SATU HARI SAJA

Di lereng gunung,

"Sudah siap?" Tanya Daniel pada Thalia yang sudah mengenakan helm di kepalanya.

"Kita akan kemana?" Tanya Thalia merasa penasaran.

"Melihat air terjun! Kau akan menyukainya nanti," jawab Daniel seraya tersenyum.

"Ayo naik!" Ajak Daniel selanjutnya.

Thalia mengangguk dan segera naik ke atas motor Daniel.

"Pegangan!" Daniel meraih tangan Thalia untuk ia lingkarkan di pinggang.

Thalia hanya menurut dan tak protes sedikitpun.

Daniel segera melajukan motornya menyusuri jalan berkelok dengan pemandangan bukit di kanan kiri. Thalia tak berhenti berdecak kagum melihat pemandangan yang ia lalui. Pasti menyenangkan jika bisa melihat pemandangan seperti ini setiap hari.

Setelah menempuh perjalanan selama tiga puluh menit, Daniel dan Thalia akhirnya tiba di sebuah objek wisata air terjun yang bisa dibilang masih sepi. Mungkin karena ini bukan akhir pekan danbukan hari libur. Atau mungkin belum banyak yang tahu pemandangan indah ini?

"Ayo turun!" Ajak Daniel pada Thalia.

"Pemandangannya bagus, Daniel! Kamu sering kesini?" Tanya Thalia yang masih mengedarkan pandangannya ke sekeliling objek wiata tersebut.

"Hanya saat pulang menemui Ibu saja," jawab Daniel seraya tersenyum.

"Kau sudah lama bekerja bersama Kyle?" Tanya Thalia membuka obrolan.

"Baru sekitar enam bulan aku bekerja di Arthur Company. Tapi aku sudah bersahabat dengan Kyle sejak lama. Dia sudah seperti saudara bagiku," tutur Daniel sedikit menerawang.

"Tapi ngomong-ngomong, kau kenal Kyle?" Tanya Daniel merasa penasaran.

"Ya, dulu kami teman SMA," jawab Thalia cepat.

"Tunggu! Aku dan kau satu SMA. Dan seingatku, aku tidak satu SMA dengan Kyle," Daniel menghentikan langkahnya dan menatap bingung ke arah Thalia.

Mati kau Thalia!

Daniel teman SMA Thalita ternyata!

"Eee! Maksudku adikku dan adiknya Kyle yang satu SMA. Dan adiknya Kyle sering main kerumahku, jadi Kyle sering menjemput adiknya ke rumah. Jadilah kami sering bertemu," tukas Thalia mengkoreksi kalimatnya dengan tergagap.

"Siapa nama adiknya Kyle?" Thalia terlihat mengingat-ingat sebuah nama.

"Sean!" Sahut Daniel cepat.

"Nah itu! Sean dan Anne yang satu SMA!" Timpal Thalia seraya tertawa kaku.

"Kau belum cerita banyak tentang keluargamu. Jadi, kau berapa bersaudara?" Tanya Daniel menyelidik.

"Kita teman SMA dan kau belum tahu tentang kekuargaku?" Tanya Thalia bingung.

Sebenarnya sampai dimana Thalita dan Daniel saling mengenal?

Kenapa pasangan kekasih ini tidak saling mengenal dan menyembunyikan identitas masing-masing?

Aneh sekali!

"Kita tidak pernah berbicara saat SMA. Kita beda kelas dan jarang bertemu. Jadi wajar jika aku tidak tahu banyak tentang dirimu. Kau juga jarang bercerita tentang keluargamu," terang Daniel seraya mengendikkan bahu.

Ya ampun, Thalita!

Gadis macam apa kau sebenarnya?

Kau tidak pernah menceritakan tentang kekuargamu dan tentang saudari kembarmu pada pria yang kau cintai?

"Kami empat bersaudara," jawab Thalia akhirnya menjawab pertanyaan Daniel yang pertama tadi.

"Kau anak sulung?" tebak Daniel menerka-nerka.

"Adikku hanya dua," jelas Thalia lagi.

"Kau anak nomor dua!" Tebak Daniel cepat.

Kali ini Thalia hanya tersenyum tanpa mengangguk apalagi menggeleng.

Dad bahkan tak pernah cerita, siapa sebenarnya yang lahir terlebih dahulu, Thalia dan Thalita?

Jadi Thalia juga tidak tahu apa dia kakaknya Thalita, atau Thalita yang kakaknya Thalia?

Membingungkan!

"Hei, Daniel!" Panggil Thalia yang kini sudah menghentikan langkahnya.

"Apa? Ada apa?" Daniel ikut berhenti dan menatap pada Thalia.

"Apa kau tahu, kalau aku punya saudara kembar?" Thalia tidak tahu apa dia sedang bertanya pada Daniel atau memberi tahu Daniel sebuah fakta.

"Kau tidak pernah memberitahuku kalau kau punya saudara kembar," Daniel mengernyitkan kedua alisnya.

Ya ampun!

Apa Thalita memang se-introvert itu?

Hingga ia tak memberitahukan tentang keluarganya pada pria yang ia cintai.

Ada apa denganmu, Thalita?

"Tapi jika kau benar-benar memiliki saudara kembar, bukankah itu hal yang menarik? Aku sungguh tidak sabar untuk segera bertemu dengan keluarga besarmu," ucap Daniel yang terlihat antusias.

Thalia masih tersenyum kaku.

"Siapa nama saudara kembarmu?" Tanya Daniel yang sudah melingkarkan lengannya di pundak Thalia.

"Thalia." Jawab Thalia cepat.

Tak terasa, Daniel dan Thalia sudah tiba di dekat air terjun.

"Apa Thalia juga secantik dirimu? Tapi akau pasti akan langsung bisa membedakan kalian berdua jika aku bertemu saudara kembarmu," Daniel berucap dengan penuh percaya diri.

"Dan aku yakin kau lebih cantik dari Thalia!" Imbuh Daniel lagi yang sudah merdngkuh kedua pundak Thalia dan menyatukan dahinya dengan dahi Thalia.

"Aku Thalia!" Thalia hanya mampu berteriak dalam hati karena kini jantung Thalia terasa berdetak dengan sangat cepat. Thalia menatap ke arah wajah Daniel yang jaraknya begitu dekat dengan wajahnya.

Ya ampun!

Perasaan macam apa ini?

Thalia masih bergelut dengan pertanyaan di dalam hatinya dan jantungnya yang serasa ingin lepas dari rongga, saat tiba-tiba Thalia merasakan tubuhnya didorong oleh Daniel lalu melayang daapi pijakan dan....

Byuuur!

Thalia gelagapan dan segera berrnang di dalam air di bawah air terjun. Sedangkan Daniel terlihat tertawa terbahak-bahak. Pria itu sudah ikut mencebur dan berenang ke dalam sungai atau kolam, atau apapun namanya itu.

"Bagaimana rasanya? Segar bukan?" Tanya Daniel yang masih saja tergelak.

"Kau gila, Daniel! Aku tidak membawa baju ganti, dan sekarang bajuku basah kuyup!" Gerutu Thalia sambil menahan air sungai yang dingin dan terasa menusuk-nusuk kulitnya.

"Maaf, Tha!" Daniel segera mendekat ke arah Thalia dan mendekap tubuh Thalita yang menggigil kedinginan.

"Kau kedinginan?"

"Airnya dingin sekali! Kenapa kau masih saja bertanya?" Sahut Thalia sebal.

"Ayo naik!" Daniel membimbing Thalia untuk keluar dari air.

"Lepas saja!" Ucap Daniel yang sudah akan membuka baju Thalia yang basah kuyup. Namun secepat kilat Thalia mencegah perbuatan pria itu.

"Jangan macam-macam, Daniel!" Thalia mendelik ke arah Daniel.

"Jaketmu yang aku suruh lepas!" Tukas Daniel megkoreksi kalimat yang sebelumnya.

"Bajumu akan lebih cepat kering jika kau melepas jaketmu," imbuh Daniel lagi yang sudah membantu Thalia membuka jaketnya.

Kali ini Thalia tidak protes.

"Apa kau selalu usil begitu?" Tanya Thalia yang sekarang menggosok-gosokkan kedua tangannya demi mengusir rasa dingin dalam tubuhnya.

"Hanya padamu, aku usil," kekeh Daniel setaya mendekap tubuh Thalita agar gadus itu sedikit hangat.

"Kau ingat saat kita video call, aku juga sering mengerjaimu. Jadi, bukankah seharusnya kau paham dengan sifat usilku ini?" Sambung Daniel lagi yang kembali terkekeh.

"Bagaimana aku akan paham? Aku saja baru mengenalmu kemarin!" Thalia hanya menggerutu dalam hati.

"Oh, ya! Aku sudah memesankan tiket untukmu. Kita akan berangkat ke Bali sore ini," ucap Daniel lagi yang sontak membuat Thalia terkejut tak percaya.

"Apa? Tapi aku-"

"Aku tidak menerima penolakan. Kita akan berlibur berdua ke Bali!" Ucap Daniel yang sudah membungkam bibir Thalia dengan tangannya.

"Tidak! Aku tidak bisa, Daniel! Aku harus pulang! Aku-"

"Aku yang akan minta izin ke Dad-mu!" Potong Daniel cepat.

Thalia membulatkan bola matanya dan menatap tak percaya pada kekasih Thalita tersebut.

Berlibur ke Bali?

Sepertinya tak masalah Thalia pergi bersama Daniel satu hari saja. Lusa Thalia akan menghubungi Liam dan minta Liam membelikan tiket pulang. Lalu Thalia akan pulang diam-diam dan kabur dari Daniel.

Hari Minggu Thalia akan bertunangan dengan Zayn. Jadi setelah itu Thalia akan pura-pura tak mengenal Daniel dan kembali menjadi Thalia Halley Anggara.

Bukankah ini akan mudah?

Thalia akan pulang Sabtu sore.

"Kau setuju, kan?" Daniel meminta persetujuan Thalia sekali lagi.

"Ya! Aku akan ikut kau ke Bali."

.

.

.

Au ah gelap!

Thalia egois dan tidak jujur sejak awal.

Terima kasih yang sudah mampir.

Dukung othor dengan like dan komen di bab ini.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KRN THALIA IKUT DANIEL KE BALI, JDI THALITA YG TUNANGAN SAMA ZAYN... BENAR2 JODOH YG TRTUKAR😂😂😂😂😂😂

2023-05-13

0

Ika Junaedi

Ika Junaedi

Thalia Badung

2022-04-07

0

Wahyunii

Wahyunii

membagongkan😆

2022-02-11

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!