ZAYN YANG PERHATIAN

"Om, Tante, tolong berhenti memarahi Thalia!" Pinta Zayn menatap bergantian ke arah Mom Belle dan Dad Devan.

"Thalia sudah minta maaf dan mengakui kesalahannya," imbuh Zayn lagi yang kini sudah meraup Thalita ke dalam pelukannya.

Gadis itu masih menangis sesenggukan di pelukan Zayn.

Mom Belle menarik nafas panjang berulang kali sebelum ikut duduk di samping Thalita dan Zayn.

"Maaf kalau Mom sedikit keras kepadamu, Thalia," Mom Belle mengusap kepala Thalita yang masih saja menangis tergugu.

"Mom hanya khawatir kepadamu, dan sedikit kecewa karena kamu berbohong pada kami semua," tutur Mom Belle lagi yang kini sudah menggantikan Zayn untuk memeluk Thalita.

Dad Devan dan Liam juga sudah ikut duduk di sofa, dan emosi semua orang di ruangan tersebut sepertinya sudah mereda.

Thalita menyesap perlahan air minum yang disodorkan oleh Zayn. Gadis itu masih sedikit sesenggukan dan masih berusaha menguasai dirinya.

"Apa kau merasa tertekan dengan pertunangan kita?" Tanya Zayn dengan nada lembut dan tak ada sedikitpun nada menghakimi disana.

Thalita menggeleng dengan cepat.

Meskipun Thalita tak tahu pasti apa alasan Thalia kabur dari acara pertunangannya dengan Zayn, tapi mungkin untuk yang satu ini Thalita akan memaparkan alasan yang sekiranya masuk akal saja. Thalita akan menyelamatkan Thalia dari kemurkaan semua orang. Dan semoga Thalia tahu berterimakasih setelah ini.

"Aku hanya ingin berlibur dan menyegarkan pikiran," jawab Thalita terbata-bata.

Zayn terlihat menghela nafas sebelum tersenyum pada Thalita.

"Aku sudah merencanakan liburan untuk kita setelah pertunangan nanti, Sayang!"

"Maaf kalau akhir-akhir ini aku sibuk dengan pekerjaanku, dan kurang memperhatikanmu," sambung Zayn lagi merasa bersalah.

"Liburan apa Zayn? Kau dan Thalia baru akan bertunangan dan belum resmi menjadi suami istri! Om tidak akan mengijinkan jika kalian berlibur hanya berdua!" Cecar Dad Devan menatap tajam ke arah Zayn.

"Liburan bersama Papa, Mama, dan juga Audrey, Om! Jadi Om Devan tak perlu khawatir!" Tutur Zayn menjelaskan.

"Zayn akan menjaga Thalia dan tidak akan macam-macam sebelum kami resmi menikah, Om" sambung Zayn lagi seolah sedang berjanji pada Dad Devan.

"Tante percaya padamu, Zayn!" Ucap Mom Belle seraya bangkit dari duduknya dan menepuk punggung Zayn.

Mom Belle ganti duduk di samping Dad Devan sekarang.

"Jadi kalian tetap akan bertunangan hari Minggu besok. Dan Thalia!" Mom Belle menjeda kalimatnya dan Thalita mau tak mau terpaksa menatap ke arah Mom Belle.

"Kau tidak boleh pergi kemana-mana sampai hari Minggu. Kau hanya boleh pergi bersama Mom, Dad, atau Zayn!" Sambung Mom Belle yang hanya disambut Thalita dengan sebuah anggukan patuh.

Memang Thalita akan kemana?

Thalita sudah lama tidak pulang dan Thalita sudah lupa-lupa ingat dengan semua tempat yang ada di kota ini. Bisa-bisa Thalita tersesat nanti jika kelayapan sendiri.

"Thalita-" Thalita sedikit salah tingkah saat salah menyebut nama.

"Thalia boleh istirahat sekarang, Mom? Thalia lelah," ulang Thalita sedikit mengkoreksi kalimatnya terutama di bagian penyebutan nama.

Thalia, Thalia, Thalia.

Biasakan lidahmu itu, Thalita!

Kau adalah Thalia sampai saudara kembarmu yang menyebalkan itu pulang dan mengakhiri semua kekeliruan ini!

"Istirahatlah," jawab Mom Belle seraya mengangguk.

"Ayo aku antar ke kamar!" Ujar Zayn yang sudah membimbing Thalita untuk bangkit berdiri.

Ya ampun!

Calon tunangan Thalia ini perhatian sekali. Sikap dan tutur bicaranya juga selalu lembut.

Thalita jadi ingat pada Daniel.

Dan sekarang Thalita merindukan kekasihnya itu.

Zayn dan Thalita berjalan beriringan menaiki tangga. Keduanya langsung menuju ke dalam kamar Thalia yang bersebelahan dengan kamar Anne yang kini kosong.

Thalita sebenarnya punya kamar sendiri di rumah besar ini dan bersebelahan dengan kamar Liam. Namun sudah bisa dipastikan kalau Thalita tidak akan bisa menempati kamarnya dan terpaksa tidur di kamar Thalia.

"Zayn, aku punya permintaan sebelum kita bertunangan. Maukan kau mengabulkannya?" Pinta Thalita seraya menatap manik mata hazel milik Zayn.

Indah sekali manik mata pria ini.

"Ya. Kau ingin apa?" Tanya Zayn yang kinj sudah bersimpuh di hadapan Thalita yang duduk di atas ranjang.

"Bisakah kau berhenti memanggil namaku mulai sekarang, dan menggantinya dengan panggilan sayang saja?" Pinta Thalita sedikit ragu.

Permintaan yang aneh memang.

Tapi Thalita hanya merasa risih saat Zayn memanggilnya dengan nama Thalia, sementara ia adalah Thalita dan bukan Thalia.

Lebih baik jika Zayn memanggilnya sayang saja, meskipun sedikit membuat baper.

"Tentu saja, Sayang! Aku akan membiasakan diri dan kau bisa menegurku jika aku khilaf," jawab Zayn seraya mencolek hidung Thalita.

"Perasaanku saja, atau kau memang terlihat semakin cantik dan sedikit berbeda?" Zayn ganti mengecup kedua tangan Thalita dengan mesra.

Tentu saja terlihat berbeda!

Kemarin-kemarin yang kau lihat adalah Thalia, dan hari ini yang kau lihat adalahThalita!

Kami dua gadis yang berbeda!

Meskipun wajah kami serupa dan sulit dibedakan.

Thalita hanya bergumam dalam hati.

"Besok siang aku jemput, ya! Audrey rencananya akan pulang dan Mama ingin kau ikut makan siang di rumah," pesan Zayn sebelum beranjak keluar dari kamar.

"Audrey?" Thalita mengernyitkan kedua alisnya.

"Audrey adikku. Kalian belum pernah bertemu, karena selama ini Audrey tinggal di luar kota bersama suaminya," tutur Zayn menjelaskan pada Thalita.

"Tapi besok rencananya Audrey akan datang dan menginap hingga hari pertunangan kita," imbuh Zayn lagi.

Pria itu mengusap wajah Thalita dengan lembut.

"Sebaiknya kau segera istirahat! Agar besok segar lagi!"

Thalita hanya mengangguk karena mendadak wajahnya yang baru saja diusap oleh Zayn terasa panas.

Mungkinkah, wajah Thalita sedang merona merah sekarang?

Zayn sudah sampai di ambang pintu, saat pria itu kembali berbalik,

"Ponselmu dimana? Kenapa mati sejak kemarin?" Tanya Zayn yang sontak membuat Thalita gelagapan.

"Aku lupa taruh, Zayn!" Jawab Thalita sedikit tergagap.

"Baiklah, aku akan membelikan yang baru dan nanti kuantar kesini." Ucap Zayn sedikit bergumam.

"Zayn! Tidak-" protes dari Thalita sepertinya tidak digubris oleh Zayn, karena pria itu langsung keluar dan menutup pintu kamar Thalia.

Dasar orang kaya!

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Dukung othor dengan like dan komen di bab ini.

Terpopuler

Comments

Eni Trisnawati

Eni Trisnawati

7u3ytrgc! nshehehyey3uy%jjjaajwhshs[hdbv(bv(vdbdbgdgrhhsjsehhw&q

2021-12-08

0

Pesek Gitank

Pesek Gitank

.moga thalia g pulang"

2021-10-21

0

Hendri Jadmiko

Hendri Jadmiko

orang Kaye ma bebas Thor ... upupupupupupupupup

2021-10-02

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!