut Zayn yang langsung membuat raut wajah Audrey berubah.

Namun cepat-cepat Audrey mengulas senyum di bibirnya, untuk menyembunyikan wajah sedihnya.

"Kau sudah lama menikah, Audrey?" Tanya Thalita berusaha mencairkan suasana dan menjalin keakraban dengan Audrey.

"Sudah satu tahun, Kak!" Jawab Audrey yang masih mengukir senyum di bibirnya.

Thalita mengangguk paham.

"Oh, ya. Acaranya jadi di hotel?" Tanya Audrey menatap bergantian ke arah Zayn dan Thalita.

"Dimana lagi memangnya? Kau sudah berjanji untuk mengurus semuanya," sahut Zayn menagih janji pada sang adik.

"Iya, iya! Audrey yang akan mengurus semuanya. Abang santai saja!"

"Audrey pemilik Wedding Organizer, jadi aku menyerahkan semua hal tentang pertunangan kita pada Audrey," tutur Zayn menjelaskan pada Thalita yang terlihat kebingungan.

"Wow! Keren sekali, Audrey!" Puji Thalita seraya tersenyum pada Audrey.

"Sebenarnya WO Audrey juga masih merintis, Kak! Jadi ya, masih butuh banyak belajar juga," tutur Audrey merendah.

"Dan untuk acara pertunangan sekaligus pernikahan Abang Zayn nanti mungkin bisa Audrey jadikan ajang promosi sekalian," imbuh Audrey yang langsung ditanggapi Zayn dengan sebuah cibiran.

Para pelayan sudah sekedai menyajikan makan siang di atas meja. Mama Hanni juga sudah kembali dan duduk di samping Audrey.

"Papa sedang dalam perjalanan. Mungkin sebentar lagi tiba," ucap mama hanni memberi tahu semua orang.

"Siang! Apa ada yang terlambat untuk makan siang?" Sapa papa Hans yang langsung membuat mama Hanni bangki berdiri untuk menyambut sang suami.

"Panjang umur sekali! Kami baru membicarakanmu," ujar mama Hanni yang kini membantu melepaskan jas yang dikenakan papa Hans.

Wanita paruh baya tersebut memanggil pelayan untuk membawakan jas dan tas papa Hans.

"Siapa ini? Tuan putri yang tersesat di negeri antah berantah?" Tanya papa Hans sedikit menggoda Audrey.

"Papa bisa saja!" Jawab Audrey yang langsung menghambur ke peluka sang papa.

"Papa semakin tampan saja!" Puji Audrey pada sang papa.

"Dan kau semakin mungil! Apa kau diet?" Tanya papa Hans mengernyit curiga.

"Sedikit. Agar baju-baju Audrey tetap muat dan tidak kekecilan," jawab Audrey sedikit terkekeh.

"Mana Will?"

"Will masih banyak pekerjaan, Pa! Jadi dia belum bisa datang hari ini," jawab Audrey yang kembali harus menjelaskan pada sanag Papa.

"Will membiarkanmu berangkat ke kota ini sendirian?" Papa Hans terlihat tidak senang.

"Itulah, Pa! Zayn juga keberatan dengan sikap Will yang membiarkan Audrey berangkat kesini sendiri. Jika memang Will tidak bisa mengantar Audrey, seharusanya kan dia menghubungi Zayn agar menjemput Audrey saja. Bagaimana kalau terjadi sesuatu pada Audrey di perjalanan?" Cerocos Zayn panjang lebar yang langsung membuat Audrey dan mama Hanni menarik nafas panjang bersamaan.

"Audrey bukan anak-anak, Bang! Hanya naik pesawat satu jam, kenapa Abang dan Papa harus khawatir berlebihan begitu?" Tukas Audrey menanggapi sikap berlebihan sang papa dan sang abang.

"Kau seperti tidak tahu bagaimana watak Abang dan papamu ini saja, Audrey!" Timpal mama Hanni yang kini sudah kembali duduk di kursinya.

"Apa abang Zayn juga selalu bersikap posesif semacam ini kepadamu, Kak?" Audrey ganti bertanya pada Thalita yang sedari tadi hanya melongo menyaksikan perdebatan keluarga ini.

Posesif?

Menurut Thalita Zayn itu bukan posesif, tapi hanya perhatian yang sedikit berlebihan.

Tapi bukankah itu hal yang bagus, karena itu artinya Zayn benar-benar menjaga dan melindungi gadis yang ia cintai.

"Emmmm, Zayn memang sedikit berlebih dalam memberi perhatian. Tapi aku rasa masih dalam batas wajar," jawab Thalita seraya mengulas senyum di bibirnya.

"Lihat! Thalia saja senang aku perhatikan. Jadi kau seharusnya juga senang dan bersyukur karena aku dan Papa selalu berusaha memberimu perhatian dan menjagamu," tukas Zayn yang kini sudah merangkul pundak Thalita.

"Baiklah, sebaiknya kita akhiri saja perdebatan ini, karena perut Audrey sudah lapar sekarang," pungkas Audrey yang mulai menyendokkan makanan ke dalam piringnya.

.

.

.

Yang ini terlalu lambat Up-nya atau si Anne yang kecepetan?

Kok jadi nggak sinkron episodenya 🙈

Oh ya barangkali ada reader baru yang baru baca karya ini, sekedar info saja kalau Papa Hans dan Mama Hanni ini juga punya kisah mereka sendiri ya!

Judulnya "Mencintai Istri Pria Lain"

Bisa klik profil aku untuk melihat kisahnya. Dan bisa dibaca-baca dulu sambil nunggu yang ini UP. Cuma 89 eps kok 😄

Terima kasih yang sudah mampir.

Dukung othor dengan like dan komen di bab ini.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

CERITANYA SERU, SAYANGNYA ADA DIBUMBUI TRAGEDI PENCULIKN & PEMERKOSAAN BRUTAL TRHADAP VIOLA OLEH ALANNARO... SLAMA HAMPIR SATU MINGGU... .MSKI AKHIRNYA VIOLA BSA SMBUH DRI TRAUMA, DN BRBAHAGIA BRSAMA ALEX...

2023-05-13

0

Eda Ridha

Eda Ridha

q malah baca kisahnya papa hans sm hanni dulu thor... baruke ank2..

karena sambung menyambung... itu pun q dpt saran dari km thor urutan bacanya🤭

2022-01-16

0

Pesek Gitank

Pesek Gitank

thalita lebih kalem dibanding thalia

2021-10-21

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!