ZAYN ARSENIO ABRAHAM

Namanya Zayn Arsenio Abraham. Orang-orang lebih mengenalnya sebagai Zayn Abraham, pewaris di keluarga Abraham yang memiliki beberapa hotel mewah yang tersebar di seantero negeri.

Bisnis perhotelan milik keluarga Abraham memang sudah tak diragukan lagi perkembangannya.

Enam bulan yang lalu, saat keluarga Abraham meresmikan hotel baru milik mereka hasil kerjasama dengan Halley Development, Thalia ikut datang bersama Mom Belle dan Dad Devan.

Dan itulah kali pertama Zayn melihat dan bertemu dengan Thalia. Zayn bahkan langsung jatuh hati pada Thalia di detik pertama mereka bertemu dan berkenalan.

"Zayn boleh menikah dengan Thalia Halley, Pa?" Tanya Zayn keesokan paginya.

Zayn benar-benar terpesona dengan kecantikan Thalia. Dan mungkin Zayn sudah tergila-gila pada gadis itu.

"Kau baru satu kali bertemu dengan Thalia, Zayn! Dan tiba-tiba kau ingin menikahi gadis itu. Apa kau tidak bisa lebih konyol lagi?" Cecar Papa Hansel sedikit terkekeh.

"Zayn jatuh cinta pada Thalia, Pa! Tolong Papa lamarkan Thalia untuk Zayn!" Pinta Zayn memohon pada sang papa.

"Apa tidak sebaiknya kamu dan Thalia saling mengenal dulu dan tidak buru-buru menikah, Zayn?" Timpal mama Hanni memberikan saran untuk sang putra.

Zayn menggeleng dengan cepat.

"Zayn tidak mau kehilangan Thalia, Ma! Jadi Zayn ingin secepatnya menikah dengan Thalia!" Jawab Zayn keras kepala.

Benar-benar mirip dengan Hansel yang juga keras kepala. Hanni hanya bisa geleng-geleng kepala dengan sifat sang putra.

"Baiklah, jika kau memaksa, Zayn! Kita ke rumah keluarga Halley sore ini, " putus papa Hansel akhirnya yang langsung membuat Zayn bersorak senang.

****

Malam harinya, rombongan keluarga Abraham benar-benar berkunjung ke rumah besar keluarga Halley. Tentu saja kedatangan mereka langsung disambut hangat oleh Devan dan Bellinda

"Kedatangan kami kesini untuk melamar putri anda, Pak Devan," ucap Hansel menyampaikan tujuannya setelah sedikit berbasa-basi pada Devan dan Bellinda.

"Putri kami?"

"Thalia Halley," jawab Hansel cepat.

"Zayn jatuh cinta pada Thalia dan benar-benar ingin menjalin sebuah hubungan yang serius, Om," timpal Zayn bersungguh-sungguh.

Devan dan Bellinda saling bersitatap sebelum menjawab lamaranndari keluarga Abraham.

"Thalia masih kuliah. Dan mungkin akhir tahun ini Thalia baru wisuda," jawab Devan selanjutnya.

"Zayn tidak keberatan menunggu Thalia hingga selesai wisuda," ujar Zayn cepat.

"Mungkin Thalia dan Zayn bisa bertunangan dulu, Pak Devan. Sembari menunggu wisudanya Thalia," cetus Hansel memberikan usul.

Devan dan Bellinda kembali beradu pandang.

"Saya panggil Thalia dulu," tutur Bellinda selanjutnya seraya bangkit dari duduknya. Istri dari Devan itu menghilang dengan cepat menuju ke lantai dua.

Tak berselang lama, Bellinda sudah kembali bersama Thalia yang menatap malu-malu ke arah keluarga Abraham.

Zayn bahkan tak sedetikpun mengalihkan pandangannya ke arah Thalia. Sepertinya pria itu benar-benar jatuh cinta pada Thalia.

"Malam, Om, Tante," sapa Thalia pada Hansel dan Hanny seraya mencium punggung tangan kedua orang tua Zayn tersebut.

"Malam, Thalia! Kamu cantik malam ini," puji mama Hanny yang tersenyum pada Thalia.

"Kau sudah pernah bertemu Zayn, Thalia?" Tanya Dad Devan langsung pada intinya.

Thalia menatap sejenak ke arah Zayn sebelum menjawab pertanyaan sang Dad.

"Ya, kami pernah bertemu sekali di pesta peresmian hotel pekan lalu, Dad," jawab Thalia sebelum kembali menundukkan wajahnya demi menghindari tatapan berbinar dari Zayn.

"Zayn dan kedua orang tuanya datang kesini karena ingin melamar kamu, Thalia," jelas Mom Belle pada Thalia.

"Melamar?" Thalia terlihat terkejut dan kembali menatap pada Zayn yang ternyata masih belum berhenti menatap ke arah Thalia seraya tersenyum.

Thalia balas tersenyum pada Zayn.

Serius?

Putra dari keluarga Abraham melamar Thalia?

Ah, tapi Zayn begitu tampan. Rasanya sayang sekali jika Thalia menolak lamaran ini.

"Jadi bagaimana, Thalia?" Tanya Dad Devan selanjutnya pada Thalia yang masih tersenyum ke arah Zayn.

"Terserah Dad saja," jawab Thalia yang kini wajahnya bersemu merah.

"Saya rasa kita sudah menemukan jawabannya Pak Hansel," ucap Dad Devan tersenyum ke arah papa Hansel.

"Kita tentukan tanggal pertunanganya, lalu mereka akan menikah saat Thalia sudah di wisuda," tutur papa Hansel yang langsung diiyakan oleh semua yang ada di ruangan tersebut.

Dua keluarga itu pun melanjutkan obrolan hangat mereka hingga malam semakin larut.

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Dukung othor dengan like dan komen di bab ini.

Terpopuler

Comments

Wahyunii

Wahyunii

bukan Daddy?waktu pamer ke Raymond☺️

2022-02-11

0

Helen Apriyanti

Helen Apriyanti

nyimak...
like & fav

2021-10-28

0

Pesek Gitank

Pesek Gitank

kayaknya seru

2021-10-21

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!